Friday, June 5, 2020

Di Ujung Malam

Photo by Ruvim from Pexels
Di ujung malam, takala sebagian orang terlelap dalam mimpi mereka, kita justru terjaga dan memulai kisah tengah malam kita. Melintasi waktu, kita bercerita tentang dunia di ujung sana, yang bersinar oleh cahaya matahari musim panas sementara di ujung lain, matahari sudah lenyap berjam-jam lamanya.

Kita bicara tentang waktu. Juga menghitung perbedaan dari waktu ke waktu. Seolah tak pernah ada pembenaran. Memusingkan kita dengan hitungan. Kita memperhitungkan semuanya seolah yang kita lakukan ini setimpal; berbicara berjam-jam lamanya tanpa menghasilkan apa-apa, kecuali rasa baik setelahnya. Rasa baik yang bahkan tak bertahan lama. Ah, memalukan!

Ya, memalukan! Tapi, memalukan yang menyenangkan. Memalukan yang tak pernah membuat kita bosan. Untuk menggiring rindu ke tempatnya kembali dapat bertemu. Menghitung jam ke jam untuk waktu setelahnya, dan melihat diujung malam mana kan kita lanjutkan kembali kisah  kita.

Di ujung malam. Ya, selalu di ujung malam, saat selalu ada hal kecil yang menarik untuk dibicarakan. Saat selalu ada kisah untuk di tertawakan, dan selalu di ujung malam, saat dimana kita tak pernah bisa diam.

No comments:

Post a Comment