Sunday, September 23, 2018

Jangan Tanya Apa Alasannya


Hidup menawarkan kita apapun untuk kita nikmati, apapun yang kita mau bisa kita dapet dengan usaha, apapun itu, lo bisa menikmatinya sesuai keinginan lo... lo bisa pilih sama siapa lo bisa berteman, pada siapa lo bisa (mungkin) jatuh cinta, pada siapa lo bisa mengagumi, musik apa yang jadi favorite lo, gaya apa yang bisa lo kenakan untuk bisa buat lo nyaman, dan hobby seperti apa yang bisa buat lo merasa senang menikmati hidup lo. ya, seperti itu... kita bisa memilih semuanya dan setelahnya menikmati setiap pilihan yang kita pilih.

setiap orang punya pilihan, so jangan pernah salahkan orang lain atas setiap pilihannya atau kok dia gitu sih...kok...kok...mengapa...mengapa? setiap orang punya alasan atas setiap pilihan yang dia ambil. contoh gini, lo pernah nggak di tinggalin sama orang yang misalnya deket banget sama lo? mungkin menurut lo, lo itu udah deket banget sama dia dan lo udah anggap dia konco kental banget lah sama lo, tapi entah gimana ceritanya atau apa jalan pikirannya tiba-tiba dia jadi susah banget di hubungi, bahkan parahnya kalau lo coba untuk menghubunginya dia menghindar dari lo? pernah kayak gitu? terus apa yang ada dalam pikiran lo? anjirrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr, kenapa nih bocah? kok dia menghindar sih, gue salah apa??? apapun itu, pasti kita begitu! pernah nggak kayak gitu???? kalau gue, kayaknya sih belum pernah kayak gitu... Soalnya gue sebagai pelaku wkwkwkwkwk, bercanda yaaaahhhhhh... meskipun pernah kayaknya wkwkwkwk. pada kenyataanya pasti perasaan gue pun kayak gitu, i mean "kemana nih bocah?" apalagi kalau kita kemana-mana tuh bareng terus sampe udah kayak paket makanan atau paket sembako atau mungkin kayak LKS yah yang nggak bisa di beli satu-satu *ketawa garing* dan tiba-tiba satu diantara kalian menghilang, dihubungi susah, di telphone nggak pernah diangkat, di chat nggak pernah di bales, cek semua akun jejaring sosialnya aktive tapi tiap kali lo kasih love di ig nya atau pas lo komen di postingannya nggak ada tanggapan apa-apa dari dia, er is niks gebeurd gitu... dia diam seribu bahasa... kalau kata lupus mah diam itu emas, lah ini???? whats wrong with you?????!!!!!! disitu kadang kita bertanya "kenapa?" tapi pernah nggak kita bertanya sama diri kita sendiri "apa hal yang mungkin gue perbuat dan buat dia pergi?" pernah? jawabannya enggak!!!! we are just blaming his/her with of thousand "why"!!!

oke... to be honest, gue beberapa kali melakukan itu dan itu terjadi bukan tanpa alasan, gue punya alasan untuk tiba-tiba menghidar dari orang yang bahkan gue kagumi sekalipun. alasan yang seringkali buat gue akhirnya memilih untuk jalan sendiri adalah "sifat asli" yang tanpa sengaja gue tangkep entah itu dari obrolan atau perilaku, satu kali yaudahlah ya, dua kali oh gini, tapi pas udah beberapa kali dan gue menemui dimana itu udah nggak bisa di toleransi lagi ya udah... vaarwel!!! jangan tanya alasan gue karena gue nggak akan menjawab itu, sama hal ketika lo tanya, apa hal yang nggak lo suka dari gue???? gue nggak akan bisa jawab itu, karena gue nggak mau "menyakiti" seseorang dengan kejujuran gue yang bisa buat orang lain sakit hati, better gue pergi secara diam-diam tanpa membuat kegaduhan... terdengar begitu selfish, ya! itulah gue, untuk beberapa hal gue akan berubah sangat egois, karena gue udah belajar untuk mentoleransi beberapa kali dan hal itu terjadi lagi.... habis gimana ya, gue kan cuma manusia biasa juga, gue punya batasan juga, gue punya idealisme juga #lho, gue juga punya perasaan nggak suka juga, jadi wajar kalau gue udah nggak bisa menghadapi itu dengan baik gue memilih untuk menghindarinya, toh gue juga kan punya pilihan sama seperti lo. pokoknya sih maksud gue tuh, jangan tanya kenapa? tapi tanyakan apa yang membuat orang yang udah lo percaya bisa pergi tanpa penjelasan apapun. jujur, ini gue tulis bukan buat cowok, atau gue lagi galau, atau apapun itu.... bukan!!!!! gue tulis ini karena tiba-tiba gue inget sama seseorang yang selalu nanya... kenapa dia...kenapa dia...kok dia...kok gini...kok.... JAHAADDDDDDDDDDDDD *mendramatisir* kenapa gak bilang "kira-kira gue salah apa ya sampe buat dia pergi?" kan kalau gitu lebih enak, jangan selalu merasa jadi "korban" gitu lho!

gue orang yang suka untuk memperhatikan sesorang, siapapun itu, dari hal sekecil apapun dari omongannya, dari tindak-tanduknya, dari caranya berpakaian, dari caranya saat dia ngomong ke gue atau ke orang lain, and then dari cara matanya menatap orang lain maupun gue. berlebihan ya gue?????? gue memang seperti itu, terlalu kuno! terlalu indonesia banget kalau kata beberapa temen gue, maar het is eigenlijk mij! gimana dong?  hal yang membuat gue seringkali menjadi orang yang akan menghindari orang-orang yang menurut gue, seperti ini, begini, begitu dan kadang justru mengagumi seseorang meski kata beberapa orang dia begini...begitu... apapun itu! karena setiap-setiap dari kita punya sudut pandang sendiri untuk memandang seseorang dari sudut yang mana, seperti apa dan bagaimana.

*breath in* gue memilih pada akhirnya, memilih pada siapa gue harus percaya, pada siapa gue harus tidak percaya, pada siapa seharusnya gue berteman baik, pada siapa gue hanya sekedar berteman, dan pada akhirnya gue juga yang memilih seperti apa jalan yang gue ambil untuk menuntun gue menikmati setiap centi kehidupan yang gue mau. mungkin gue nggak seperti dia yang suka menikmati hal-hal baru, gue nggak seperti dia yang menikmati ketika pergi keluar, berada di keramaian, bersosialisasi dengan siapapun, atau.... gue punya pilihan atas apa yang gue pilih, jadi jangan tanya apa alasannya gue kayak gini. karena inilah gue!

tulisan ini sepenuhnya gue dedikasikan untuk gue sendiri, yep... naar mij... and always me! dan, ini adalah suatu ungkapan, yang entah kenapa gue menuliskannya dengan kacau... nggak terstruktur... tapi gue sudah lega menuliskannya... yah!

No comments:

Post a Comment