setelah sekian lama gak pernah nengok lagi ke belakang akhirnya inget juga kalo ada sesuatu yang tertinggal di masa SMP dulu... omaygot, gue bahkan hampir lupa kalo dulu gue itu ngeefans banget sama guru b.inggris gue. sekarang setelah 3th berlalu baru inget lagi sama guru yang selama beberapa tahun silam terus menjadi alasan gue menitikan air mata *pliss jangan percaya* di tengah jam istirahat.
pertanyaannya adalah, bagaimana kabar guru b.inggris gue itu yah?? masih ingatkah dia dengan salah satu murid terlebay di SMP NEGERI 3 GUNUNG SINDUR ini, murid yang selalu lari tiap kali bertatap wajah dengannya dan lompat-lompat keatika melihatnya berjalan walau dari kejauahan??? kalo ingin menyenangkan gue, jawabannya sudah pasti IYA tapi, jika berdasarkan perhitungan yang dilakukan kemungkinannya adalah TIDAK. lagian, gak mungkin banget seorang guru yang jelas sibuk dan memiliki urusan sebagai ibu rumah tangga mau meluangkan waktunya tuk mengingat hal yang sama sekali tidak penting *nani arpan menangis* terlebih mengingat murid aneh seperti gue. logikanya aja deh, yang ngefans aja sampe lupa kalo dia pernah ngidolain guru b.inggrisnya apalagi yang diidolain. fans macam apa lo nani??? fans macam apaaaaaa???
3 tahun lalu, gue dipertrmukan dengan guru b.inggris gue itu saat gue duduk di bangku kelas 7. dimana pada waktu itu gue merupakan salah satu murid yang sebenarnya tidak menyukai caranya mengajar karena menurut gue ketika pertama kali melihatnya yang ada difikiran gue adalah "ini guru lebay banget?" tapi, seiring berjalannya waktu perasaan kagum akan sosoknya hadir dan membuat gue ngefans berat sama nih guru. bisa di katakan, dulu gue hampir tahu apa yang dia suka dan gak suka, hafal jadwal ngajar + liburnya, tau semua informasi tentang dia, dan banyakk lagi. bahkan saking gilaaanya gue ngoleksi farafnya dan foto-fotonya. banyak yang bilang gue gilaaa, lebay dan bahkan lesbi. tapi gue cuek, mereka nggak tau a ja bagaimana rasanya ngidolain seseorang, apalagi pas ngidolain guru b.inggris gue itu nilai gue terus mengalami peningkatan selain nilai b.inggris gue yang lumayan gue juga masuk 3 besar. mengapa demikian?? karena gak mau kelihatan bodoh di depan guru yang idolain, akhirnya membuat gue semangat dalam belajar dan bisa dilihat hasilnya.
dulu, tiap kali pulang sekolah gue selalu deketin anak yang kelasnya di isi sama miss dan nanya-nanya hari itu mererka belajar tentang apa dan miss ngomong apa aja selama ngajar? gue sadar jelas kalo mereka pun pasti bosen sama pertanyaan-pertanyaan gue, tapi jangan panggil gue nani arpan kalo gak bisa ngatasin masalah kayak gini.
mengidolakan itu kayak pacaran
dulu waktu ngidolain miss, kadang ada rasa gak suka juga kalo lihat miss ngobrol sama murid lain terlebih kalo mereka ngobrol dengan akrab. kalo kata pacaran ini yang dinamakan dengan cemburu. tapi, kalo gue bedaaaaaa.
bahkan seorang teman pernah bilang bahwa gue sama miss kayak orang pacaran *geli gue dengernya* tapi bagaimanapun, mengidolakan itu memang sebelas dua belas sama pacaran, ada saatnya fans itu merindukan idola, menagisi, benci, ingin melupakan, dan akhirnya merindukan lagi dan lagi...
dan seandinya mengidolakan itu bisa memilih. sudah pasti gue akan memilih.tapi, kenyataannya mengidolakan tak bisa untuk di pillih, ia seperti takdir...
~bersambung~
pertanyaannya adalah, bagaimana kabar guru b.inggris gue itu yah?? masih ingatkah dia dengan salah satu murid terlebay di SMP NEGERI 3 GUNUNG SINDUR ini, murid yang selalu lari tiap kali bertatap wajah dengannya dan lompat-lompat keatika melihatnya berjalan walau dari kejauahan??? kalo ingin menyenangkan gue, jawabannya sudah pasti IYA tapi, jika berdasarkan perhitungan yang dilakukan kemungkinannya adalah TIDAK. lagian, gak mungkin banget seorang guru yang jelas sibuk dan memiliki urusan sebagai ibu rumah tangga mau meluangkan waktunya tuk mengingat hal yang sama sekali tidak penting *nani arpan menangis* terlebih mengingat murid aneh seperti gue. logikanya aja deh, yang ngefans aja sampe lupa kalo dia pernah ngidolain guru b.inggrisnya apalagi yang diidolain. fans macam apa lo nani??? fans macam apaaaaaa???
3 tahun lalu, gue dipertrmukan dengan guru b.inggris gue itu saat gue duduk di bangku kelas 7. dimana pada waktu itu gue merupakan salah satu murid yang sebenarnya tidak menyukai caranya mengajar karena menurut gue ketika pertama kali melihatnya yang ada difikiran gue adalah "ini guru lebay banget?" tapi, seiring berjalannya waktu perasaan kagum akan sosoknya hadir dan membuat gue ngefans berat sama nih guru. bisa di katakan, dulu gue hampir tahu apa yang dia suka dan gak suka, hafal jadwal ngajar + liburnya, tau semua informasi tentang dia, dan banyakk lagi. bahkan saking gilaaanya gue ngoleksi farafnya dan foto-fotonya. banyak yang bilang gue gilaaa, lebay dan bahkan lesbi. tapi gue cuek, mereka nggak tau a ja bagaimana rasanya ngidolain seseorang, apalagi pas ngidolain guru b.inggris gue itu nilai gue terus mengalami peningkatan selain nilai b.inggris gue yang lumayan gue juga masuk 3 besar. mengapa demikian?? karena gak mau kelihatan bodoh di depan guru yang idolain, akhirnya membuat gue semangat dalam belajar dan bisa dilihat hasilnya.
dulu, tiap kali pulang sekolah gue selalu deketin anak yang kelasnya di isi sama miss dan nanya-nanya hari itu mererka belajar tentang apa dan miss ngomong apa aja selama ngajar? gue sadar jelas kalo mereka pun pasti bosen sama pertanyaan-pertanyaan gue, tapi jangan panggil gue nani arpan kalo gak bisa ngatasin masalah kayak gini.
mengidolakan itu kayak pacaran
dulu waktu ngidolain miss, kadang ada rasa gak suka juga kalo lihat miss ngobrol sama murid lain terlebih kalo mereka ngobrol dengan akrab. kalo kata pacaran ini yang dinamakan dengan cemburu. tapi, kalo gue bedaaaaaa.
bahkan seorang teman pernah bilang bahwa gue sama miss kayak orang pacaran *geli gue dengernya* tapi bagaimanapun, mengidolakan itu memang sebelas dua belas sama pacaran, ada saatnya fans itu merindukan idola, menagisi, benci, ingin melupakan, dan akhirnya merindukan lagi dan lagi...
dan seandinya mengidolakan itu bisa memilih. sudah pasti gue akan memilih.tapi, kenyataannya mengidolakan tak bisa untuk di pillih, ia seperti takdir...
~bersambung~