Haiiiiii kamu, iya kamu yang lagi ngupil
disana… jangan di makan ya upilnya… Cuma ngingetin aja, siapa tahu di rumah
nggak ada lauk, kan lumayan *halaaaaah apaan sih*
Haiiiiii…haiiiiiiiiii….haiiiiiiiiii… apa
kabar semua teman-teman akuh yang lagi di luar sana? Lagi ngapain malem-malem
gini? lagi belajar kah? Istirahat kah? Nonton tv bareng keluarga kah? Atau lagi
mojok di warnet sambil ngupil? *itu gueeee* maygaaaaattttt, gue lagi di warnet
nih guys, bau asep rokok, banyak nyamuk juga. untungnya gue orangnya rada-rada
pinter dan banyak cerdasnya *lahhhh, kok puji diri sendiri??* jadi gue ke
warnet bawa autan, pake masker, sama obat nyamuk, tapi berhubung gue bukan
perokok dan nggak punya korek jadi buat yang satu itu gue tinggal di motor,
sementara kawan-kawannya yang udah gue sebutin diatas udah stand by di gue,
tinggal oles sana oles sini dan nyamuk untuk sementara nunggu takjim sambil
sholat isya katanya *kok gue tahu yaaaa?????!!!* *nyamuk sekarang ngomongnya
pake bahasa inggris vroh, jadi sedikit-sedikit nyambung lah sama gue yang
kebetulan lulusan NYU ini* *ngomong sambil manggut-manggut*
Oiyaaaa? Ngapain gue di warnetttt?
*tiba-tiba lupa ingatan* *Sambil nginget-nginget* lo sih!!!! maksa gue buka blog jadi lupa kan mau
ngapain? *ngomel sendiri*
Ohhhhh damn!! Gue mau downloaddddddddd,
ngapain juga gue lama-lama di warnet kalau bukan mau download film buat di
tonton di rumah sambil ngupil oon. Maklumi ya guys, quota gue terbatas jadi
untuk urusan download film gue pasti lari ke warnet, selain nggak lemot gue
juga bisa sekalian stalking blog idola *ketawa girang* dan menyalinnya di word
untuk di baca-baca di rumah, kalau kata guru bahasa Indonesia dulu sekali
dayung dua tiga pulau terlampaui hahahahah dan 1 hal absurd lain yang
seringkali gue lakuin kalo di warnet adalah : searching nama sendiri di mesin
pencari google, I know its stupid thing to do tapi nggak apalah.
Lo tau nggak, sekarang gue udah mulai
sering mengisi waktu gue buat nonton film lho *Sebuah kemajuan* dan
memerhatikan setiap alur ceritanya dan belajar atas film-film yang telah gue
tonton. Padahal dulu itu gue paling males kalau ngebahas masalah nonton, gue
lebih sering mengisi berjam-jam waktu senggang buat natapin layar monitor yang
terpampang laman Microsoft word yang masih tetap kosong, sementara sekarang,
setiap kali gue ngerasa blank gue mutusin untuk menghadirkan mood dengan nonton
beberapa film. Sebenarnya, gue mau belajar buat film pendek, so gue lagi cari
banyak inspirasi dari mulai teknik pengambilan gambar, cara ngeditnya dan terutama
memahami setiap acting para pemainnya. Pertanyaan gue, pernah nggak lo nonton
film A yang dibintangi si B yang memiliki karakter buat lo kagum pake
bangeeettttt dan setelah lo cari tahu tentang dia di google iakhirnya lo malah
“oh ternyata gini ya aslinya” dan semuanya berubah. Pernah nggak? Gue sering tuh kayak gitu *ngaku kan akhirnya* Jadi
pembentukkan karakter itu penting banget lho, makanya gue belajar untuk
mengenali setiap karakter seenggaknya ketika gue udah mulai, gue akan tahu orang
seperti apa yang sesuai dengan karakter seperti A, B, C, D,... Finally, harddisk yang dulu
bisa bernapas lega lantaran banyak ruang kosong, kini sedikit demi sedikit merasakan kesulitan
nafas lantaran gue yang udah mulai simpen banyak film hasil malak hahahaaaaa.
Nah ngomongin masalah film, beberapa waktu
lalu gue sempet download film berjudul Still Alice yang di perankan sama mbak
Julianne Moore, Kristen Stewart, Kate
Bosworth, dll…. Ada yang pernah nonton filmnya?
Bagaimana menurut lo? Kalau menurut gue sendiri, kalau dari segi cerita film
ini bagus dan terlebih di mainkan cukup apik oleh mbak julianne.
Sedikit cerita tentang nih film, jadi film
Still Alice ini menceritakan tentang Alice Howland (Julianne Moore) seorang
professor linguistic dari Columbia university yang didiagnosis menderita
Alzheimer dini (karena pada saat didiagnosis menderita penyakit tersebut
usianya baru 50 tahun) ia yang mendengar itu kaget dan nggak percaya, soalnya itu nggak
masuk akal di usianya yang baru 50 tahun, namun dokter ahli saraf tersebut
menjelaskan bahwa Alzheimer yang menderita alice ini merupakan jenis turunan dan
ini merupakan Alzheimer langka. Setelah diagnosis tersebut kehidupannya sedikit
demi sedikit mulai berubah, hal ini bisa di lihat waktu Natal dia lupa sama pacar
anaknya, terus waktu dia lagi ngajar dia juga lupa sama materi yang bakal di
bahas, pokoknya sedih deh. Sampai akhirnya hal yang menyentuh waktu dia ngompol
di celana lantaran lupa di mana letak kamar mandi, padahal itu dirumahnya
sendiri *ngelap air mata pake lengan jaket* Dan hal yang berhasil buat gue
nangis itu waktu dia pidato :
The
poet Elizabeth Bishop once wrote “ the art of losing isn’t hard to master. So
many things seem filled with the intent to be lost that their loss is no
disaster” I’m not poet, I am a person living with early onset alzheimer’s, and
as that person I find myself learning the art of losing every day. Losing my
bearings, losing objects, losing sleep, but mostly losing memories. All my life
I’ve accumulated memories they’ve become in a way, most precious possessions.
The night I met my husband, the first time I held my textbooks in my hand,
having children, making friends, traveling the world. Everything I accumulated
in life, everything I worked so hard for, now all
that is being ripped away. As you can imagine or as you know this is hell but
it’s get worse. Who can take
us seriously when we are so far from who we once were? Our stranger behavior
and fumbled sentences changes others perceptions of us and our perception of
ourselves, we become ridiculuos, incapable, comic. But this is not who we are,
this is our disease and like any disease, it has a cause, it has a progression
and it could have a cure. my greatest wish is that my children, our children,
next generation do not have to face what i am facing. But for the time being, i
am still alive i know i’m alive. I have people i love dearly, i have things i
wanna do with my life. I rail against myself for not being able to remember
things but i still have moments in the day of pure hapiness and joy. And please,
do not think that i’m suffering, i’m not suffering, i’m struggling. Struggling to
be part of things to stay connected to who i once was. So live in the moment, i
tell myself its really all i can do, live in the moment. And not beat myself up
too much for mastering the art of losing. One thing i will try to hold on to,
though, is the memory of speaking here today, it will go. I know it will. It maybe
gone by tomorrow, but i means so much to be talking here today. Like my old,
ambitious self who was so fascinated by communication”
Sumpaaaaahhhhhhhh, pidato itu buat gue nangis
Bombay, apalagi waktu dia bilang everything
I accumulated in life, everything I worked so hard
for now all that is being ripped away. Oke bisa lo bayangin, semua yang udah ia pelajarin sedari kecil, kenangan
yang udah ia bentuk sekian lama bareng orang-orang terkasih terenggut gitu aja
dan hal terburuknya ia akan melupakan itu, ia akan jadi orang yang bahkan dalam
pidato ini (Alice) bilang akan meraba-raba kata. Sedih nggak sih lo
dengernya??????? Apalagi dalam dialoge antara Alice dan John, Alice sempet
bilang bahwa dia lebih memilih sakit kanker daripada Alzheimer, karena 1 alasan
tadi, dia nggak mau kehilangan kenangan. Kalo kayak gini kan ibarat, from
everything to nothing. Hal-hal yang dulunya ada jadi nggak ada. CAN YOU ALL
IMAGINE HUH??????????? Kata-kata dalam pidato ini bener-bener jadi perenungan buat yang
nonton. Mungkin itu yang di rasain oleh ia yang menderita Alzheimer.
Pokoknya lo mesti nonton film ini karena
menurut gue ide cerita dari film ini keren banget, Alzheimer, dimana banyak
orang yang masih awam dengan apa itu Alzheimer apalagi yang tinggal di pelosok
negeri kayak gue. Orang-orang tau apa itu pikun, tapi Alzheimer? Gue aja tau
itu zaman-zaman SMK waktu acara talkshow di salah satu stasiun tv mengangkat
tema tersebut dan dari situ sedikit-sedikit gue tau apa itu Alzheimer. Jadi
bisa sekalian informasi jugak, betapa hebatnya para keluarga orang-orang yang
mengalami Alzheimer ini, karena sebagai manusia ada saatnya kita lost control
menghadapi para penderita Alzheimer. Kayak yang ditunjukin suami Alice dalam film
ini, dimana ada saat akhirnya ia nangis di pelukan Lydia, putri bungsunya, karena ia
merasa ini beban terberat yang harus ia hadapi, beban yang ia harus sembunyikan dari Alice dengan tetap bersikap tegar.
Terinspirasi dari film ini guepun menulis
puisi yang bertema kehilangan, nanti gue posting ya habis ini, tapi gue cek
dulu kira-kira ada atau nggak di flashdisk soalnya gue jarang bawa-bawa tulisan
gue di flashdisk.