Sunday, May 6, 2018

Hidup, yuk ngobrol!


dari google
kita punya banyak cara untuk menikmati hidup, dari mulai dengan cara yang biasa aja (seperti gue) atau dengan cara kalian yang luar biasa menarik.  bagi tiap-tiap dari kita hidup itu punya definisi yang nggak sama. definisi hidup versi gue pasti beda dengan definisi hidup versi orang-orang di luar. nggak ada yang salah dalam hal  ini, karena setiap orang punya pilihan atas hidupnya, setiap orang punya cara untuk menikmati hidup seperti yang mereka inginkan, tanpa terkecuali untuk menjadi seperti apa yang mereka mau. itu sebabnya, kita menjalani hidup sesuai dengan apa yang kita definisikan. definisi hidup gue, ya itu gue.
dengan segudang harapan tentang hidup, dengan sejuta keinginan untuk hidup, dan dengan sejuta rasa yang ingin di nikmati dalam hidup, kita hidup. kadang gue berpikir dengan tanpa alasan, bahwa hidup itu kadang ngebosenin, berjalan dengan begitu-begitu aja padahal di luar yang gue tahu, hidup menyajikan semua yang kita inginkan, semua yang kita butuhkan, dan semuanya kembali lagi pada apa yang kita pilih untuk hidup kita. kadang tanpa disadari pilihan yang di ambil itu salah, terus kita menyesalinya kemudian sambil berusaha untuk mengembalikannya atau memperbaikinya tanpa berusaha untuk, belajar. tapi, inilah hidup. inilah pilihan kita, kita memilih semua. memilih untuk menjalaninya seperti apa, seperti setiap pilihan yang kita ambil. karena, di setiap pilihan yang kita ambil ada cerita setelahnya, ada pengandaian setelanya, juga (mungkin) penyesalan. "kenapa dulu gue nggak gini yah? kalau gue gini mungkin sekarang gue udah jadi ini" gue pernah berpikir gitu, dan setelanya.... gue akhirnya sadar, kalau gue nggak ambil ini, mungkin gue nggak akan kenal dengan dia, gue nggak akan pernah tahu tentang ini, tentang itu. dan mungkin nggak ada gue yang sekarang. Kalau gue nggak ambil yang ini, gue mungkin bukan gue yang sekarang, mungkin gue juga nggak tahu apa itu blogg, gue nggak akan tahu bahwa di luar sana ada negara-negara hebat, bahwa diluar sana ada orang indonesia yang lebih memilih tinggal di negara lain selain negara sendiri, bahwa pekerjaan sebagai jurnalis itu sebenernya menarik tapi juga nggak gampang, kalau...kalau...kalau...kalau...seandainya...seandainya...seandainya... ya, inilah hidup.  jangan pernah sesali apapun keputusan yang pernah kita ambil, inilah kita. jangan pernah sesali keputusan untuk bercerai, keputusan untuk jadi single mother, single father, keputusan untuk kembali lagi ketempat kerja lama, keputusan untuk bekerja bukan sesuai passion, keputusan untuk sekolah disana, atau apapun itu. karena dari hal itu, kita punya cerita untuk di bagi. dan setelahnya, kita akan tahu kemana kita akan melangkah, langkah apa yang kita ambil setelahnya.
kita hidup bersama pilihan kita, meski ada beberapa hal yang nggak bisa kita pilih sendiri. seperti dikeluarga mana kita akan lahir, keluarga yang mampu atau tidak, dalam keadaan sempurna atau tidak, jadi laki-laki atau perempuan. yah, mungkin ada  beberapa hal yang kini bisa kita rubah, tapi apakah bisa kita merubah takdir yang telah Tuhan berikan ke kita, hanya karena sebuah keinginan untuk menjadi seperti yang kita mau. Mau kaya, itu sih gampang! selama kita berusaha, maka jalan untuk kesana pasti akan terbuka. tapi jika menginginkan yang lain? menginginkan untuk menghindariNya? merubah pemberianNya hanya karena "aduh, ini bukan gue, jiwa gue lebih ke sana" nah lho, terus??
Setiap orang punya pilihan, tapi untuk sesuatu yang sudah di takdirkan, untuk sesuatu yang sudah di ciptakan?
dari google
Tuhan punya rencana untuk hidup kita, jadi siapa kita, akan seperti apa kita dan seperti apa kita, semuanya sudah menjadi catatan indah Tuhan untuk kita. seperti yang selalu gue denger dari tiap-tiap orang bahwa, jodoh, hidup, mati, rezeki,itu sudah ditentukan oleh Tuhan. Tapi, itu bukan berarti kita tidak bisa menentukan bukan? buktinya, kita punya kriteria sendiri tentang calon pasangan, kayak, dia harus seiman, sayang keluarga, harus berpendidikan, punya pekerjaan yang bagus, harus lebih tinggi dari kita, nggak ngerokok, nggak bertato, sabar, sopan, santun, nggak kasar, harus suka baca, harus suka samaecil, mau untuk menikah, dan apapun itu kita punya kriteria untuk itu.  ada nggak yang dapet sesuai kriterinya? jawabannya, ada. tapi ada nggak yang ternyata nggak dapet? jawabannya juga, ada. terus, bisa nggak sih kita bilang bahwa ini "pilihan" atau ini "takdir?" entah, tapi walau bagaiamanapun, kita punya usaha untuk menciptakan apa yang kita inginkan. kita bisa untuk menentukannya terlebih dulu, mungkin ini yang sering kita dengar dengan "manusia hanya bisa berencana namun Tuhan lah yang menentukan" selama kita udah berusaha, itu nggak akan salah! mau mapan sebelum usia 30 tahun, punya rumah sendiri, punya kendaraan yang udah diidam-idamkan, tinggal di luar negri ikut suami, atau apapun itu, kita berhak untuk berusaha untuk menciptakannya, walau setelahnya kita serahkan semua sesuai kehendakNya.
Jangan pernah menyerah. pernah nggak sih denger kata itu? gue sendiri sering denger kata itu dari supervisor gue kalau gue lagi males untuk berjuang mendapatkan gaji besar di kantor. tanpa kita sadari kita sering denger kata-kata itu, entah disaat kita lagi putus asa dan kita pun berselancar untuk mencari motivasi, baik lewat video yang ada di youtub atau membaca kata-kata motivasi di website. tapi, sadar nggak sih kita apa itu arti menyerah yang sebenarnya? pernah nggak sih kita tahu makna sebenernya tentang itu? definisi yang gue tahu tentang menyerah itu yaitu ketika lo udah merasa nggak sanggup dengan apa yang lo upayakan, dan lo nyerah. itu definisi gue! tapi yang sesungguhnya, menyerah itu bukan tentang lo udah putus asa. menyerah itu bisa kok kita lakuin saat kita "tengah berjuang" kayak contoh gini, gue suka banget untuk nulis di blog karena gue mau suatu hari nanti tulisan gue bisa di baca banyak orang, itu sebabnya gue menulis terus untuk bisa mewujudkannya dan gue konsisten untuk memposting tulisan gue katakanlah 15 tulisan dalam satu bulan. tapi karena gue nggak mendapat respon yang baik dengan 15 tulisan itu akhirnya gue menemui titik jenuh, gue udah mulai jarang nulis di blog. yang seharusnya gue posting 15 tulisan dalam satu bulan, ini bahkan dalam hitungan bulan gue hanya memposting 2-4 tulisan, nah kalau gue sadar, disaat itulah gue sudah dapat dikatakan menyerah!!!! ibarat kata, kita memang masih berusaha tapi usaha yang kita lakukan udah nggak maksimal lagi. ibarat kata, mati segan hidup pun nggak mau. jadinya ya gitu, dari pada hilang sama sekali dari peradaban akhirnya masih tetap aktif di blog tapi jarang posting.
pada akhirnya, semua keputusan ada di kita. kita berhak untuk menjadi apa kita kedepan :)
dari google
*tarik nafas* entah kenapa gue menjadi se sok tahu ini tentang hidup. gue cuma merasa bahwa, ada banyak hal yang sudah gue lewatkan di belakang, bagaimana tentang hubungan gue dengan teman-teman gue, tentang bagaimana gue memilih untuk terlalu mengasingkan diri dari pergaulan, bagaiamana gue yang nggak terlalu suka untuk mengambil sesuatu yang berbeda. sampai akhirnya gue sadar bahwa, gue harus berubah. setidaknya dalam berhubungan dengan teman-teman gue. setidaknya dalam memaknai hidup. ada banyak hal yang berbeda, ada banyak perbedaan, beda dalam memandang, dalam memaknai, dalam menafsirkan, dan terlebih berbeda dalam berinteraksi. hari ini gue belajar bahwa, akan ada banyak hal yang akan kita lewatkan, akan ada banyak hal yang membuat kita merasa kehilangan. kayak waktu, mungkin sekarang kita mengabaikan waktu kita bareng teman-teman kita, tapi tanpa kita sadari suatu saat nanti kita akan kehilangan waktu itu. satu persatu dari kita akan mengambil sebuah keputusan, dan setelahnya yang tersisa hanya kenangan bahwa kita pernah bersama. karena, kembali lagi. tiap-tiap dari kita punya pilihan atas hidupnya, tiap-tiap dari kita punya jalan hidup sendiri. seperti kita yang nggak pernah tahu siapa yang akan kita temui kedepan, dan pada siapa kita akan berbagi kisah kelak.
dan, seperti itulah hidup. dia menyuguhkan cerita dari setiap pilihan yang kita ambil. mungkin sekali-kali kita bisa untuk tinggal, dan ambil kursi untuk sejenak mengobrol dengan hidup sambil bertanya, bagaiaman selanjutnya?