Monday, December 14, 2015

sepenggal kisah di hari pertama training

seperti judul yang ada diatas, hari ini memang hari pertama gue training disalah satu perusahaan. sebenernya perusahaan ini pernah menggantung gue hingga 3 bulan hingga akhirnya pada hari kamis lalu tepatnya tanggal 10 desember 2015 gue mendapat sebuah pesan singkat dari perusahaan yang menyatakan bahwa gue dipanggil untuk interview pada keesokan harinya.gue yang saat membaca sms itu tengah menghapal materi mencari pahala *tugas pengajian* sontak merasa melayang-layang, gue lari ke mama gue dan mengabarkan bahwa gue mendapat panggilan interview dari M*******. saking senangnya, gue udah menghayal yang enak-enak tanpa berpikir pahitnya, gue menghayalkan bisa berangkat dan pulang kerja bareng cici gue, bisa punya penghasilan perbulan dan jelas gue bisa membeli barang-barang yang sangat gue dambakan seperti KAMERA.. pemikiran gue terlalu jauh hingga membuat gue melupakan sesuatu yang sudah sangat lama selalu mengikuti setiap langkah gue (mimpi). berhubung malam jum'at itu gue harus mengikuti pengajian remaja, sejenak gue melepaskan kebahagiaan itu, meskipun sisa-sisanya masih terpancar dari senyum gue yang sumeringah. gue mencoba untuk fokus dan mengikuti acara pengajian itu dengan khusyu, namun setelah pengajian itu selesai mimik wajah gue sudah mulai berubah. senyum sumeringah sudah lenyap entah kemana, wajah gue terfokus pada sebuah layar handphone yang didalamnya menyimpan banyak sekali foto idola gue. tiba-tiba gue teringat sesuatu..

semua kebahagiaan itu sirna, alhasil waktu interview kemarin gue gak sengarep dulu. disini gue lebih pasrah "bodo amatlah, it's a game" itu fikir gue. karena bagi gue, mimpi gue tetap sama, menjadi seperti apa yang gue cita-citakan, bukan seperti apa yang sekarang tengah gue jalani. bayang-bayang idola gue terus bermunculan, senyum mereka, cara bagaimana mereka berbicara dan pokoknya semua tentang mimpi yang sudah sekian lama gue susun satu persatu hadir seolah mengingatkan gue bahwa "ini lho mimpi lo.." dan gue pun menyerahkan semua pada takdir.
jum'at malam tiba, gue sudah berada dikamar tidur dan siap-siap untuk melanjutkan tidur yang sempat terpotong ketika mata ini menyelinap menatap handphone dan berusaha mengamati pesan yang masuk. ada 1 pesan dari nomer yang gak gue kenal menyatakan bahwa gue diundang untuk training pada hari senin 14 desember 2015. dan sudah bisa ditebak pesan itu datang dari mana, benar....
persyaratan  untuk training mengharuskan gue untuk datang ke pemda cibinong untuk mengurus NPWP, namun semua sia-sia lantaran pemda tengah berlibur. alhasil uang 40rb gue melayang untuk transport. ditengah perjalanan pulang kerumah gue seangkot dengan seorang wanita muda, awalnya gue biasa aja hingga akhirnya ia mengeluarkan dompetnya untuk mengambil uang ongkos, seketika mata gue menyelinap mengintip isi dari dompetnya, selain KTP yang menarik perhatian disitu juga terdapat KTM, ampun jon!!! hati gue hancur, luluh lantak, remuk redam apa ajalah yang menggambarkan kedramatisiran seketika muncul detik itu jugaaaaa.... gue merasa seolah gue ini malang banget, gue cuma bisa mimpi, sementara wanita didepan gue adalah sang pemenang... sejak itu, gue jadi males-malesan untuk ikut melanjutkan proses yang di syaratkan perusahan itu,terlebih jika mengingat bahwa itu bukanlah passion gue semakin hancurlah hati gue. namun, gue masih berusaha untuk menyenangkan keluarga dan alhasil gue ikuti aja training hari ini.

dari awal sudah tak ada semangat untuk memulai, alhasil semuanya serba setengah-setengah. pada sesi training itu gue ngerasa waktu lamaaaaa banget ditambah sesi training yang seolah menghipnotis gue untuk segera meredam hasrat gue menjadi seperti apa yang gue cita-citakan, mungkin trainernya bisa melihat kejenuhan gue karena matanya terus melihat gue dengan tatapan yang "kamu harus yakin untuk masuk kesini". kadang gue mulai tertarik dan kadang gue merasa "ini bukan passion gue", namun apalah artinya itu semua. toh, gue masih anak baru kan...
jam 6 gue sampe dirumah, mama gue dan nenek gue semangat banget nanyain apa yang gue lakuin selama training tadi, sementara gue berusaha untuk menyatakan bahwa "itu menyenangkan" namun yang terjadi malah sebaliknya, gue menangis sejadi-jadinya dan menyatakan bahwa, ini bukan gue. air mata gue berderai-derai, gue ngerasa bahwa, ini adalah pilihan yang salah. mimpi gue gak bisa dibeli dengan uang. dan bagi gue, bekerja itu bukan hanya untuk uang. bekerja itu untuk menikmati pencapaian hidup, karena bekerja ditempat yang telah didambakan merupakan sebuah pencapaian yang mestinya dinikmati. sama kan halnya kayak spongebob yang menikmati pekerjaannya meskipun terkadang tuan kepiting selalu berperilaku semaunya, namun karena spongebob menikmatinya yang ada justru mereka jadi saling mengutungkan tanpa ada yang merasa dirugikan.

No comments:

Post a Comment