Tuesday, June 7, 2016

Isyarat



Selembar kertas ini akan ku tulis cerita semalam…
Tentang diam…
Tentang perasaan yang hilang..
Pun tentang sejarah lalu yang t’lah usang…
Tak ada pembahsasan dari sisi ego…
Cukuplah diam…
Dan cukup-cukupilah diammu..
Agar tak ada yang ku sesali tentang pertemuan berkesan penuh curhatan..
Seperti pertemuan lalu yang sampai kini ku sesali...
Tentang kagummu dalam diam,
Yang ternyata luruh bersama acuhnya sikap....

Hei, sebenarnya kita berada dalam situasi yang sama bukan?
Kau dengan perasaanmu..
Dan aku, aku dengan perasaanku!

Sebenarnya, kita akan menjadi teman bicara yang asyik perihal ini..
Cintamu..
Kagummu...
Penolakan itu…
Dan ikhlasmu…
Tapi, bukankah itu sama artinya dengan meracuni fikiranku?
Mmmhh maksudku, bukankah kagummu untuknya sama seperti kagumku untukmu?
Ya,..ya..ya.. bodoh memang jika sampai hal itu terjadi…
Mau di taruh dimana wajahku?
Kau bicara tentangnya yang kau cinta,
Dan aku? Aku mendengar keluh kesah orang yang ku cinta!!
Alah, lupakan!!

Oiya, jangan lupa kemasi barangmu…
Sudah saatnya kita beranjak bukan?
Tanpa ada dia dan tanpa ada kau…

No comments:

Post a Comment