Dari balik tembok yang membatasi, aku
berteriak memanggilmu..
Berharap suara yang keluar dari tubuh
ringkihku mampu menembus keangkuhanmu..
Entah dari sisi mana kau akan mendengar dan
melihatku..
Mungkin dari sisi yang menunjukan sisi
burukku atau sebaliknya,..
Karena setahuku telinga serta matamu telah
tertutup untukku..
Tertutup oleh reruntuhan sikap acuhku yang
telah mengubur semua perhatianmu..
Sekali lagi,
dari balik tembok ini aku menahan rindu
bersama teriakkan-teriakkanku..
Yang muncul dan lalu tenggelam..
Sama seperti sikapmu,..
Tiba-tiba hadir..
Tiba-tiba pergi..
Dan tiba-tiba bersikap seolah membenci….
No comments:
Post a Comment