Sunday, August 21, 2016

Kepadamu, kucabut segala komentar!



Sudah berapa lama kita disini? Maksudku, pernahkah terpikir untuk meninggalkan sejenak tempat yang “nyaman” ini?? aku rasa, cepat atau lambat sadar atau tidak kita akan merasa bahwa kita seolah selalu dan selalu seperti ini, menyembunyikan kebosanan demi saling menjaga satu sama lain, mungkin ini terdengar munafik ditengah segala kecemburuan-kecemburuan, tapi bukankah jika lebih baik kita saling mengakui dan mencoba untuk meninggalkan jejak untuk beberapa saat setidaknya sampai perasaan jenuh ini hilang atau mungkin hingga datang waktu dimana tak ada lagi yang perlu disembunyikan.
Lagipula untuk apa berada dalam satu keadaan yang sama tapi satu sama lain sibuk dengan urusan sendiri, untuk apa bertemu kalau satu sama lain saling menyembunyikan perasaan, dan untuk apa berada dalam satu tempat tapi saling menjauh dan hanya berusaha sekedar melirik dan lantas pergi.
Mungkin aku terlalu sensitif perihal ini, namun menurtuku bukan hanya aku yang mampu merasakan semuanya. Hanya saja, aku yang terlalu “peduli” dengan perasaanku sendiri hahaha. Aku harap ini bukan sebuah bentuk penyesalanku karena terus menyembunyikan perasaan, aku jenuh dengan ini semua, jenuh dengan keadaan ini, walaupun dalam hati terdalam aku ingin terus berada diantara segala perdebatan, aku ingin terus menyaksikan segala bentuk kekesalan, atau menjadi satu-satunya yang tidak tahu perihal apapun karena sikapku yang terkadang menarik diri. Maafkan karena aku terlalu kaku.
Bagaimanpun, kini aku memiliki duniaku. Dan bersama tulisan ini, aku pergi. Akan kulepas topeng yang selama ini menutupiku, sama seperti beberapa yang telah berhasil melakukannya entah terpaksa atau memang….

Kepada hati yang kusesali
Aku melangkah keluar
Melepas segala kelakar
Mencabut segala komentar

Kepada hati yang kusesali
Aku membuka jendela
Mematikan ponsel
Dan menutup semua hari

Kepada hati yang kusesali
Kepada kalian aku tak ingin kembali
Bukan untuk menutup hati
Melainkan tuk perbaiki diri

Kepada hati yang kusesali
Tak pernah lagi kurasa seirama
Penuh dusta dalam tawa
setengah hati ku kecewa

kepada hati yang kusesali
kepada kalian aku tak ingin lagi
memupuk jenuh sendiri
memupuk gelisah tak berperi

kepada hati yang kusesali
semua pasti datang kembali
meski bukan hari ini

September yang akan datang dalam waktu dekat akan mengawali semuanya, aku rasa semuanya tidak pernah terlambat. Kemarin adalah hari dimana aku merasa terpukul dengan kenyataan, dan kini aku harap aku juga tidak akan terpukul dengan keputusanku yang mencoba lari dari kisahku

No comments:

Post a Comment