Sudah berapa lama
kita disini? Maksudku, pernahkah terpikir untuk meninggalkan sejenak tempat
yang “nyaman” ini?? aku rasa, cepat atau lambat sadar atau tidak kita akan
merasa bahwa kita seolah selalu dan selalu seperti ini, menyembunyikan
kebosanan demi saling menjaga satu sama lain, mungkin ini terdengar munafik
ditengah segala kecemburuan-kecemburuan, tapi bukankah jika lebih baik kita
saling mengakui dan mencoba untuk meninggalkan jejak untuk beberapa saat
setidaknya sampai perasaan jenuh ini hilang atau mungkin hingga datang waktu
dimana tak ada lagi yang perlu disembunyikan.
Lagipula untuk apa
berada dalam satu keadaan yang sama tapi satu sama lain sibuk dengan urusan
sendiri, untuk apa bertemu kalau satu sama lain saling menyembunyikan perasaan,
dan untuk apa berada dalam satu tempat tapi saling menjauh dan hanya berusaha
sekedar melirik dan lantas pergi.
Mungkin aku terlalu
sensitif perihal ini, namun menurtuku bukan hanya aku yang mampu merasakan
semuanya. Hanya saja, aku yang terlalu “peduli” dengan perasaanku sendiri
hahaha. Aku harap ini bukan sebuah bentuk penyesalanku karena terus
menyembunyikan perasaan, aku jenuh dengan ini semua, jenuh dengan keadaan ini, walaupun
dalam hati terdalam aku ingin terus berada diantara segala perdebatan, aku
ingin terus menyaksikan segala bentuk kekesalan, atau menjadi satu-satunya yang
tidak tahu perihal apapun karena sikapku yang terkadang menarik diri. Maafkan
karena aku terlalu kaku.
Bagaimanpun, kini aku
memiliki duniaku. Dan bersama tulisan ini, aku pergi. Akan kulepas topeng yang
selama ini menutupiku, sama seperti beberapa yang telah berhasil melakukannya
entah terpaksa atau memang….
Kepada
hati yang kusesali
Aku
melangkah keluar
Melepas
segala kelakar
Mencabut
segala komentar
Kepada
hati yang kusesali
Aku
membuka jendela
Mematikan
ponsel
Dan
menutup semua hari
Kepada
hati yang kusesali
Kepada
kalian aku tak ingin kembali
Bukan
untuk menutup hati
Melainkan
tuk perbaiki diri
Kepada
hati yang kusesali
Tak
pernah lagi kurasa seirama
Penuh
dusta dalam tawa
setengah
hati ku kecewa
kepada
hati yang kusesali
kepada
kalian aku tak ingin lagi
memupuk
jenuh sendiri
memupuk
gelisah tak berperi
kepada
hati yang kusesali
semua
pasti datang kembali
meski
bukan hari ini
September yang akan
datang dalam waktu dekat akan mengawali semuanya, aku rasa semuanya tidak
pernah terlambat. Kemarin adalah hari dimana aku merasa terpukul dengan
kenyataan, dan kini aku harap aku juga tidak akan terpukul dengan keputusanku
yang mencoba lari dari kisahku
No comments:
Post a Comment