Setapak itu mengantarku daripada kau..
Entah untuk keberapa kali aku disini..
Mendengarmu berkisah,
Mendengarmu mengeluarkan amarah..
Tapi apa dayaku, aku tak pernah bisa
mengerti..
Bagiku, perkaramu tak mudah untuk ku
pahami..
Ceritamu tak sama novel yang pernah kubaca,
Ceritamu selalu menyuguhkan kekakuan
ditelinga..
Setapak itu mengantarkanku daripada kau..
Mendengarkanmu..
Menemanimu..
Belajar memahamimu..
Dan belajar untuk bisa menjadi sahabatmu..
Itu yang kutahu..
Bolehkah aku untuk jujur?
Maaf kalau ini membuatmu marah.
Menurutku sahabat tidak akan
menyembunyikannya
“aku benci melihat kau menangis”
Bagiku, dengan itu kau terlihat begitu
lemah..
Mungkin aku tak bercermin..
Tapi melihat sosok mandirimu?
Setapak itu mengantarkanku daripada kau..
Aku harap semuanya takkan berhenti..
Persahabatan lintas generasi..
Antara kau yang mandiri dan aku yang tak
tahu diri..
Terima kasih untuk segala kelembutan hati..
Yang dengannya kau mampu mengerti..
👍
ReplyDelete