Boleh saja aku seperti ini, mengintip masa depan dari segala sisi. Karena toh, bukankah hidup memang seperti ini? Berharap akan selalu ada kisi-kisi, gambaran indah sebelum mati. Setidaknya!
Negatif dan optimisme sulit di bedakan. Macam sifat aslimu yang begitu meragukan. Sebentar bicara tentang kesulitan. Sebentar lagi bicara masa depan. Lantas bersikap seolah akulah satu-satunya yang dapat diandalkan. Bulshit. Munafik.
Segalanya serba butuh perhatian lebih dan selalu ingin menjadi yang paling di perhatikan. Seperti caramu berusaha di prioritaskan. Seperti usahamu yang ingin selalu menjadi yang diinginkan.
Sekarang aku tahu makna terdalam sebuah rasa. Semua tentangmu. Apapun yang ku lakukan untukmu hanyalah kesia-siaan. Tak akan pernah berarti apa-apa. Tak akan menjadi apa-apa. Tak akan berbalas apa-apa.
Tak ada lagi drama picisanmu itu. Ku tutup semua tentangmu. Ku kubur bersama kepahitanku. Seperti caramu meludahiku. Cukup.
No comments:
Post a Comment