Monday, September 2, 2019

Mengapa Gue Bisa Suka Sama Namika (Han Violett a.k.a Hanan Hamdi)????

Lo tahu Namika? *Gue nanya dengan semangat* Tahu nggak? Itu lho penyanyi jerman berdarah Maroko, tahu? Yang pernah gue ceritain sedikit di postingan gue sebelumnya, tahu? Enggak? Ah yaudah lah! Temen-temen gue juga banyak kok yang nggak tahu, wajar sih dia kan penyanyi dari Jerman, orang pas gue sering puter lagu Lily Allen aja temen gue sampe nanya "itu siapa?" Padahal itu Lily Allen lho bukan Syahrini, tapi tetep aja temen gue pada nggak tahu. Apalagi ini Namika. Dari Jerman. Nyanyinya pake bahasa Jerman pula. Siapa yang mungkin tahu? Apalagi temen-temen gue nggak ada yang pernah belajar bahasa Jerman, atau suka Jerman-jermanan. Makanya pas gue buat story di WA dengan latar lagu-lagu berbahasa Jerman nggak heran kalau reaksi mereka adalah, "tahu-tahuan dari mana lo?" "Emang lo tahu artinya apa?" "Sejak kapan lo suka dengerin penyanyi jerman, lagu Korea aja nggak ada yang lo tahu bukan?" Lah apa urusannya bawa-bawa korea-korean? Bingung.

Sebenernya gue juga nggak tahu kapan gue suka-sukaan sama Jerman. Kapan gue mulai jatuh hati sama bahasanya, sama budayanya, sama film-film nya, atau... Sejarah di belakangnya sampe buat gue cari-cari buku tentang sejarah jerman, Adolf Hitler, tujuan wisata, sampe... Namika. Astagaaaaaa, gue suka sama Namika. Iya, Namika. Penyanyi yang sebenernya biasa aja *heleh* tapi buat gue kagum berat sama dia... Kagum sama orangnya sih sebenernya enggak juga, cuma suka sama lagu-lagunya, IYA. Namika ini melejit namanya lewat beberapa lagunya seperti Lieblingsmench, Je Ne Parle Pas Francis, Alles was zählt, apalagi ya? Nggak tahu! Tuh kan, gue aja nggak tahu. Tahu sih, cuma kalau gue lihat di YouTube, cuma lagu-lagu yang gue sebutin itu yang viewersnya banyak banget. I mean paling banyak di lihat dari semua lagu-lagu nya. Emang sih masih terbilang jauh jika di bandingkan penyanyi-penyanyi yang lagunya sering gue denger di radio, kayak.... Ah, lo pasti lebih tahu lah. Nggak perlu gue sebutin kan? Yang jelas bukan Syahrini, bukan! Sudah pasti! Dan dari apa yang gue dapet, lagunya yang Lieblingsmench itu bertengger di tangga lagu pertama di jerman, jadinya ya menurut gue dia cukup terkenal. Meski kata beberapa temen chatting gue yang orang jerman mereka bilang "Biasa aja tuh" bahkan ada yang bilang lebih keren Lena. Okelah.

Kalau gue tengok lagi kebelakang awal kekaguman gue sama Namika itu berawal dari kekepoan gue sama Jerman. Gue mulai kepo sama jerman itu sudah dari beberapa tahun lalu, sejak gue sering baca blog orang, sejak gue suka kepo sama universitas-universitas di jerman, sejak gue sering nonton film yang berlatar di Jerman, terus? Sejak gue tahu kalau di jerman itu membebaskan biaya pendidikan. Nah ini nih, pointnya sebenernya ada di yang terakhir itu. Bebas biaya pendidikan. Sebenernya dari beberapa informasi yang gue dapet selain Jerman ada beberapa negara di eropa yang membebaskan uang pendidikan, kayak Norwey, Denmark, Finland, Swedia, Islandia, terus apa lagi ya, Austria sama Belanda masuk nggak sih? *lho malah nanya?* Ada lagi pokoknya, kalau nggak salah sih Belanda sama Austria juga termasuk, coba cek aja di google wkwkwk. Cuma memang dari negara-negara di eropa yang memberi kebebasan biaya pendidikan, ketertarikan gue jatuh ke Jerman. Kenapa? Soalnya bahasanya indah *heleh*, banyak penemuan-penemuan hebat di negara ini, banyak peraih nobel berasal dari Jerman, pendidikannya bagus, ilmu kedokterannya juga, terus mobil-mobil produksi Jerman termasuk jajaran mobil-mobil mewah *apa urusannya?*. Terus, sejarah di belakangnya juga menarik banget buat di pelajarin, nah dari situlah gue mulai seneng sama jerman. Gara-gara hal itu, kadar kekepoan gue semakin meningkat dan tanpa di sadari jari-jari gue yang super lincah ini pada suatu hari mengetikan sepatah dua patah kata di kolom pencarian youtube dengan kata kunci : tangga lagu jerman, begitu kira-kira kalau di artikan ke bahasa gunung sindur wkwkwk. Dari situlah akhirnya gue tahu Namika, jadi setelah mendengarkan satu atau dua lagu di youtube  perhatian gue teralih pada sebuah lagu yang di nyanyiin sama Namika, apakah itu? Lieblingsmench. Sebenernya yang buat gue tertarik itu bukan lagunya (sudah pasti) karena gue kan nggak bisa Bahasa Jerman, gimana gue bisa suka sama lagu yang jelas-jelas nggak gue ngerti artinya?????? Bagiaman? Kayak misalnya si Rosamund Pike (nama samaran temen gue) nyuruh gue dengerin lagunya BTS dan bilang "ini bagus banget, keren, maknanya dalem banget" (misal). Lah, kalau gue nggak ngerti artinya kan gue nggak bakal suka, yang ada bakal komen "apaan sih, cowok masa joget-joget nggak jelas gitu" kayak gitu kalau gue nggak ngerti bahasanya, nah sama kayak pertama kali gue denger lagu Namika, ngerti enggak, apa enggak, jadilah gue nggak terlalu suka, tapi yang buat gue tertarik waktu itu adalah.... Video Klipnya. Anjir, keren banget. Kalau nggak salah itu syutingnya di Maroko deh, soalnya ada kambing di atas pohon ha ha. Sebenernya video klipnya itu simpel, tapi menarik gitu. Entah apa yang buat menarik. Yang jelas gue suka. Disitulah awalnya ketertarikan gue sama Namika dimulaeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee.

Seiring berjalannya waktu ternyata gue justru makin suka sama lagu-lagunya Namika, meski nggak Namika aja sih karena setelahnya gue juga suka banget sama Lena. Bedanya, kalau Namika lagu-lagunya berbahasa Jerman, kalau Lena berbasa inggris. Kesamaannya, gue sama-sama nggak ngerti mereka ngomong apa kalau pas lihat interview mereka di youtube dalam bahasa Jerman. Yaiyalah. Sampai disini bego gue udah mulai keluar. Tanpa gue sadari dari ketertarikan gue sama lagu-lagu Namika buat gue mau nggak mau harus belajar berinteraksi sama orang-orang yang berbahasa Jerman dong dengan sebuah maksud terselubung : CARI INFORMASI TENTANG NAMIKA. Dari situlah kadang gue itu suka scroll down di salah satu App buat belajar bahasa gitu dan nyari orang-orang dari negara yang berbahasa jerman salah satunya gue dapet Austria dan Jerman (tentu saja). Awalnya gue sempet nanya-nanya sama orang dari Austria itu, sebut aja namanya Kate (gue bingung mau kasih nama apa wkwkwk) Nah sama si Kate ini gue banyak nanya-nanya bahkan dia juga yang kasih tahu gue arti dari lagu-lagunya Namika, bahkan dia ini orang pertama yang gue hubungi waktu gue kepingin banget tahu judul lagunya Namika yang ada di postingan instagramnya. Gue nggak tahu judulnya apa. Gue udah dengerin lagu-lagunya di youtube tapi nggak ada (maklum gue nggak punya app Spotify, deezer, dll), mau dengerin secara seksama liriknya juga percuma. Gimana? Gue nggak ngerti bahasa jerman. Pendengaran gue masih asing dengan kata-kata dalam bahasa jerman, Apalagi pasti banyak kata-kata yang dalam penulisan sama pengucapannya beda. Ya kan? Di tengah kebingungan dan rasa ingin tahu itu akhirnya gue inget Kate, yaudah gue chat Kate. Gue chat juga temen-temen chatting yang dari jerman. Dan akhirnya gue tahu..... Ternyata lagu yang buat gue penasaran selama berminggu-minggu itu judulnya DNA. Kucrut dasar!!! Tapi seneng bukan main pas akhirnya gue punya lagu itu wkwkwk.

Gue itu gampang banget ngelupain apa-apa yang gue suka, maksudnya gini, mungkin sekarang gue suka banget sama lagu-lagu Namika, tapi bukan nggak mungkin dalam waktu beberapa bulan kedepan gue udah bakal cuek lagi. Soalnya gue memang nggak di takdirkan untuk mengagumi apapun dengan skala yang sampai buat gue harus mengutarakan kata 'HIJRAH' kayak temen-temen gue yang suka korea-koreaan. Kagum itu, cukup hanya sebatas kagum. Kagum itu, ya cukup sama karya-karyanya nggak harus sama orangnya. Dan mungkin sama perjalanan karirnya. Gue selalu kagum sama perjalanan karir seseorang dan cukup sampai disitu. Namika, gue kagum sama latar belakangnya. Sama lagu-lagunya. Tapi cukup sampe hal-hal dasar itu aja, nggak mau menguntit sampe yang menguntit banget atau memenuhi laptop gue dengan foto-foto atau apapun berbau mereka. Kayak bagaimana gue mengagumi Lily Allen, nggak sampe yang gimana-gimana. Cukup sampe gue tahu lagu-lagunya, latar belakang keluarganya, dan apa ya? begitu pokoknya. INTINYA SEWAJARNYA. Jangan berlebih-lebihan. Karena, sesuatu yang berlebihan itu nggak baik, selebihnya, kalau lo muslim pasti tahu lah hadistnya. Tuh, gue aja yang nggak agamis tahu!

Lagu-lagu Namika itu bagus-bagus lho *menurut gue* seriusan, misalnya kayak yang... Que walou. Itu bagus banget, syuting video klipnya di gurun sahara. Terus di luar itu lagunya menceritakan tentang kehidupannya; awal dia jadi rapper, terus ingin membahagiakan ibunya, yang gue tangkep sih itu. Nggak tahu deh bener atau nggak, lha? Ada juga lagunya yang judulnya Ahmed, lagu itu menceritakan tentang ayahnya yang di penjara (kalau nggak salah), tentang ancaman ayahnya yang bakal menculik Namika waktu Namika masih kecil, terus tentang bagaimana Namika yang selama hidupnya di ceritakan belum pernah melihat ayahnya. Kalau nggak salah sih itu, soalnya gue mesti translete dari bahasa Jerman ke Inggris bokkkkk, gue kan nggak ngerti bahasa inggris jugakkkkk wkwkwk. Mendengar beberapa lagu Namika gue jadi teringat dengan Narasi di Mata Najwa edisi Panggung Ebit G Ade, begini bunyinya :

Sesungguhnya tiap kehidupan kita semua,
dapat di baca sebagai bentuk balada.

Kita yang menciptakan baladanya sendiri-sendiri,
lagu panjang yang menegaskan semua punya biografi.

Yang mengisahkan sosok ayah dalam hening sepi,
atau kekasih Camelia yang ditelan bencana tanah ini.

Memang bila kita kaji lebih jauh,
nyanyian adalah kawan ketika luruh,
saat banyak tangan tega membuat kita jatuh.

Kita semua tumbuh ditemani oleh banyak nyanyian,
sebait tembang bisa mewakili satu fase kehidupan.

Mari bersenandung agar tak habis oleh gelisah,
agar bisa terus melangkah walau amat lelah.

Dan tahu bahwa di tengah perjalanan yang amat panjang,
kita masih bisa bertanya pada rumput yang bergoyang.

Kehidupan memang bisa sangat pahit sekaligus nestapa,
derita bisa tertanggungkan saat menjelma jadi cerita.

Gimana? Bisa nangkep nggak yang gue maksud? Maksud gue disini adalah, Namika berusaha bercerita tentang balada kehidupannya lewat sebuah lirik yang pada akhirnya di nikmati oleh banyak orang. Dan untuk sebagian orang yang mendengarkan menganggap bahwa lagu yang dinyanyikan oleh Namika (atau dalam kasus ini siapapun penyanyinya) mewakili apa yang penikmat rasakan atau dalam narasi di atas di tulis, sebait tembang bisa mewakili satu fase kehidupan. Jadi,.. Lirik yang Namika tulis disitu banyak juga mewakili perasaan orang-orang diluar sana, karena walau bagaimanapun lagu itu bahasa universal, setiap orang bisa menikmati itu dengan interpretasi mereka sendiri.
Gue pernah cerita kan tentang betapa susahnya gue cari video Namika ngomong/interview pake bahasa inggris, nah akhirnya gue nemu juga video ini. Jujur killing me softly ini termasuk lagu kesukaan gue dan pas dapet lagu ini di nyanyikan oleh Namika jadinya, ya ampunnnnnnn. *Berlebihan nani* Oke maaf. Sebenernya ada video di YouTube Namika waktu dia interview salah satu seniman mural gitu dan mereka ngobrol pake bahasa inggris, tapi karena videonya kepanjangan jadi cukup ini aja, oke.







Jadi alasan gue kagum sama Namika adalah?

Karena nggak sengaja!!! Lho? Baca lagi bener-bener. Okay, Tschuss!

No comments:

Post a Comment