Monday, February 17, 2020

Gadis kecil pengantar kopi

Photo by Ash Valiente from Pexels
Kita mungkin lama tidak bertemu,
atau barangkali tidak;
Mungkin baru kemarin
Mungkin dua minggu yang lalu
Atau mungkin satu bulan yang lalu
Tak dapat kuingat pasti
Karena tak pernah ada percakapan yang berarti
Tugasku hanyalah gadis kecil pengantar kopi
Yang keluar untuk segelas kopi di meja,
lantas masuk kembali dan bersembunyi di balik tayangan program berita
Itulah hubungan kita, seingatku

Tapi ternyata tidak,
Tidak hanya itu
Kita lebih dari itu.
Kau peduli padaku
Salah seorang yang sangat peduli, bahkan.

Kasihmu mungkin masih tetap sama seperti terakhir kali
Bahkan lebih dari sekedar mereka yang setiap saat hadir, kukira
Yang kata-katanya bahkan berserak di udara
Mereka yang bahkan tidak menangkap kabut gelap dimataku saat itu ada disana
Yang juga selalu ku suguhkan kopi yang sama di sepanjang akhir minggu

Kamu jelas berbeda dengan mereka
Itulah yang ku tahu pasti,
Satu-satunya yang peduli tanpa mengumbar kata-kata
Yang perhatian tanpa berusaha menunjukkan
Yang membantu tanpa diminta

Kamu kaki tangan Tuhan yang lain, kukira
Yang hadir saat aku benar-benar butuh
Yang hadir saat aku tak tahu kemana harus aku mengeluh

Dan kamu,
Aku tak tahu persis kapan terakhir kita bertemu
Atau apa yang kuucapkan pada saat itu
Tapi malam itu, kamu membuktikan mendengarku.

No comments:

Post a Comment