Monday, August 22, 2016

setapak



Setapak itu mengantarku daripada kau..
Entah untuk keberapa kali aku disini..
Mendengarmu berkisah,
Mendengarmu mengeluarkan amarah..
Tapi apa dayaku, aku tak pernah bisa mengerti..
Bagiku, perkaramu tak mudah untuk ku pahami..

Ceritamu tak sama novel yang pernah kubaca,
Ceritamu selalu menyuguhkan kekakuan ditelinga..

Setapak itu mengantarkanku daripada kau..
Mendengarkanmu..
Menemanimu..
Belajar memahamimu..
Dan belajar untuk bisa menjadi sahabatmu..
Itu yang kutahu..

Bolehkah aku untuk jujur?
Maaf kalau ini membuatmu marah.
Menurutku sahabat tidak akan menyembunyikannya
“aku benci melihat kau menangis”
Bagiku, dengan itu kau terlihat begitu lemah..
Mungkin aku tak bercermin..
Tapi melihat sosok mandirimu?

Setapak itu mengantarkanku daripada kau..
Aku harap semuanya takkan berhenti..
Persahabatan lintas generasi..
Antara kau yang mandiri dan aku yang tak tahu diri..
Terima kasih untuk segala kelembutan hati..
Yang dengannya kau mampu mengerti..

Sunday, August 21, 2016

Kepadamu, kucabut segala komentar!



Sudah berapa lama kita disini? Maksudku, pernahkah terpikir untuk meninggalkan sejenak tempat yang “nyaman” ini?? aku rasa, cepat atau lambat sadar atau tidak kita akan merasa bahwa kita seolah selalu dan selalu seperti ini, menyembunyikan kebosanan demi saling menjaga satu sama lain, mungkin ini terdengar munafik ditengah segala kecemburuan-kecemburuan, tapi bukankah jika lebih baik kita saling mengakui dan mencoba untuk meninggalkan jejak untuk beberapa saat setidaknya sampai perasaan jenuh ini hilang atau mungkin hingga datang waktu dimana tak ada lagi yang perlu disembunyikan.
Lagipula untuk apa berada dalam satu keadaan yang sama tapi satu sama lain sibuk dengan urusan sendiri, untuk apa bertemu kalau satu sama lain saling menyembunyikan perasaan, dan untuk apa berada dalam satu tempat tapi saling menjauh dan hanya berusaha sekedar melirik dan lantas pergi.
Mungkin aku terlalu sensitif perihal ini, namun menurtuku bukan hanya aku yang mampu merasakan semuanya. Hanya saja, aku yang terlalu “peduli” dengan perasaanku sendiri hahaha. Aku harap ini bukan sebuah bentuk penyesalanku karena terus menyembunyikan perasaan, aku jenuh dengan ini semua, jenuh dengan keadaan ini, walaupun dalam hati terdalam aku ingin terus berada diantara segala perdebatan, aku ingin terus menyaksikan segala bentuk kekesalan, atau menjadi satu-satunya yang tidak tahu perihal apapun karena sikapku yang terkadang menarik diri. Maafkan karena aku terlalu kaku.
Bagaimanpun, kini aku memiliki duniaku. Dan bersama tulisan ini, aku pergi. Akan kulepas topeng yang selama ini menutupiku, sama seperti beberapa yang telah berhasil melakukannya entah terpaksa atau memang….

Kepada hati yang kusesali
Aku melangkah keluar
Melepas segala kelakar
Mencabut segala komentar

Kepada hati yang kusesali
Aku membuka jendela
Mematikan ponsel
Dan menutup semua hari

Kepada hati yang kusesali
Kepada kalian aku tak ingin kembali
Bukan untuk menutup hati
Melainkan tuk perbaiki diri

Kepada hati yang kusesali
Tak pernah lagi kurasa seirama
Penuh dusta dalam tawa
setengah hati ku kecewa

kepada hati yang kusesali
kepada kalian aku tak ingin lagi
memupuk jenuh sendiri
memupuk gelisah tak berperi

kepada hati yang kusesali
semua pasti datang kembali
meski bukan hari ini

September yang akan datang dalam waktu dekat akan mengawali semuanya, aku rasa semuanya tidak pernah terlambat. Kemarin adalah hari dimana aku merasa terpukul dengan kenyataan, dan kini aku harap aku juga tidak akan terpukul dengan keputusanku yang mencoba lari dari kisahku

Friday, August 12, 2016

Permainan Kata II



Aku merasa,
Bukan untuk menjadi berbeda..

Aku merasa,
Bukan untuk menjadi peka..

Aku merasa,
Bukan untuk menjadi terbuka..

Aku merasa,
Bukan untuk mencinta..

Aku merasa,
Untuk menjadi apa adanya..

Aku merasa,
Untuk mampu mengerti ketika suatu saat kau mencariku..
Dalam setiap kata yang keluar dari mulutmu..

Aku merasa,
Untuk dapat bersama..
Merajut asa..

Aku merasa,
Pada tiap kata..
Mencari makna..

Aku merasa,
kepada kau aku dapat bersua..

Tuesday, August 9, 2016

Permainan Kata


Bersama senja ini aku berkisah
Menutup hari dengan gelisah
Entah untuk siapa dan karena apa
Bagiku semua yang kurasa gundah

Bersama untaian harap aku meminta
Bersamanya aku dapat berjumpa
Mengulang kisah penuh sejarah

Seperti untaian sajak yang tertata
Antara kata dan makna
Entah untuk siapa dan karena apa
Bagiku kaulah orangnya

Bersama kata ini kusembunyikan separuh wajah
Bersama tulisan ini aku tunjukan sikap
Bersama pengakuan ini aku berucap :
Bagaimana kabarmu?
Seseorang yang selalu kurindu,
Entah siapa dirimu itu….

Wednesday, August 3, 2016

geng 29 (parung ciputat)


Hari ini gue mau nulis tentang temen-temen angkot gue. Selama gue sekolah di SMK LINK AND MATCH gue gak Cuma ketemu sama guru-guru serta temen-temen sekelas aja, tapi juga temen-temen angkot juga.
Dulu, waktu gue masih duduk di kelas 1 gue punya temen-temen yang selalu jadi kebanggaan bersama, khususnya anak-anak cowoknya. Kenapa kita selalu kagum sama mereka? First, they are so care, ini bukan Cuma kepada kami, melainkan kepada anak-anak lain. Dulu, kalo pulang sekolah kita selalu pulang bareng. Lucunya kita rela pulang malem supaya bisa dapet angkot yang ada musiknya dan gak terlalu penuh. Wajar sih kalo kita maunya dapet angkot yang kayak gituh, secara grup angkot gue dulu bisa mencapai 10 orang. Mereka itu orangnya gak pelit (temen2 cowok seangkot), sebagai cowok selain peduli sama kita mereka itu gak pelit dan juga sangat mengayomi weeyyy udah kayak mpolisi ajah hahahahah.
Ratusan petang kita lalui bareng, mulai dari suasana ujan di angkot, bercanda gak karuan, sholat magrib bareng, makan gorengan bareng, cela-celaan bareng, tumbuhnya benih-benih lope gituh dan masih banyak hal lagi…
Meskipun akhirnya alur membawa kita pada kehidupan baru dengan berbagai macam pilihan yang membuat satu persatu diantara kita menghilang dan larut dengan dunianya masing-masing, dan itu termasuk gue. Kebersamaan itupun pada akhirnya hanya bertahan 1 tahun.
Meskipun begitu kenangannya bener-bener buat gue gak bisa ngelupain  masa-masa itu. Anyway, here they are…
1.    Sakiah sakinah, dialah sosok emak-emak kepo yang selalu kepingin tau urusan orang. dia ini kalo dengerin orang ngomong tuh persis banget sama gaya emak-emak yang lagi ngegosip, sok cuek padahal kepooooo hahahahah. Alfin adalah orang yang di beri julukan tukang somay sama nih mamah satu, alasannya karena gayanya alfin yang mirip sama kang somay, paraaaaaaahhhh!! Alfin itu bukan tukang somay, tapi tukang cimol hahahah *peace* ada sedikit cerita lucu dari nih anak satu, dulu waktu kelas 1 kita kan ada kunjungan industry ke sukabumi, nah pas bis kita berhenti dirumah makan untuk makan malem, gue ketemu sama dia yang lagi makan malem bareng temen-temennya. Gue yang gak ngeliat idha akhirnya kan nanyain tuh anak
gw : sak, idha mana???
Sakiah : gak tau kemana tuh anak, kayaknya lagi makan deh, soalnya si idha seneng banget ketemu nasi *Seketika gue ngakak denger guyonan sakiah*
2.    Dafi, inilah anak yang kepo, suka banget ngeledekin sakiah + idha, biar kayak gini dia ini adalah anak pramuka yah meskipun lebih condong ngebahas masalah cherrybele dari pada pramuka. Dafi ini orangnya baik banget, menurut gue sih dia ini tipikal penurut. Hal yang gak akan pernah gue lupa dari dia adalah, dia pernah jalan dengan kaki yang rapet banget dan di angkot dia juga diem aja lagi-lagi dengan kaki yang di rapetin, tapi semua kebingungan kita gak bertahan lama sampai akhirnya si alfin+ mas boy bilang kalo celana dia itu sobeeekkk gede banget hahahah. Semenjak itu dia kami juluki dengan panggilan  PERAWAN hal itu karena cara jalannya yang lebih gemulai dari gue yang cewek. Oiya, dulu gue sama idha itu sering ngeledikin betisnya si dafi dengan sebutan ikan kembung, soalnya betisnya mirip sama perut ikan kembung gede banget hahahah.
3.    Idha, dulunya idha adalah anak yang pendiem makanya dia itu sering banget jadi bahan kegenjenan sih alfin, mas boy, dan dafi. Idha ini kalo udah ketawa beuh, kenceng + mukanya langsung merah. Sejak dia deket sama temen SMPnya yang namanya aceng, beuhhh intensitas dafi ngejekin idha makin gencar, gak ada seharipun terlewatkan bagi 3 cowok tadi itu buat ngeledekin idha yang Cuma di tanggapin idha dengan senyum dan terkadang bogem mentah hahahahahh. Apa yah yang lucu lagi dari mereka? Oiya, kalo tentang idha, dulu waktu kita main kebogor kita kan pada foto bareng di sawah, eh gak tau datengnya dari mana tetiba si idha ini injek eek kebo… ini seriusan!!! Sumpah itu lucu banget, meskipun agak menjijikan tapi kita dibuat ngakak sama itu hahahaaa
4.    Nia, selain temen sekelas nia juga temen seangkot gue. Jika ada nia disitu pasti ada mas boy, dan dimana ada mas boy disitulah nia merasa sedih. Yah, mas boy adalah sosok yang terus saja mendekati nia dan selalu berhasil buat nia memasang wajah aneh kalo udah di gombalin sama sih mas boy. Nia itu kalo di angkot selalu punya kesibukan sendiri, yaitu dengerin mp3 dan terkadang suka gak merhatiin tingkah bego gue dan kawan-kawan lain yang suka di kocok perutnya sama omongan-omongan kitaaaa.
5.    Mas boy/adam. Dia adalah orang yang paling aneh diantara kita, buat lo yang gak kenal sama nih anak pasti gak akan ngira kalo nih anak adalah anak yang cerdas. Yah wajar ajah sih, soalnya nih anak emang kayak gitu. Dia ini fans berat club sepak bola berinisial MU dan selalu update masalah sepak bola, hal itu keliatan dengan Koran olahraga yang selalu dia bawa kemana-mana, dia ini anaknya gak ada marahnya. Gue dan kawan-kawan pernah ngegantung helmnya di atas pohon, dia gak marah. Pernah nyoret-nyoret helmnya lagi-lagi gak marah dan yang paling parah itu si daffi dan Alvin… mereka pernah ngumpetin motor si mas boy di belakang musholla. 1 hal yang selalu jadi pertanyaan??? Apakah mas boy bisa untuk mengeluarkan motornya dari sana??? *ini masih jadi rahasia ilahi*
6.    Zulfi, tebak dari namanya dia ini cewek apa cowok? Dulu gue selalu lupa kalo mau manggil dia sampe akhirnya gue inget sama namanya lantaran sering bareng, dia ini anaknya pendiem, baik, rajin sholat. Selebihnya…. Dia ini dulu pernah suka sama salah satu temen seangkot juga, tapi kayaknya cintanya bertepuk sebelah tangan lantaran cowok yang dia suka bersikap sedingin es, dan semenjak si cowok tau kalo zulfi suka sama dirinya akhirnya cowok itupun jarang pulang barng kita? Siapa cowok itu? Gak akan gue kasih tau keleus!!
7.    Nana, dulu gue sempet ngerasa heran sama nih anak, kok dia bareng kita terus yah? sampe akhirnya gue tahu kalo ternyata dirinya udah jadian sama si alfin, oalah pantesan ajaaaaa… nana ini anaknya lucu, gue sih gak terlalu akrab sama dia, tapi sedikit banyak taulah, kalo gak salah dia ini  fansnya lee min ho..
8.    Hazim, hazim ini gak Cuma temen seangkot aja, tapi dia juga dulu satu sekolah sama gue di smpn 3 gunung sindur. Dia ini anaknya pendiem, pokoknya bedalah sama gue dan komplotan lain yang urakan, yang suka teriak-teriak didalam angkot, yang suka bawa mainan berbentuk binatang ke sekolah. Hazim ini anaknya agamis banget, pokoknya kalo mau sharing tentang agama pasti nyarinya hazim, selain agamis dia ini juga pinter buat komik, bisa bahasa jerman, jepang dan fasih bahasa inggris, keren kan seorang nani punya temen kayak hazim? *angkat alis* pengalaman yang cukup mengesankan dan gak akan pernah terlupakan bersama hazim, dulu, ketika gue bingung harus kemonas sama siapa buat ketemu idola gue, ternyata ada hazim yang bersedia dengan senang hati mengajak gue kesana buat ketemu idola2 gue, selain hazim ada lita juga yang ikut nemenin gue. Kangen deh masa-masa itu…. Kangen bisa pergi kemonas bertiga sama kalian, kangen gimana kalian dengan sabarnya nemenin gue supaya bisa ketemu idola-idola gue… makasih yah udah mau jadi temen gue *mewek*
9.    Zaki, sebenernya gue gak terlalu akrab sama ini anak satu, soalnya dia ini sama dengan zulfi dan hazim, pediam. Lagian meskipun kita pulang bareng dia selalu duduk dikursi penumpang yang didepan, jadinya gak ikut bercanda sama gue dan yang lain.
10. Winda, winda ini saudaranya alfin, sama dengan zaki dia sebenernya gak terlalu sering pulang bareng dengan kita, dia balik dengan kita kalo lagi gak ada temen aja makanya balik sama kita. Selebihnya yang gue tau dia ini ngomong terus, dari naik sampe turun angkot selalu aja gnomon dan yang bikin gue bosen yang dia omongin selalu tentang pacar,. Wajar kalo gue bosen, soalnya topic ini gak menarik untuk dibahas kalo untuk komplotan kita kalo lagi kumpul. Jelas yeee!!
11. Litaaaaaaaaaaaaaaaaa, omagah, hampir aja kelewatan nih anak satu heheh, maaf neng daku lupa… lita ini juga sempet pulang bareng sama kita dulu, tepatnya waktu lita ini masih tinggal di serpong. Apa yang masih diinget tentang lita? Jujur ya! Kalo kenangan diangkot bareng komplotan angkot sama sekali lupa, mau dikorek-korek juga bingung, yang gue inget Cuma : bagaimana dulu gue dan lita pernah gelantungan diangkot ciputat parung gara-gara kehabisan tempat duduk dan gak mau kalo gak seangkot sama temen-temen gilaaaaaaaaaa. Alhasil, kita sempat mencuri perhatian lantaran 2 murid SMK, perempuan, berkerudung lagi, gelantungan dipintu angkot seraya berhaha-hihi lantaran kesenangan keangin-anginan… kalo inget itu jadi lucu sendiri, tapi itulah menyenangkannya masa sekolah, dimana lo bisa melakukan hal-hal diluar pemikiran lo.
Kangen… itu adalah hal yang pasti jika kita membahas hal yang bisa membangkitkan emosi masa silam… rasanya, gak ingin kehilangan setiap detiknya, kehilangan masa-masa yang sekarang sudah berlalu bersama segala kepahitannya. Tau gak? Sakitnya kehilangan itu akan berasa setelah sekian lama, seiring berjalannya waktu, rasa kehilangan akan semakin terasa dan jika saatnya tiba, hanya ada satu hal yang bakal gue lakuin, diem didalem kamar, matiin lampu, denger lagu-lagu dengan volume yang gak terlalu keras dan hanyut bersama setiap kilasannya…
Dalam novel 5cm ada tulisan yang kalo gak salah isinya gini “masa lalu bagai sebuah cermin yang tidak akan pernah kembali lagi, karena walau bagaimanapun dan dengan cara apapun kita pernah berada didalamnya” sumpaaaaaaaaaaaahhhh, kata-katanya bagus banget, tapi gue lupa kayak gimana? jadi Cuma itu yang gue inget… *jadi kangen novel 5cm*

Ini tentang kalian.. teman-teman terbaik yang kedepannya akan selalu menjadi yang terbaik, teman-teman yang bisa menerima gue apa adanya, teman-teman yang selalu menerima gue tanpa syarat yang harus gue penuhi, teman-teman yang gak pernah meremehkan, teman-teman yang selalu dan akan selalu menjadi yang terbaik dihati, dan gak akan pernah gue lupaaa sampai kapanpun… terima kasih tak terhingga untuk segala kenangannya yang selalu buaat gue senyum-senyum sendiri, kapan-kapan kita ketemuan lagi yah dirumah mas boy kayak dulu, meskipun kita harus bohong sama kakeknya mas boy dengan alasan “belajar bareng” *ngakak*