Thursday, December 20, 2018

RINDU

image from google
Fantasiku melayang, menembus batas ruang dan waktu antara New York dan London. Sesuatu yang membuatku menyingkap kehidupanmu melalui imajinasi liar tentang rindu. Dalam setiap lamunanku, aku membayangkan seperti apa rupa kamar tidurmu, kapan waktu saat kau tidur, dan kapan waktu saat kau bangun. Berusaha untuk mensejajarkan setiap perbedaan antara kau dan aku, antara New York dan London dari sudut pandangku yang kau tinggalkan secara tiba-tiba hingga menjadi masa lalu.

London dan kamu adalah dua hal yang jelas berbeda namun memiliki arti yang sama, rindu. Tak heran jika dua kata itu menari-nari dalam pendengaranku, terlebih ketika kata-kata tentang London berlarian dari tulisan-tulisan yang ku temui di majalah, koran atau dalam sebuah dialogue sebuah program TV/Film yang ku tonton, ingatan tentangmu seolah berlompatan dari tempatnya bersembunyi. Hal yang lantas diikuti dengan keinginanku untuk segera mengemasi barang dan meninggalkan apartemenku untuk melipat jarak itu. Tak perlu ada obrolan, cukuplah dengan melihatmu menikmati kopi dari kejauhan, tak perlu saling melihat satu sama lain, cukuplah melihat punggungmu berjalan melewatiku, karena bagiku yang terpenting bukan itu. Menyaksikanmu bahagia dengan kehidupan barumu sudah lebih dari cukup. Omong kosong memang! karena faktanya, selalu ada keinginan untuk dapat memilikimu sekali lagi.