Judul : Unwind
Penulis : Neal Shusterman
Terbit : original English, 2007. Bahasa Indonesia, 2013.
Hal : 455 halaman.
Apa yang ada dalam pikiran lo
saat lo tahu bahwa lo nggak akan pernah tumbuh dewasa? Apa yang ada dalam
pikiran lo saat lo tahu bahwa hidup lo telah berakhir saat orangtua lo
menandatangani surat pemisahan raga lo? Apa? Apa yang terjadi saat lo tahu
bahwa dalam waktu dekat raga lo akan di pisah-pisah dan setelahnya menjadi
bagian dari tubuh orang lain? Pasti enggak percaya! Pasti lo akan berpikir,
kenapa gue? Apa salah gue? Kenapa bisa orangtua gue melakukan hal sejahat ini?
kenapa?
Ya, itu pasti bakal lo
pertanyakan seandainya itu memang ada! tapi karena memang nggak ada, dan gue
menanyakan itu lantaran gue baru selesai baca novel Neal Shusterman yang UNWIND
jadilah pertanyaan itu terpikir dalam kepala gue yang kecil ini. Dan sepanjang
gue baca buku itu gue nggak berhenti berpikir tentang, bagaimana kalau itu
kenyataan? Bagaimana kalau itu menimpa gue? Mungkin gue nggak akan pernah punya
keberanian untuk lari dan yang ada gue hanya menunggu waktu sampai hari
terkutuk itu hadir dan gue pun merelakan tiap-tiap organ tubuh gue
dipisah-pisah dan merelakan bagian-bagian itu menempel pada orang lain. Itu
sangat menyedihkan kawan dan itu sangat payah.
Yeap, gue baru selesai membaca
salah satu dari novel neal shusterman yang berjudul unwind, novel
bergenre sciene fiction ini berhasil membuat gue bener-bener takjub. Novel ini
membuat gue sampe nggak bisa berhenti untuk ngebacanya, meski faktanya gue
beberapa kali berhenti karena beberapa kesibukan wkwkwk. Tapi sumpah, ini bagus
banget. Terlebih dengan fakta bahwa gue belum pernah baca genre beginian, jadi
pas pertama kali baca imajinasi gue tuh bener-bener di buat melayang-layang.
Bagaimana mungkin Shusterman bisa punya imajinasi tentang pemisahan raga?
Bagaimana dia menciptakan 3 sosok unwind yang bener-bener keren? Bagaimana dia
bisa buat cerita yang menarik dengan banyak sudut pandang didalamnya? Dengan…..
ah, kok gue nggak pernah bisa sih jelasinnya?????????????????
Ngomong-ngomong novel ini
mengingatkan gue sama film Never Let Me Go yang ceritanya hampir mirip, tentang
pemisahan raga. Cuma bedanya kalau di film never let me go itu anak-anak yang
bakal jadi pendonor telah di persiapkan sejak kecil, dan setelah mereka
melewati usia tertentu maka mereka akan menjalani operasi untuk mendonorkan
organ vital mereka seperti hati, jantung, ginjal, dll. Wah, gue sampe jijik
waktu adegan dimana Ruth (Kiera Knightley) menjalani operasi yang kesekian kalinya
untuk donor, bahkan ada scene yang buat gue bener-bener nggak percaya saat
dimana dokter bedah mengambil hati Ruth (Kiera Knighley) dan memasukkannya ke
dalam kantong gitu. Itu hatinya kelihatan kayak beneran banget lho. Sumpah! Itu
bener-bener buat gue sampe….. speechless! Kok bisa sih???? bagian menarik lain
dari film ini adalah saat dimana Ruth meninggal. Pada saat itu dokter hanya
melepas alat bantu kayak nafas gitu (gue nggak tahu itu apa, maaf gue bukan
anak kedokteran wkwkwk) dan setelahnya para dokter bedah itu meninggalkan tubuh
yang sudah nggak bernyawa itu gitu aja. Disitu gue merasa betapa tidak berharganya tubuh tanpa nyawa…. Dan itu benar-benar
buat gue sedih.
Balik lagi ke novel UNWIND yang
baru selesai gue baca ini. pada dasarnya novel ini menceritakan tentang 3 anak
pelarian UNWIND yaitu Risa, Connor, dan Lev. Mereka bertiga adalah pelarian
UNWIND yang nggak saling kenal tapi karena situasi tertentu akhirnya
dipertemukan dan akhirnya menjadi sekutu.
Cerita ini bermula dengan
kaburnya Connor dari rumah setelah tahu bahwa orangtuanya telah menandatangani
surat perintah pemisahan raga Connor, Connor yang tahu tentang itu memutuskan
untuk melarikan diri dengan menumpang truk. Namun karena Connor adalah anak
masa kini, jadilah pelarian dia terlacak lewat handphone yang dia bawa. Alhasil
ditengah pelarian, truk yang mengangkut Connor diberhentikan di pinggir jalan
perbatasan antar negara bagian oleh polisi Juvey. Disitulah drama terjadi,
Connor yang nggak mau “mati” karena harus menjadi UNWIND memilih untuk
melarikan diri dan menyeberangi jalan tol yang ramai dan akhirnya menjadikan
Connor sebagai sumber kekacauan di jalan antar negara bagian. Kenekatan Connor
dalam upaya melarikan diri dengan menyeberangi jalan tol itu sukese menyebabkan
beberapa kecelakaan sekaligus lantaran banyak mobil yang menghindari saat ia
berlari. Pada suatu titik saat ia benar-benar merasa terancam karena polisi
Juvey terus berusaha mengejarnya sambil menembakkan peluru bius, ia pun melihat
seorang anak laki-laki berpakaian serba putih tengah memandangnya ketakutan
dari dalam mobil yang jendelanya dalam keadaan terbuka, saat itulah ia akhirnya
“menculik” anak tersebut dan menjadikannya sandera untuk menyelamatkannya.
Disisi lain cerita Risa merupakan
anak usia 15 tahun yang merupakan anak perwalian negara, pada suatu waktu ia di beri
tahu bahwa ia merupakan satu dari banyak anak yang akan di jadikan UNWIND untuk
memangkas biaya negara karena ada terlalu banyak anak-anak terlantar yang juga
perlu dibiayai, akhirnya mereka memutuskan untuk menjadikan anak-anak seperti
Risa (yang usianya sudah mencukupi) sebagai UNWIND. Pada saat itu Risa nggak terima, jelas! Siapa juga yang
mau terima kenyataan itu. Risa yang punya potensi besar di bidang music merasa
bahwa keputusan apapun yang telah direncanakan untuknya nggak adil karena walau
bagaimanapun itu keputusan sepihak yang diambil tanpa pemberitahuan apapun
sebelumnya. Akhirnya di hari yang sama Risapun di bawa oleh 2 orang untuk
akhirnya keesokan harinya akan dipindah ke kamp akumulasi untuk mejalani
pemisahan raga. Keesokan paginya dalam perjalanan menuju kamp akumulasi bis
yang ditumpangi Risa mengalami kecelakaan lantaran sopir yang membawa mereka
berusaha menghindari 2 anak laki-laki yang tiba-tiba menyeberangi jalan, hal
itu mengakibatkan bis yang membawa mereka masuk ke dalam danau dan
mengakibatkan sang sopir meninggal di tempat. Kepanikan di dalam bis itulah
yang akhirnya dimanfaatkan oleh Risa untuk lari ke hutan yang ada di seberang
jalan tol, dan akhirnya iapun keluar dari bis dan lari ke hutan.
Nah, itu baru dua… gimana Lev.
Well, Lev ini adalah anak persembahan. Anak persembahan dalam buku ini bisa
dikatakan sebagai anak istimewa. Kenapa? Karena mereka memang sudah di
persiapkan sejak kecil untuk menjalani pemisahan raga. Jadi, Lev ini sudah tahu
bahwa di usianya yang ke 13 dia akan menjalani pemisahan raga dan dia sudah
bisa menerima itu, bahkan dia sendiri merasa bahwa dialah anak special, anak
yang terberkati, intinya begitulah. Dalam hal ini dia nggak seperti Risa dan
Connor yang berusaha untuk mempertahankan diri agar nggak harus di pisah-pisah.
Namun pada saat perjalanan Lev ke Kamp akumulasi itulah, Lev secara tidak
sengaja diculik oleh Connor. Yep, jadi anak yang ada di dalam mobil yang
diculik Connor itu adalah Lev. Levlah anak yang dijadikan Connor sebagai
sandera untuk menyelematkannya dari tembakan peluru bius oleh polisi Juvey. Dan
dari situlah akhirnya mereka bertiga di pertemukan dalam satu situasi, Lev,
Connor, dan Risa. Sampai disini gue sudah tidak akan cerita banyak tentang buku
ini, karena jatuhnya gue bakal jadi manusia jahat yang akan memaparkan semuanya
dan nggak memberikan lo ruang untuk tahu ceritanya dengan cara lo sendiri.
Sejauh yang gue baca, novel ini
bener-bener bisa buat gue dag-dig-dug, hal ini karena banyak banget kejadian
dalam novel ini yang bener-bener menegangkan. Terus ada bagian yang paling
menarik dalam novel ini, bagian paling menarik itu saat salah seorang anak yang
pernah menerima donor otak dari UNWIND menjadi seperti memiliki kepribadian
yang di punya oleh anak sebelumnya. Dibagian itu ingatan anak UNWIND yang
pernah hidup itu menuntun si penerima donor untuk berjalan ke rumahnya di
negara bagian lain untuk menemui ortunya dan nangis-nangis meminta agar
orangtuanya nggak menandatangani surat pemisahan raga untuknya. Yang sedih
adalah bahwa anak itu nggak sadar bahwa dia udah nggak lagi ada, bahwa anak itu
kini cuma jadi bagian dari tubuh orang lain.
Sedih ya?
Ada nggak sih yang gue dapet dari
novel ini? Hal yang gue dapet dari sini adalah, Hidup itu berharga.
Nyawa itu berharga. Masa depan itu berharga. Setiap orang itu punya hak untuk
hidup. Terus? Kalau gue sih nangkepnya ya itu, nggak tahu deh kalau yang baca
orang lain :P yah you know lah, kapasitas otak daku kan biasa aja :P jadi itu
aja syukur banget gue bisa menyimpulkan hal itu wkwkwk.
Pokoknya novel ini begitu bagus,
tapi jangan lupa ini ada 4 series. Jadi habis baca yang unwind masih ada 3 lagi
yang perlu lo baca. Dan mungkin bakal ada lagi lanjutannya. Nah, sebelum gue
pindah ke bukunya yang berikutnya, seperti biasa gue bakal melampirkan synopsis
buku ini :
Orangtua Connor ingin menyingkirkannya karena ia selalu menimbulkan
masalah. Risa tidak punya orangtua dan akan menjalani penisahan raga untuk
mengurangi beban panti asuhan. Pemisahan raga Lev sudah direncanakan sejak ia
lahir, bagian dari agama orangtuanya. Di pertemukan nasib, dan di persatukan
keputusasaan, ketiga remaja ini melakukan perjalanan yang penuh bahaya, tahu
bahwa nyawa merekalah taruhannya.
Jika bisa bertahan hidup sampai ulang tahun ke-18, mereka selamat.
Tetapi, ketika setiap bagian tubuh mereka, dari tangan sampai jantung, diincar
dunia yang menggila 18 terasa amat sangat jauh.
Well, synopsis yang tidak
berlebihan. Tidak menjelaskan banyak hal namun sudah cukup menggambarkan sedikit
latar belakang 3 anak UNWIND itu *lah kan emang synopsis mah gitu ni!*
Udah ah itu aja! :P
Udah ah itu aja! :P