Jangan pernah berpikir kalau gue
ini suka baca, sumpah jangan! Karena gue nggak seperti yang kalian pikirkan,
sama sekali. Jadi, tulisan ini sepenuhnya gue dedikasikan untuk kita yang
tengah berusaha untuk menumbuhkan minat baca tapi belum tahu bagaimana caranya
(lah kok?) yeah, seenggaknya supaya kita sama-sama belajar dari tulisan gue yang nggak berlandaskan ini.
Kenapa sih gue nggak bisa baca?
kenapa sih gue nggak suka baca?
Itu pertanyaan yang gue lontarkan
untuk diri gue sendiri saat gue menjatuhkan kepala di meja di hadapan gue di
perpustakaan kampus saat sama sekali nggak ngerti sama buku yang tengah gue
baca *narik nafas karena sadar tulisan itu nggak pake tanda baca apapun* gue
yakin pasti ada yang pernah sepemikiran sama gue? Maksud gue, perihal ini. Yeah,
faktanya gue memang bisa baca dan gue yakin siapapun diluar sana yang (mungkin)
tengah baca tulisan ini juga bisa baca, buktinya nyasar disini kan? tapi itu
bukan masalahnya. Masalahnya adalah, kenapa kita nggak bisa baca dengan
(setidaknya) konsenterasi penuh hingga mengerti informasi yang ditulis disana
dan mengingatnya dengan baik? Mengapa kita nggak bisa lama-lama bertahan untuk
seenggaknya baca 1 bab, atau bertahan 20 menit, atau kenapa kita nggak bisa
baca meski itu hanya 15 lembar? Kenapa? Bahkan yang sering kali terjadi pada
diri gue adalah; Buka buku yang gue pilih dari rak buku, lihat daftar isi, cari
sub judul menarik, menuju halaman buku, baca sebentar, setelahnya? Bolak-balik
halaman dengan rasa bosen yang menggelayut hingga nggak sadar akhirnya gue
ngantukkkkkkkkkkkkkk. Bosan. Tapi…, tapi
nih, kenapa kalau giliran buka handphone bisa sampe berjam-jam ya?
Berdasarkan data yang gue dapet
dari gugel, minat baca orang Indonesia berada di peringkat nomor 2, dari
belakang!! Atau jelasnya, berada di peringkat ke 60 dari 61 negara, tepat
berada di bawah Thailand dan di atas Bostwana. Bahkan menurut UNESCO, minat
baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Itu berarti, dari 1000 orang Indonesia,
cuma 1 orang yang rajin baca. Dan sudah jelas kalau 1 orang itu bukan gue!
Apakah mungkin itu lo, 1 dari 1000 orang itu? entahlah. Tapi yang jelas, itu
adalah fakta yang sangat menyedihkan meskipun itu pada akhirnya buat gue
berpikir bagaimana bisa? kita punya
banyak orang pinter lho, masa iya dari 1000 orang di indonesia cuma 1 orang
doang yang suka baca? Lah yang 999 lagi ngapain? Jago main tik-tok?
*Tarik nafas panjang* Sekarang
gue tanya, selama lo kuliah apa ada buku yang lo baca dan lo ngerti sama buku
itu? apa judulnya? Masih inget siapa penulisnya? (pertanyaan jahat!) yeah,
karena jelas gue nggak bakal tahu kalau ada pertanyaan kayak gitu yang
ditujukkan ke gue. Kecuali kalau itu tentang novel, mungkin bakal lain
ceritanya :P tapi masalahnya, gue ini mahasiswa (part time) yang seharusnya
punya pengetahuan tentang ilmu yang tengah gue pelajari, tapi sampai tahun
terakhir gue kuliah gue nggak beda sama gelas bolong yang walau di airi sebanyak
apapun nggak akan terisi air, sedih kan?
Tapi………………………, Sebenernya, kita
itu bukannya nggak suka baca!
Percaya sama gue. Itu terjadi karena kita belum menemukan minat. Minat pada
apapun. Misalnya baca. Lo nggak bisa menumbuhkan itu tanpa stimulus *anjirrrr
nemu Bahasa dimana tuh?* *abaikan!* yang bisa menggugah lo untuk mau baca
dengan kesadaran penuh, dalam arti, tanpa paksaan siapapun – dosen, orangtua,
guru, tugas di ekstrakurikuler, tugas kuliah, apapun itu. Kalau kata Mbak Nana,
jika lo suka sama girlband or boyband korea lo bisa mulai baca apa-apa tentang
mereka, lo suka novel ya lo bisa baca novel, suka komik baca komik…. Dengan itu
tanpa disadari lo udah mau baca, ya kan? Nah setelahnya yang dituntut adalah
konsistensi. Misalnya lo bisa sediain waktu 20 menit sehari, besok 20 menit,
besoknya lagi 20 menit, begitu seterusnya sampai akhirnya tanpa lo sadari lo
bakal menikmati apa yang tengah lo lakukan. Tapi sekarang gue tanya? Minat lo
apa? Lo punya minat nggak? Karena kadang yang ngambang adalah, kita nggak tahu minat kita
apa!!!!!!!!!!!!!! Alhasil kita nggak tahu apa yang mau kita baca. Jangan
kayak anak kelas 6 SD yang masuk SMP A karena temen-temennya sekolah di SMP A *ya ikut-ikutan maksudnya :p* jadi, bacalah apa yang lo suka tanpa peduli apa
kata temen lo…. “masak anak cowok baca novel…” “ih masa udah gede belinya
komik” “hari gini masih baca koran, kan udah banyak portal berita online” pokoknya, cuek! Jujur, karena
pernyataan-pernyataan kayak gitu gue sampe sempat berada di fase malu mengakui bahwa gue masih suka
baca novel :D
Intinya, mulailah dengan baca
hal-hal yang memang itu minat lo karena itu bakal membantu lo menumbuhkan minat
baca yang dimulai dari rasa ingin tahu dari apa-apa yang lo suka. Misal lo punya
cita-cita jadi jurnalis pasti tanpa lo sadari lo bakal baca-baca buku tentang
jurnalis, mulai dari teknik penulisan berita, teknik wawancara, buku biography
jurnalis kayak Kisah Hidupku nya Andi F Noya, Lahir Untuk Berita : 40 tahun jadi wartawan nya Karni Ilyas, pasti punya kan? Pokoknya
yang ada jurnalis-jurnalisnya pasti lo baca, kan? Terus pada suatu waktu misalnya
lo kepingin kuliah di luar negeri akhirnya buku-buku yang lo baca juga pasti
bakal berubah jadi buku-buku tips mencari beasiswa, tips tinggal di luar
negeri, negara-negara tujuan kuliah, dll. Bener nggak kayak gitu? Kenapa? Karena tanpa kita sadari semuanya
bakal terarah kalau kita tahu minat kita apa, ketertarikan kita apa? Jadi
sebenernya kita itu nggak sepenuhnya
nggak suka baca atau kita itu nggak sepenuhnya nggak bisa baca. Karena kenyataannya
kita masih bisa kok baca apa-apa yang kita suka. Cuma memang banyak dari kita
yang belum tahu apa yang kita minat, jadinya yak kayak gue tadi, pas baca buku
cuma bolak-balik dan akhirnya ngantuk. Whoaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh!
Jadi menurut gue, kalau lo mau
menumbuhkan minat baca di dalam diri lo, lo harus mulai menemukan minat lo.
Setelahnya lo bisa cari buku yang berhubungan dengan minat lo itu. Setelahnya (lagi) lo mulai deh baca dengan konsisten. Karena kemungkinan dari 1 buku yang lo baca
itu (entah yang mana) bakal membantu lo menumbuhkan minat baca tanpa lo sadari
sama sekali. Percaya atau nggak, hal yang buat gue suka sama novel sampe saat
ini karena 1 buku, 5CM. buku itu gue
baca waktu gue kelas 2 SMP, kemungkina tahun 2010 atau 2011an dan sampe
sekarang gue masih inget bagian-bagian favorit di novel itu, bahkan gue masih
bisa menjelaskan karakter mereka satu per satu 😁
Nah nanti kalau lo udah beneran
tahu apa minat lo, lo udah harus konsisten. Kayak yang udah gue tulis di atas tadi.
Tapi kita juga nggak bisa menutup kemungkinan bahwa bakal ada saat dimana kita
bakal males buat baca buku even itu Cuma novel. percaya deh sama gue. Nah,
kalau udah gitu lo bisa untuk tetap berada di jalur, maksudnya masih bisa tetep
baca. gimana caranya? Pindah ke genre lain. Misal contoh sederhananya kalau lo
suka novel romance, saat lo males baca novel apa-apa yang berbau romance jangan
paksain buat baca itu, coba baca novel lain misalnya yang genrenya scine
fiction, crime, fantasy, surealis, satir, apapun itu, karena lo bakal menemukan
sesuatu yang baru dan tanpa lo sadari lo bakal suka dengan sendirinya. Nanti
dari situ, perlahan lo bakal mulai tertarik dengan tema-tema lain, lo udah
mulai bisa terima buku yang lebih serius karena tiap genre yang lo baca tadi
bakal mengarahkan lo pada banyak hal,
misal novel itu menceritakan tentang tokoh utamanya yang bekerja sebagai
jurnalis di daerah konflik maka pasti lo bakal bertanya-tanya tentang apa sih
jurnalis wilayah konflik? Gimana sih kerjanya? Apa tanggung jawabnya? Terus
akhirnya lo akan baca buku-buku lain yang lo butuh untuk tahu apa yang tengah
lo cari tahu. apakah ini bisa terjadi
sama kita? Bisa! Karena semua itu tadi berawal Cuma dari 1 hal, MINAT! Terus
KONSISTEN. Bisa dikatakan, gue pun belajar
untuk menumbuhkan minat baca dengan cara itu. Cuma sekarang lagi belajar
konsisten, karena ini yang paling susah.
Well, sebelum gue kabur dari sini
gue mau mengutip pernyataannya duta baca kita, begini bunyinya :
Cukup perlu 1 buku
untuk jatuh cinta pada membaca – Najwa Shihab
Ya ampun, memotivasi banget kan????? Kagum banget deh sama Mbak Nana :D