Saturday, May 29, 2021

Kita, Dipermainkan Waktu.

Rasa itu tumbuh seiring berjalannya waktu. Tak melulu lewat pertemuan yang intens memang, telepon panjang untuk selalu mengabari, atau kata-kata manis yang bertebaran di aplikasi bertukar pesan. Rasa itu tumbuh dari kenyamanan yang hadir bersama waktu dan berkembang dari waktu ke waktu. Yang dalam perjalanannya menghadirkan banyak ingin; ingin untuk selalu tahu kabar satu sama lain, ingin untuk menjadi yang diprioritaskan, ingin untuk dapat dipercaya, dan pada akhirnya ingin untuk dapat diterima dalam kehidupan satu sama lain.

Rasa itu tumbuh tanpa disadari dan tanpa dapat disiasati, perlahan-lahan masuk dan sulit pergi, diam menunggangi hati dengan berbagai cara hingga tak ada yang sadar bahwa rasa itu telah menghadirkan kenyamanan yang tak dapat dilukiskan. Yang bahkan berlaku untuk mereka yang awalnya saling membenci dan tak saling mengenal sama sekali.

Ya, siapa yang bisa menolak datangnya perasaan itu?

Kau dan aku terlalu gengsi untuk mengakui bahwa sejak lama rasa itu ada di sana, tumbuh dalam setiap percakapan, hadir dalam setiap pertanyaan. Sayangnya, selama ini kita terlalu sibuk menduga-duga perasaan satu sama lain, hingga tak ada satupun yang berani memulai. Kita terlalu asyik bermain-main dan terjebak dalam rasa yang kita ciptakan, sampai pada akhirnya kita tenggelam dalam setiap pertanyaan
"apa yang dia inginkan?"
"mengapa ini membingungkan?
"apa maksud setiap pesan yang ia kirimkan?"

Ah, sudahkah hanya sampai di sini? Berhenti hanya pada pertanyaan-pertanyaan yang terus berkelabat di dalam pikiran tanpa ada niat menyelesaikan apa yang sudah dimulai?

Friday, January 15, 2021

Terima kasih sudah tinggal

Foto oleh luizclas dari Pexels


terima kasih sudah tinggal di kepalaku untuk waktu-waktu yang lama
mempermainkanku dengan dugaan-dugaan
yang seringkali membawaku pada kecewa
hari ini aku menangis lagi di bawah gelap
tempat terbaik tuk hindari tatap

kau jelas tak tahu rasanya
mati di dalam tubuh yang masih bernyawa

aku ingin kau merasakan itu sekali saja
apa kau dapat lepas?
apa kau masih dapat berpikir bebas?
apa kau masih dapat melihat dunia dengan cara yang sama?

tinggalah sejenak
rasakan dan maknai itu dengan hati

jika kau masih tidak mengerti
jelas sudah,
tak ada apa-apa di balik pakaian yang kau kenakan
hanya tubuh
tempat segala kedinginan itu tumbuh

tak ada pilihan lain bagiku
selain memenggal kepalaku sendiri
agar tiada lagi rumah
tempat kau kembali singgah

Friday, January 8, 2021

Kita Bisa Menjadi Apapun

Foto oleh M.R

kita bisa menjadi apapun di masa depan;
teman
pasangan
atau 2 orang yang belajar saling melupakan

kita bisa menjadi apapun di masa depan
saling mencintai atau membenci
memaksakan kehendak atau menerimanya
berjalan bersama atau berpisah setelahnya

kita bisa menjadi apapun di masa depan
dua orang yang berbagi tempat tidur hingga ajal, atau
yang meraskan kehilangan di tengah jalan
yang mati dengan salah satu disisi, atau
mati seorang diri

kita bisa menjadi apapun di masa depan, tapi
satu hal yang ku ingin dengan pasti
aku ingin mencintaimu seperti ini
seperti saat ini
esok hari
dua hari lagi
dan untuk tahun-tahun setelah ini

Friday, January 1, 2021

Aku Ingin, Tidak Mengenalmu

Foto oleh Rakicevic Nenad dari Pexels

Aku ingin kembali
ke hari aku sama sekali tidak mengenalmu
di mana dunia seolah hanya tentang Aku

Aku ingin kembali
ke hari kamu adalah orang asing
di mana tak ada satu ruang pun di kepalaku berisi kamu

Aku ingin kembali
ke hari
aku tidak dikuasai rasa ingin bersamamu
di mana tak ada rindu saat kamu tak membalas pesanku

Aku ingin kembali
ke hari tak ada kamu sama sekali dihidupku
di mana tak ada cemburu saat ada nama lain dalam ceritamu

Aku ingin melupakan rasa asing dalam hatiku
mengosongkan kotak-kotak kenangan dari waktu ke waktu
yang berisi semua hal tentangmu,
agar tiada duka bersarang
saat tiba-tiba kau berubah
dan tidak lagi sama

Aku ingin menghapus mimpi-mimpi
yang ku rangkai satu persatu
saat yang kuingat hanya kamu

Aku ingin...,
Meniadakanmu
Mengusirmu
Melepas semua belenggu yang semakin menggelayut
i kepalaku
bahkan saat itu sudah menjadi tempat tinggalmu.

Aku ingin meninggalkan
Rasa yang ku ciptakan