Thursday, April 9, 2015

perbedaan

aku bukanlah pujangga, ketika kata-kata sederhana dapat dengan mudah kurangkai menjadi bait-bait puisi, aku bukanlah pena yang dapat melukiskan keindahan dirimu dalam secarik kertas pun kuas dengan goresan-goresan tentang sosok indahmu dalam sebuah kanvas..
aku hanyalah pemilik hati yang tak mampu berucap ketika cinta datang mendekat.
kasih, tak sepantasnya memang memperlakukanmu dengan diam, atau bahkan mencampurkanmu dalam carut marutnya keadaan. aku hanya ingin diam, diam seperti ini,.. diam seperti saat ini.
melihatmu, memandangmu dan meyakinimu dari sudut pandangku, bahwa cinta tak harus terikat, bahwa cinta tak harus saling memiliki.. aaaarrrrghhhh.... aku kembali dalam kemunafikan!! berkata bahwaku tak butuh disaat aku merindu..
lantas, akankah kurangkai kata-kata tuk gambarkan sosok dan merangkai kan puisi-puisi cinta untukmu. namun, apalah arinya itu? apalah arti dari gambaran atau bahkan puisi-puisi tentang sosokmu??
bukankah kau tau bahwa cintaku tak terbilang, tak terhitung....munafik!!!
apa aku salah jika tak bersuara??
apa aku salah bila tak berucap??
apa aku salah..??

lantas, mengapa kau pergi dan meninggalkanku sendiri, bukankah kau berjanji untuk menungguku??
kini aku senidiri, tanpa seorangpun, tak ada siapapun.. kau tinggalkanku sendiri diruang pekat.. aku tak dapat melihat...

kau membuatku terkubur oleh air mata kepedihan, tersekap bersama keadaan hingga kenyataan menyadarkanku saat ku saksikan cinta yang selama ini milikku bersanding dipelaminan..

No comments:

Post a Comment