Aku beranjak dari dudukku di kursi tunggu sebuah halte,berjalan menelusuri trotoar
yang basah setelah hujan yang
mengguyur malam ini. Dengan ditemani remangnya lampujalan, aku tapaki jejak-jejak air
hujan yang tengah memantulkan seberkas sinar temaram yang menyejukan namun membawa arti sendiri.
Aku berhenti tepat di bawah
traffic light sebuah perempatan jalan yang hingar bingar, sementara di
seberang jalan yang
memisahkanku berdiri pongah gedung-gedung pencakar langit. Aku menatapnya dengan kenelangsaan hati
yang rapuh atas sebuah renungan masa lalu. Tentang sebuah kisah yang
terlewat terbawa arus waktu.
Lampu berubah warna, kini waktunya aku tuk melangkah. Berjalan menembus segala bimbang
yang berkecambuk tentang satu kata yang tak mudah terungkapkan,
kerinduan. Aku merindukanmu kenang, tak hanya disetiap waktu menjelang tidurku,
atau ketika hujan menyuguhkanku tentangmu, melainkan disetiap saat dalam hidupku.
No comments:
Post a Comment