Tuesday, September 29, 2015

Suara Hujan



Aku beranjak dari dudukku di kursi tunggu sebuah halte,berjalan menelusuri trotoar yang basah setelah hujan yang mengguyur malam ini. Dengan ditemani remangnya lampujalan, aku tapaki jejak-jejak air hujan yang tengah memantulkan seberkas sinar temaram yang menyejukan namun membawa arti sendiri.
Aku berhenti tepat di bawah traffic light sebuah perempatan jalan yang hingar bingar, sementara di seberang jalan yang memisahkanku berdiri pongah gedung-gedung pencakar langit. Aku menatapnya dengan kenelangsaan hati yang rapuh atas sebuah renungan masa lalu. Tentang sebuah kisah yang terlewat terbawa arus waktu.
Lampu berubah warna, kini waktunya aku tuk melangkah. Berjalan menembus segala bimbang yang berkecambuk tentang satu kata yang tak mudah terungkapkan, kerinduan. Aku merindukanmu kenang, tak hanya disetiap waktu menjelang tidurku, atau ketika hujan menyuguhkanku tentangmu, melainkan disetiap saat dalam hidupku.

No comments:

Post a Comment