![]() |
dicomot dari gugel :) |
Menarik & cerdas.
Menurut gue itulah kata yang sangat tepat untuk menggambarkan keseluruhan cerita yang di tulis oleh murakmi dalam novelnya Dunia Kafka (Kafka on the shore)
Sejujurnya, sebelum ini gue belum pernah baca keseluruhan dari tulisan Murakami terlepas bahwa gue pernah baca cerpennya di fiksi lotus, atau bahkan sesuatu yang menuliskan tentang siapa itu Murakami dan apa yang dia tulis. Tapi untuk membaca novelnya, belum. Dan saat gue akhirnya berkesempatan untuk membaca Dunia Kafka, gue langsung hanyut di kalimat pertama. Gue mengabaikan bahwa gue benci baca buku dalam bentuk ebook, gue mengabaikan itu lewat kalimat demi kalimat yang tertulis di BAB pertama Dunia Kafka. Dan gue bisa bilang bahwa, gue jatuh cinta sama tulisannya Murakmi.
Murakami menggambarkan tokoh-tokoh yang cerdas dalam Dunia Kafka, meski gue nggak tahu bagaimana dia menuliskan tokoh-tokoh lain dalam karyanya yang lain, tapi dalam novel Dunia Kafka ini dia menghadirkan tokoh yang super cerdas lewat Oshima. Oshima seperti tahu apa aja yang ada di dunia ini, dia seperti seseorang yang seolah sudah menghatamkan semua buku yang ada di perpustakan komura yang buat kepalanya bener-bener “berisi”, atau mungkin dia itu kayak Wikipedia berjalan.., atau fakta sebenarnya adalah Murakami lah yang cerdas. Entahlah, yang jelas gue menyukai peran Oshima dalam novel ini, dan gue suka bagian dimana Oshima menjelaskan banyak hal yang dia tahu, lo bakal menemukan dialog-dialog cerdas saat Oshima bicara, saat Oshima menjelaskan pemikirannya, atau teorinya. Dialog-dialog itu benar-benar keren dengan diimbangi oleh Kafka dan pemikirannya, diimbangi pendiskripsian yang menarik. Intinya, gue suka bagaimana Murakami menciptakan tokoh yang luar biasa hebat, seperti kafka, Oshima, Nona Saeki, Hoshino, Nakata, Sakura… tokoh-tokoh yang buat gue bener-bener punya pertanyaan “bagaimana ya mereka di dunia nyata?”/
"apa menurut anda musik memiliki kekuatan untuk mengubah manusia? semisal anda mendengar suatu musik lantas mengalami perubahan mendasar dalam diri anda?"
Oshima mengangguk. "tentu, hal itu bisa terjadi. kita memiliki pengalaman -reaksi kimia- yang mengubah sesuatu di dalam diri kita. ketika kemudian kita memeriksa diri kita sendiri kita sadar ternyata semua nilai-nilai yang telah kita jalani telah berubah dan dunia menjadi terbuka dengan cara-cara yang tak terduga. ya, saya pernah memiliki pengalaman semacam itu. tidak sering tapi pernah terjadi. seperti jatuh cinta." nah, ini satu dari contoh dialog yang gue suka dari Oshima waktu menjawab pertanyaan Hoshino.
Sementara untuk ceritanya, awalnya ini cukup membingungkan, terlebih saat percakapan Kafka dengan seorang anak laki-laki bernama gagak, bahkan sampe novel ini selesai gue masih mempertanyakan tentang siapakah gagak, maksud gue, apakah gagak ini sejenis teman khayalan, atau suara hati kafka? Meski memang sepanjang cerita akan banyak berterbangan gagak-gagak di cerita tersebut tapi gue masih bertanya-tanya, sebagai symbol apakah gagak disini?????? Entahlah, gue tidak cukup pandai untuk bisa menginterpretasi sebuah novel, apalagi dalam novel ini gue merasa ada banyak symbol yang digunakan dan buat gue berpikir keras untuk menerjemahkannya.
Jalan cerita novel ini sudah bisa di prediksi, sudah banget (kalau menurut gue). Tapi yang bener-bener buat gue masih belum bisa percaya atau nggak bisa gue terima adalah fakta dimana Murakami “mematikan” Nakata di bab-bab terakhir, dan akhirnya menyisakan pertanyaan “Hah seriusan????? Kok dimatiin sih?” sebenernya sudah ada clue di pertemuannya dengan Nona Saeki, tapi gue masih nggak percaya aja gitu… soalnya Nakata itu tokoh sentral disini, kok dimatiin? Setelah itu guepun bertanya-tanya, bagaimana akhirya? Dan menurut gue endingnya itu, absurd! Maksudnya gini, Kafka lari jauh dari Tokyo ke Takamatsu terus setelah pelarian cukup panjang, setelah kasus yang menimpanya, setelah nona saeki meninggal, setelah Nakata mati, setelah pintu masuk telah ditutup, Kafka tiba-tiba memutuskan kembali ke Tokyo tanpa ada penjelasan apa yang akan terjadi setelah kepulangannya ditengah POLISI yang mencari-carinya. Jadi…., apa-apaan sih??????????? apa guenya berpikir terlalu jauh??? Tapi sekarang coba bayangin, siapa yang nggak punya pikiran seperti gue di saat novel itu menyuguhkan cerita tentang seorang anak yang lari dari rumah dan diduga terlibat dalam pembunuhan ayah kandungnya sendiri dan tinggal di kota dimana “terduga” pembunuhnya juga melarikan diri ke kota yang sama???? Setelahnya, setelah semua puncak dari cerita ini berakhir, dia pun pulang kembali ke Tokyo dan dengan mudahnya bilang “dia akan menyerahkan diri ke polisi dan menjelaskan semuanya dan melanjutkan sekolahnya lagi” emosi gue jadinya!!
Diluar itu, novel ini cukup filosofis, terus cukup di bumbui dengan mitologi-mitologi yang buat gue ber “oh” dan banyak hal yang bener-bener menarik dan lagi-lagi cerdassssssssss. Jujur, gue harus berpikir super keras untuk mengerti maksud setiap quote yang ada disana, sekali lagi, gue tidak cukup pandai untuk mengerti sebuah novel atau quote jadi, yasudahlah. Tapi meski begitu, Murakami juga nggak lupa untuk buat pembacanya senyum-senyum dengan dialog-dialog super konyol dari tokoh-tokohnya, dan tentu yang jadi favorite gue adalah dialog antara Nakata dan Hoshino, karena entah gimana, percakapan mereka itu selalu konyol 😁
Yang gue tangkap setelah itu adalah bagaimana novel ini membuka mata kita tentang benar dan salah, makna dan hubungan, kejenuhan, perasaan bosan, pengungkapan identitas, cinta, apalagi ya? Intinya sih itu.
Novel ini benar-benar bagus, dan gue nggak bisa menjelaskannya dengan tepat. Intinya, buku ini sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata,… kalau lo mau tahu, ya lo harus baca.
Berikut gue tulis synopsis di novel itu :
Novel dengan dua plot berbeda namun saling terkait ini bercerita tentang dua tokoh yang berlainan dunia. Disatu sisi, novel ini menuturkan kisah Kafka Tamura, remaja yang kabur dari rumah untuk menghindari kutukan ayahnya serta untuk mencari ibu dan saudara perempuannya. Dalam petualangannya, ia menemukan tempat penampungan yang tenang di sebuah perpustakaan pribadi di Takamatasu. Kafka menghabiskan hari-harinya dengan membaca buku, hingga suatu ketika polisi menginterogasinya terkait dengan kasus pembunuhan brutal.
Sisi lain novel ini berkisah tentang Satoru Nakata, lelaki tua yang –berkat kemampuan luar biasanya– bekerja paruh waktu sebagai penemu kucing hilang. Pada suatu kasus, demi seekor kucing, ia membunuh seorang lelaki misterius. Kasus ini membawanya hengkang jauh dari rumahnya dan berakhir di jalanan, hingga bertemanlah ia dengan sopir truk bernama Hoshino yang membawanya menuju kota tempat pelarian Kafka. Nakata dan Kafka berbeda dunia, namun di alam metafisik kisah keduanya terhubug – dan begitu pula yang terjadi dalam realitas sesungguhnya.
Dengan Oedipus complex sebagai bunga cerita, novel surealis ini menyuguhkan bacaan memukai ihwal identitas, cinta, tragedi, takdir, dan pergulatan hidup. Gagasannya eksploratif dan filosofis. Alur ceritanya berkelok-kelok dan penuh teka-teki. Gaya bahasa dan narasi dialognya ringan dan menghibur. sebuah novel memikat dari penulis hebat yang patut anda baca.
No comments:
Post a Comment