Wednesday, January 29, 2020

Pemisahan Raga, Neal Shusterman.


Judul     : Unwind
Penulis : Neal Shusterman
Terbit    : original English, 2007. Bahasa Indonesia, 2013.
Hal        : 455 halaman.

Apa yang ada dalam pikiran lo saat lo tahu bahwa lo nggak akan pernah tumbuh dewasa? Apa yang ada dalam pikiran lo saat lo tahu bahwa hidup lo telah berakhir saat orangtua lo menandatangani surat pemisahan raga lo? Apa? Apa yang terjadi saat lo tahu bahwa dalam waktu dekat raga lo akan di pisah-pisah dan setelahnya menjadi bagian dari tubuh orang lain? Pasti enggak percaya! Pasti lo akan berpikir, kenapa gue? Apa salah gue? Kenapa bisa orangtua gue melakukan hal sejahat ini? kenapa?

Ya, itu pasti bakal lo pertanyakan seandainya itu memang ada! tapi karena memang nggak ada, dan gue menanyakan itu lantaran gue baru selesai baca novel Neal Shusterman yang UNWIND jadilah pertanyaan itu terpikir dalam kepala gue yang kecil ini. Dan sepanjang gue baca buku itu gue nggak berhenti berpikir tentang, bagaimana kalau itu kenyataan? Bagaimana kalau itu menimpa gue? Mungkin gue nggak akan pernah punya keberanian untuk lari dan yang ada gue hanya menunggu waktu sampai hari terkutuk itu hadir dan gue pun merelakan tiap-tiap organ tubuh gue dipisah-pisah dan merelakan bagian-bagian itu menempel pada orang lain. Itu sangat menyedihkan kawan dan itu sangat payah.

Yeap, gue baru selesai membaca salah satu dari novel neal shusterman yang berjudul unwind, novel bergenre sciene fiction ini berhasil membuat gue bener-bener takjub. Novel ini membuat gue sampe nggak bisa berhenti untuk ngebacanya, meski faktanya gue beberapa kali berhenti karena beberapa kesibukan wkwkwk. Tapi sumpah, ini bagus banget. Terlebih dengan fakta bahwa gue belum pernah baca genre beginian, jadi pas pertama kali baca imajinasi gue tuh bener-bener di buat melayang-layang. Bagaimana mungkin Shusterman bisa punya imajinasi tentang pemisahan raga? Bagaimana dia menciptakan 3 sosok unwind yang bener-bener keren? Bagaimana dia bisa buat cerita yang menarik dengan banyak sudut pandang didalamnya? Dengan….. ah, kok gue nggak pernah bisa sih jelasinnya?????????????????

Ngomong-ngomong novel ini mengingatkan gue sama film Never Let Me Go yang ceritanya hampir mirip, tentang pemisahan raga. Cuma bedanya kalau di film never let me go itu anak-anak yang bakal jadi pendonor telah di persiapkan sejak kecil, dan setelah mereka melewati usia tertentu maka mereka akan menjalani operasi untuk mendonorkan organ vital mereka seperti hati, jantung, ginjal, dll. Wah, gue sampe jijik waktu adegan dimana Ruth (Kiera Knightley) menjalani operasi yang kesekian kalinya untuk donor, bahkan ada scene yang buat gue bener-bener nggak percaya saat dimana dokter bedah mengambil hati Ruth (Kiera Knighley) dan memasukkannya ke dalam kantong gitu. Itu hatinya kelihatan kayak beneran banget lho. Sumpah! Itu bener-bener buat gue sampe….. speechless! Kok bisa sih???? bagian menarik lain dari film ini adalah saat dimana Ruth meninggal. Pada saat itu dokter hanya melepas alat bantu kayak nafas gitu (gue nggak tahu itu apa, maaf gue bukan anak kedokteran wkwkwk) dan setelahnya para dokter bedah itu meninggalkan tubuh yang sudah nggak bernyawa itu gitu aja. Disitu gue merasa betapa tidak berharganya tubuh tanpa nyawa…. Dan itu benar-benar buat gue sedih.

Balik lagi ke novel UNWIND yang baru selesai gue baca ini. pada dasarnya novel ini menceritakan tentang 3 anak pelarian UNWIND yaitu Risa, Connor, dan Lev. Mereka bertiga adalah pelarian UNWIND yang nggak saling kenal tapi karena situasi tertentu akhirnya dipertemukan dan akhirnya menjadi sekutu.

Cerita ini bermula dengan kaburnya Connor dari rumah setelah tahu bahwa orangtuanya telah menandatangani surat perintah pemisahan raga Connor, Connor yang tahu tentang itu memutuskan untuk melarikan diri dengan menumpang truk. Namun karena Connor adalah anak masa kini, jadilah pelarian dia terlacak lewat handphone yang dia bawa. Alhasil ditengah pelarian, truk yang mengangkut Connor diberhentikan di pinggir jalan perbatasan antar negara bagian oleh polisi Juvey. Disitulah drama terjadi, Connor yang nggak mau “mati” karena harus menjadi UNWIND memilih untuk melarikan diri dan menyeberangi jalan tol yang ramai dan akhirnya menjadikan Connor sebagai sumber kekacauan di jalan antar negara bagian. Kenekatan Connor dalam upaya melarikan diri dengan menyeberangi jalan tol itu sukese menyebabkan beberapa kecelakaan sekaligus lantaran banyak mobil yang menghindari saat ia berlari. Pada suatu titik saat ia benar-benar merasa terancam karena polisi Juvey terus berusaha mengejarnya sambil menembakkan peluru bius, ia pun melihat seorang anak laki-laki berpakaian serba putih tengah memandangnya ketakutan dari dalam mobil yang jendelanya dalam keadaan terbuka, saat itulah ia akhirnya “menculik” anak tersebut dan menjadikannya sandera untuk menyelamatkannya.

Disisi lain cerita Risa merupakan anak usia 15 tahun yang merupakan anak perwalian negara, pada suatu waktu ia di beri tahu bahwa ia merupakan satu dari banyak anak yang akan di jadikan UNWIND untuk memangkas biaya negara karena ada terlalu banyak anak-anak terlantar yang juga perlu dibiayai, akhirnya mereka memutuskan untuk menjadikan anak-anak seperti Risa (yang usianya sudah mencukupi) sebagai UNWIND. Pada saat itu Risa nggak terima, jelas! Siapa juga yang mau terima kenyataan itu. Risa yang punya potensi besar di bidang music merasa bahwa keputusan apapun yang telah direncanakan untuknya nggak adil karena walau bagaimanapun itu keputusan sepihak yang diambil tanpa pemberitahuan apapun sebelumnya. Akhirnya di hari yang sama Risapun di bawa oleh 2 orang untuk akhirnya keesokan harinya akan dipindah ke kamp akumulasi untuk mejalani pemisahan raga. Keesokan paginya dalam perjalanan menuju kamp akumulasi bis yang ditumpangi Risa mengalami kecelakaan lantaran sopir yang membawa mereka berusaha menghindari 2 anak laki-laki yang tiba-tiba menyeberangi jalan, hal itu mengakibatkan bis yang membawa mereka masuk ke dalam danau dan mengakibatkan sang sopir meninggal di tempat. Kepanikan di dalam bis itulah yang akhirnya dimanfaatkan oleh Risa untuk lari ke hutan yang ada di seberang jalan tol, dan akhirnya iapun keluar dari bis dan lari ke hutan.

Nah, itu baru dua… gimana Lev. Well, Lev ini adalah anak persembahan. Anak persembahan dalam buku ini bisa dikatakan sebagai anak istimewa. Kenapa? Karena mereka memang sudah di persiapkan sejak kecil untuk menjalani pemisahan raga. Jadi, Lev ini sudah tahu bahwa di usianya yang ke 13 dia akan menjalani pemisahan raga dan dia sudah bisa menerima itu, bahkan dia sendiri merasa bahwa dialah anak special, anak yang terberkati, intinya begitulah. Dalam hal ini dia nggak seperti Risa dan Connor yang berusaha untuk mempertahankan diri agar nggak harus di pisah-pisah. Namun pada saat perjalanan Lev ke Kamp akumulasi itulah, Lev secara tidak sengaja diculik oleh Connor. Yep, jadi anak yang ada di dalam mobil yang diculik Connor itu adalah Lev. Levlah anak yang dijadikan Connor sebagai sandera untuk menyelematkannya dari tembakan peluru bius oleh polisi Juvey. Dan dari situlah akhirnya mereka bertiga di pertemukan dalam satu situasi, Lev, Connor, dan Risa. Sampai disini gue sudah tidak akan cerita banyak tentang buku ini, karena jatuhnya gue bakal jadi manusia jahat yang akan memaparkan semuanya dan nggak memberikan lo ruang untuk tahu ceritanya dengan cara lo sendiri.

Sejauh yang gue baca, novel ini bener-bener bisa buat gue dag-dig-dug, hal ini karena banyak banget kejadian dalam novel ini yang bener-bener menegangkan. Terus ada bagian yang paling menarik dalam novel ini, bagian paling menarik itu saat salah seorang anak yang pernah menerima donor otak dari UNWIND menjadi seperti memiliki kepribadian yang di punya oleh anak sebelumnya. Dibagian itu ingatan anak UNWIND yang pernah hidup itu menuntun si penerima donor untuk berjalan ke rumahnya di negara bagian lain untuk menemui ortunya dan nangis-nangis meminta agar orangtuanya nggak menandatangani surat pemisahan raga untuknya. Yang sedih adalah bahwa anak itu nggak sadar bahwa dia udah nggak lagi ada, bahwa anak itu kini cuma jadi bagian dari tubuh orang lain.

Sedih ya?

Ada nggak sih yang gue dapet dari novel ini? Hal yang gue dapet dari sini adalah, Hidup itu berharga. Nyawa itu berharga. Masa depan itu berharga. Setiap orang itu punya hak untuk hidup. Terus? Kalau gue sih nangkepnya ya itu, nggak tahu deh kalau yang baca orang lain :P yah you know lah, kapasitas otak daku kan biasa aja :P jadi itu aja syukur banget gue bisa menyimpulkan hal itu wkwkwk.

Pokoknya novel ini begitu bagus, tapi jangan lupa ini ada 4 series. Jadi habis baca yang unwind masih ada 3 lagi yang perlu lo baca. Dan mungkin bakal ada lagi lanjutannya. Nah, sebelum gue pindah ke bukunya yang berikutnya, seperti biasa gue bakal melampirkan synopsis buku ini :

Orangtua Connor ingin menyingkirkannya karena ia selalu menimbulkan masalah. Risa tidak punya orangtua dan akan menjalani penisahan raga untuk mengurangi beban panti asuhan. Pemisahan raga Lev sudah direncanakan sejak ia lahir, bagian dari agama orangtuanya. Di pertemukan nasib, dan di persatukan keputusasaan, ketiga remaja ini melakukan perjalanan yang penuh bahaya, tahu bahwa nyawa merekalah taruhannya.

Jika bisa bertahan hidup sampai ulang tahun ke-18, mereka selamat. Tetapi, ketika setiap bagian tubuh mereka, dari tangan sampai jantung, diincar dunia yang menggila 18 terasa amat sangat jauh.

Well, synopsis yang tidak berlebihan. Tidak menjelaskan banyak hal namun sudah cukup menggambarkan sedikit latar belakang 3 anak UNWIND itu *lah kan emang synopsis mah gitu ni!*

Udah ah itu aja! :P

No comments:

Post a Comment