Monday, February 20, 2017

.....



Tiada teman yang paling mengerti selain dirimu,
Ketika aku sendiri dan kau hadir tuk menemani..

Bukan karena aku tak memiliki teman, hanya saja..
Yah, aku ingin sendiri..
Menikmati kesukaranku tanpa seorangpun..
Kecuali kau..

Kata orang aku anti social,
Kata orang aku terlalu individualis,
Sebagian lagi mengatakan aku idealis,
Yang semuanya tak kusalahkan atau benarkan,
Karena aku terlalu malas untuk menanggapi itu..

Terlebih sejak mengenalmu,
Aku semakin tak memedulikan pendapat mereka,
Karena katamu :
Hidup terlalu singkat tuk mendengar kata orang

Aku menyukai pendapat itu,
Namun sayangnya,
Kita berada dalam posisi yang sama
Anti social
Individualis
Dan idealis
Jadi, wajar saja kalau kau mengatakan hal itu..
Karena kau pun begitu..

Sunday, February 19, 2017

i don't know what to say (kalau gak mau nulis tanpa judul)

Malam indonesiaaaaaaaaa…. Indonesia malam….!!!!!! *niruin penyiar radio*
Bagaimana kabarnya malam hari ini? Udah sholat isya ya? Pastilah, secara udah jam berapa *pertanyaan bodoh* *alihkan* Sehat kan? gue doain kalian semua sehat selalu, amiin..
Wah, nggak kerasa sekarang sudah ada di bulan ke 2 di tahun 2017 ini ya. Udah berapa banyak nih postingan gue di tahun 2017 ini *sambil lihat blog entries* Alhamdulillah, lumayan jugak, meskipun visitorsnya nggak ada *nangis di pojok kamar* coba aja kalau otak gue bikin blog ini buat cari duit, mungkin gue udah frustasi karena hampir beberapa tahun ini nggak ada tanda-tanda kehidupan yang baik sama blog ini-_- Tapi kalau di perhatiin sebenernya yak wajar aja kalo visitorsnya nggak ada, pertama, tulisan gue nggak inspiratif. Kedua, tulisan gue nggak berbobot. Ketiga, ini blog gado-gado dan factor yang sangat mempengaruhi lain dan ini most important dari semua factor adalah GUE BUKAN ORANG TERKENAL yang siapapun akan penasaran dengan kehidupan pribadi gue. Gue bukan anak presiden yang ketika punya blog orang-orang akan kepo dan ngestalk blog tersebut hingga visitorsnya menggunung, gue juga (belum jadi) presenter tv kayak mbak Najwa Shihab yang kalau punya blog visitorsnya pasti bakal saingan sama Kaesang *langsung ngebayangin* dan gue juga bukan Raditya Dika yang tulisannya lucu-lucu. Tulisan gue cendrung absurd, gak berbentuk dan gak ada ujungnya. Bahkan gue aja nggak tau sekarang lagi nulis apa soalnya malem-malem gini biasanya gue sok cerdas, nah berhubung gue sok-sokan jadinya yak nggak beneran cerdas *jujur mode on*
Meskipun begini-begini ada juga tulisan gue yang banyak di lihat atau mungkin lebih tepatnya, NGGAK SENGAJA DI LIHAT, salah satunya yang berjudul Mengapa Anisha Dasuki? *gue mah gak suka promosi jadi tanpa link okeeee* Dan seperti yang kalian semua bisa lihat, itu merupakan tulisan teratas yang setiap hari pasti ada yang baca, alasannya karena gue menulis dengan memakai nama kak Anisha yang notabene nya banyak penggemarnya. Makanya ketika mereka mencari dengan mesin pencarian google dengan keyword Anisha Dasuki secara otomatis tulisan gue akan muncul *Syedih banget mengakuinya* gak apalah, siapa tahu kak Anisha nya juga baca, biar dia tahu alasan gue kagum sama dirinya hihihihihihi *cari kesempatan biar dilirik idola* gue juga sempet kaget waktu kemarin nulis cerpen dengan judul CERAI, karena pas gue lihat statistic dalam 2 hari yang melihat itu sampai ada 170 *sumpah buat gue ini banyaakkk lho* tapi semuanya nggak bertahan lama, karena sampai sekarang masih stuck di angka 179 *dalam hati dongkol* padahal gue nulisnya pake hati, tapi kenapa kok begini banget ya? Kalau begini mending gue ngevlog, sekalian pamer muka gue yang standar nasional Indonesia ini, siapa tahu ada yang kasihan sama gue dan jadiin gue artis *siapa tahu lho* kan lumayan untuk tambah-tambah uang buat foya-foya, buat ria, sekalian nambahin dana konsumsi waktu ghibah kalau lagi nongkrong bareng temen-temen kuliah… yah…yah…yah… beginilah memang kalau nggak terkenal, belum ada prestasi yang bisa di banggain, nggak ada yang bisa di bagiin terlebih yang menginspirasi, alhasil yang bisa di lakuin adalah menjelek-jelekan diri sendiri, dan mungkin itu kelebihan yang gue miliki, menjelek-jelekan diri sendiri. jadi kalau gue mau melamar kerja atau mau buat profile di media social bisa tambahin gini :
KEAHLIAN YANG DIMILIKI : MENJELEK-JELEKAN DIRI SENDIRI, GHIBAH TERHADAP DIRI SENDIRI, NGGAK TAHU DIRI, HOBBY JUAL DIRI, NGGAK PUNYA JATI DIRI, SEMAUNYA SENDIRI, PENYENDIRI, DAN MENCINTAI KAMU SEORANG DIRI *lho…lho…lho…*
Okeee…okeeee… kita kembali ketulisan gue…. Dulu, dulu banget, mungkin waktu zaman nenek gue masih gadis, waktu gincu masih jadi barang mewah atau mungkin ketika gue masih suka bingung kenapa di kotu ada orang yang bisa duduk di atas udara yang sumpah ini buat gue mengamti serius sampe sepersekian menit dan kemudian gue sadar kalau gue bodoh karena gue di boongin sama mereka *yelah*. gue sempet tanya sama temen gue namanya kevin. Gue nanya sama dia supaya blog itu banyak pengunjungnya harus gimana, katanya kalau mau blog banyak pengunjungnya kita harus nulis hal-hal yang sifatnya informative setelah itu kita juga harus cerdas memilih judul yang sekiranya bakal jadi keyword dan yang terakhir apa yang mau kita bahas kalau bisa hal-hal yang lagi jadi trending topic saat itu. Sekali lagi, sayaaaang banget, gue nggak bisa nentuin judul bang. Gue aja nulis semaunya gue, kalau lagi mau nulis yak nulis, gak mau nulis yak di paksain *dih*
dibalik itu lo juga harus tahu alasan kenapa gue sampe buat blog, alasan pertama karena gue orangnya kepo banget sama idola-idola gue yang rata-rata presenter dan juga reporter tv, gue sering cari tahu tentang mereka. namun, berhubung mereka bukan artis, alhasil sulit buat tahu informasi tentang mereka dan latar belakang mereka seperti apa karen memang hampir nggak ada ulasan tentang mereka apalagi kalau mereka merupakan reporter. Karena gini lho, informasi tentang presenter aja sulit bagaimana dengan reporter men!! Nah, beruntungnya dari semua reporter atau presenter yang menjadi idola gue ada diantara mereka yang punya blog pribadi, yang semuanya menceritakan tentang kehidupan mereka sehari-hari, mulai dari cerpen, cerita absurd jugak, sampe ke hal rumah tangga *ini serius* dari situlah gue terinspirasi untuk buat blog, alasannya, biar nanti kalau gue jadi reporter dan punya fans, mereka bisa cari tahu tentang gue di blog pribadi gue dan gak perlu kayak gue yang harus kreatif cari keyword yang akan membawa gue pada idola *kedip-kedip mata* *ketawa ngakak sampai nangis* sekarang udah tahu kan alasan gue buat blog, nah itu yang pertama. Yang kedua, dan ini yang buat gue akhirnya tergugah untuk buat blog dan mempublish setiap tulisan gue baik itu cerpen ataupun cerita absurd yang gak bisa di pertanggung jawabkan yaitu, karena waktu SMP salah satu guru bahasa Indonesia gue bilang kalau gue itu ada bakat untuk nulis *katanya lho ya* dan akhirnya gue mulai berani untuk nulis, sebenernya, diluar dari tulisan yang gue publish di blog ini, ada banyak juga tulisan gue di kertas-kertas hvs jaman-jaman sekolah dulu, tapi karena gue males untuk ngetik ulang akhirnya semuanya hanya menjadi arsip (pake p) yang terkumpul di map dalam lemari buku gue hahahaaaa. Oiya, guru bahasa Indonesia itu jugak yang pernah mengikut sertakan puisi gue dalam acara kartini yang diadakan sekolah setiap tahun, dan ternyara puisi gue masuk juara 2. Gue berada di bawah seorang kakak kelas yang memang aktif banget sama hal-hal berbau tulis menulis dan sering maju kedepan untuk baca puisi. Sementara gue, itu adalah pengalaman pertama gue dan itupun karena disuruh, kalau enggak yak palingan nggak bakal gue ikut sertain *gue kan bukan banci tampil* bahkan  sampai saat ini gue lebih suka hal-hal yang berbau BEHIND THE SCENE. Karena bagi gue, gue mau menjadi orang yang berpengaruh atas suksesnya sebuah acara dan gue lebih senang menjadi orang yang gak di kenal banyak orang. meskipun manusiawi banget kalau gue juga mau di perhatiin, tapi nggak kayak artis jugak ya yang apa-apa selalu di liput dan jadi bahan pembicaraan. Kalau gue sih maunya kayak kak Anisha Dasuki aja, atau mungkin kayak kak Zackia Arfan *ketawa seneng* yang bisa melenggang kemana aja, jauh dari kontroversi, dan yang pasti amaaaaaannnnn dari gossip *tapi nggak tau juga deh *

oke, sampai disini otak gue butek. yaudahlah.. see u...

Friday, February 17, 2017

None Of Us

nikmati waktumu,
jangan tunggu aku untuk memulai semua..
bisa jadi aku tak datang,
dan membiarkanmu terlempar dari dimensi yang sudah ku ciptakan..
melupakanmu yang dulu pernah ku udang..

bukankah kita tak pernah membahas untuk memulai?
atau berusaha untuk menciptakan sebuah situasi?
namun mengapa bisa sesulit ini?
kau tau apa penyebabnya?
jujur aku tak tahu..

ah, sudahlah!
nikmati waktumu,
aku memutuskan untuk tak pergi..
aku benci situasi ini..
anggap tak pernah terjadi..
dan jangan coba untuk membahasnya lagi..

hei,
apakah kau tau situasinya akan seperti ini? (maaf lagi-lagi menanyakannya)
kenapa diam?
kenapa kau tak balas?
hahahaha, ya..ya..ya.. bahkan kau pun tak tahu..

Sunday, February 5, 2017

Aku Beranjak


Aku beranjak…
Untuk melepas belenggu yang selama ini memberatkan..
Meninggalkan kenangan yang tak ku inginkan..
Melupakan kecewa yang pernah ku dapatkan..
Dan berhenti mengingat semua perkataan yang menyakitkan..

Aku beranjak..
Bukan karena sakit yang ku rasa..
Bukan karena kesedihan yang teramat..
Atau karena perlakuan yang tak ingin ku ingat..

Aku beranjak..
Untuk sesuatu yang sebagian orang katakan itu tak mungkin..
Yang sebagian orang katakan bahwa itu mustahil..
Namun dengan tegas ku katakan :
Aku serius..!
Aku tak bercanda..!
Kalian boleh tertawa..
Kalian boleh berkata aku gila..

Karena,
Bukankah Thomas Alfa edison di anggap gila?
Bukankah Albert einsten juga di anggap gila?
Tapi…?

Ku harap kalian mampu mengerti….

Wednesday, February 1, 2017

CINTA BUTA ATAU DIPAKSA BUTA?

Ini adalah sebuah perjalanan spiritual (njiiiiir) gue dengan beberapa orang yang berakhir dengan percakapan menarik penuh inspirasi yang pada akhirnya melahirkan sebuah rasa ingin menulis yang super besar (gue nulis gak pake koma). Nah, yang pertama ini gue rangkum dari percakapan gue dengan sepupu yang absurd tapi kadang-kadang sebijak Mario Teguh, semua bermula dari sebuah perjalanan kita ke gunung. Diperjalanan menuju pulang, gue sama dia cerita panjang tentang pekerjaan lantas bagaimana ceritanya sampai tahap kita membahas masalah hati (omagah), gue nggak bisa berkata-kata lagi ketika dia membahas masalah H-A-T-I karena katanya itu adalah bagian yang udah berat pake banget karet 2 pedes (heh?).
Ditengah jalan yang mendung itu gue membuka dengan sebuah pertanyaan “lo pernah jenuh sama pekerjaan lo?”
Dan dari pertanyaan itu, keluarlah setiap uneg-unegnya tentang pekerjaannya, bagaimana setiap orang yang bekerja akan merasa jenuh dengan apa yang mereka jalani. Apalagi kalau pekerjaan itu selalu mereka lakukan berulang kali, monoton, sama, selalu seperti itu, sistematis, terstruktur, whatever you say, pokoknya gituuuuuuu. Katanya, dia sudah jenuh dengan pekerjaannya dan pernah terpikir untuk melakukan hal yang gue lakukan tapi urung lantaran dia nyaman dengan teman-teman disana, jika ada yang membuat dia bertahan sampai saat ini berada disana alasannya 1 , teman-temannya udah baik banget.
Sementara gue, selama 1 tahun bekerja gak pernah merasa bahwa, gue nyaman dengan lingkungan disana. Teman-teman? Biasa aja, bahkan parahnya gue gak pernah sekalipun rindu dengan mereka. Gue benar-benar mengamati mereka ketika 1 minggu sebelum resign, ketika briefing atau ada kesempatan untuk ngobrol “apa oneday gue bakal kangen sama mereka?” yang sampai sekarang ternyata “BELUM” entah, kenapa gue seperti ini? Karena bagi gue, mereka hanya teman kerja, bukan teman yang kita keluar bareng atau kemana-mana bareng, yang mungkin ketika seharipun nggak ketemu gue akan kangen sekangen-kangennya. Ini adalah sebuah bentuk ketidak pedulian gue, tapi diluar ini gue bangga pernah berada diantara mereka, karena mereka baik J
Gue inget, kemarin bagas bilang kalau kita mau kerja itu harus pake hati, kita harus cinta sama pekerjaan yang kita jalani. Sementara dia gak pernah liat itu di gue, katanya “dari dulu lo tuh maunya kerja di tivi bahkan sampe sekarang juga masih tetep sama, Semuanya yang lo lakuin disana Cuma dengan tujuan lo bakal kerja di tivi, makanya lo kerjanya nggak pake hati, just nyari duit doang disana. Karena pikiran lo masih tetep sama, KERJA DI TIVI. Itu kan cita-cita lo”
Kalo jujur, yak emang bener kata dia. Semua hal gue lakuin Cuma dengan satu alasan, bisa kerja di Tv. Gue gak pernah bekerja dengan heart full of love selama disana.
Hal ini juga pernah ditanya sama temen gue, Nia, “lo pernah sampe closing banyak karena lo cinta sama pekerjaan lo atau gimana?”
Jawaban gue “apa gue pernah cerita sama lo kalau gue cinta sama pekerjaan gue?
“nggak pernah” dia
“semuanya gue lakukan karena sebuah kebutuhan” selesai sudah percakapan dengannya.

Gue masih bebincang dengan bagas, tapi kali ini dengan topic yang berbeda. entah gimana gue mulai percakapan ini sama dia tapi seinget gue, gue nanya gini kedia “kalau ada cewek/cowok pacaran sama orang yang udah berkeluarga apa pandangan lo?”
“yak enggak apa-apa, bebas. Ditempat kerja gue ada tuh kayak gitu. Mereka emang udah punya pasangan, tapi kan kalau ditempat kerja atau berada diluar itu udah lain cerita”
“gilaaaakkkkk lo!!!”
“eh, itu yang disebut cinta buta”
Gue langsung ketawa ngakak, nih anak satu belum pernah pacaran (sama kayak gue) bisa-bisanya ngebahas masalah cinta buta.
“eh oncom itu namanya bukan cinta buta, kalau cinta buta itu mereka sama-sama sendiri. tapi kalau cinta sama suami orang atau istri orang itu namanya cinta yang dipaksa untuk buta”
Hening. Nggak ada yang bisa dibahas lagi. Bagas skak mat sama pernyataan gue.
Kita berhenti membahas itu untuk sejenak, karena kita berhenti sebentar untuk makan di warung bakso. Ditengah makan, nggak ada yang kita bahas tentang orang kedua atau pekerjaan, kita justru sibuk berhahahihi bareng. Sambil dalam hati nyumpahin si abang tukang bakso lantaran kita nggak di tawarin minum, sementara sepasang muda-mudi dibelakang kita bertiga malah ditawarin minum-_-
Padahal, kita kan mau diperhatiin jugakkkkkkkkkkkkkkk *siap-siap ambil golok*
Selesai makan, kita langsung lanjut lagi, ditengah jalan ban motor yang dibawa yogi kurang angin, sambil nunggu dia tambah angin gue langsung memulai percakapan lagi sama bagas, masih melanjutkan pembahasan yang kedua tapi gue memulainya dengan percakapan yang lain.
“tipikal cewek lo kayak gimana?” gue
“dewasa dan bisa ngertiin, terus nggak malu-maluin kalo diajak kondangan”
“janda termasuk dong?” gue ngakak
“eh, kalau udah menyangkut hati, kita udah nggak peduli lagi sama yang namanya status. Hati itu udah berat men!! Ini masalah hati”
“oh, pantesan selama ini lo ngejar-ngejar guru PKN, karena lo suka yang lebih dewasa ckckckck”
“eh, gue itu sama dia Cuma kagum doang, nggak lebih dari itu. sama kayak lo ke miss nunung, Cuma kagum”
“masaaaaakkkkk? Emang beda kagum sama “sesuatu” yang dari hati”
“yak beda lah!!”
“kasih gue contoh konkret”
“nggak bisa, karena semua yang dari hati itu sulit untuk dijelaskan”
“sekarang gue tanya, kalau laki-laki or perempuan suka sama istri atau suami orang apakah itu datang dari hati? Apakah itu yang namanya cinta buta” gue mulai mencecar dia dengan pertanyaan yang biasanya gue perdebatkan dengan seseorang.
Dan jawaban yang mengejutkanpun keluar dari mulut orang yang mengakunya cerdas dan bijak ini, berikut jawabannya akan gue underline + bold.
“itu namanya cinta yang salah, karena walau bagaimanapun akan ada hati yang tersakiti” gue udah nahan ketawa waktu nih anak ngomong gitu, untung gue pake masker jadi gak keliatan kalau gue lagi cengar-cengir denger omongannya hahahah “kalau itu terjadi bukan sama orang yang sudah berkeluarga, maksud janda sama orang yang belum menikah or sama duda gak masalah karena ketika mereka menikah tentu gak Cuma mereka aja yang bahagia, coba hitung, ada anak dan tentu keluarga mereka yang ikut bahagia. Tapi kalau itu terjadi contoh, janda tadi menikah sama suami orang, nah, bisa lo bayangin ada berapa orang yang bakal kecewa. Anak yang mungkin akan pindah status, kalau ternyata ortunya bakal berakhir bercerai dan anak janda tadi, kalau ternyata bokap tirinya gak sayang. Who knows meeeennnnnn!!!!! Mending sama gue aja deh”
“berarti kalau sampe terjadi, itu termasuk cinta buta yang dipaksakan yah…? wah menarik yah, ternyata lo bisa jugak diajak membahas hal-hal kayak gini… nah terus gimana?”
“yah mendingan gak usah dijalanin, cari aja yang masih sendiri atau mau menerima dia apa adanya bukan karena ada apa-apanya dan yang bisa menerima dia apa adanya ini bukan seseorang yang dipanggil papa atau mama sama orang yang menunggu dirumah”
“wuiiiiiiiiiiiiiiiiiihhhhhh kereeeeennnnnnnnnn” sumpah gue takjub… ternyata dia kalau diajak ngebahas kayak ginian lumayan juga, jangan-jangan ini efek karena gue mancingnya lumayan, soalnya nih anak kalau diajak ngomong hal-hal yang kesini dia pasti bakalan “apaan sih lo gak jelas” tapi kali ini BOOOOOOOOOOMMMMMMMMMMMMMM….

Sebenarnya percakapan sama dia gak Cuma sampe disitu, karena pas kita sampe rumah pun kita masih cerita tentang banyak hal, tentang masa depan dan masih banyak cerita kocak lain, tapi karena gue males untuk ngebahas semua jadi yang gue publish Cuma sampe permasalahan ini, karena kan lo tau cerpen yang biasanya gue angkat gak jauh dari percakapan gue tadi.
Pernah ada yang tanya “kok cerita-cerita yang lo kasih tahu gue semuanya tentang perceraian, cinta beda agama dan kisah-kisah yang berakhir sedih terus sih?”
“karena gue suka membahas hal itu, itu adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan kita. Bahkan sekalipun kita bersatu, one day akan ada saat dimana kita akan menemukan salah satu dari kita akan pergi lebih dahulu, itu kan termasuk ke tahap patah hati jugak”