Tuesday, September 11, 2018

DISOBEDIENCE, dari sudut pandang gue yang kurang open minded!

Setelah sekian lama hilang dari peradaban, akhirnya dia kembali lagi dengan tampilan yang berbeda namun tetep bisa buat gue diam berlama-lama dan senyam-senyum sendiri tiap kali di hadapkan dengan dia *omaygottttt*. Yup, gue ketemu lagi sama soulmate gue yang dissapear for awhile, yang udah buat gue hampir mati rasa pas sadar bahwa tiba-tiba dia menghilang, terlebih pas gue merasa kesulitan untuk mencari tahu apa yang gue mau tanpa dia. Hari gue jadi kacau, nggak ada senyum yang mengembang, dan hari senin gue akan berubah jadi ngebosenin karena nggak ada yang bisa menghibur gue di sabtu-minggu, tapi sekarang *nyebut nama* is came back *kegirangannnnnnnn*. Sebegitu berartinya lho dia buat gue wkwkwkwkwk. Who Is i am talking about? and, did u know his/her????? Hayooooo???

Skip...Skip...Skip...Skip

Jumat kemarin gue akhirnya memutuskan untuk merampungkan tugas makalah di warnet deket rumah, sepulangnya dari tempat kerja gue tiduran sebentar untuk meregangkan otot otak yang serasa kejang *Serem banget ya* dengan mendengarkan musik pilihan yang sengaja gue simpan di salah satu handphone. Setelah rapih dengan semua-muanya, setelah mandi dan oles sana-sini obat nyamuk akhirnya jam 8 gue cabut ke warnet dengan niat awal MENYELESAIKAN MAKALAH. Menit ke 5 masih ngotak-ngatik makalah, menit ke 10 masih cari-cari refrensi sambil denger lagu dari youtube, setelah beberapa lama terfokus buat pilih-pilih lagu tanpa sengaja ngelirik pojok kanan atas eh ada link download punyanya IDM, mata gue pun langsung terbelalak dan otak semut gue langsung wah udah terhubung IDM nih. Akhirnya, sudah bisa di tebak.....

Gue berselancar untuk mencari situs download film yang masuk dalam kriteria, tapi apesnya nggak ada yang sesuai dengan kriteria gue, sekalinya yang koleksi filmnya lengkap gue harus menembus tumpukan new pages yang bener-bener buat gue kesel dan hampir nyerah, tapi karena gue ini selalu fokus kalau udah membahas masalah download film, akhirnya gue melupakan niat awal *karena jadi nggak fokus ngerjainnya* dan justru fokus untuk download film, film pertama berhasil gue dapatkan setelah melewati tumpukan new pages setelahnya film kedua dan di film ke berapa gitu gue pun menemukan sesuatu yang telah lama hilang dari kehidupan gue. Yep, situs download yang biasanya jadi destinasi pertama tiap kali ke warnet wkwkwkwkwk. Dia terlihat berbeda dari kali terakhir gue melihat dia beberapa bulan lalu, tapi kali ini dia tampil lebih fresh di bandingkan laman dulu wkwkwkwk. Nah dari situs inilah pada akhirnya gue mendapatkan film-film untuk di koleksi di laptop tanpa tahu kapan harus di tonton, film-film yang gue sendiri nggak tahu apakah itu bagus atau nggak, apakah film itu sesuai dengan gue atau nggak, apa konflik yang diangkat di film itu yang bakal buat gue merasa terbawa hingga sepersekian hari kemudian *karena biasanya gue gitu* dan disinilah gue sekarang, akan membahas salah satu film yang di jumat malam kemarin berhasil gue download dan berhasil gue tonton. Yep, finally gue memutuskan diri untuk menonton film juga setelah biasanya tiap balik kerja cuma denger musik sambil tiduran, baca buku terus tiduran, nulis sebentar terus tiduran, dan akhirnya tidur menjadi rutinitas tiap kali balik kerja... *nutup muka pake makalah*

Pulang dari warnet kemarin gue nggak langsung tidur, karena gue balik udah jam 11 malem dengan tanpa menyelesaikan makalah, jadilah gue nerusin lagi tuh makalah di rumah *kalau gitu ngapain ke warnet?* setelah hampir 30 menit ketik sana sini dan malah buntu gue pun memilih untuk nonton tv, tapi tv gak bisa menawarkan apa-apa, gue pun berselancar ke instagram selama kurang lebih 5 menit, scroll down dan akhirnya keluar lagi *selalu seperti itu* setelah jenuh akhirnya gue pilih untuk nonton salah satu film yang berhasil gue download. Dan.... Di jam 12 malem guepun duduk manis di depan laptop sambil nonton film yang berjudul DISOBEDIENCE. Ada yang tahu? Itu film bergenre drama romantis yang di bintangi Rachel McAdams, Rachel Weisz, dan Alessandro Nivola. Jujur, ini adalah film yang gue download karena pemainnya *biasanya juga gitu sih* karena dalam cover film ini terpampang dengan jelas 2 bintang besar yang beberapa filmnya sudah pernah gue tonton jadilah gue download film ini tanpa baca sinopsisnya lagi. Karena menurut gue film ini akan keren, meski diluar itu judulnya buat gue berpikir *terlebih karena gue nggak ngerti bahasa inggris wkwkwkwk* tapi melihat Rachel McAdams yang basically sering memerankan film-film bergenre romantis jadi gue punya ekspektasi bahwa film ini akan menghadirkan ide untuk menulis cerpen *selalu kayak gitu* dan, itu terjadi saudara-saudara... ITU TERJADIIIIIIIIIIIIIIIIII..... Gue nggak tahu harus bilang apa tentang film ini, film ini bener-bener melankolis banget, dan bener-bener dikemas apik oleh sang sutradara. Percaya atau nggak, akting duo Rachel ini bener-bener bisa buat siapapun bisa merasakan apa yang tengah mereka rasakan, mereka menjiwa itu dengan totalitas. Di tambah peran sutradara yang keren, yang bisa membuat film ini bener-bener berkesan nyata banget karena memang mampu mengoyak hati *berlebihan*

Rachel Weisz (left) & Rachel McAdams (right)
from google
To be honest, film ini ternyata mengangkat tentang pandangan hubungan sesama jenis dalam sebuah pemahaman salah satu agama yaitu Jewish, bukan pemahaman sih, lebih ke apa ya?? *susah buat ngungkapinnya* ya intinya sih sama aja kayak pemahaman kita atau mungkin gue dimana gue sendiri menganggap bahwa hubungan sesama jenis itu masih menjadi hal yang tabu *gue mah kurang open minded orangnya :(* sementara di dalam film ini Ronit Kruskha (Rachel Weisz) dan Esti (Rachel McAdams) lahir dari sebuah lingkungan kecil/komunitas yang berpegang erat pada pemahaman ortodoks (Yahudi Ortodoks) dimana dalam lingkungan ini sendiri mereka nggak bisa untuk berlaku sesuka mereka karena apapun yang mereka lakukan yang nggak sesuai dengan pemahaman/norma dari pemahaman mereka maka akan berdampak dengan hubungan sosialnya di tempat itu. Seperti yang dikatakan Esti ke Ronit waktu Esti mendapat teguran dari kepala sekolah tempatnya mengajar karena ada laporan dari orangtua murid tentang Esti yang kepergok mencium Ronit. "we try here, we try to leads a good life... and i do believe profoundly in words of Hashem is my life" *maaf kalau penulisannya salah, penguasaan bahasa inggris gue cuma yes no yes no i love you doang wkwkwkwkwk* intinya, Esti bilang bahwa ia nggak bisa melanjutkannya lagi, meski di sisi lain Esti masih menyimpan dengan indah nama Ronit di dalam hatinya.  Pokoknya sulit bagi mereka untuk mengungkapkan rasa yang sebenarnya masih tersimpan rapih di hati masing-masing atas setiap batasan untuk mereka. Dan sebenarnya, dari sebuah pertentanganlah cerita ini akhirnya lahir, maksudnya? maksudnya tadi itu baru SPOILER wkwkwkwk, gue bakal ceritain film ini dengan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya. 

Cerita ini dimulai dari sebuah (mungkin) ceramah yang di pimpin oleh Rav Kruskha (Anton Lesser) seorang pemuka agama untuk orang yahudi, dimana di tengah ceramahnya Rav Krushka ini jatuh pingsan. Lantas dilanjut dengan adegan dimana Ronit yang merupakan seorang photographer tengah mengambil gambar potrait seorang laki-laki tua yang tubuhnya di penuhi oleh tato di studionya di New York. Di tengah tugasnya mengambil gambar telphone di studionya berbunyi hal yang langsung di tanggapi oleh asistennya, gak lama asistennya manggil Ronit karena orang disambungan telphone mau ngomong langsung ke Ronit bahwa orangtuanya meninggal. Ronit yang kaget atas kabar meninggal ayahnya mengalihkan rasa nggak percayanya dengan menghabiskan malamnya menenggak minuman beralkohol, terus melakukan sex dengan sembarang orang, dan terus ber-iceskating sambil melamun *sedihlah pokoknya* Ronit menuangkan kesedihannya dengan caranya sendiri, sampai akhirnya dia yang pada saat itu berada di New York memutuskan untuk pulang ke tempat orangtuanya di London Utara untuk menghormati alm ayahnya. Nah, di kampung halamannya inilah akhirnya dia ketemu lagi sama cinta di masa lalunya Esti (Rachel McAdams) yang pada saat itu sudah menikah dengan Dovid (Alessandro Nivola). Nah si Ronit itu nggak percaya sama hal itu, soalnya mereka bertiga itu sahabat masa kecil, masa sih mereka nikah terus nggak ngabarin Ronit, di tambah, Esti sama dia kan "punya hubungan" tapi kenapa berita kayak gini dia gak di kasih tahu. Dan, oke gini.... Lo pernah nonton salah satu film yang di bintangi sama Rachel McAdams gak? apapun? mungkin The Notebook? The Vow? Red Eye? atau...atau... Aloha? apapun film yang di bintangi sama Rachel McAdams? Kenapa gue nanya gini, soalnya seperti yang kalian semua tahu, Rachel itu kan jago banget aktingnya dan menurut gue dia kan aktris yang paling bisa menjiwai apapun peran yang dia mainkan, nah begitu juga di film ini. Waktu pertama kali dia liat Ronit (Rachel Weisz) yang lagi berdiri di dapur sambil menyesap kopi bareng sama Dovid (Alessandro Nivola) dia langsung kayak nggak percaya, kaget, dan speechless, lantaran Ronit orang dari masa lalunya, orang yang begitu di cintainya ada di depan mata dia setelah pergi meninggalkan dia untuk tinggal di new york, dan..... Disitu gue percaya bahwa untuk jadi aktor yang bener-bener profesional itu nggak mudah, nggak instan, dan itu mengapa gue suka banget sama akting artis luar karena untuk mencapai ke titik sekarang bukanlah serba kebetulan, dan itu mengapa akting mereka selalu totalitas di setiap film... begitupun yang gue lihat dari Rachel McAdams disini. Omaygattttttttttttttttttttttttttttt! maaf yah sedikit keluar konteks, soalnya gue suka banget sama aktingnya Rachel McAdams disini, nggak disini aja sih sebenernya!!!!

Jujur, gue itu paling nggak bisa lho buat deskripsiin film :( pokoknya, gimana ya? pokoknya ya gitu... intinya, si Ronit itu pergi ke New York dengan cara tiba-tiba, meninggalkan keluarganya di London termasuk Esti. Esti yang waktu itu terpukul karena kepergian Ronit akhirnya jatuh sakit, karena ayah Ronit kasihan terhadap Esti yang di tinggal pergi oleh Ronit akhirnya menyuruh Esti untuk nikah sama Dovid yang dari dulu kagum dengan sosok Esti, di luar itu sekaligus untuk membuat Esti "sembuh". Nah begitulah ceritanya. Sampai akhirnya pas kepulangan Ronit untuk mengenang kepergian ayahnya ia ketemu lagi sama Esti. Esti dalam film ini begitu mengasihi sosok Ronit, sampai-sampai pas pertama kali dia liat Ronit setelah perpisahan itu ia bener-bener nggak percaya. Kayak gimana ya, misal gini deh, lo punya pacar dan saat lo lagi cinta-cintanya sama pacar lo itu dia pergi gitu aja tanpa kabar dan 1 tahun kemudian dia muncul di rumah lo lagi dan ngobrol sama suami lo yang mana kalian bertiga itu sahabat, gitulah pokoknya. Itu perasaan yang di tunjukkan Esti lewat tatapannya ke Ronit, sedikit kecewa banyak rindunyaaaa kayak lirik lagunya payung teduh ya hahahahahaha.

Ini emang film Romance, cinta segitiga antara Ronit, Esti, dan Dovid. Dan dalam hal ini Dovid memang sebagai penambah cerita yang pada awalnya bener-bener, apaan sih nih orang? Apalagi waktu film ini baru di mulai, waktu Ronit tiba dari New York dan langsung ke rumah Dovid, disana dia bilang "we dont expecting you" rasanyaaaaaaaaa, kok jahat sih??????? Tapi pada akhirnya gue malah suka sama Dovid soalnya senyumnya itu lho *toyor kepala sendiri* dan hal yang paling menarik disini yaitu,  cintanya yang begitu besar ke Esti  buat dia menutup mata bahwa sebenernya Esti gak pernah bisa lupain Ronit, di sisi lain dia juga mau bantu Esti supaya "sembuh" dari "penyakitnya" meski pada akhirnya dia pun melepaskan Esti. Pokoknya ada sedihnya, ada juga nggak percayanya, apalagi di bagian waktu duo Rachel itu melakukan hubungan badan, maygatttttttttttttttttt..... Tapi lo nonton nani? Nonton *langsung nutup mukaaaaaaaa* *ketawa geli* *jingkrak-jingkrak* gimana ya? Habis kalau di lewatin kan jadi nggak bisa tahu ceritanya gimana, maksud bedanya ketika Esti "melakukannya" dengan Dovid yang menikahinya untuk membuatnya "sembuh" dan dengan Ronit wanita yang sudah dia cintai sejak mereka kecil, meskipun itu memang menyimpang. Dan gue tahu kalau itu sebenernya dosa nonton adegan kayak gitu, tapi kan itu pelajaran juga *berusaha untuk membela diri*

Seperti halnya Dora The Explorer yang selalu membagi bagian favoritnya di akhir cerita, gue juga akan melakukan hal yang sama. kali ini gue akan memberi tahu lo bagian-bagian favorit di film ini, maksud adegan-adegan yang bener-bener gue sukaaaaaaa.

Bagian pertama, Waktu pertama kali Esti (Rachel McAdams) melihat Ronit (Rachel Weisz) dan Dovid (Alessandro Nivola) lagi ngobrol di dapur, di bagian ini yang paling gue suka waktu Esti nyapa Ronit dengan suara yang bergetar, menurut gue itu bener-bener keren meskipun sedikit berlebihan tapi gue suka, apalagi waktu Dovid "memberi tahu" kalau mereka sudah menikah.
"you’re married? And nobody told me? why you didn't let me know?" Ronit
"because u dissapeared" kata Esti sambil keluar. Itu menarik menurut gue.

Bagian kedua, waktu Esti dan Ronit lagi ada di rumah orangtua Ronit, bagian yang gue suka disini waktu Ronit cerita ke Esti kalau ayahnya mewariskan rumah serta isinya ke sinagoga (tempat ibadah untuk umat Yahudi) waktu itu dari radio yang di nyalain sama Ronit terputar Lovesong milik The Cure.... Sumpah itu keren bangetttttt.... Apalagi waktu mereka berdua menikmati lagu itu hahahahah

whenever i am alone with you, you make me feel like i am young again..
whenever i am alone with you, you make me feel like i am fun again...
however far away, i will always love you...
however long i stay, i will always love you... i will always love you

Lagu itu bener-bener menggambarkan mereka waktu itu, pokoknya keren deh..... Gara-gara itu gue jadi kepingin jadi Artissssssssssssssssss biar terkenal, lho??????? gue bener-bener suka bagian itu, seriusan... Kalau lo bener-bener menjiwai atau mungkin dapat melihat itu dari sudut pandang si penulis buku atau si karakter, itu rasanya.....

Bagian ke tiga, waktu Dovid dan Esti berantem di dapur. Entah kenapa gue selalu suka adegan dimana suami istri berantem, seriusan! waktu nonton P.S I LOVE YOU juga sama, gue suka adegan awal waktu Gerard Butler berantem sama Hilary Swank karena menurut gue itu romantis... Tapi kalau di adegan Dovid sama Esti ini yang romantis adalah kata-kata Esti yang bilang kalau bersama dengan Ronit adalah hal yang paling dia inginkan sejak dulu, bahkan sampai saat ini perasaan dia dan ronit masih tetap sama. Apa gue harus ngomong bagian ini juga dengan bahasa inggeris??? Huh? Soalnya gue suka adegan waktu Esti nangis, sumpah itu kelihatan natural bangetttttttttttt.... Pokoknya kalau gue udah punya anak nanti, dan dia mau jadi artis gue bakal dukung dia dari awal dengan masukin dia ke sekolah akting wkwkwkwkwk. Harapan yang terlalu dini *geleng-geleng kepala*

Bagian ke empat, waktu Ronit pamit untuk kembali ke New York, itu bener-bener sedih. Apalagi waktu Esti bilang "its too easy to had to leave isn't it?" dan ronit bilang "no, it doesn't" omaygatttttttttttt!!! mengapa secomplecated ituh????? mengapa?????? *mendramatisir.


Bagian terakhir, waktu Esti (Rachel McAdams) baru masuk setelah cuti. Bagian yang gue suka waktu dia habis ngobrol sama kepala sekolah dan Esti jalan ke kelasnya, dan hal yang paling gue suka waktu Esti jalan pelan-pelan ke kelasnya terus bersandar di jendela kelasnya dan mendengarkan anak-anak muridnya tengah bernyanyi *Entah nyanyi apa* tapi gue suka bagian itu, menurut gue pada saat itu hal yang dia pikirkan adalah masa-masa sekolahnya/masa-masa remajanya bareng Ronit dulu. Dan entah kenapa beberapa kali gue puter bagian itu, karena menurut gue itu bagussssss....

Dari bagian-bagian favorit gue itu, harusnya lo udah tahu yah gue itu orangnya kayak gimana? MELLOWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW!! FUCK!!!

Pokoknya film ini bener-bener romantis dan bener-bener baguuuuuuuuuussssss, terlepas bahwa kisah cinta utama yang diangkatnya adalah kisah cinta "dua orang wanita", yah begitulah. Tapi basicnya semang dasar artis yang dipilih juga artis-artis papan atas sih, duo Rachel itu kan track recordnya juga bagus-bagus, ditambah Alessandro Nivola juga sama. Diluar itu, ceritanya juga based on best selling novel udah deh dapet banget, pantes ya kalau dapet beberapa penghargaan jugakkkkkkkkkkk... Coba kalau pemerannya bukan duo Rachel, gue juga nggak akan nonton kayaknya, soalnya kan yang buat gue nonton ini karena lihat cover depan film ini ada si Rachel wkwkwkwkwkwk.

See you!

No comments:

Post a Comment