Thursday, December 20, 2018

RINDU

image from google
Fantasiku melayang, menembus batas ruang dan waktu antara New York dan London. Sesuatu yang membuatku menyingkap kehidupanmu melalui imajinasi liar tentang rindu. Dalam setiap lamunanku, aku membayangkan seperti apa rupa kamar tidurmu, kapan waktu saat kau tidur, dan kapan waktu saat kau bangun. Berusaha untuk mensejajarkan setiap perbedaan antara kau dan aku, antara New York dan London dari sudut pandangku yang kau tinggalkan secara tiba-tiba hingga menjadi masa lalu.

London dan kamu adalah dua hal yang jelas berbeda namun memiliki arti yang sama, rindu. Tak heran jika dua kata itu menari-nari dalam pendengaranku, terlebih ketika kata-kata tentang London berlarian dari tulisan-tulisan yang ku temui di majalah, koran atau dalam sebuah dialogue sebuah program TV/Film yang ku tonton, ingatan tentangmu seolah berlompatan dari tempatnya bersembunyi. Hal yang lantas diikuti dengan keinginanku untuk segera mengemasi barang dan meninggalkan apartemenku untuk melipat jarak itu. Tak perlu ada obrolan, cukuplah dengan melihatmu menikmati kopi dari kejauhan, tak perlu saling melihat satu sama lain, cukuplah melihat punggungmu berjalan melewatiku, karena bagiku yang terpenting bukan itu. Menyaksikanmu bahagia dengan kehidupan barumu sudah lebih dari cukup. Omong kosong memang! karena faktanya, selalu ada keinginan untuk dapat memilikimu sekali lagi.

Saturday, November 17, 2018

Lily Allen!

Lily Allen
images from google
Lily Allen, siapa nggak tahu lagu-lagunya lily allen? Banyak! apalagi orang-orang yang tinggal di kampung kayak gue yang memang jauh dari peradaban, yang sekedar tahu kalau di luar sana ada banyak negara yang wajib dikunjungi hanya dari pilem-pilem yang di putar di salah satu tv, itupun dengan sensor sana-sini yang kadang bikin gereget, belum lagi dengan iklan yang bener-bener panjang, rasanya itu kayak.... Durasi iklan sama filmnya lebih panjang durasi iklan, eh, kenapa nggak dibuat mini series iklan aja biar keren?????????? *Mulai julid*

Oke balik ke Mbak Lily! Gue tahu penyanyi satu ini dari sebuah keingin tahuan yang teramat tentang penyanyi-penyanyi British terkenal, sebuah rasa yang menggelayut setelah gue pada akhirnya jatuh cinta dengan film Harry Potter dan aksennya yang seksi. Dari sanalah mulainya, setelah sebelumnya  terpuaskan dengan aksennya Rupert Grint yang seksi itu guepun penasaran bagaiamana aksen british ini terdengar lewat sebuah lagu dan dari situlah gue mulai sering dengerin lagu-lagunya Adele, dan pada akhirnya mulailah cari refrensi lain lagi sampai akhirnya ketemu sebuah web yang memaparkan beberapa british singers, salah satunya ada nama Lily Allen disana, gue lupa apakah ada foto atau nggak di web itu, tapi yang jelas setelah baca web itu guepun langsung menjelajah ke youtube untuk download lagu-lagu dari penyanyi yang disebutin di web itu, kayak lagu-lagu dari Birdy, Rumer, Duffy, dan salah satunya Lily Allen.

Lagu Lily Allen yang pertama kali gue hafal itu yang judulnya Fuck You, gak hafal sih, cuma tiap kali gue puter tuh lagu gue langsung bisa ngikutin dari awal sampe akhir *itu namanya hafal dodol!!!!!!*. Then gue juga punya the littlest things yang juga gue hafal, yang ternyata beberapa bulan kemudian gue denger tuh lagu di salah satu film yang gue tonton, yep Love Rosie. Dan dari situlah gue bisa dibilang suka sama lagu-lagunya Lily Allen, tanpa tahu seperti apa rupa tuh orang karena gue hanya mendownload lagu-lagu lamanya yang gue dapet dari youtube, tanpa lihat video klipnya (pernah sih tapi lebih sering nggak merhatiin) sampe akhirnya beberapa minggu lalu entah kenapa jari-jari gue yang lagi lincah ini mengetik sebuah keyword "Lily Allen Fuck You Live" dan muncullah video-video dimana lily allen tampil live, dan.... Suara lily allen live dengan di studio itu bener-bener nggak jauh bedaaaaaaaaaa dan bahkan memang nggak ada bedanyaaaaaa!!! itu bener-bener buat gue.... Anjrittttttttttttttttttt, bener-bener kereeeeennnnnnnnnnnnn nih orang... Dan yang buat gue bener-bener jatuh cinta, di luar dari suaranya yang luar biasa keren itu nggak lain : penampilannya. Yup! Cobak deh lo liat video-videonya, dia cuek banget masa sama gaya berpakaiannya, nggak heboh-heboh banget, mulai dari cara berpakaiannya, tatanan rambutnya, make upnya, gayanya di atas panggung, pokoknya semua-muanya nggak menunjukkan banget bahwa dia itu super star lho, padahal kalau lo liat pas dia manggung, Lily Allen itu penontonnya buanyaaaaaaaakkkkkkkkk banget, bukan anak-anak alay yang di bayar buat nonton konsernya dia... Tapi bener-bener fansnya Lily Allen (Kali itu jugakkkk😂)

Untuk ini gue sampe compare sama Syahrini yang menurut gue (maaf ya) suaranya biasa aja tapi gayanya uwaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh buanget!!!! Jujur, untuk hal ini gue sampe cari-cari video syahrini yang pas live dengan kata kunci "syahrini live performance" dan disitu muncul video-video livenya, gue bukan penyenyong yang bisa menilai itu, tapi kalau menurut gue untuk penyanyi semahsyur syahrini yang followersnya menggunung, dan busananya yang kadang bikin gue bingung sendiri karena begitu meriahnya, suaranya bisa dikatakan biasa aja🤣 meskipun ada live Performance Syahrini yang menurut gue oke, tapi tetep nggak se oke Mbak Lily. Karena pas gue liat Lily Allen pas live gue mikirnya "ini beneran penyenyong lho" meskipun mungkin buat lo yang juga punya penyanyi andalan merasa bahwa "Yaelah biasa aja jugakkkkkkk" ya nggak masalah. Bebas. Kita punya pandangan beda-beda, cara menilai seseorang yang beda dan terlebih belum tentu aliran musik yang gue suka lo juga suka, maka gue katakan, yaudahlah ya!!! Gue memang jarang kagum sama penyenyong sebelumnya, dan gue memang nggak bisa membedakan mana yang bagus mana yang enggak *astagfirullah, udah bawa-bawa Princess Syahrini tapi ternyata nggak bisa bedain penyanyi?🙄* tapi izinkan gue bilang bahwa Lily Allen ini bener-bener keren meskipun memang dia nggak seterkenal penyanyi wanita lain kayak Katy Perry, Adele, Taylor Swift atau mungkin penyanyi-penyanyi korea yang satupun gue nggak pernah tahu. Tapi Lily Allen terkenal Kok, sumpah deh, coba aja liat di yutup! *Doamatlah*


Ngomongin masalah terkenal, bisa dikatakan bahwa memang nama Lily Allen gak sebesar kayak orang-orang yang gue sebutin diatas tadi, yang mana followers di instagram mereka udah menggunung hal yang menurut gue berbanding terbalik dengan Lily, tapi diluar itu Lily emang terkenal kok, cuma namanya di indonesia kayaknya biasa aja, atau mungkin karena dia udah lama ngeluarin albumnya, karena kalau nggak salah album terakhirnya aja tahun 2014 sebelum akhirnya dia fakum sebentar dan 2018 ini mengeluarkan album baru. Tapi jujur deh ya, gue merasa bahwa ada beberapa british singer yang memang menurut gue oke banget dari lagu-lagunya tapi biasa aja gitu, kayak penyanyi namanya Rumer. Kalau ada yang pernah nonton Jonhy English pasti pernah denger deh lagunya Rumer yang I Believe in You + Slow karena kebetulan lagu itu jadi soundtrack untuk film tersebut, itu kan keren ya, tapi pas lo liat deh IGnya Rumer, followersnya dia cuma ada 3000an aja. Kok gitu ya? padahal kalau lo mau tau, lagu-lagunya enak-enak lho, jauh banget lah sama gue *lah* yang begitulah yah! ini contohnya....


Lily Allen itu, bukannya nggak terkenal. Tapi entah kenapa, gue merasa bahwa british singer itu popularitasnya kalah sama penyanyi-penyanyi amerika. Entah karena memang kiblatnya adalah penyanyi-penyanyi amerika atau gimana, jadi gue merasa bahwa Lily Allen itu seolah biasa aja gitu. Padahal, dia bagus lho. 

Jujur ya, sori kalau gue salah. Menurut gue, Lily itu adalah penyanyi yang bertalenta, seriusan!!!! Kenapa? Karena dia menyanyikan apa yang ada di benaknya dia, dia menciptakan semuanya berdasarkan keresahannya *kayaknya semua pencipta lagi gitu deh?😱) kayak stand up komedi semua berawal dari keresahan. Memang, gue nggak menutup mata bahwa lirik lagu dari Lily ini cendrung sarkastik, kayak beberapa lagunya... Bahkan ada liriknya yang memang cendrung apa ya????????? Tapi kan ini seni????? Kenapa sih harus di permasalahin? kalau nggak suka ya udah, gitu lho. jujur ya, gue itu nggak suka lho sama apa-apa berbau k-pop, tapi temen-temen gue banyak yang suka... Terus apa gue marah? nggak! apa gue ngatain? mmmm kadang-kadang🤣 itu pun kalau gue udah nggak tahu apa yang harus gue lakuin untuk menanggapi omongan dia yang sepenuhnya nggak gue ngerti! tapi itu nggak buat gue nggak suka sama hal-hal berbau korea, gue pernah nonton drama korea, full house, itu satu-satunya drama korea yang gue suka. Film? Train to busan, mirecale of cell no 7, terus sama apa giving fool gitu yang semuanya gue dapet dari si Nia. Terus kenapa Kita Fokus sama kejujurannya Lily dengan lagu-lagunya? Setiap orang kan bebas untuk berekspresi! kayak gue sekarang nulis di blog gini, emang berguna? Enggak!!! kalau nggak suka yaudah nggak usah di baca, tapi kalau merasa terhibur dan mau di baca sampai habis silahkan aja, gitu maksud gue!!!!! *minum setelah ngomong panjang lebar*

Ada yang pernah denger lagunya lily allen yang Apples? Apples itu lagu baru Lily di album No Shame, lagu yang dia tulis berdasarkan dari apa yang dia alami tentang perceraiannya sama suaminya, yes she was divorced after 2 years split up with her ex and she wrote the story behind her divorce, hahhhhhhhhhhhhhhhhhhshhh. you know guyssssssssssssssssssssss lagu yang harusnya bersifat begitu pribadi ini yang pada akhirnya dia nyanyiin di setiap tournya, lagu yang kalau di dengerin menunjukkan bahwa ia menyalahkan dirinya atas perceraiannya, terus bagaimana ia menuliskan bahwa ia yang sekarang nggak jauh beda sama orangtuanya, mungkin karena dalam hal ini baik orangtuanya maupun Lily sama-sama gagal dalam rumah tangga mereka. Bahkan gue aja sampe sedih pas denger sekilas tentang audiobook dari buku karyanya yang berjudul "my thought exactly" 😢

Gue sedih masa denger lagu ini, bagaimana Lily Allen menyadari bahwa dia patut di salahkan atas perceraian ia dan suaminya, dan tentang bagaimana ia menuliskannya dengan gamblang di lagunya yang apples ini. Pokoknya gue merasa bahwa sepenuhnya dia begitu sedih disini.

I'm just like my mommy and daddy
I guess the apple doesn't fall far from the tree

Nah itu nggak jauh lebih sedih ketimbang lagunya yang Three, lagu ini ditulis dari perspective anaknya. Lagu ini bener-bener sedih deh, pokoknya sedih *ngelap air mata yang mengalir deras* lirik yang paling gue suka adalah you say you love me, then you walk right out the door ini bener-bener ngegambarin gimana ketika lo di tinggal sama mama lo, waktu lo bilang "ma ikut" or "ma jangan pergi" terus mama lo cuma jawab "i love you" terus jalan ke pintu dan keluar rumah. Jujur, gue pernah ngalamin itu dulu, rasanya tuh sedih brooooooooo. Dan sebagai anak, ada moment gue merasa bahwa kedua lagu Lily Allen tadi cukup mewakili gue, gimana Applesnya membuat gue berpikir bahwa "bisa jadi gue mengulangi apa yang pernah gue alami ke anak gue kelak" then waktu gue denger lagunya yang Three gue merasa bahwa dulu gue pernah kayak gitu tuh, bahkan sampai sekarang juga ada moment dimana gue merasa kayak gitu, atau itu alasan kenapa gue kadang sok-sokan untuk menganggap bahwa gue ini too independent wkwkwkwkwk.

*tarik nafas* setiap orang punya kisahnya masing-masing, ada moment kita iri sama orang tapi ternyata orang yang kita iriin itu justru iri sama kita. Mungkin kita iri sama popularitas seseorang, tapi di dalamnya? Apa kita tahu? Hidup ini menawarkan semua yang kita butuhkan, belajar menerima bahwa apa yang kita dapatkan ini memang layak kita terima itu nggak mudah, karena sebagai mahluk yang tak pernah terpuaskan apapun dalam hidup tak pernah cukup, tak pernah sesuai. Kayak guehhh, i am always wanting more and more and more and more....

So Lily, gue berharap suatu hari nanti gue bisa tinggal di UK dan bisa lihat Live performance nganaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!
sebagai penutup.........
Nah buat yang terakhir ini temen gue sampe bilang "anjayyyyyyyyyyyyyyy, kayak housemaid dandanannya" *mata gue melotot* *kaget* *nggak percaya* *butuh oksigen*

Sunday, September 30, 2018

Semester 5 di pagi butaaaa!!!!

thats mean, i am happy!!! even though the story i wrote is always about my complaining. its me!!!
ini sudah masuk minggu ke 3 gue di semester 5, yuhuuuuuuuuuuuuuuuuuuu semester 5 encang encing enyak babeh!!!! rasanya memasuki semester 5 ini, nggak percaya! nggak percaya bahwa waktu begitu cepat berlalu, terlebih jika mengingat lika-liku kehidupan gue yang tak seindah postingan selebgram, rasanya bersyukur bisa sampai di titik ini walaupun kalau dihitung-hitung perjalanan masih cukup panjang dan mata kuliah yang diambil sudah semakin buat kepala sakit, yep, sakit kepala!!!
*breath in* semester 5 baru berjalan 3 minggu, tapi tugas udah menggunung di depan mata dan yang buat bener-bener buat gue tarik nafas sedalam samudera adalah.... di semester 5 ini gue ambil mata kuliah yang kalau jaman SMK dulu mah 'pelajaran produktive' semua, dimana isinya adalah mata kuliah-mata kuliah yang semuanya mengharuskan gue untuk praktek. prakteknya kayak apa???? mau tahu???? yak kayak yang pernah gue bahas, editing (yang mana materinya harus bikin sendiri), buat film pendek (lagi) untuk mata kuliah sinematografi, dan produksi program untuk mata kuliah sistem studio. yang buat dag dig dug yang mana nani?????? oke, di mata kuliah editing! karena dosennya, yaaaaaaaaa, begitulah ya! and then, di matkul kedua, lantaran dosen ini "terkenal" dengan kedisiplinan luar binasahhhhhhhhhh saudara-saudara, bahkan temen gue yang pernah ambil matkulnya bilang kalau nggak ngerjain 1 tugas aja yang dikasih nih dosen, udah deh, ngulang!!!!! astagaaaaaaaaaaaa, udah bayar mahal-mahal pake ngulang *jedotin pala ke tiang* dosen ke tiga? dia adalah seorang praktisi yang cukup memahami kondisi mahasiswanya yang kayak gue (kuliah sambil kerja) jadi dia santai aja orangnya, meski memang diluar itu tugas dari beliau pun nggak kalah hebring dengan dua pendahulunya tadi.... beside that he is very kindly, kalau kita presentasi nih terus ada materi yang ternyata nggak sesuai maka di akhir presentasi dia bakal koreksi slide by slide. tapiiiiiiii, kalau giliran presentasi harus jujur, kalau nggak nguasai materi ngomong aja diawal karena bakal dibantu, daripada presentasi dengan percaya diri hasil copas google dan tiba-tiba...... "kalian dapet materi ini dari mana?" he asked with unprdictlable meaning, because the sounds  like "materi kalian luar biasa!!!!" "kalian bener-bener keren" besar kepala deh karena suaranya yang begitu exited itu udah kita anggap sebagai pujian, padahal di balik itu "kalau kalian kopas dari google tolong di pelajari lagi ya, ini banyak yang nggak sesuai!!! jobdesk bagian a gak cuma ini, terus yang namanya ini gak hanya ini, blablablabla" realita itu menyedihkan boyyyyyyy!!!! apa tugas dari dosen ke 3 ini?????? tugas dari dosen ke tiga ini, cukup memusingkan!!! karena beliau menginginkan kita (karena ini tugas kelompok) untuk berada dalam situasi dimana kita adalah teamwork dalam satu program tv, dimana kelompok kita akan bertugas untuk shooting sebuahh program entah itu talkshow or news, dimana harus ada seorang yang bertugas as producer, presenter, switcher, campers, PD, pengarah teknik, bag grafis, FD, dll... dan itu cukup memusingkan, mengingat bagaimana kita harus praktek langsung dan disaksikan dosen karena beliau ingin tahu seberapa kita dapat menguasai ilmu yang telah di pelajari dan bagaimana team kita bisa bekerja dengan baik dan kompak demi berjalannya suatu program acara! itu memang terdengar keren, tapi faktanya gue pusing setengah mati memikirkan itu!!!
*tarik nafas sedalam rahasia wanita* ini baru 3 mata kuliah lho, belum 3 mata kuliah yang lain.... yah, begitulah guys...  gue nggak tahu ya anak-anak yang kuliah diluar jurusan gue apakah merasakan hal yang gue rasain, maksud gue, kehidupan kuliah yang penuh dengan tugas ini itu, praktek ini itu, dan ini itu lainnya... karena sebagai anak broadcasting gue merasa bahwa tugas gue begitu banyak, nggak melulu buat proposal pembuatan film, sinopsis, nulis naskah, presentasi, karena jurusan gue juga menuntut PRAKTEK. dulu, gue selalu kesel sama sepupu gue yang selalu mintain di buatin tugas sama gue, padahal kalau di lihat-lihat tugas dia cuma buat materi presentasi doang sama proposal, tapi teteup aja minta tolong sama gue (meskipun gue juga sering minta tolong dia : pinjem laptop buat editing wkwkwkwk) kayak kemarin malem tiba-tiba dia chat gue, ternyata minta di buatin proposal pendirian usaha sama gue, lha?  proposal kan panjang bukkkkkkkk, latar belakangnya lah, permasalahan, tujuan dan kawan-kawannya yang bikin gue langsung merasa kecekik.... gimana nggak kecekik, tugas gue aja banyak, disuruh buat sinopsis untuk film pendek, buat sinopsis 2 film yang sebelumnya di kasih dosen, buat materi editing, elearning, dkk, dan dia minta dibuatin proposal dengan begitu dadakannya, sumpahhhhhhh gue langsung migraine!! to be honest, gue sebenernya suka buat proposal, tapi karena gue itu orangnya lemot dan ngerjain sesuatu nggak bisa langsung jadi, alhasil gue nggak bisa kayak ditodong gitu.... jadilah kemarin gue cuma buat benang merahnya aja, selebihnya PR buat diaaaaaaa.... habis gimana ya? tugas gue juga udah banyak -_-  sementara dia? tugas dia kan cuma begitu doang, nggak kayak gue yang anak broadcasting dimana kita dituntut untuk kreatif menuangkan ide dalam bentuk cerita.... kayak kejadian kemarin pagi, dimana gue sampe ngakak dengan pengakuan temen gue yang bilang kalau dia butuh waktu 3 jam buat ngedit video yang durasinya cuma 49 detik!!!!!!! bayanginnnnnnnnnnnn!!!! mungkin lo bakal berpikir, anjirrrrrrrrrrrrrrrrrrr bego banget!!!!! tapi sumpah, ngedit itu bukan perkara gampang untuk orang kayak gue yang bener-bener buta ngedit sebelumnya.... kayak tugas tadi kemarin, dimana gue harus bisa ngedit video yang panjangnya 13 menit supaya jadi 4 menit tapi harus menceritakan semua, lo tauuuuuuuuuuuuuuuuuu?? dalam 1 jam 30 menit gua baru nyelesain 40 detikan dan itu pun gue bolak-balik buat bisa buat tuh cerita nyambung, astagfirullahhhhhhh... dan temen gue yang ngeditnya sampe 3 jam tadi itu sebenernya jago banget lho mainin kamera, jago editing photo, pokoknya jagolah!!! tapi, ada tapi nya nih..... editor harus tahu bagaiaman jalan cerita dari materi yang dikasih dosen, kadang dosen itu cuma kasih kita mentahan aja, selebihnya tugas kita untuk buat materi yang dikasih itu bisa bercerita ke orang yang lihat hasil editan kita.... thats why, lo harus bisa buat backsounds dengan video sesuai, ketukan instrumen dengan video, pokoknya begitulah. nggak kayak gue jaman SMK dulu, import video, import audio, masukin dua-duanya di timeline, dan tadaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, tugas selesai.... GOBLOK!!!!! seriusan gue dulu gitu. parah ya? begitulah gue dulu... makanya, kadang gue seneng saat buat film pendek karena gue merasa bener-bener di kasih wadah untuk bereksperimen, apalagi pas bagian-bagian dimana kita sering diskusi tentang jalan cerita film ini bakal kayak gimana, dan temen yang ngedit bisa masuk kedalam cerita itu.... tapi kenyataannya, enggakkkkkkkkkk!!!! karena seringnya kejar tayang, alias ngerjainnya dengan sistem kebut seminggu (1 hari untuk ambil gambar dan selebihnya ngedit) jadilah hasilnya biasa saja dan cendrung menyedihkan wkwkwkwk. tapi, inilah serunya kuliah broadcasting!
gue nggak komplain perihal tugas yang buanyak ini, kenapa? karena dari setiap tugas yang bener-bener buat gue sakit kepala selalu ada banyak hal di belakangnya yang buat gue selalu bangga, apa? sebuah ide yang bisa di nikmati! yep, itu bayaran atas semuanya, meski hasilnya itu menyedihkan, tapi itulah karya gue, tim gue, dan itulah hasil pemikiran kita. dan karena itu juga pada akhirnya gue punya temen-temen yang bener-bener bisa saling suport, temen-temen yang super kompak. dan dari sinilah mungkin semuanya akan di mulai.... apa? *tiba-tiba bingung*
itu tadi gue baru ngomongin tugas aja lho ya, soalnya gue merasa mata kuliah di semester 5 ini super-super berat, kayak rindu gituh! *heh? belum lagi kalau gue udah ngebahas masalah waktu kuliah gue yang sekarang, pasti tulisan gue bakal PxLxT, kenapa???????????????????? karena di semester 5 ini gue memutuskan diri untuk mengambil kelas pagi, iyaaaaaaaaaaa kelas pagiiiiiiiiiiiiiiii.... setelah lama kuliah dan selalu ambil kelas sore akhirnya gue memutuskan untuk berpindah haluan dan mengambil kuliah pagi dengan sebuah keyakinan bahwa gue kepingin pulang kuliah dengan menikmati suasana sore di stasiun dengan tanpa takut ketinggalan kereta, terus gue juga kepingin untuk ngerasain gimana rasanya sore ada di rumah, dan terlebih nggak berada diluar di jam-jam dimana para begal sudah mulai berkeliaran, karena gue nggak kuliah bawa mobil!!!! gue naik motorrrrrrrrr!! badan gue kecil!!! bawa motor gue pelan, ditambah jam segitu gue udah mulai banyak halusinasi (orang nyeberang aja gue kira itu angsaaaa wkwkwkwk) so, itu mengapa gue memilih untuk ambil kelas pagi, keputusan yang awalnya buat gue super-super seneng, dan sekarang, di 3 minggu berjalan ini sudah buat gue seperti mayat hidup di pagi buta yang bawa motor sekenceng-kencengnya dari rumah ke kampus dengan mata yang sembab karena masih bau kasur, enak sih kelas pagi.... tapi.... gue merasa ada yang beda aja, suasana kampusnya beda banget!!! diluar itu, jam masuknya yang jam 7 buat gue pontang-panting berangkat supaya nggak telat, karena dosennya... begitulah... apalagi ya? pokoknya ada banyak hal yang beda banget dengan kuliah sore. kalau kuliah sore itu suasananya lebih santai, temen-temennya juga enak-enak, terus bawaannya enak aja melakukan sesuatu, kalau pagi? sama sih, cuma entah kenapa gue merasa masih berat kalau masuk pagi, mungkin karena keseringan masuk siang kali ya?
gimana rasanya kuliah pagi???
super-super goooooodddddddddddd!!!!!!! *pasang wajah semeyakinkan mungkin padahal hati teriris-iris* karena biasanya di jam 7 pagi itu gue masih leyeh-leyeh dirumah untuk nulis puisi-puisi gak jelas, atau cerpen-cerpen nggak jelas, ini malah udah harus ada di kampus dan berhadapan langsung dengan komputer editing... biasanya jam setengah 6 baru buka pintu kamar dan bangun buat cuci muka ini malah udah harus jalan ke kampus, kebayang kan bagaimana gue harus berjuang untuk beradaptasi di semseter ini? dan kalau gue nggak kuat dengan ini semua, gue percaya bahwa semester berikutnya gue akan masuk kelas sore lagi, atau lintas jalur supaya bisa masuk di kelas pagi dan soreeeeeeee... seenggaknya itu jalan tengah kalau gue nggak bisa bertahan di kelas pagi wkwkwkwkwkwk.
hhhmmmmmmm lo mau tau hari pertama gue masuk pagi???? hari pertama gue masuk pagi bener-bener kacau, soalnya gue bangun jam 05.30 dengan perasaan kaget, capek, masih ngantuk, dan byurrrrrrrrrrrr... harus mandi!!! but beside that, i got a big news for u guys... di hari pertama itu gue bawa motor dengan kecepatan yang lumayan tinggi. hah seriusan? yang bener apa? iyaaaaaaaaa, soalnya gue berangkat dari rumah itu udah jam 6.20an dan gue sampe di kampus jam 7.44 itu berarti gue ngebutttttttttttttttttttttttttt!!!! yeayyyyyyyy, gue bisa ngebuttttttt.... akhirnyaaaaaa, gue bisa bawa motor dari rumah gue yang di negara republik gunung sindur ini ke meruya dengan hanya 1 jam 20 menitan, tapi kalau di pikir-pikir lama juga yaaaaa???? nggak ngertilah, pokoknya itu termasuk cepettttt titik.
diluar itu, kelas pagi itu ternyata benar-benar beda dengan kuliah sore!! bisa lo bayangin, broadcasting itu adalah jurusan yang memang banyak banget tugasnya, inilah, itulah, dan yang bener-bener di luar ekspektasi adalah, ketika gue memutuskan untuk ambil kelas pagi itu berarti gue di tuntut untuk cepat tanggap terhadap tugas-tugas yang di berikan dan itu berarti gue harus cepat mengerjakan semuanya, karena itu berarti waktu gue cuma sabtu sore dan minggu untuk mengerjakannya, karena kalau udah weekday wasalam!! masuk siang dan masuk pagi itu perbedaannya cukup signifikan! nggak tahu rasanya? makanya coba! yang belum pernah masuk siang, hayooooo di cobakkkk! yang belum pernah masuk kelas pagi, monggo dan setelahnya gue akan berkata RASAKAN SENSASINYA!!!!! PETCAHHHHHHHHHHHHHH!!!!! mmmmhhh, gini, ketika gue masuk sore di semester-semester yang telah lewat dulu, kelas pertama di mulai dari jam 14.30 dan itu berarti kalau gue punya tugas gue masih bisa mengerjakannya di pagi hari, dari pagi buta hingga jam 12an dan setelahnya gue akan pergi kuliah dengan tenang, tapi kalau kelas pagi itu berarti lo punya waktu ngerjain tugas di weekday, yang mana ketika sabtu pagi semua tugas udah harus selesai, karena kalau enggak lo bakal susah buat cari fotocopian yang udah buka di jam 6 pagi, sekalipun itu di sekitar kampusss! kalaupun udah buka di jam 6.30 antriannya panjang banget udah kayak loket tiket comuter line, belum lagi harus nunggu jilidnya, inilah, itulah... kalau gue, jujur, gue adalah orang yang males untuk buka laptop di weekday, alhasil selama 2 minggu ini gue mengerjakan tugas dengan sistem kebut semalam! dan itu cukup menyiksa batin gue, karena gue yang biasanya ngerjain ini itu harus dengan ketelitian tinggi harus mengerjakannya dengan super kilat! Ya Allah, cepatkanlah proses adaptasi ini, berdoa dimulai.
segitunya  kah?
*breath in* to be honest, i wouldnt said that it was a horrible saturday tapi kenyataannya, itu bener adanya... mau gue kasih contoh????? contohnya adalah, lo harus lebih gesit untuk mengerjakan tugas, karena di sabtu pagi itu gue dapet dosen killer yang kalau nanya itu bener-bener buat dag-dig-dug-serrrrrrrrr, bisa nggak ngebayangin gimana rasanya pas lo nggak bawa tugas????? rasanya mau matiiiiiiiiiiiiiiiiiii!!! emang tugasnya susah nani? tugasnya sih gak susah, tapi kalau pas ditanya, lo harus benar-benar faham sama apa yang lo jawab, lo harus tahu dasar-dasarnya kayak gimana karena kalau nggak.... selamat keringetannnnnnnnnnnnnn, selamat gelagapannnnnn, dan selamat untuk menguatkan hati untuk terus datang ke tuh kelas. sejauh ini sih gue belum pernah di tanya, karena baru 2 pertemuan, tapi kalau datang waktunya, aduh, gue nggak tahu harus bagaimana???? lebay yah gue?????? yah begitulah gue. tapi ini beneran! makanya, gue salut sama mereka-mereka yang memutuskan untuk ambil kelas pagi, karena gue masih perlu meraba-raba untuk itu.. mungkin gue masih seperti ini lantaran masih belum terbiasa dengan ini, gue yakin gue pasti bisaaaaa *nulis sambil nahan air mata* *terlalu berlebihan*
di luar itu memang ada banyak hal positif juga yang bisa gue dapet dengan ambil kelas pagi. yang pertama, gue bisa ngerasain bagaimana nikmatnya sabtu sore sudah berada di rumah, atau yang menyenangkan dimana di jam 3an gue udah bisa leyeh-leyeh di kampus sambil gangguin temen gue di kelas sore supaya bolos wkwkwkwkwkwk, sumpah ini jangan ditiruuuu! kedua, gue bisa ngerasain minggu yang berkualitas, at least dengan ambil kelas pagi gue nggak lagi ngerasain gimana minggu pagi yang bener-bener capek setelah sabtunya terisi dengan aktivitas dan tugas kuliah, pulang malem dan minggunya langsung drop. dengan gue ambil kelas pagi itu berarti jam setengah 5 gue udah di rumah, malemnya istirahat, minggunya udah semangat lagi dan e-learning juga udah beres. so, minggu gue begitu berkualitas dan gue bisa isi itu dengan nulis hal-hal gak jelas kayak sekarang gini nih, atau ngelanjutin cerita-cerita gue yang sudah lama terbengkalai, terus...terus... berusaha untuk buka lemari buku dan baca-baca buku yang belum pernah gue baca sebelumnya. yang ketiga, gue jadi punya temen-temen baruuuuuu.... sebenernya mau ambil kelas pagi atau sore sama aja sih, pasti bakal dapet banyak temen baru soalnya kan sistemnya moving class jadi udah pasti di kelas satu dengan kelas lain temen-temennya beda semua. tapi kalau ini temen-temennya banyak yang mukanya baru-baru gue lihat, meskipun ada sebagian anak kelas sore yang pindah ke pagi, atau anak kelas jalur bebas. nggak ngerti ya jalur bebas itu apa? oke gue kasih tahu, jadi kalau di mercu itu ada istilah jalur bebas, yang mana jalur bebas itu bisa kita ambil atas persetujuan KAPRODI? kok gitu? gak tahu ya soalnya gue mah belum pernah ambil, males ngurus ke kampusnya wkwkwkwk. oke gini, di mercu itu kan kuliahnya ada yang pagi sama sore, dimana kalau pagi itu dimulai dari jam 07.00-14.30 untuk 3 mata kuliah (NONSTOP) dan kelas sore dimulai dari jam 14.30-22.00 untuk 3 mata kuliah. nah, kalau jalur bebas itu lo bisa ambil di pagi dan sore, misal gini 2 mata kuliah di pagi dan 1 mata kuliah lagi di sore, contoh... kelas pagi lo ambil dari jam 09.30 untuk kelas pertama, kelas kedua di jam 12.00-14.30 dan kelas ke tiga lo ambil di jam 17.00-19.30 intinya terserah mau diambil di jam berapapun, mau paginya di jam 07.00-09.30 terus lo mulai lagi di jam 12.00-19.30 boleh, lo mau ambil 4 mata kuliah dengan komposisi 2 matkul di pagi dan 2 matkul di sore juga boleh, intinya bebas! itu kenapa disebut jalur bebas, tapi untuk bisa ikut jalur bebas lo harus dateng ke kampus untuk ngurusnya langsung dan bernegosiasi ke KAPRODI wkwkwkwk, katanya lho ya! GETOOOOOOOOOO!!!
buat kalian anak-anak pagi, kalian semua...... LUAR BIASAAAAA!!!!!! *please, jangan tanya gue maksud luar biasa disini*  *ngakak*

Sunday, September 23, 2018

Jangan Tanya Apa Alasannya


Hidup menawarkan kita apapun untuk kita nikmati, apapun yang kita mau bisa kita dapet dengan usaha, apapun itu, lo bisa menikmatinya sesuai keinginan lo... lo bisa pilih sama siapa lo bisa berteman, pada siapa lo bisa (mungkin) jatuh cinta, pada siapa lo bisa mengagumi, musik apa yang jadi favorite lo, gaya apa yang bisa lo kenakan untuk bisa buat lo nyaman, dan hobby seperti apa yang bisa buat lo merasa senang menikmati hidup lo. ya, seperti itu... kita bisa memilih semuanya dan setelahnya menikmati setiap pilihan yang kita pilih.

setiap orang punya pilihan, so jangan pernah salahkan orang lain atas setiap pilihannya atau kok dia gitu sih...kok...kok...mengapa...mengapa? setiap orang punya alasan atas setiap pilihan yang dia ambil. contoh gini, lo pernah nggak di tinggalin sama orang yang misalnya deket banget sama lo? mungkin menurut lo, lo itu udah deket banget sama dia dan lo udah anggap dia konco kental banget lah sama lo, tapi entah gimana ceritanya atau apa jalan pikirannya tiba-tiba dia jadi susah banget di hubungi, bahkan parahnya kalau lo coba untuk menghubunginya dia menghindar dari lo? pernah kayak gitu? terus apa yang ada dalam pikiran lo? anjirrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr, kenapa nih bocah? kok dia menghindar sih, gue salah apa??? apapun itu, pasti kita begitu! pernah nggak kayak gitu???? kalau gue, kayaknya sih belum pernah kayak gitu... Soalnya gue sebagai pelaku wkwkwkwkwk, bercanda yaaaahhhhhh... meskipun pernah kayaknya wkwkwkwk. pada kenyataanya pasti perasaan gue pun kayak gitu, i mean "kemana nih bocah?" apalagi kalau kita kemana-mana tuh bareng terus sampe udah kayak paket makanan atau paket sembako atau mungkin kayak LKS yah yang nggak bisa di beli satu-satu *ketawa garing* dan tiba-tiba satu diantara kalian menghilang, dihubungi susah, di telphone nggak pernah diangkat, di chat nggak pernah di bales, cek semua akun jejaring sosialnya aktive tapi tiap kali lo kasih love di ig nya atau pas lo komen di postingannya nggak ada tanggapan apa-apa dari dia, er is niks gebeurd gitu... dia diam seribu bahasa... kalau kata lupus mah diam itu emas, lah ini???? whats wrong with you?????!!!!!! disitu kadang kita bertanya "kenapa?" tapi pernah nggak kita bertanya sama diri kita sendiri "apa hal yang mungkin gue perbuat dan buat dia pergi?" pernah? jawabannya enggak!!!! we are just blaming his/her with of thousand "why"!!!

oke... to be honest, gue beberapa kali melakukan itu dan itu terjadi bukan tanpa alasan, gue punya alasan untuk tiba-tiba menghidar dari orang yang bahkan gue kagumi sekalipun. alasan yang seringkali buat gue akhirnya memilih untuk jalan sendiri adalah "sifat asli" yang tanpa sengaja gue tangkep entah itu dari obrolan atau perilaku, satu kali yaudahlah ya, dua kali oh gini, tapi pas udah beberapa kali dan gue menemui dimana itu udah nggak bisa di toleransi lagi ya udah... vaarwel!!! jangan tanya alasan gue karena gue nggak akan menjawab itu, sama hal ketika lo tanya, apa hal yang nggak lo suka dari gue???? gue nggak akan bisa jawab itu, karena gue nggak mau "menyakiti" seseorang dengan kejujuran gue yang bisa buat orang lain sakit hati, better gue pergi secara diam-diam tanpa membuat kegaduhan... terdengar begitu selfish, ya! itulah gue, untuk beberapa hal gue akan berubah sangat egois, karena gue udah belajar untuk mentoleransi beberapa kali dan hal itu terjadi lagi.... habis gimana ya, gue kan cuma manusia biasa juga, gue punya batasan juga, gue punya idealisme juga #lho, gue juga punya perasaan nggak suka juga, jadi wajar kalau gue udah nggak bisa menghadapi itu dengan baik gue memilih untuk menghindarinya, toh gue juga kan punya pilihan sama seperti lo. pokoknya sih maksud gue tuh, jangan tanya kenapa? tapi tanyakan apa yang membuat orang yang udah lo percaya bisa pergi tanpa penjelasan apapun. jujur, ini gue tulis bukan buat cowok, atau gue lagi galau, atau apapun itu.... bukan!!!!! gue tulis ini karena tiba-tiba gue inget sama seseorang yang selalu nanya... kenapa dia...kenapa dia...kok dia...kok gini...kok.... JAHAADDDDDDDDDDDDD *mendramatisir* kenapa gak bilang "kira-kira gue salah apa ya sampe buat dia pergi?" kan kalau gitu lebih enak, jangan selalu merasa jadi "korban" gitu lho!

gue orang yang suka untuk memperhatikan sesorang, siapapun itu, dari hal sekecil apapun dari omongannya, dari tindak-tanduknya, dari caranya berpakaian, dari caranya saat dia ngomong ke gue atau ke orang lain, and then dari cara matanya menatap orang lain maupun gue. berlebihan ya gue?????? gue memang seperti itu, terlalu kuno! terlalu indonesia banget kalau kata beberapa temen gue, maar het is eigenlijk mij! gimana dong?  hal yang membuat gue seringkali menjadi orang yang akan menghindari orang-orang yang menurut gue, seperti ini, begini, begitu dan kadang justru mengagumi seseorang meski kata beberapa orang dia begini...begitu... apapun itu! karena setiap-setiap dari kita punya sudut pandang sendiri untuk memandang seseorang dari sudut yang mana, seperti apa dan bagaimana.

*breath in* gue memilih pada akhirnya, memilih pada siapa gue harus percaya, pada siapa gue harus tidak percaya, pada siapa seharusnya gue berteman baik, pada siapa gue hanya sekedar berteman, dan pada akhirnya gue juga yang memilih seperti apa jalan yang gue ambil untuk menuntun gue menikmati setiap centi kehidupan yang gue mau. mungkin gue nggak seperti dia yang suka menikmati hal-hal baru, gue nggak seperti dia yang menikmati ketika pergi keluar, berada di keramaian, bersosialisasi dengan siapapun, atau.... gue punya pilihan atas apa yang gue pilih, jadi jangan tanya apa alasannya gue kayak gini. karena inilah gue!

tulisan ini sepenuhnya gue dedikasikan untuk gue sendiri, yep... naar mij... and always me! dan, ini adalah suatu ungkapan, yang entah kenapa gue menuliskannya dengan kacau... nggak terstruktur... tapi gue sudah lega menuliskannya... yah!

Tuesday, September 11, 2018

DISOBEDIENCE, dari sudut pandang gue yang kurang open minded!

Setelah sekian lama hilang dari peradaban, akhirnya dia kembali lagi dengan tampilan yang berbeda namun tetep bisa buat gue diam berlama-lama dan senyam-senyum sendiri tiap kali di hadapkan dengan dia *omaygottttt*. Yup, gue ketemu lagi sama soulmate gue yang dissapear for awhile, yang udah buat gue hampir mati rasa pas sadar bahwa tiba-tiba dia menghilang, terlebih pas gue merasa kesulitan untuk mencari tahu apa yang gue mau tanpa dia. Hari gue jadi kacau, nggak ada senyum yang mengembang, dan hari senin gue akan berubah jadi ngebosenin karena nggak ada yang bisa menghibur gue di sabtu-minggu, tapi sekarang *nyebut nama* is came back *kegirangannnnnnnn*. Sebegitu berartinya lho dia buat gue wkwkwkwkwk. Who Is i am talking about? and, did u know his/her????? Hayooooo???

Skip...Skip...Skip...Skip

Jumat kemarin gue akhirnya memutuskan untuk merampungkan tugas makalah di warnet deket rumah, sepulangnya dari tempat kerja gue tiduran sebentar untuk meregangkan otot otak yang serasa kejang *Serem banget ya* dengan mendengarkan musik pilihan yang sengaja gue simpan di salah satu handphone. Setelah rapih dengan semua-muanya, setelah mandi dan oles sana-sini obat nyamuk akhirnya jam 8 gue cabut ke warnet dengan niat awal MENYELESAIKAN MAKALAH. Menit ke 5 masih ngotak-ngatik makalah, menit ke 10 masih cari-cari refrensi sambil denger lagu dari youtube, setelah beberapa lama terfokus buat pilih-pilih lagu tanpa sengaja ngelirik pojok kanan atas eh ada link download punyanya IDM, mata gue pun langsung terbelalak dan otak semut gue langsung wah udah terhubung IDM nih. Akhirnya, sudah bisa di tebak.....

Gue berselancar untuk mencari situs download film yang masuk dalam kriteria, tapi apesnya nggak ada yang sesuai dengan kriteria gue, sekalinya yang koleksi filmnya lengkap gue harus menembus tumpukan new pages yang bener-bener buat gue kesel dan hampir nyerah, tapi karena gue ini selalu fokus kalau udah membahas masalah download film, akhirnya gue melupakan niat awal *karena jadi nggak fokus ngerjainnya* dan justru fokus untuk download film, film pertama berhasil gue dapatkan setelah melewati tumpukan new pages setelahnya film kedua dan di film ke berapa gitu gue pun menemukan sesuatu yang telah lama hilang dari kehidupan gue. Yep, situs download yang biasanya jadi destinasi pertama tiap kali ke warnet wkwkwkwkwk. Dia terlihat berbeda dari kali terakhir gue melihat dia beberapa bulan lalu, tapi kali ini dia tampil lebih fresh di bandingkan laman dulu wkwkwkwk. Nah dari situs inilah pada akhirnya gue mendapatkan film-film untuk di koleksi di laptop tanpa tahu kapan harus di tonton, film-film yang gue sendiri nggak tahu apakah itu bagus atau nggak, apakah film itu sesuai dengan gue atau nggak, apa konflik yang diangkat di film itu yang bakal buat gue merasa terbawa hingga sepersekian hari kemudian *karena biasanya gue gitu* dan disinilah gue sekarang, akan membahas salah satu film yang di jumat malam kemarin berhasil gue download dan berhasil gue tonton. Yep, finally gue memutuskan diri untuk menonton film juga setelah biasanya tiap balik kerja cuma denger musik sambil tiduran, baca buku terus tiduran, nulis sebentar terus tiduran, dan akhirnya tidur menjadi rutinitas tiap kali balik kerja... *nutup muka pake makalah*

Pulang dari warnet kemarin gue nggak langsung tidur, karena gue balik udah jam 11 malem dengan tanpa menyelesaikan makalah, jadilah gue nerusin lagi tuh makalah di rumah *kalau gitu ngapain ke warnet?* setelah hampir 30 menit ketik sana sini dan malah buntu gue pun memilih untuk nonton tv, tapi tv gak bisa menawarkan apa-apa, gue pun berselancar ke instagram selama kurang lebih 5 menit, scroll down dan akhirnya keluar lagi *selalu seperti itu* setelah jenuh akhirnya gue pilih untuk nonton salah satu film yang berhasil gue download. Dan.... Di jam 12 malem guepun duduk manis di depan laptop sambil nonton film yang berjudul DISOBEDIENCE. Ada yang tahu? Itu film bergenre drama romantis yang di bintangi Rachel McAdams, Rachel Weisz, dan Alessandro Nivola. Jujur, ini adalah film yang gue download karena pemainnya *biasanya juga gitu sih* karena dalam cover film ini terpampang dengan jelas 2 bintang besar yang beberapa filmnya sudah pernah gue tonton jadilah gue download film ini tanpa baca sinopsisnya lagi. Karena menurut gue film ini akan keren, meski diluar itu judulnya buat gue berpikir *terlebih karena gue nggak ngerti bahasa inggris wkwkwkwk* tapi melihat Rachel McAdams yang basically sering memerankan film-film bergenre romantis jadi gue punya ekspektasi bahwa film ini akan menghadirkan ide untuk menulis cerpen *selalu kayak gitu* dan, itu terjadi saudara-saudara... ITU TERJADIIIIIIIIIIIIIIIIII..... Gue nggak tahu harus bilang apa tentang film ini, film ini bener-bener melankolis banget, dan bener-bener dikemas apik oleh sang sutradara. Percaya atau nggak, akting duo Rachel ini bener-bener bisa buat siapapun bisa merasakan apa yang tengah mereka rasakan, mereka menjiwa itu dengan totalitas. Di tambah peran sutradara yang keren, yang bisa membuat film ini bener-bener berkesan nyata banget karena memang mampu mengoyak hati *berlebihan*

Rachel Weisz (left) & Rachel McAdams (right)
from google
To be honest, film ini ternyata mengangkat tentang pandangan hubungan sesama jenis dalam sebuah pemahaman salah satu agama yaitu Jewish, bukan pemahaman sih, lebih ke apa ya?? *susah buat ngungkapinnya* ya intinya sih sama aja kayak pemahaman kita atau mungkin gue dimana gue sendiri menganggap bahwa hubungan sesama jenis itu masih menjadi hal yang tabu *gue mah kurang open minded orangnya :(* sementara di dalam film ini Ronit Kruskha (Rachel Weisz) dan Esti (Rachel McAdams) lahir dari sebuah lingkungan kecil/komunitas yang berpegang erat pada pemahaman ortodoks (Yahudi Ortodoks) dimana dalam lingkungan ini sendiri mereka nggak bisa untuk berlaku sesuka mereka karena apapun yang mereka lakukan yang nggak sesuai dengan pemahaman/norma dari pemahaman mereka maka akan berdampak dengan hubungan sosialnya di tempat itu. Seperti yang dikatakan Esti ke Ronit waktu Esti mendapat teguran dari kepala sekolah tempatnya mengajar karena ada laporan dari orangtua murid tentang Esti yang kepergok mencium Ronit. "we try here, we try to leads a good life... and i do believe profoundly in words of Hashem is my life" *maaf kalau penulisannya salah, penguasaan bahasa inggris gue cuma yes no yes no i love you doang wkwkwkwkwk* intinya, Esti bilang bahwa ia nggak bisa melanjutkannya lagi, meski di sisi lain Esti masih menyimpan dengan indah nama Ronit di dalam hatinya.  Pokoknya sulit bagi mereka untuk mengungkapkan rasa yang sebenarnya masih tersimpan rapih di hati masing-masing atas setiap batasan untuk mereka. Dan sebenarnya, dari sebuah pertentanganlah cerita ini akhirnya lahir, maksudnya? maksudnya tadi itu baru SPOILER wkwkwkwk, gue bakal ceritain film ini dengan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya. 

Cerita ini dimulai dari sebuah (mungkin) ceramah yang di pimpin oleh Rav Kruskha (Anton Lesser) seorang pemuka agama untuk orang yahudi, dimana di tengah ceramahnya Rav Krushka ini jatuh pingsan. Lantas dilanjut dengan adegan dimana Ronit yang merupakan seorang photographer tengah mengambil gambar potrait seorang laki-laki tua yang tubuhnya di penuhi oleh tato di studionya di New York. Di tengah tugasnya mengambil gambar telphone di studionya berbunyi hal yang langsung di tanggapi oleh asistennya, gak lama asistennya manggil Ronit karena orang disambungan telphone mau ngomong langsung ke Ronit bahwa orangtuanya meninggal. Ronit yang kaget atas kabar meninggal ayahnya mengalihkan rasa nggak percayanya dengan menghabiskan malamnya menenggak minuman beralkohol, terus melakukan sex dengan sembarang orang, dan terus ber-iceskating sambil melamun *sedihlah pokoknya* Ronit menuangkan kesedihannya dengan caranya sendiri, sampai akhirnya dia yang pada saat itu berada di New York memutuskan untuk pulang ke tempat orangtuanya di London Utara untuk menghormati alm ayahnya. Nah, di kampung halamannya inilah akhirnya dia ketemu lagi sama cinta di masa lalunya Esti (Rachel McAdams) yang pada saat itu sudah menikah dengan Dovid (Alessandro Nivola). Nah si Ronit itu nggak percaya sama hal itu, soalnya mereka bertiga itu sahabat masa kecil, masa sih mereka nikah terus nggak ngabarin Ronit, di tambah, Esti sama dia kan "punya hubungan" tapi kenapa berita kayak gini dia gak di kasih tahu. Dan, oke gini.... Lo pernah nonton salah satu film yang di bintangi sama Rachel McAdams gak? apapun? mungkin The Notebook? The Vow? Red Eye? atau...atau... Aloha? apapun film yang di bintangi sama Rachel McAdams? Kenapa gue nanya gini, soalnya seperti yang kalian semua tahu, Rachel itu kan jago banget aktingnya dan menurut gue dia kan aktris yang paling bisa menjiwai apapun peran yang dia mainkan, nah begitu juga di film ini. Waktu pertama kali dia liat Ronit (Rachel Weisz) yang lagi berdiri di dapur sambil menyesap kopi bareng sama Dovid (Alessandro Nivola) dia langsung kayak nggak percaya, kaget, dan speechless, lantaran Ronit orang dari masa lalunya, orang yang begitu di cintainya ada di depan mata dia setelah pergi meninggalkan dia untuk tinggal di new york, dan..... Disitu gue percaya bahwa untuk jadi aktor yang bener-bener profesional itu nggak mudah, nggak instan, dan itu mengapa gue suka banget sama akting artis luar karena untuk mencapai ke titik sekarang bukanlah serba kebetulan, dan itu mengapa akting mereka selalu totalitas di setiap film... begitupun yang gue lihat dari Rachel McAdams disini. Omaygattttttttttttttttttttttttttttt! maaf yah sedikit keluar konteks, soalnya gue suka banget sama aktingnya Rachel McAdams disini, nggak disini aja sih sebenernya!!!!

Jujur, gue itu paling nggak bisa lho buat deskripsiin film :( pokoknya, gimana ya? pokoknya ya gitu... intinya, si Ronit itu pergi ke New York dengan cara tiba-tiba, meninggalkan keluarganya di London termasuk Esti. Esti yang waktu itu terpukul karena kepergian Ronit akhirnya jatuh sakit, karena ayah Ronit kasihan terhadap Esti yang di tinggal pergi oleh Ronit akhirnya menyuruh Esti untuk nikah sama Dovid yang dari dulu kagum dengan sosok Esti, di luar itu sekaligus untuk membuat Esti "sembuh". Nah begitulah ceritanya. Sampai akhirnya pas kepulangan Ronit untuk mengenang kepergian ayahnya ia ketemu lagi sama Esti. Esti dalam film ini begitu mengasihi sosok Ronit, sampai-sampai pas pertama kali dia liat Ronit setelah perpisahan itu ia bener-bener nggak percaya. Kayak gimana ya, misal gini deh, lo punya pacar dan saat lo lagi cinta-cintanya sama pacar lo itu dia pergi gitu aja tanpa kabar dan 1 tahun kemudian dia muncul di rumah lo lagi dan ngobrol sama suami lo yang mana kalian bertiga itu sahabat, gitulah pokoknya. Itu perasaan yang di tunjukkan Esti lewat tatapannya ke Ronit, sedikit kecewa banyak rindunyaaaa kayak lirik lagunya payung teduh ya hahahahahaha.

Ini emang film Romance, cinta segitiga antara Ronit, Esti, dan Dovid. Dan dalam hal ini Dovid memang sebagai penambah cerita yang pada awalnya bener-bener, apaan sih nih orang? Apalagi waktu film ini baru di mulai, waktu Ronit tiba dari New York dan langsung ke rumah Dovid, disana dia bilang "we dont expecting you" rasanyaaaaaaaaa, kok jahat sih??????? Tapi pada akhirnya gue malah suka sama Dovid soalnya senyumnya itu lho *toyor kepala sendiri* dan hal yang paling menarik disini yaitu,  cintanya yang begitu besar ke Esti  buat dia menutup mata bahwa sebenernya Esti gak pernah bisa lupain Ronit, di sisi lain dia juga mau bantu Esti supaya "sembuh" dari "penyakitnya" meski pada akhirnya dia pun melepaskan Esti. Pokoknya ada sedihnya, ada juga nggak percayanya, apalagi di bagian waktu duo Rachel itu melakukan hubungan badan, maygatttttttttttttttttt..... Tapi lo nonton nani? Nonton *langsung nutup mukaaaaaaaa* *ketawa geli* *jingkrak-jingkrak* gimana ya? Habis kalau di lewatin kan jadi nggak bisa tahu ceritanya gimana, maksud bedanya ketika Esti "melakukannya" dengan Dovid yang menikahinya untuk membuatnya "sembuh" dan dengan Ronit wanita yang sudah dia cintai sejak mereka kecil, meskipun itu memang menyimpang. Dan gue tahu kalau itu sebenernya dosa nonton adegan kayak gitu, tapi kan itu pelajaran juga *berusaha untuk membela diri*

Seperti halnya Dora The Explorer yang selalu membagi bagian favoritnya di akhir cerita, gue juga akan melakukan hal yang sama. kali ini gue akan memberi tahu lo bagian-bagian favorit di film ini, maksud adegan-adegan yang bener-bener gue sukaaaaaaa.

Bagian pertama, Waktu pertama kali Esti (Rachel McAdams) melihat Ronit (Rachel Weisz) dan Dovid (Alessandro Nivola) lagi ngobrol di dapur, di bagian ini yang paling gue suka waktu Esti nyapa Ronit dengan suara yang bergetar, menurut gue itu bener-bener keren meskipun sedikit berlebihan tapi gue suka, apalagi waktu Dovid "memberi tahu" kalau mereka sudah menikah.
"you’re married? And nobody told me? why you didn't let me know?" Ronit
"because u dissapeared" kata Esti sambil keluar. Itu menarik menurut gue.

Bagian kedua, waktu Esti dan Ronit lagi ada di rumah orangtua Ronit, bagian yang gue suka disini waktu Ronit cerita ke Esti kalau ayahnya mewariskan rumah serta isinya ke sinagoga (tempat ibadah untuk umat Yahudi) waktu itu dari radio yang di nyalain sama Ronit terputar Lovesong milik The Cure.... Sumpah itu keren bangetttttt.... Apalagi waktu mereka berdua menikmati lagu itu hahahahah

whenever i am alone with you, you make me feel like i am young again..
whenever i am alone with you, you make me feel like i am fun again...
however far away, i will always love you...
however long i stay, i will always love you... i will always love you

Lagu itu bener-bener menggambarkan mereka waktu itu, pokoknya keren deh..... Gara-gara itu gue jadi kepingin jadi Artissssssssssssssssss biar terkenal, lho??????? gue bener-bener suka bagian itu, seriusan... Kalau lo bener-bener menjiwai atau mungkin dapat melihat itu dari sudut pandang si penulis buku atau si karakter, itu rasanya.....

Bagian ke tiga, waktu Dovid dan Esti berantem di dapur. Entah kenapa gue selalu suka adegan dimana suami istri berantem, seriusan! waktu nonton P.S I LOVE YOU juga sama, gue suka adegan awal waktu Gerard Butler berantem sama Hilary Swank karena menurut gue itu romantis... Tapi kalau di adegan Dovid sama Esti ini yang romantis adalah kata-kata Esti yang bilang kalau bersama dengan Ronit adalah hal yang paling dia inginkan sejak dulu, bahkan sampai saat ini perasaan dia dan ronit masih tetap sama. Apa gue harus ngomong bagian ini juga dengan bahasa inggeris??? Huh? Soalnya gue suka adegan waktu Esti nangis, sumpah itu kelihatan natural bangetttttttttttt.... Pokoknya kalau gue udah punya anak nanti, dan dia mau jadi artis gue bakal dukung dia dari awal dengan masukin dia ke sekolah akting wkwkwkwkwk. Harapan yang terlalu dini *geleng-geleng kepala*

Bagian ke empat, waktu Ronit pamit untuk kembali ke New York, itu bener-bener sedih. Apalagi waktu Esti bilang "its too easy to had to leave isn't it?" dan ronit bilang "no, it doesn't" omaygatttttttttttt!!! mengapa secomplecated ituh????? mengapa?????? *mendramatisir.


Bagian terakhir, waktu Esti (Rachel McAdams) baru masuk setelah cuti. Bagian yang gue suka waktu dia habis ngobrol sama kepala sekolah dan Esti jalan ke kelasnya, dan hal yang paling gue suka waktu Esti jalan pelan-pelan ke kelasnya terus bersandar di jendela kelasnya dan mendengarkan anak-anak muridnya tengah bernyanyi *Entah nyanyi apa* tapi gue suka bagian itu, menurut gue pada saat itu hal yang dia pikirkan adalah masa-masa sekolahnya/masa-masa remajanya bareng Ronit dulu. Dan entah kenapa beberapa kali gue puter bagian itu, karena menurut gue itu bagussssss....

Dari bagian-bagian favorit gue itu, harusnya lo udah tahu yah gue itu orangnya kayak gimana? MELLOWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW!! FUCK!!!

Pokoknya film ini bener-bener romantis dan bener-bener baguuuuuuuuuussssss, terlepas bahwa kisah cinta utama yang diangkatnya adalah kisah cinta "dua orang wanita", yah begitulah. Tapi basicnya semang dasar artis yang dipilih juga artis-artis papan atas sih, duo Rachel itu kan track recordnya juga bagus-bagus, ditambah Alessandro Nivola juga sama. Diluar itu, ceritanya juga based on best selling novel udah deh dapet banget, pantes ya kalau dapet beberapa penghargaan jugakkkkkkkkkkk... Coba kalau pemerannya bukan duo Rachel, gue juga nggak akan nonton kayaknya, soalnya kan yang buat gue nonton ini karena lihat cover depan film ini ada si Rachel wkwkwkwkwkwk.

See you!

Sunday, August 5, 2018

KULIAH KARYAWAN? JANGAN JADIIN KERJAAN SEBAGAI ALASAN!



"Kalian kerja? Jangan jadiin itu alasan buat nggak ngerjain tugas kuliah! apalagi alasan buat nggak masuk!!!" begitu kira-kira kata dosen gue kemarin.
hhmmmm, kalau ngebahas masalah kelas karyawan ini memang bener-bener deh. masalahnya kelas karyawan di tempat gue ini biayanya lumayan lho, apalagi kalau udah masuk semester sekarang, nggak tau deh harus "merampok" berapa persen dari penghasilan lo? Kalau pas gue sih masih bisa di katakan wajar, karena biaya kuliah gue per bulan masih bisa di jangkau *bagi yang memiliki pekerjaan tetap* tapi, untuk mereka yang nggak punya pekerjaan, atau sekalipun punya pekerjaan tapi memiliki gaji yang kecil, yang untuk bayaran kuliah aja harus mengambil 50% dari penghasilannya, itu kan masih bisa di katakan MAHAL! bahkan MAHHHHALLLLLLLLLLLL. bener nggak? tapi yang bener-bener buat gue nggak habis fikir adalah, udah tahu biaya kuliahnya mahal tapi bisa-bisanya kuliahnya nggak bener, bisa-bisanya tiap kali ada tugas nggak ngerjain, atau bahkan jarang masuk kuliah, terus nggak ngerjain e-learning. Udah rugi dengan biaya yang terus di keluarkan per semesternya, rugi juga lantaran waktu di kampus akan lebih lama karena banyak mata kuliah yang harus ngulang! kalau udah tahu kan seharusnya introspeksi, tapi kok malah ngulangin lagi dan lagi... seolah-olah kuliah ini cuma untuk mencari status bahwa dia mahasiswa, kalau kayak gitu kenapa nggak beli ijazah aja.. nggak usah capek-capek dateng ke kampus, nggak usah capek-capek ngerjain tugas dosen yang kadang bikin gereget, nggak usah pusing buat daftar isi di proposal yang selalu buat pusing, nggak perlu repot-repot dateng lebih awal buat ngeprint ini itu. just it, simple!
kenapa sih gue bahas masalah beginian? sebenernya gue juga nggak mau bahas masalah ini, karena sebagai mahasiswa gue juga merasa jauh dari kata sempurna, gue sering di selimuti rasa malas, gue sering di selimuti keinginan untuk menunda-nunda mengerjakan tugas dosen, sering ngelawan, pernah bolos kalau lagi males ikut kelas, bahkan menyepelekan tugas yang telah di embankan! tapi, toh gue tetap masuk! gue tetap mendengarkan, selalu ngerjain tugas meskipun kadang suka mepet, yang kalau kata dosen gue kemarin "masih ada kemauan untuk mengerjakan/masih ada kemauan untuk datang/masih ada kemauan untuk bertanggung jawab/masih ada niat untuk kuliah/masih menghormati dosen" whatever lah pokoknya! intinya, masih ada keinginan di hati untuk menyelesaikan apa yang harusnya lo selesaikan, KEWAJIBAN!
kemarin, dosen gue itu cerita bahwa ia begitu lelah hari itu, karena di hari sabtu kemarin ia memiliki jadwal kuliah juga, karena beliau tengah melanjutkan jenjang pendidikan S3 nya di salah satu universitas bergengsi di depok, taulah ya! nah, dia memang telat masuk ke kelas. yang harusnya kelas di mulai dari jam 14.30 dia ngaret kurang lebih 1 jam dari jadwal yang sudah di tentukan lantaran kuliah tadi, gue sih jujur nggak masalah selama alasannya jelas. apalagi beliau telatnya karena beliau juga kuliah. nah, ketika masuk kelas, dia yang capek itu kaget karena melihat kita cuma ada 9 orang dari jumlah seharusnya yaitu 19 orang. akhirnya dosen gue itu membuat keputusan, karena yang kita ikuti itu semester pendek yang pertemuannya cuma 1 bulan, jadi dia buat peraturan 1 hari nggak hadir dinyatakan NGGAK LULUS dalam mata kuliah tersebut. apakah gue setuju? setuju! karena menurut gue, disiplin itu perlu di terapkan! disiplin perihal apapun! apalagi dalam hal ini, edaran untuk semester pendek telah memenuhi grup whatsapp kampus, ada di poster-poster di sekitar kampus, kalau sampe nggak tahu... bener-bener!!!
nah dari situlah ia cerita, sebagai seorang dosen kadang ia merasa jengkel dengan mahasiswanya, jengkelnya nih dosen memang berlandaskan. kalaupun gue jadi dia gue bakal melakukan hal yang sama.
Btw, gue kuliah di salah satu universitas swasta di jakarta, yang dengan segala kekurangan dan kelebihannya berusaha untuk mengayomi "kita" yang kuliah sambil kerja atau sebaliknya. itu sebabnya, kampus gue ini memberi kita keleluasan untuk TIDAK MASUK dalam satu semester yaitu 5x. yang dimana, jika dalam satu semester ini kuota 5x yang sudah di berikan ini habis, maka tidak ada lagi kompromi untuk itu ARTINYA SELAMAT MENGULANG. karena gini guys, lo udah nggak masuk 4x aja kesempatan ngulang itu udah guedeeeeeee buanget, apalagi kalau lo udah lebih dari itu????? nah disinilah dosen gue ini kesal dengan beberapa oknum yang menyalah gunakan status karyawannya untuk bebas dari kemungkinan tidak lulus.
"saya lagi ada tugas keluar kota"
"ada acara kantor"
"saya kerja balik jam sekian, jadi nggak bisa ngerjain tugas"
"saya, harus nganterin pacar berobat jalan" lho
"saya nggak bisa dateng ada miting dadakan"
"sayaaaaa..."
"sayaaaaaa..."
dan dosen gue dengan bijaknya kemarin berkata "saya bukan direksi anda, jangan kasih saya alasan-alasan klasik. anda telah memutuskan untuk kuliah sambil bekerja, jadi saya mau anda bertanggung jawab dengan pilihan anda!" menohok memang, kalau posisi si mahasiswa ini adalah gue! tapi karena gue selalu jadi orang yang kelimpungan tiap kali ada tugas kelompok, di tambah dengan segala keterbatasan gue yang juga sebagai karyawan, dengan jam kerja yang mendukung namun menyita banyak pikiraaaaaaaaaaannnn, maka dengan sepenuh hati gue sangat mendukung dosen gueeeee. sekarang bayangin gini, lo punya tugas kuliah banyak, nggak cuma satu mata kuliah, terus pikiran lo terpecah dengan tugas-tugas dari matkul lain, dengan tugas kerja, dsb. terus lo harus di hadapkan dengan fakta bahwa dari (katakanlah) 5 anggota kelompok, yang bener-bener aware sama tuh tugas cuma 1 atau 2 orang, yang dengan senang hati bantu menyumbang pikiran juga ke tugas kuliah, sisanyaaaaaaa...... cuek, nggak ada kabar, cuek, nggak ada kabar, talk more do less, etc. dan ketika tugas selesai maunya namanya tercantum sebagai anggota kelompok! Lo semia bisa bayangin gimana perasaan gue?????????????????? MUAKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK! lelah!!! mereka merelakan diri untuk membayar semua keperluan kayak ngeprint + ngejilid, tapi itu nggak sebanding!!!!!!!! ngeprint dan ngejilid + embel-embel lain lets say 30rb, mereka cuma mengeluarkan itu tanpa tahu capeknya pulang kerja terus harus ngadepin laptop buat bikin proposal, mereka nggak tahu bagaimana gue yang nggak ngerti photoshop memaksakan diri untuk membuat design, dan mereka nggak tahu ada pikiran lain di kepala gue yang terus mengganjal dan buat gue nggak bisa berkonsentrasi, baik dengan tugas bahkan berimbas juga ke pekerjaan, tapi masih harus ngerjain!!!! dan ia membayar semuanya dengan uang 30rb tanpa merasakan lelah yang sebelumnya gue rasain terus namanya terpampang nyata di cover proposal, apa ini sebanding???????????
to be honest, gue bukan orang yang bisa menyuarakan pendapat gue di depan banyak orang, gue hanya bisa berbicara di depan beberapa orang. dan dengan itu ketika gue marah, gue akan memendam itu sendiri. sekali, yaudah. dua kali, okelah. tiga kali, astagfirullah. nah kalau sudah berkali-kali dan gue merasa menjadi pihak yang selalu di rugikan, gue MUAAAAAAAAKKKKKKKKKKKKK! so, guys, kalau dosen lo aja ngerasa begitu? apalagi gue? nggak semua hal itu bisa di beli dengan uang!!! termasuk tanggung jawab untuk mengerjakan tugas yang sudah di embankan. gue selalu merasa di rugikan tiap kali ada tugas kelompok, sebenernya salah gue sendiri, gue selalu mau mengambil alih semua. tapi harusnya kalian juga punya sedikit rasa untuk membantu. gue bukannya TEGA jika nggak masukin nama kalian ke grup, gue cuma mau kalian bisa belajar bahwa gak semua orang bisa menerima kalian dengan baik.... mungkin temen bisa, tapi yang jadi pertanyaannya? apakah akan selamanya kalian berada dalam pertemanan yang sama? yang dengannya kalian bisa di back up terus sama temen? kalau temen kalian udah tau kalau kalian cuek sama tugas dan sebagainya, gue berani yakin, temen kalian nggak akan mau untuk ngeback up!!! kecuali, temen kalian itu menaruh hati ke kalian, itu udah beda cerita!!!!!!! jujur, adakalanya karena terlalu capek gue juga nggak ngerjain tugas, nggak ikut musyawarah kelompok, imbasnya apa? nama gue nggak tercantum dalam tugas? pertanyaannya apa gue marah? sama sekali enggak! karena dalam hal ini gue sadar kalau gue salah!!! kalau nama gue nggak di cantumin gue nggak akan debat sama ketua kelompok buat maksa nama gue masuk, atau bilang "kita ini kelompok kan?" dari pertanyaan itu aja udah salah? kalau tau kita kelompok, kenapa nggak ikut andil? kalau tau kita kelompok, kenapa nggak ngasih pendapat? kenapa? terus setelahnya marah kayak anak kecil, padahal bilangnya? jadilah dewasa! kalau udah gini siapa yang belum dewasa?
bersikaplah dewasa!!
hhhhmmmmmm, dewasa itu gimana sih?
dewasa itu?????? kayak apa ya?
kalau cuma lewat kata-kata, semua orang tau kok dewasa itu bagaiamana. tapi coba, maknai itu lebih dari sekedar kata-kata, DEWASA.
gue bukan orang yang baik, so do you. kenapa kita nggak belajar buat jadi orang baik sama-sama? kenapa? kenapa?
saya kerja, gue kerja, aku kerja, kita semua kerja! dosen yang kemarin ngajar gue juga kerja, dia juga kuliah, terus dia dateng ke kampus untuk ngajar dan mendapati mahasiswanya banyak yang tidak hadir, kecewa? iya. jauh-jauh dari depok ke meruya, telat hingga 1 jam dan mahasiswa yang hadir setengah dari absen, kecewa? iya!!! so, kenapa sih kerja itu di jadiin alasan? kenapa status karyawan di jadikan alasan?
kalau kemarin orang-orang yang merasa pernah di blacklist dalam satu kelompok karena nggak ngerjain tugas, atau apapun, gue yakin akan merasa tersinggung dengan ucapan dosen kemarin. so, kita semua kuliah karyawan, tolong, jangan jadiin status karyawan itu sebagai alasan!