Tuesday, December 26, 2017

Karena bahagia itu simple!

from gambar.co.id

Selesai sudah acara nonton Jhony Englishnya, meski udah sering banget nonton tuh film (karena sering di tayangin di TV) tapi tetep aja masih bisa ketawa-ketawa dengan aktingnya abang Rowan Atkinson, entah kenapa di Jhony English Reborn ini gue selalu mengulang-ngulang bagian dimana Kate Sumner (Rosamund Pike) waktu lagi di apertemennya, dimana pada saat itu berkumandang dengan begitu syahdu Slow miliknya Mbak Rumer, oh God! sumpah itu keren banget, cocok banget sama sosok Kate Sumner dalam film ini, sumpah keren!!! *ini pujian yang dateng dari hati* Sedikit cerita tentang Atkinson, dulu waktu gue masih jadi nani arpan kecil yang polos, gue seneng banget nonton Mr. Bean dan selalu bilang sama mama gue, kalau dia itu bego banget hahahahahah! ini seriusan lho!!!! karena dulu gue polos *atau bego* jadilah acara komedi itu selalu buat gue emosi!
by the way guys, apa kabar? yaampun, saking semangatnya ngebahas Jhony English sampe lupa nyapa wkwkwkwk. Oke kita akan mulai membahas mengenai judul gue diatas, karena memang yang akan gue bahas tentunya mengenai "Happiness" jadi mohon di simak, dan jangan lelah buat terus baca, karena ini nggak akan memakan waktu lama jika di bandingkan keliling-keliling mall yang bahkan bisa lebih dari 2 jam *i can't imagine it*
Kata sebagian orang kebahagiaan itu adalah hal yang relatif, karena kebahagiaan itu nggak bisa di ukur, dan bahkan memang nggak ada parameter kebahagiaan itu ada di titik apa. Kalau ada alat pengukur kebahagiaan atau mungkin apapun yang bisa buat kita bisa tahu perasaan orang pasti keren banget, jadi kita bakal tahu perasaan dia pas sad, happy, or mad!!! kalau ada gue mau beli buat nenek gue, soalnya kadang-kadang dia suka marah-marah nggak jelas, padahal kan dia udah nggak PMS *cucu jaaaaaaahhhaaaatttt, bejatttttt, nggak paham kualat* harusnya kan bisa nahan diri buat nggak uring-uringan, untung gue sabar orangnya *memuji diri sendiri*
Bahagia itu sedrhana, tapi ada juga orang yang beranggapan bahwa bahagia itu ketika kita punya duit banyak, punya mobil super keren, punya penghasilan ratusan juta per bulan, jalan-jalan ke luar negri tiap bulan, lanjut S2 di Oxford, punya Iphone terbaru, dapet pacar cantik yang nggak kenal duit, pasang gigi emas, beli moge, jadi penulis blog dengan visitor sebanyak penumpang kereta/day, makan nasi goreng pete, lulus kuliah dengan IPEKA bisa buat bangga emak bapak atau apapun itu. relatif kan? jadi memang kebahagiaan itu nggak bisa di ukur dan nggak bisa juga kita jadikan kekayaan sebagai patokan dari kebahagiaan itu sendiri, karena itu tadi, RELATIF, meski banyak juga yang berkeyakinan bahwa kebahagiaan itu dengan HIDUP BERKELIMPAHAN. Jujur, gue dulu berada di sana, dimana gue percaya bahwa kebahagiaan itu hadir ketika kita sudah menjadi orang hebat yang memiliki pengaruh untuk orang banyak, bisa di lihat banyak orang *karena memang gue lagi di stasiun wkwkwk* atau memiliki kedudukan yang tinggi, intinya sih hidup berkelimpahan dari berbagai aspeklah. Tanpa berpikir sedikitpun bahwa kekayaan, popularitas, persahabatan nggak menjamin kita untuk bahagia, buktinya banyak yang akhirnya depresi dan memutuskan untuk mengakhiri hidup. Banyak kok contohnya. *sebutkan salah satunya* *niru Mbak Nana waktu lagi wawancara Farhat Abbas* ya salah satunya, personil boyband korea yang baru-baru ini mengakhiri hidup dengan bunuh diri, Vokalis Linkin Park, siapa lagi ya??? *pura-pura mikir* pokoknya ada banyak, cari aja sendiri di google kalau nggak percaya! *karena males jabarin*
So, bisa di simpulkan bahwa kekayaan, popularitas, mungkin juga "persahabatan" tidak menjamin seseorang untuk selalu bahagia. Karena kebahagiaan itu berawal dari kedalaman hati kita, contoh sederhana gini, lo lagi jenuh sama tugas kuliah atau kantor yang numpuk, karena otak udah macet alhasil berkelanalah lo ke folder yang isinya kumpulan film, tanpa sengaja mengklik salah satu film yang sebelumnya belum pernah lo tonton. Lo nonton itu sampai selesai, lo simak setiap adegan bahkan sampe ke soundtrack. Nah, waktu lo denger salah satu soundtrack, lo ngerasa "anjirrrrrrrrrrrrrrrrrrr, kok bagus banget yah ni lagu" dan lu kepo, lo cari tahu itu lagu, lo cari-cari di google *karena nggak punya aplikasi pencari lagu by record* dengan berbagai kata kunci tapi nggak ketemu. Prustasi. Kesel. Lo dengerin liriknya dengan baik, tapi karena itu lagu yang dinyanyikan oleh orang yang memiliki aksen yang nggak lo ngerti, jadilah lo nggak mudah menebak setiap liriknya. Dan keajaiban dateng, waktu lo akhirnya inget untuk cek di youtube dan lo dapetin apa yang lo mau, lo pun SUEEENEEENNNGGGG BUANGEETTTTTTTT.... Lo ulang lagunya berkali-kali, terus lo ulang-ulang sampai lo bosan... Bener nggak? So, kebahagiaan itu nggak selalu harus punya banyak uang, punya heli kopter pribadi, punya hunian di Beverly Hills *meskipun mau banget*, punya Mackbook terbaru, atau nikah sama anak raja arab yang kayanya 7 turunan 8 tanjakan 9 tikungan 10 bunderan 11 gang sempit atau apapun itu, melainkan hal kecil yang bisa buat hari-hari lo terus di penuhi senyum, perasaan lapang, ikhlas, dan itulah hal yang disebut kebahagiaan guys, simple! Kayak contoh diatas, akhirnya cuma dengan menemukan lagu dari soundtrack film lo jadi bahagia banget, bener nggak? bener dong!
Meskipun nggak bisa di pungkiri ada moment dimana lo merasa terpuruk dengan keadaan lo sekarang, hingga membuat lo merasa terdampar di dasar jurang yang penuh dengan keputus asaan, rasanya lo mau nangis, mau teriak, mau muntah, eek, atau apapun itu! Yang pada sebagian orang akhirnya memilih jalan yang salah! Itu adalah hal yang wajar! Sekali lagi gue bilang, wajar! Contoh sederhananya gini, lo lagi makan-makan cantik bareng temen-temen lo, tiba-tiba di meja sebelah ada sekelompok orang nongkrong dengan gaya yang aduhai, aduhai disini TAJIR. Sementara lo, kucel, dekil, bau *karena 3 hari gak mandi lantaran kekeringan* dan nggak bisa dikatakan tajir, apa sih yang lo rasain? Terpojok, iri, malu, apapun itu.  Akhirnya lo berpikir, kapan gue bisa jadi orang kaya supaya hidup gue bahagia? kapannnnnnn?!!! kapan coba gue tanya? nggak ada yang tahu jawabannya kan? tapi kalau lo menanggapi itu dengan "oke, suatu hari gue akan kayak dia!!!!" terus lo bayangin lo punya apa yang dia punya, lo berpikiran aja kalau dia elo, pasti lo seneng! tapi jangan berlebihan, nanti yang ada minimum kerja maksimum menghayal ujung-ujungnya hopeless, sama aja bohong! gantung diri jadi pilihan kan kacau!
Jadi nani gimana caranya bahagia?
Caranya, bersyukur!
Bersyukur karena Tuhan masih memberi lo kesempatan sampai hari ini,bersyukur atas lagu yang baru lo download, bersyukur karena lo  masih berkesempatan untuk nonton Notting Hill, bersyukur karena lo masih dikasih kesempatan untuk ngobrol bareng orang-orang terkasih, bersyukur karena lo masih bisa bermimpi dan bersyukurlah atas hal-hal yang belum lo punya namun lo yakini lo akan punya. Dan bahagia itu akan simple, berjalan seiringan dengan kebahagiaan yang terus menerus lo tarik masuk dalam kehidupan lo.
Nani!!! kok lo sok tahu!!! Gue cuma menulis apa yang pernah di kasih tahu guru gue, sensei Mahendra.
So guys, beberapa hari menjelang akhir tahun ini mari kita buat kebahagiaan itu menghampiri kita, yuk buat resolusi, yuk kita bermimpi dan mari tulis di selembar kertas dengan awalan "SAYA BERSYUKUR ATAS....... 1. KESEHATAN KELUARGA 2. PIKIRAN YANG POSITIF 3. REZEKI YANG BERLIMPAH 4. JALAN-JALAN KE LUAR NEGRI 5. PEKERJAAN YANG.... 6.....7.....dst
remember this one : Happiness does not depend on what you have or who you are. its solely relies on wha t you think (Buddha)

BY THE WAY GUYS, HAPPY HOLIDAYS!!!! AND... DONT FORGET TO BRINGS YOUR MONEY WKWKWKWK!!!

No comments:

Post a Comment