Friday, December 22, 2017

Tanpa resolusi, terima kasih 2017 untuk pelajarannya :)



dari google

Assalamualaikum, apa kabarnya semua? sehat ya? sehat dong!  lagi apa di bulan desember ini? sudah merencanakan libur panjang ini mau kemana? atau sudah menyiapkan resolusi untuk tahun 2018 yang akan segera datang? sebagian sudah, sebagian lagi masih mikirin kemana, dan sebagian lagi nggak pernah ambil bagian dalam keduanya! tahun kemarin gue masuk ke kelompok terakhir. yup, bahkan untuk hal resolusi pun gue sama sekali nggak melakukannya *keterlaluan!!!*. so, di tahun 2017 kemarin dimulai dengan tanpa RESOLUSI! akhirnya, bisa ditebak kelanjutannya! seorang yang berjalan tanpa tujuan akan mengikuti arus hingga terdampar di suatu tempat  dan baru menyadari kalau ia tersesat, persis gue, tersesat.
awal tahun baru kemarin gue memulainya dengan berantakan, malam tahun baru yang biasanya gue habiskan dengan menulis berbagai resolusi (ini beneran) justru menjadi malem dimana gue bertengkar hebat sama mama gue. bukan karena mama gue nggak izinin gue keluar (karena memang gue gak pernah keluar) itu semua terjadi karena masalah yang cukup buat gue terguncang, finally in new year eve itu gue cuma nangis di dalem kamar. setelahnya gue melalui hari dengan cukup berat, sampai akhirnya 1 minggu setelah tahun baru gue memutuskan untuk resign dari tempat kerja dan bertepatan di tanggal 13 januari 2017 gue mengajukan surat resign ke atasan. setelah mempertimbangkannya, akhirnya gue memutuskan untuk resign tanpa membicarakannya sama kakak sepupu yang ngajak gue kerja disana, karena gue tahu reaksi dia bakal kayak apa kalau tahu gue resign dari tempat kerja, alhasil gue diem aja sampai akhirnya dia tahu sendiri dan... nelpon gue dengan membrondongi berbagai pertanyaan. cukup berat bukan? tapi dari situlah gue belajar sesuatu, bahwa tahun baru tanpa resolusi akan membuat kita terombang ambing nggak jelas, seperti tahun 2017 ini, gue terombang-ambing oleh keadaan. banyak hal yang dilakuin dan itu nggak sejalan, mimpi yang terlewat, nggak punya harapan, nggak punya tujuan, hidup tapi seperti nggak hidup, rasanya kayak mati rasa, i dont know dan dari sinilah kita belajar.
kadang kita nggak akan pernah tahu apapun tanpa mencobanya terlebih dahulu, kita nggak akan pernah tahu rasanya sakit hati kalau nggak pernah mengalaminya, nggak tahu rasanya berada di new york tanpa kesana, nggak tahu rasanya sambel itu pedes tanpa coba untuk memakannya, nggak tahu rasanya telanjang di depan umum kalau nggak mencobanya, nggak tahu rasanya jadi pengangguran tanpa resign sebelum dapat kerja *ini gue* dan kita juga nggak akan pernah tahu rasanya kehilangan tanpa mengalami yang namanya ditinggalkan, dan seperti itulah kita belajar, dengan mencoba dan mencoba. kalo cuma ngomong aja, banyak yang cuma ngomong doang, dan gue termasuk kedalamnya *at least i realize how stupid i am*. tapi dari situlah gue percaya bahwa tahun 2017 kemarin telah memberikan banyak pelajaran untuk gue. seperti bagaimana 2017 mengajarkan gue untuk bisa "menerima" bahwa setelah sekian lama, kenyataan pahit itu datang juga. fakta yang membuat gue benar-benar merasa, oh my god i can't breathe,.. dan setelahnya, setelah melewati berbagai fase teriakan gue pun belajar untuk, yaudahlah ya! its none my bussiness!! dan apapun yang mereka lakukan, ya udah. things change, times change and people gonna be change, include.... (speechless suddenly) oke, lupakan!
penyesalan itu selalu ada, kayak pemeran antagonis yang selalu ada di setiap sinetron! dan seperti itulah kehidupan gue di tahun ini, bagaimana tahun 2017 ini gue cukup menyesal lantaran memilih untuk mengambil cuti, hal yang kini (menjelang akhir cuti) gue sesali! waktu 1 semester gue terbuang percuma, yang seharusnya bisa gue isi dengan berada di kampus untuk belajar justru terbuang dengan hanya duduk di rumah, baca novel, dan nonton tv, nggak produktif banget! kalau aja gue nggak gegabah, dan nggak ngikutin keinginan gue untuk rehat sejenak sambil mencari kerja tentu gue nggak bakal menyesali ini, tentulah gue masih jadi mahasiswa kelas karyawan yang sabtunya di habiskan seharian di kampus, ngobrolin tugas kelompok bareng temen-temen sekelas, bakal banyak objek foto yang gue dapet, materi yang gue terima, tugas yang menambah wawasan, juga tentunya persahabatan yang semakin erat. tapi, sebagai mahasiswa kelas karyawan yang tidak bekerja dan hanya kuliah di hari sabtu aja, hal itu justru menjadi sesuatu yang menyedihkan karena itu berarti minggu-jumatnya di habiskan dengan hal-hal tidak produktif dan buat gue semakin kacau, gak berguna! bahkan yang lebih parahnya dari awal cuti hingga mendekati waktu masuk kuliah lagi gue belum sekalipun datang ke kampus atau bertemu sama temen-temen kuliah, padahal sebelumnya gue udah janji bahwa cuti bukan berarti gue nggak dateng ke kampus. gue bisa dateng kesana buat ke perpustakaan, buat foto-foto, atau numpang wifi misalnya, tapi kenyataannya menjelang masuk lagi gue belum kesana lagi. dan gue belum sekalipun ketemuan sama temen-temen kuliah. dan disini bisa dikatan, gue kangen berat sama mereka, kangen berat sama suasana kampus, rumah kedua yang begitu gue cintaiiiiiiiii, sangat...sangat....sangattttttttt gue cintai. rumah yang buat gue bermimpi lebih jauh lagi, untuk bisa menginjakan kaki di kampus di UK/USA untuk melanjutkan S2 dan pulang untuk menjadi dosen *silahkan tertawa*
gue percaya dengan resolusi, seriusan. karena kuliah di kampus gue sekarang merupakan pencapaian dari resolusi itu, meski sebelumnya gue gak pernah berpikir bakal kuliah di mercu, karena memang dulu gue punya daftar kampus dan mercu gak masuk dalam daftar itu hahaha. tapi, setelah gue berjalan cukup lama di mercu akhirnya gue sadar bahwa salah satu resolusi gue yang tercapai itu ya ini, kuliah. dan ngomong-ngomong perihal mercu, dulu, waktu gue masih duduk di bangku SMK gue sama sekali nggak tertarik buat kuliah di sana lho, tapi gue sering denger temen gue cerita tentang mercu, bahwa di mercu ini gini lho nani...bayarannya gini...sistem kuliahnya gini...gini...gini... *seriusan* gue sempet cari tahu tentang mercu meski sekilas karena konsentrasi gue waktu itu ikut SBMPTN buat masuk UIN tapi pada akhirnya berganti haluan karena sebelum gue daftar SBMPTN gue malah kepincut sama IISIP dan ada rencana untuk masuk FIKOM dengan jurusan Ilmu Politik. tapi itu gak berjalan sesuai rencana, karena gue keterima kerja, yang pada akhirnya dari tempat kerja gue itulah gue dapet rekomendasi untuk masuk mercu hahahahaha. percaya deh, gue itu bener-bener takjub waktu liat catatan waktu SMK tentang resolusi-resolusi gue, ada beberapa yang terwujud dan buat gue takjub. seriusan!!! kuliah, itu salah satunya. hal yang buat gue selalu bangga tiap kali cerita ke orang-orang. bayangin, gue dateng ke mercu buana dengan tidak tahu apa-apa, pendaftaran mahasiswa sudah hampir tutup, kelas pagi sudah kosong dan hanya menyisakan kelas sore dan karena telat jadilah gue harus melunasi uang pangkal dalam waktu berapa hari gitu *lupa, nggak sampe 3hr* dan entah ada dorongan apa, oke i'll take it!!!! dan sabtu berikutnya, gue sudah ikut perkuliahan tanpa ikut sesi perkenalan mahasiswa, bayangin!!!!!!!!
anyway, banyak hal yang dulu gue tulis di kertas selembar (resolusi) akhirnya terwujud, dan itu yang buat gue semakin percaya bahwa carut marutnya gue di 2017 ini karena kesalahan gue nggak punya resolusi yang buat gue akhirnya gitu, hidup segan mati tak mau. jadilah, dari pengalaman itu gue belajar dan terlebih menyadari bahwa resolusi-resolusi yang pernah gue tulis ada banyak yang terwujud (meski ada juga yang belum) dan gue bersyukur atas itu. walau di tahun 2017 ini gue kehilangan banyak kesempatan, gue percaya jalan itu masih terbuka kedepan, yang terpenting kita percaya aja dulu, dan disini gue akan menuliskan bahwa gue percaya dengan semua MIMPI-MIMPI gue, bahkan SEMUA mimpi gue. karena, things change, times change and people gonna be change. dan disini, terlebih di tahun 2018 yang akan datang, semuanya akan berubah dan membuat gue menulis review tahun itu sambil tersenyum gajelas wkwkwkwk.
desember ini menjadi kilas balik, tentang 1 tahun yang sudah di lewati. belum pindah memang ke bulan januari, tapi tidak ada salahnya untuk merenungkannya lagi, setidaknya untuk memantapkan hati bahwa tahun depan harus lebih baik dari tahun ini. tentang mimpi, siapapun harus punya itu. tuliskan sekarang, tak perlu mimpi yang besar dulu. setidaknya, tulislah yang bisa di capai dalam jangka 1 tahun, misalanya tentang pekerjaan baru yang sesuai passion, jalan-jalan ke tempat yang didambakan, rutin beli 2 buku/month di periplus, ngerjain tugas tepat waktu, berhenti merokok, berhenti sirik sama orang, naikin trafik blog, di terima Google AdSense, punya visitors kayak penumpang KRL/hari (buanyaak banget) dan banyak hal lain lagi. bagaimana kalau keluar negri? helloooooooooooooo, itu mungkin banget!!!!!!! siapa tahu lo menang kuis di salah satu radio buat nonton konser artis idola lo di New York? siapa yang tahu? mustahil? nggak!! jadi apa intinya nani??? gue nggak tahu apa intinya sumpahhhhhhh *nulis dengan muka polos* yang gue tahu, bahwa setiap tahun yang kita lewati, akan memberikan kita pelajaran berarti seperti gue dan tahun ini. 2018! gue menyambut kedatangan lo dengan suka cita, dan 2017 terima kasih untuk setiap pelajaran berharganya, terima kasih untuk hujan-hujanan yang romantis yang buat gue basah kuyup menuju maupun pulang kuliah, terima kasih untuk kehidupan yang luar bisa kemarin... gue nggak akan pernah melupakan setiap moment itu *pasti janji palsu!!!*
meski tahun baru masih satu minggu lebih, dan gue punya banyak waktu untuk mempersiapkan kata-kata romantis untuk tahun 2017 tapi itu nggak bisa buat gue berhenti menulis ini, terima kasih untuk awal tahun yang cukup berantakan dan akhir tahun yang nggak kalah semerawutttttttttttt....

No comments:

Post a Comment