![]() |
dari google |
Assalamualaikum, apa kabarnya semua? sehat ya? sehat dong! lagi apa di bulan desember ini? sudah
merencanakan libur panjang ini mau kemana? atau sudah menyiapkan resolusi untuk
tahun 2018 yang akan segera datang? sebagian sudah, sebagian lagi masih mikirin
kemana, dan sebagian lagi nggak pernah ambil bagian dalam keduanya! tahun
kemarin gue masuk ke kelompok terakhir. yup, bahkan untuk hal resolusi pun gue
sama sekali nggak melakukannya *keterlaluan!!!*. so, di tahun 2017 kemarin
dimulai dengan tanpa RESOLUSI! akhirnya, bisa ditebak kelanjutannya! seorang
yang berjalan tanpa tujuan akan mengikuti arus hingga terdampar di suatu
tempat dan baru menyadari kalau ia
tersesat, persis gue, tersesat.
awal tahun baru kemarin gue memulainya dengan berantakan, malam tahun baru
yang biasanya gue habiskan dengan menulis berbagai resolusi (ini beneran)
justru menjadi malem dimana gue bertengkar hebat sama mama gue. bukan karena
mama gue nggak izinin gue keluar (karena memang gue gak pernah keluar) itu
semua terjadi karena masalah yang cukup buat gue terguncang, finally in new
year eve itu gue cuma nangis di dalem kamar. setelahnya gue melalui hari dengan
cukup berat, sampai akhirnya 1 minggu setelah tahun baru gue memutuskan untuk
resign dari tempat kerja dan bertepatan di tanggal 13 januari 2017 gue
mengajukan surat resign ke atasan. setelah mempertimbangkannya, akhirnya gue
memutuskan untuk resign tanpa membicarakannya sama kakak sepupu yang ngajak gue
kerja disana, karena gue tahu reaksi dia bakal kayak apa kalau tahu gue resign
dari tempat kerja, alhasil gue diem aja sampai akhirnya dia tahu sendiri dan...
nelpon gue dengan membrondongi berbagai pertanyaan. cukup berat bukan? tapi
dari situlah gue belajar sesuatu, bahwa tahun baru tanpa resolusi akan membuat
kita terombang ambing nggak jelas, seperti tahun 2017 ini, gue terombang-ambing
oleh keadaan. banyak hal yang dilakuin dan itu nggak sejalan, mimpi yang
terlewat, nggak punya harapan, nggak punya tujuan, hidup tapi seperti nggak
hidup, rasanya kayak mati rasa, i dont know dan dari sinilah kita belajar.
kadang kita nggak akan pernah tahu apapun tanpa mencobanya terlebih dahulu,
kita nggak akan pernah tahu rasanya sakit hati kalau nggak pernah mengalaminya,
nggak tahu rasanya berada di new york tanpa kesana, nggak tahu rasanya sambel
itu pedes tanpa coba untuk memakannya, nggak tahu rasanya telanjang di depan
umum kalau nggak mencobanya, nggak tahu rasanya jadi pengangguran tanpa resign
sebelum dapat kerja *ini gue* dan kita juga nggak akan pernah tahu rasanya
kehilangan tanpa mengalami yang namanya ditinggalkan, dan seperti itulah kita
belajar, dengan mencoba dan mencoba. kalo cuma ngomong aja, banyak yang cuma
ngomong doang, dan gue termasuk kedalamnya *at least i realize how stupid i
am*. tapi dari situlah gue percaya bahwa tahun 2017 kemarin telah memberikan
banyak pelajaran untuk gue. seperti bagaimana 2017 mengajarkan gue untuk bisa
"menerima" bahwa setelah sekian lama, kenyataan pahit itu datang
juga. fakta yang membuat gue benar-benar merasa, oh my god i can't breathe,..
dan setelahnya, setelah melewati berbagai fase teriakan gue pun belajar untuk,
yaudahlah ya! its none my bussiness!! dan apapun yang mereka lakukan, ya udah.
things change, times change and people gonna be change, include.... (speechless
suddenly) oke, lupakan!
penyesalan itu selalu ada, kayak pemeran antagonis yang selalu ada di
setiap sinetron! dan seperti itulah kehidupan gue di tahun ini, bagaimana tahun
2017 ini gue cukup menyesal lantaran memilih untuk mengambil cuti, hal yang
kini (menjelang akhir cuti) gue sesali! waktu 1 semester gue terbuang percuma,
yang seharusnya bisa gue isi dengan berada di kampus untuk belajar justru
terbuang dengan hanya duduk di rumah, baca novel, dan nonton tv, nggak
produktif banget! kalau aja gue nggak gegabah, dan nggak ngikutin keinginan gue
untuk rehat sejenak sambil mencari kerja tentu gue nggak bakal menyesali ini,
tentulah gue masih jadi mahasiswa kelas karyawan yang sabtunya di habiskan
seharian di kampus, ngobrolin tugas kelompok bareng temen-temen sekelas, bakal
banyak objek foto yang gue dapet, materi yang gue terima, tugas yang menambah
wawasan, juga tentunya persahabatan yang semakin erat. tapi, sebagai mahasiswa
kelas karyawan yang tidak bekerja dan hanya kuliah di hari sabtu aja, hal itu
justru menjadi sesuatu yang menyedihkan karena itu berarti minggu-jumatnya di
habiskan dengan hal-hal tidak produktif dan buat gue semakin kacau, gak
berguna! bahkan yang lebih parahnya dari awal cuti hingga mendekati waktu masuk
kuliah lagi gue belum sekalipun datang ke kampus atau bertemu sama temen-temen
kuliah, padahal sebelumnya gue udah janji bahwa cuti bukan berarti gue nggak
dateng ke kampus. gue bisa dateng kesana buat ke perpustakaan, buat foto-foto,
atau numpang wifi misalnya, tapi kenyataannya menjelang masuk lagi gue belum
kesana lagi. dan gue belum sekalipun ketemuan sama temen-temen kuliah. dan
disini bisa dikatan, gue kangen berat sama mereka, kangen berat sama suasana
kampus, rumah kedua yang begitu gue cintaiiiiiiiii,
sangat...sangat....sangattttttttt gue cintai. rumah yang buat gue bermimpi
lebih jauh lagi, untuk bisa menginjakan kaki di kampus di UK/USA untuk
melanjutkan S2 dan pulang untuk menjadi dosen *silahkan tertawa*
gue percaya dengan resolusi, seriusan. karena kuliah di kampus gue sekarang
merupakan pencapaian dari resolusi itu, meski sebelumnya gue gak pernah
berpikir bakal kuliah di mercu, karena memang dulu gue punya daftar kampus dan
mercu gak masuk dalam daftar itu hahaha. tapi, setelah gue berjalan cukup lama
di mercu akhirnya gue sadar bahwa salah satu resolusi gue yang tercapai itu ya
ini, kuliah. dan ngomong-ngomong perihal mercu, dulu, waktu gue masih duduk di
bangku SMK gue sama sekali nggak tertarik buat kuliah di sana lho, tapi gue
sering denger temen gue cerita tentang mercu, bahwa di mercu ini gini lho
nani...bayarannya gini...sistem kuliahnya gini...gini...gini... *seriusan* gue
sempet cari tahu tentang mercu meski sekilas karena konsentrasi gue waktu itu
ikut SBMPTN buat masuk UIN tapi pada akhirnya berganti haluan karena sebelum gue
daftar SBMPTN gue malah kepincut sama IISIP dan ada rencana untuk masuk FIKOM
dengan jurusan Ilmu Politik. tapi itu gak berjalan sesuai rencana, karena gue
keterima kerja, yang pada akhirnya dari tempat kerja gue itulah gue dapet
rekomendasi untuk masuk mercu hahahahaha. percaya deh, gue itu bener-bener
takjub waktu liat catatan waktu SMK tentang resolusi-resolusi gue, ada beberapa
yang terwujud dan buat gue takjub. seriusan!!! kuliah, itu salah satunya. hal
yang buat gue selalu bangga tiap kali cerita ke orang-orang. bayangin, gue
dateng ke mercu buana dengan tidak tahu apa-apa, pendaftaran mahasiswa sudah
hampir tutup, kelas pagi sudah kosong dan hanya menyisakan kelas sore dan
karena telat jadilah gue harus melunasi uang pangkal dalam waktu berapa hari
gitu *lupa, nggak sampe 3hr* dan entah ada dorongan apa, oke i'll take it!!!!
dan sabtu berikutnya, gue sudah ikut perkuliahan tanpa ikut sesi perkenalan
mahasiswa, bayangin!!!!!!!!
anyway, banyak hal yang dulu gue tulis di kertas selembar (resolusi) akhirnya
terwujud, dan itu yang buat gue semakin percaya bahwa carut marutnya gue di
2017 ini karena kesalahan gue nggak punya resolusi yang buat gue akhirnya gitu,
hidup segan mati tak mau. jadilah, dari pengalaman itu gue belajar dan terlebih
menyadari bahwa resolusi-resolusi yang pernah gue tulis ada banyak yang
terwujud (meski ada juga yang belum) dan gue bersyukur atas itu. walau di tahun
2017 ini gue kehilangan banyak kesempatan, gue percaya jalan itu masih terbuka
kedepan, yang terpenting kita percaya aja dulu, dan disini gue akan menuliskan
bahwa gue percaya dengan semua MIMPI-MIMPI gue, bahkan SEMUA mimpi gue. karena,
things change, times change and people gonna be change. dan disini, terlebih di
tahun 2018 yang akan datang, semuanya akan berubah dan membuat gue menulis
review tahun itu sambil tersenyum gajelas wkwkwkwk.
desember ini menjadi kilas balik, tentang 1 tahun yang sudah di lewati.
belum pindah memang ke bulan januari, tapi tidak ada salahnya untuk
merenungkannya lagi, setidaknya untuk memantapkan hati bahwa tahun depan harus
lebih baik dari tahun ini. tentang mimpi, siapapun harus punya itu. tuliskan
sekarang, tak perlu mimpi yang besar dulu. setidaknya, tulislah yang bisa di
capai dalam jangka 1 tahun, misalanya tentang pekerjaan baru yang sesuai
passion, jalan-jalan ke tempat yang didambakan, rutin beli 2 buku/month di
periplus, ngerjain tugas tepat waktu, berhenti merokok, berhenti sirik sama
orang, naikin trafik blog, di terima Google AdSense, punya visitors kayak
penumpang KRL/hari (buanyaak banget) dan banyak hal lain lagi. bagaimana kalau
keluar negri? helloooooooooooooo, itu mungkin banget!!!!!!! siapa tahu lo
menang kuis di salah satu radio buat nonton konser artis idola lo di New York?
siapa yang tahu? mustahil? nggak!! jadi apa intinya nani??? gue nggak tahu apa
intinya sumpahhhhhhh *nulis dengan muka polos* yang gue tahu, bahwa setiap
tahun yang kita lewati, akan memberikan kita pelajaran berarti seperti gue dan
tahun ini. 2018! gue menyambut kedatangan lo dengan suka cita, dan 2017 terima
kasih untuk setiap pelajaran berharganya, terima kasih untuk hujan-hujanan yang
romantis yang buat gue basah kuyup menuju maupun pulang kuliah, terima kasih
untuk kehidupan yang luar bisa kemarin... gue nggak akan pernah melupakan
setiap moment itu *pasti janji palsu!!!*
meski tahun baru masih satu minggu lebih, dan gue punya banyak waktu untuk
mempersiapkan kata-kata romantis untuk tahun 2017 tapi itu nggak bisa buat gue
berhenti menulis ini, terima kasih untuk awal tahun yang cukup berantakan dan
akhir tahun yang nggak kalah semerawutttttttttttt....
No comments:
Post a Comment