![]() |
from mzayat.com |
Hidup ini penuh dengan
pilihan, kita selalu punya pilihan untuk hidup kita. Kita mau hidup kayak
gimana, semua keputusan ada di tangan Kita. Mau pilih untuk mengutamakan
pendidikan daripada pacaran, nggak masalah. Mau fokus ke karir tanpa mikiran
ini itu, silahkan. Mau pilih untuk keliling dunia dulu sebelum memutuskan untuk
jadi ibu rumah tangga, monggo. Apapun pilihan itu, harapan gue selama bisa buat
lo bahagia, kenapa nggak? Manusia berhak untuk memilih jalannya masing-masing,
mau jadi apapun dia ya itu pilihan! Hal ini juga yang mendasari gue untuk
menulis ini. Please, jangan anggap gue akan menulis hal yang berbobot karena di
buka dengan kata-kata yang 'wah' ini, karena seperti inilah gue, selalu
membingungkan tapi tidak akan membodohkan hahahaha.
Gue suka banget untuk
ngomong, apalagi sama orang-orang terdekat, bahkan untuk ini omongan gue
cendrung no filter. Meskipun dengan orang yang nggak terlalu deket gue bakal
jaga jarak aman, persis kayak gimana gue jaga jarak aman dari angkot di depan
gue wkwkwkwk. Tapi, kalau kita punya temen ngobrol yang justru sibuk dengan
ceritanya sendiri kesel nggak sih???? Nah, ini berhubungan dengan apa yang
bakal gue bahas kali ini.
Jadi gini, gue ini punya
beberapa teman yang deket sama gue. Nggak banyak memang temen-temen gue, jadi
untuk menjaga nama baiknya yang nggak baik-baik banget ini gue mau pake nama
samaran untuknya. Karena dalam kehidupan nyata gue nggak bisa memperlakukan dia
dengan baik, dan karena gue nggak pernah memuji dia apalagi menunjukkan kasih
sayang, jadilah gue akan memberikan nama salah satu idola gue ke dia sebagai
nama samaran, Rosamund Pike. Sebenernya gue nggak rela pake nama itu, mau pake
nama artis korea tapi satupun gue nggak tau nama artis korea, jadilah gue
relakan nama mbak Rosamund *pasang muka murung ala-ala*
Nah, beberapa waktu lalu gue
sempet ketemuan sama si Rosamund Pike setelah lama tak bersua, kalo nggak salah
terakhir ketemu dia itu udah hampir 6 bulan lalu gitu deh. Nah karena udah lama
gak ketemu akhirnya kita ngobrol lah ngalor ngidul, meskipun sebenernya di
pertemuan pertama itu lebih banyak dia yang cerita *kalo dihitung-hitung* tapi
itu nggak membuat semangat gue luruh untuk bisa cerita sama dia. Oiya, sedikit
gambaran tentang Rosamund Pike persi gue, jadi si Rosamund ini suka banget sama
apa-apa yang berbau korea, film, drama, artis, boyband, apapun! apapun! Semua
yang ada di kepalanya serba Korea. Lo inget gue pernah bahas tentang si Nia
yang suka korea juga? Nah, si Rosamund ini lebih parah!!!!!!! Gue katakan
sekali lagi, LE BIH PA RAH..... Kemana-mana update tentang BTS, Seventeen,
SNSD, apalagi ya? *mikir keras* SUJU, sumpahhhhhhhhhhhhhh cuma itu doang yang
gue inget!!!! kalo jalan sama dia, gak akan ada topik lain untuk di bahas
selain Korea, jujur dari lubuk hati terdalam, gue
muaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkkkkk!!! Gue bosennnnnnn dengan dongeng si Rosamund
tentang mereka yang satupun nggak gue kenal, yang satupun gak pernah gue denger
lagunya, yang satupun gak pernah gue tonton filmnya, dan yang satupun gak gue
hafal mukanya... dan, Rosamund, sebenernya lo itu bisa baca nggak sih kalau gue
itu nggak pernah tertarik dengan cerita-cerita lo yang gak gue faham, jadi
please, jangan libatkan gue dalam cerita lo, dan jangan ajak gue ke dunia lo
yang itu.... gue bisa dengerin untuk 30 menit, tapi kalau selama pertemuan lo
terus yang ambil alih, GUE BISA APAAAAAAAAAAAAAAAA???????????????????? *jambak rambutttttt* *nangis guling-guling*
*tarik nafas* by the way,
dipertemuan pertama gue kemarin sama si Rosamund, cukup banyak dia cerita
tentang korea. Tentang kisahnya menonton setiap konser korea, nonton BTS,
nonton apalagi gitu *lupa* yang nggak gue paham. Jujur, di pertemuan pertama
itu gue nggak keberatan sama sekali, gue berusaha untuk menjadi pendengar yang
baik meski gak baik-baik banget karena gue cendrung menyela pembicaraannya, gue
berusaha untuk menghargai ceritanya. Tapi, kalau selama 2 jam pertemuan dengan
1 jam 20 menit di habiskan untuk ngebahas tentang ketertarikannya, apa nggak
bosen kita sebagai pendengar? bosen banget. Jadilah dengan sekuat tenaga gue
membelokannya agar pembicaraan gak melulu tentang dia, tapi ke topik lain.
Berhasil? sedikit berhasil, meski ujung-ujungnya dia menyangkut-nyangkutkan
tentang ketertarikannya lagi. Hayati nggak kuattttttt!!!!! *mulai cari tambang*
Karena di hari pertama
pembicaraan di ambil alih dia, gue pun berusaha untuk ngajak dia keluar lagi
keesokan harinya. Gue ke rumahnya, disana gue masuk ke kamarnya. Di kamarnya
ada beberapa stiker tentang idola-idolanya dalam bahasa korea, nah ketika gue
lagi otak-atik laptopnya, si Rosamund ini semangat banget mengeluarkan berbagai
pernak-pernik yang dia punya tentang idolanya, mulai dari kipas seharga 100rb
yang ujung-ujungnya cuma di pake buat nyate wkwkwk, lightstick berbagai bentuk
khusus gitu yang harganya sampe 500rb atau lebih, stiker-stiker lain, kipas-kipas kecil
yang menurut gue sama sekali nggak penting, dan.... Tentunya ia dengan senang
hati berkisah tentang semua pernak pernik itu, gue dengernya sedikit nggak
percaya, sedikit percaya, dan setengah nggak percaya kalau gue berada disana
mendengarkan setiap penjabarannya. Rosamund, kenapa lo nggak jadi sales
aja?????????????? Lo jago banget ngomong, sumpah deh!!!! *ngmong semeyakinkan mungkin*
Nah, akhirnya setelah
mendengarnya berkisah kitapun akhirnya pergi juga ke suatu tempat untuk
berdiskusi. Niatnya sih untuk bisa jalan-jalan bareng berdua, ngobrol gitu,
kayak banyak orang bisa menghabiskan waktu bareng temennya sambil berkisah.
Tapi, apa yang gue harapkan nggak sesuai ekspektasi, dia masih cendrung seperti
itu, berkisah lagi dia disana. Bahkan yang buat gue kesel sama dia, si Rosamund
juga cendrung lebih sering ngabisin waktunya dengan sibuk sama handphonennya!!
Jadi, kalau dia udah selesai ngomong tentang idolanya dia juga bakal
males-malesan ganti ke topik lain dan cendrung nanggapin pertanyaan gue
semaunya, karena fokus dia lebih ke layar handphone!!
Jujur ya, gue sempet ngerasa kayak, percuma banget gue ngajak dia keluar kalau ujung-ujungnya dia sibuk sendiri sama kisahnya terus sibuk ke gadgetnya, alhasil gue malah gondok sendiri. Saking keselnya, gue sempet bilang ke dia betapa gue nggak bisa untuk dengerin dia cerita tentang dirinya mulu, gue juga nggak bisa jalan sama orang yang lebih sibuk ke gadgetnya terus daripada sama orang di sekitar. Gue ngerasa kayak,... nggak berguna banget. Kalau tahu gini, better gue pergi sama adek gue yang kecil, gue malah bisa berinteraksi sama dia, ngobrol, bercanda, dll. atau gak gue ajak adek gue + sepupu gue yang mereka masih kecil tapi bisa diajak untuk ngobrol daripada sama si Rosamund yang sibuk ke dunianya terus dan buat gue kayak nggak berguna. Jujur ya, sebenernya ini yang buat gue jarang banget buat ketemu dia, soalnya dia ya gitu!!! Kalau nggak ngomongin masalah idolanya, ya sibuk main gadget. Jadi bisa dibayangin, daripada pergi sama dia mending jalan sendiri....
Jujur ya, gue sempet ngerasa kayak, percuma banget gue ngajak dia keluar kalau ujung-ujungnya dia sibuk sendiri sama kisahnya terus sibuk ke gadgetnya, alhasil gue malah gondok sendiri. Saking keselnya, gue sempet bilang ke dia betapa gue nggak bisa untuk dengerin dia cerita tentang dirinya mulu, gue juga nggak bisa jalan sama orang yang lebih sibuk ke gadgetnya terus daripada sama orang di sekitar. Gue ngerasa kayak,... nggak berguna banget. Kalau tahu gini, better gue pergi sama adek gue yang kecil, gue malah bisa berinteraksi sama dia, ngobrol, bercanda, dll. atau gak gue ajak adek gue + sepupu gue yang mereka masih kecil tapi bisa diajak untuk ngobrol daripada sama si Rosamund yang sibuk ke dunianya terus dan buat gue kayak nggak berguna. Jujur ya, sebenernya ini yang buat gue jarang banget buat ketemu dia, soalnya dia ya gitu!!! Kalau nggak ngomongin masalah idolanya, ya sibuk main gadget. Jadi bisa dibayangin, daripada pergi sama dia mending jalan sendiri....
Dulu pernah gue ajak dia
pergi kemana gitu, nah sepanjang jalan si Rosamund ini cerita terus tentang
idolanya yang bakal konser atau meet and great gitu gue lupa, nah sepanjang
jalan dia cerita terus tentang idolanya. Karena gue males menanggapi, berhubung
pada saat itu posisi kita yang lagi di
KRL jadilah gue cuma diem aja, nah karena gue yang nggak merespon dia akhirnya
dia malah sibuk sendiri dengan gadgetnya. Sebel banget rasanya kalau pergi sama
orang yang lebih sibuk sama handphonennya, gak menikmati moment banget gitu,
dan parahnya gue merasa dia jadi egois, gak mikirin orang yang pergi bareng
sama dia.
Lagian gini lho, lo bisa
untuk cerita apapun ke orang lain, tapi lo juga harus bisa menakar seberapa
besar dia bisa menerima cerita lo? Yah intinya sih, lo harus bisa memperhitungkannya, karena nggak
semua orang bisa untuk mendengar setiap kisah lo, setiap orang punya cerita
masing-masing, kalau dalam hal ini cuma lo yang cerita itu namanya bukannya
diskusi atau apapun karena jatuhnya kan komunikasi searah. efektif? belom
tentu, kalau si penerima informasi gak tertarik sama informasinya percuma, di
muntahin semuanya!!! Gini lho, gue paham tentang mengidolakan, gue punya idola.
Memang bukan orang korea. Tapi gue merasa gak sampe segitunya! Gue nggak sampe
update tiap hari tentang idola gue.
Jujur, zaman-zaman masih sekolah gue sempet ikut-ikutan temen gue. Dalam arti gini, mereka bisa untuk
mengidolakan orang sampe pake banget...banget..banget... kenapa gue gak bisa???
Jadilah gue mulai bercerita tentang idola gue, tentang para News Anchor Metro
tv tentunya, gue mulai seperti mereka. Tapi seiring berjalannya waktu, gue
akhirnya faham bahwa gue nggak bisa sama kayak temen-temen gue yang lain. Gue
kagum sama Najwa Shihab, Zackia Arfan, Anisha Dasuki, Andini Effendi, Rory Asyari, Shawn
Mendes, Putri Ayuningtyas, Rupert Grint, Andy F Noya, tapi cukup sampe ke tahap
yang biasa-biasa aja. Gue nggak mau sampe bener-bener mengikuti setiap-setiap
dari mereka dengan cara kayak si Rosamund atau Nia atau orang lain yang gue gak
kenal, kenapa? Karena gue gak bisa!!!! Mereka cuma manusia!! Mereka bisa mati!
Mereka bisa nangis, sedih, kesel, dan mereka juga punya idola lain. So, kenapa
harus ikut-ikutan mereka? Cukup deh!!!
Nah makanya, sekarang tuh
gue biasa-biasa aja sama idola gue. Gue cuma menganggap mereka panutan, bukan
seperti Rosamund yang ngejar-ngejar banget!!!
Bagus sih punya idola, tapi
kenapa sampe segitunya? Kenapa lo rela untuk beli hal-hal yang "menurut
gue" nggak penting! Kenapa rela nonton konser mereka dengan merogoh kocek
jutaan? Ada hal yang lebih penting, misalnya untuk merencanakan pendidikan
misalnya. Gue gak bahas para fans ber-uang diluar sana, gue bahas tentang
Rosamund. Kenapa nggak gunain uang lo untuk hal-hal yang lebih berguna. Gue
ngerti tentang lo, gue ngerti tentang bagaimana cara kita mencari kebahagiaan.
Mungkin dengan cara seperti itu lo bisa sedikit melupakan berbagai masalah yang
menghadang, stress dan sebagainya. Tapi, ini jangka pendek banget. Coba kalau
lo fokus sama tujuan yang lain.... Rosamund, mereka itu manusia! buktinya,
kemarin ada salah satu member boyband korea yang bunuh diri, kenapa? karena dia
sendiri nggak bisa mengatasi masalahnya. Jadi sekarang gini, orang yang punya
banyak fans di seluruh dunia aja bunuh diri, itu artinya apa? mereka cuma
manusia biasa!
Catatan untuk Rosamund :
Rosamund, kapan-kapan kalau gue ajak jalan lagi, please bicaralah tentang
hal-hal yang ada disekitar kita. Bukan tentang mereka yang lo tahu tapi gue
nggak tahu. Kita bisa bahas tentang kasus korupsi di indonesia, pernyataan
kontroversial Trump, tentang gunung agung, jalan-jalan ke luar negri, tentang
masa depan, cita-cita, jadi backpacker, harga hunian, masalah kuliah, tugas
kampus, cerita tentang hal-hal lain yang itu nggak menyangkut diri lo doang. Karena
toh, selama ketemuan gue juga nggak ngebahas idola gue. Dan gue minta, tolong
jangan pernah sibuk dengan gadget lo kalau kita lagi ketemuan, karena gue nggak
suka sama orang yang sibuk sendiri dengan handphonenya dan mengabaikan orang di
deketnya, cek sesekali nggak apa-apa sekedar untuk lihat chat masuk, tapi kalau
dari awal sampe akhir sibuk sama gadget? Siapa coba yang tahan. Kalau gitu,
better nggak usah ketemu. Komunikasi aja secukupnya by WA, beresssssss.
Maaf tulisan ini terlalu
jujur, karena ini ungkapan hati gue selama pertemuan 2 hari kemarin.
Dan ini gue tulis supaya di pertemuan-pertemuan berikutnya nggak terulang lagi.
Lo boleh bicara tentang idola lo, tapi nggak banyak. Gue mau lo lebih bisa
mengontrol diri lo, supaya lo bisa memposisikan diri. Kepada siapa lo bisa
cerita ini kepada siapa lo jangan cerita, kepada siapa lo bisa cerita
semuaaanya kepada siapa lo cerita sekedarnyaaaaa, karena pada kenyataannya
nggak semua orang bisa denger cerita lo terus menerus. Mereka juga punya cerita
buat di ceritain. Dan, tujuan berkomunikasi bukannya untuk saling bertukar
informasi? Kalau cuma salah satu yang dominan dan yang lain di posisikan
sebagai pendengar, kenapa nggak pidato aja?
No comments:
Post a Comment