Wednesday, January 30, 2019
The Opposite of Love is Not Hurts, But The Diffrences. (9/100)
Sunday, January 20, 2019
Penolakan (8/100)
Suatu hari disana, tuan diam sendiri di bawah remang purnama.
Rindu berkecamuk di dada, saat tuan berjalan pulang dengan tangan hampa.
Tak ada yang lebih baik selain rela
Melepas pujaan dibawa pujangga
Bergaduh tuan berjalan, ditemani remang hati menerawang. Melintasi setapak tuan pulang.
Diksi (7/100)
Saya tidak bisa berkata dengan rumit
Saya tidak paham diksi dalam puisi
Saya tidak tahu seperti apa seharusnya itu berbunyi
Saya tidak mengerti dimana saya harusnya mengerti
Dan saya
Tak paham apa yang harusnya saya pahami
Hilangkan saya sekali saja dalam hidup anda
Hapus saya sekali saja dalam ingatan anda
Apapun
Agar apa yang anda tulis indah itu tak bernada membenci
Agar cerita itu tak bermakna kemarahan tersembunyi
Saya buta diksi
Maka saya tutup puisi anda sekali lagi
Meresapinya sekali lagi
Dan..
Diksi
Friday, January 18, 2019
Menurut Gue Puisi Itu.... (6/100)
images from google |
Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta. Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi ini dipisah kata-kata. Begitu pula rindu, hamparan laut dalam antara pulang dan seorang petualang yang hilang. Seperti penjahat dan kebaikan dihalang uang dan undang-undang.
Seorang ayah membelah anak dari ibunya — dan sebaliknya. Atau senyummu, dinding di antara aku dan ketidakwarasan. Persis segelas kopi tanpa gula menjauhkan mimpi dari tidur.
Apa kabar hari ini? Lihat, tanda tanya itu, jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi.
apa kabarmu hari ini?
lama kita tak bersua,
pagi itu kau kirim kabar untuk bertemu
bukan perkara mudah melupakanmu
butuh waktu lama untuk mengeringkan luka
pada kenangan lama aku ingin lupa
lalu aku ingin tegar seakan tak apa-apa
hidupku sudah baik-baik saja tanpamu
aku telah menatanya nyaris sempurna
lalu mengapa aku harus menoleh ke belakang?
pada seseorang dari masa lalu penoreh lara
maka maafkan aku siang itu..,
aku tak bisa menemuimu
kirimlah kabar seperlunya
jaga dirimu baik-baik
jaga dirinya baik-baik
kepadanya kau titipkan hidup, bukan padaku
kurasa kau pun tahu apa alasanku begini
karena manusia tak bisa menguasai rasa
lalu pada aksara aku mengaku
wahai seseorang di masa lalu..
apa kabarmu hari ini?
kulipat cerita kita hari ini..
Terkadang kita harus terima ketika telapak tangan kita hanya mampu menggenggam bintang..
Meski mata kita terus tertuju pada matahari..
Syukuri sayang, karena bintang pun tetap akan benderang..
Sayangku..
Terkadang kita harus tersenyum ketika sebenarnya keadaan mendesakmu menangis..
Syukuri sayang, setidaknya mereka di luar sana tak menyaksikanmu bersedih
Kau adalah buah buah ketegaran
Sayangku..
Terkadang sayap kita hanya mampu berkepak hingga langit kedua atau ketiga..
Sementara pandanganmu memaksakan berada di langit ke tujuh..
Terimalah sayang, ini sudah cukup tinggi dibandingkan yang lain..
Bukan menyerah tapi ini adalah cukup..
Sayangku..
Tak semua sesuai rencana
Hanya yang terbaik yang membesarkan hati jiwa
Aku cinta kau
Tak ada kesangsian lain yg bisa kita raih
Namun tidak sekarang..
Aku masih cinta kau..
Cukup cukupilah kurangmu..
Senja ini kau ku dekap...
Karena hanya akan melingkar-lingkar
Ada kalanya kau dan aku harus sadar
Kadang apa yang ada di hati dan alam pikiran
Tak bisa diungkapkan oleh abjad maupun kata dalam kamus
Aku hanya ingin bersandar
Di bahu kecilmu
Maaf kali ini aku tak menyunggingkan senyum
Kau tahu galau merampas semuanya
Dari sandaranku saja terjemahkan sebisamu
Ada beban yg ingin kubagi
Terjawab mengapa mataku kosong beberapa saat ini
Aku tak minta banyak, Sayang
Peluk aku
Mungkin aku akan tenang
Atau justru menangis menumpahkan sesak
Dan memelukmu erat, pasrah ikut arusmu
Tak perlu kau berkata banyak
Terima saja sandaran kepalaku di bahumu
Artinya besar..
Kau legakan sesak di seluruh duniaku
Aku tak bertuan sekarang ..
Aku digoyang bimbang
Dan padamu aku diam
Minta dicarikan tujuan..
Wednesday, January 16, 2019
Ingin Lupa (5/100)
Ada luka di hati saya yang tak mungkin sembuh
Luka yang telah berakar dalam hingga menutupi sisi baik saya
Luka yang telah menyatu pada daging dalam tubuh saya
Dan mengalir di dalam darah saya
Sebuah luka yang saya ciptakan sendiri dan di pupuk oleh waktu
Juga anda
Saya tak pernah merasa baik atau sangat baik
Menjauh dari anda adalah hal terbaik
Lari dari hidup anda adalah yang terbaik
Maka kembali saya tata hati yang pernah luka
Saya mulai kehidupan yang sempat terhenti
Dan saya
Belajar untuk menjadi apa adanya saya
Tanpa anda
Sunday, January 13, 2019
Rasanya Kuliah Karyawan di Universitas Mercu Buana Jakarta (4/100)
pemandangan gedung B dari gedung C |
ngemper di jam kosong, ini pas ramadhan tahun 2017. |
ini satu2nya gambar yang gue punya tentang perpustakaan wkwkwk |
perpustakaan ada di lantai 5 & 6, bisa kelihatan dari rak2 itu. |
kalau jadi maba biasanya gini, foto di depan tulisan universitas mercu buana. |
Monday, January 7, 2019
Contoh Skenario Film Pendek "OUR DREAM" Cinta Tapi Beda (2/100)
oke, intinya?
gue berantem lagi sama Rian, sepele, gara-gara gue negur dia yang menurut gue sok-sokan skeptis perihal keyakinan, kadang gue suka mikir, apa selama ini gue pacaran sama Atheis?
lagian ngapain sih ngebahas masalah gituan? lo nya juga sih.
gue cuma lagi baca artikel tentang Tom Cruise waktu dia jemput kemarin, terus mulut gue yang lincah ini nggak sengaja ngomentarin tentang Scientology yang dianut Tom Cruise sebagai agama yang mahal.
terus?
kita debat.
gue pernah kayak gitu dulu (sambil senyum ke Irene) apalagi gue sama dia sama-sama keras, gimana ya?.... batu ketemu batu gitu Ren, nggak ada yang mau kalah kalau udah adu argumen.
persis gue sama dia..... tapi gue nggak mau berakhir kayak lo...
ya jangan pikir macem-macem gitu, setiap orang kan pemikirannya beda-beda. buruk di gue belum tentu buruk di orang lain, gak bisa di gue bukan berarti nggak bisa di 'lo kan?
segala kemungkinan itu bisa aja terjadi, kan?
gak ada jurang pemisah apapun antara lo sama Rian, lo cuma jenuh. dan ketika lo sama dia berani untuk mengambil langkah baru lagi, semuanya bakal normal.....
jadi, bagaimana akhir lo sama dia sekarang?
seperti yang kebanyakan orang pikir, mereka lebih tahu bagaimana ini berakhir.
nggak ada yang lebih tahu selain lo dan dia. selalu ada kemungkinan, bukan?
......
mama udah bilang sama kamu berkali-kali, nggak ada masalah apapun dengan itu. even dia jewish, budha, scientology, muslim, apapun itu. asal itu cuma temen, bukan pacar.
apa maksud kamu dengan mau ngenalin dia ke mama?
aku cuma mau mama sama dia saling kenal, biar mama tahu laki-laki seperti apa yang bakal mendampingi aku kelak.
kamu jangan sembarangan kalau ngomong.
aku udah duga reaksi mama bakal kayak gini....
gak cuma reaksi mama yang kayak gini Jo, mama yakin, orangtua dia pun kalau tahu anaknya berhubungan dengan kamu, pasti akan bersikap sama seperti mama.
berhenti.. mama mau kamu hentikan ini secepatnya.
atau??
semua akan semakin sulit kedepannya.
kita udah jalan cukup lama untuk ini, dan itu bukan berarti ketika mama bilang berhenti aku bakal berhenti.
ooo.... apa itu berarti kamu akan terus lanjut walau mama sudah pasti nggak akan setuju?
kamu nggak akan pernah nyakitin hati mama, mama tahu itu.
balik ke kantor. mama ada internal miting 1 jam lagi.
aku belum selesai ngebahas ini.
intinya enggak, Jo, mama nggak mau di kenalin sama dia. dan mama nggak mau kenal sama orang yang buat kamu akan ninggalin mama.
maksud mama apa?
kamu tahu maksud mama.
apa aku telat?
apa orangtua kamu juga akan bersikap seperti ini?
aku nggak tahu.
menurut kamu?
aku nggak yakin?
kenapa nggak yakin?
karena aku nggak pernah kenalin kamu ke mereka. aku nggak tahu bagaimana reaksi mereka kalau aku bawa kamu ke rumah.
kenapa kita nggak coba?
kamu serius?
nggak serius kenapa? kita nggak akan tahu apa reaksi mereka kalau kita nggak coba kan? jadi, kapan kamu mau kenalin aku ke orangtua kamu?
kapanpun kamu mau...
gue minta Rasyid untuk ngenalin gue ke orangtuanya.
gila ya lo Jo, udah jelas nyokap lo aja nggak mau ketemu sama Rasyid. lo malah mau ketemu orangtuanya dia? gila lo!
mau gimana lagi Ren? toh mau hari ini atau tahun depan pun tetap sama, orangtua Rasyid pasti bakal tahu juga kalau kita punya hubungan.
iya... gue ngerti masalah itu... tapi sekarang bukan waktu yang tepat. lo sendiri bisa lihat reaksi mama lo kayak gimana? apalagi orangtuanya Rasyid?
......
pertimbangin lagi, kalau lo mau ketemu... seenggaknya jangan di saat emosi lo lagi nggak baik kayak sekarang-sekarang ini.
Jo... (irene menarik nafas) jangan terlalu terburu-buru untuk masalah kayak gini...
tapi gue udah siap..
siap untuk?
segala kemungkinannya.
masih sama mbak, tentang perpisahan.
perpisahan kayak gimana? (joice bertanya sambil membaca-baca naskah yang tengah ia pegang)
jadi gini mbak, cerita ini bakal bercerita tentang 2 orang kekasih yang sudah jalan cukup lama dalam hubungan mereka. terus karena masalah prinsip, mereka memutuskan untuk mengambil langkah sendiri-sendiri.
prinsip? prinsip kayak gimana maksudnya?
tepatnya sih keyakinan mbak...
kok berat banget ya?
aku juga awalnya berpikir gitu mbak, tapi ini menarik... karena ini pengalaman ayah aku dulu... jadi sumbernya relevan.
kamu lanjut tulis bab berikutnya, untuk bab yang sudah jadi ini aku lihat dulu.
menurut mbak gimana?
aku sih gimana kamunya, kalau menurut aku ini menarik dan... ya, menjual! tapi kamu harus banyak riset juga, karena temanya lumayan berat.
aku sih udah mengamati tentang kisah ini lumayan lama mbak, bahkan sebelum buku pertama aku terbit. tapi karena aku belum pede jadi ya aku hold dulu kisah yang ini.
kamu ada pengalaman pribadi?
kalau aku sendiri yang menjalani, dalam arti.. menjalin hubungan beda agama gini, aku belum. sama sekali belum.
tapi???
jadi gini mbak, ini pengalaman kedua orangtua aku... mereka bercerai setalah 6 tahun pernikahan.
oh ya? (mimik kaget)
iya. itu mengapa aku mau berbagi tentang pengalaman yang dialami orangtua aku disini, tentang bagaimana masalah demi masalah muncul, mulai dari hubungan yang nggak di setujui, bingung untuk menikah dengan cara seperti apa... banyak hal sebenarnya. itu sebabnya, ketika mereka udah nggak bisa lagi membahas itu bareng, perceraian jadi jalan keluar untuk kebersamaan mereka... dan, itu alasan aku nulis ini.
mau kemana? kok buru-buru banget?
mau balik dulu. ada urusan sebentar.
urusan atau urusan??
Ren, Jo mana?
di ruang miting.
ngapain?
menurut lo kalau ada orang lagi di ruang miting itu berarti lagi apa? A. makan siang. B.tidur siang C.miting
di tanya serius juga..
ada miting sama Rossa, ngebahas buku kedua dia.
kamu tahu cha, ini bakal jadi buku kedua kamu yang luar biasa. percaya deh sama mbak.
terima kasih mbak atas dukungan penuhnya. aku harap mbak dengan senang hati memberi sentuhan juga di buku ini.
pasti! jangan bosen yah kalau aku bakal sering-sering nagih naskah.
aku pamit ya mbak, salam buat mbak irene.
miting sama rossa?
iya, baru aja selesai. kenapa?
mau tagih deadline.
astagaaaaaaaa, bentar gue kirim.
harusnya itu dari tadi pagi udah lo kirim ke gue.
sumpah gue lupa banget.
oke, no problemo.
hi... aku udah di kantor kamu.
iya.. iya.. sebentar lagi aku turun.
oke, udah gue kirim mir.
hai...
mau makan dulu?
boleh.
gimana pekerjaan kamu hari ini?
masih berjalan seperti biasa.
kamu nggak apa-apa?
nggak, aku nggak kenapa-napa.
kamu tahu nggak kenapa dulu kita bisa ketemu?
karena aku gantiin tugas temen aku untuk ngeliput natal di tempat kamu.
o ya?
iya... hari itu aku baru pulang liputan dari luar kota. tiba-tiba produser aku dateng untuk minta aku gantiin teman aku yang tiba-tiba izin lantaran di hari itu anaknya masuk rumah sakit.
dan kamu nggak nolak meski kamu baru balik dari luar kota?
buktinya aku ada disana bukan?
ada banyak hal yang terjadi dalam hidup aku sejak hari itu, dan semua itu sebagai sebuah kebetulan yang... beruntung. kayak ketemu kamu, kenal sama kamu, sampai akhirnya kita jalan bareng... bahkan sampai sekarang. kalau aku ingat itu, aku bersyukur karena aku nggak nolak permintaan producer aku.
kadang, aku merasa bahwa aku kepingin kembali ke masa-masa itu... waktu pertama kali aku kenal kamu...
are you okay?
aku nggak apa-apa.
nggak...??? ada apa?
jujur, aku belum siap untuk ngenalin kamu ke orangtua aku.
aku tahu apa tanggapan orantua aku tentang ini. aku yakin ini nggak akan lebih baik di banding reaksi mama kamu kemarin.
kita belum coba.
tapi kemungkinan itu besar.
aku ingin serius sama kamu jo.
apa kamu pikir selama 3 tahun ini aku nggak serius sama kamu?
aku cuma nggak mau kehilangan kamu.
kamu ngomong apa sih?
denger.... nggak ada yang kehilangan siapa-siapa disini.
tunggu sebentar ya. Umi baru selesai salat asar.
kamu nggak salat?
iya.. aku tunggu umi dulu. Biar kamu ngobrol sama umi.
aku nervous.
aku tahu.
ada tamu?
ada rasyid sama temennya lagi main.
tumben rasyid ajak temen ke rumah.
kayaknya dia mau ngenalin pacarnya bi, kemarin di telephone dia bilang mau kenalin seseorang.
itu temen kantornya yang mau di kenalin dia?
umi juga masih belum ketemu, baru selesai salat.
umi, ini Joice.. pacar Rasyid. nah joice, ini umi aku..
assalamualaikum
waalaikum salam.
di minum minumannya, cuma ada ini aja.
iya pak, terima kasih.
jadi kamu pacarnya Rasyid.
sudah lama? nggak, maksud abi, karena ini kali pertama rasyid ajak teman wanitanya ke rumah. (abi tersenyum)
sudah hampir 3 tahun pak.
sekantor?
nggak, Joice ini editor buku pak.
rasyid, umi mau ngomong.
pacar kamu itu non muslim?
kamu udah jalan 3 tahun, gak pernah bilang apa-apa ke umi, dan dia seorang nasrani???
aku ngenalin dia ke umi sama abi karena aku serius sama Joice
umi nggak setuju.
aku mau umi kenal dulu sama joice, segala sesuatu kan bisa di pertimbangkan kalau umi sama abi kenal sama dia.
udah kenalan sama abi?
udah, abi malah udah cerita banyak sama dia tentang kamu. (abi tertawa)
orangtua kamu tahu kamu ada hubungan dengan rasyid?
mama tahu.
apa tanggapan mama kamu?
mama, ummmmmm..
mama nggak setuju.
maaf umi nanya itu, umi nggak masalah kalau kamu dekat dengan rasyid. cuma....
umi....
umi nggak setuju kalau ini semakin jauh.
jo, kamu udah pulang?
kamu baru pulang?
jo, kamu nggak kenapa-napa kan?
kamu ada masalah sama Rasyid?
aku putus sama dia.
kenapa
mama tahu kenapa...
kamu boleh dekat dengan siapapun, mama nggak pernah melarang itu. tapi, mama benar-benar nggak bisa merelakan kamu ninggalin mama. mama rasa, setiap orangtua juga akan seperti itu.
jo, sampai detik inipun mama masih nggak bisa ngebayangin seperti apa rasanya kelak ketika kamu berkeluarga dengan orang yang notabene nya sama dengan kita, apalagi kalau mama melepaskan kamu, untuk benar-benar meninggalkan mama demi laki-laki yang jelas-jelas berbeda. itu lebih sulit untuk mama.
selesain masalah kamu sama rasyid. angkat telphonennya.
aku minta penjelasan kamu. kamu jangan kayak anak kecil gini dong.
aku nggak mau melanjutkan ini.
aku udah bilang dari awal sama kamu, aku nggak mau ketemu sama orangtua aku dulu. sekarang malah kayak gini kan.
aku minta maaf.
jo....
jo... kita udah jalanin ini 3 tahun. dan selama itu, kita udah membangun mimpi bareng. kita udah rencanain dimana kelak kita akan tinggal, kita udah rencanain rumah seperti apa yang akan kita bangun. kita punya mimpi itu jo.
jangan lupain itu jo, itu mimpi kita bukan?
ya, tapi itu cuma mimpi buat kita. kita nggak akan pernah mewujudkan itu...... nggak akan pernah.
joice bangun dari tidurnya. mengusap matanya. ia diam sebentar di tempat tidurnya, duduk. lantas menjatuhkan tubuhnya kembali ke kasur. menangis. dan menutupi wajahnya dengan bantal.
ada miting redaksi hari ini, tadi mirna telphone gue.
terus???
gue belum siapin materi. lo stand by di ruang miting sana....