Wednesday, January 30, 2019

The Opposite of Love is Not Hurts, But The Diffrences. (9/100)

dari google
Ada masa dimana seseorang yang begitu berarti dalam hidup kita pergi meninggalkan kita seorang diri. Ada masa seseorang itu kembali lagi walau seringnya itu terjadi karena ketidak sengajaan. Entah ia kembali karena di takdirkan untuk kembali. Entah Tuhan yang membawanya kembali. Atau mungkin karena setengah hatinya masih menyimpan dengan baik nama kita di dalamnya. Entahlah, tidak ada yang tahu seperti apa cara kerja alam semesta ini untuk kita.

Cinta kadang menyakitkan begitupun hidup. Saat kita berada di titik terbawah mereka seolah berkonspirasi untuk terus membuat kita berkelut dengan masalah. Satu persatu kekuatan kita dipertanyakan, dimulai dengan kepergian dia yang begitu berarti, disusul dengan kehilangan separuh jiwa yang lain, lantas masalah yang datang bertubi-tubi seolah tak ada jeda untuk berhenti.

Kadang, adakalanya kita bertanya "Hidup mengapa seperti ini?"

Kita coba untuk melempar masa lalu di belakang, bersama dengan setiap kenangan yang  sepenuhnya ingin jauh kita lupakan. Tapi nyatanya itu tidak semudah kedengarannya. Tak semudah permintaan yang terlontar "dont leave me". Permintaan yang nyatanya ia abaikan. Dan sedetik kemudian ia pergi dengan membawa passport di tangan juga satu koper penuh berisi pakaian. Tidak ada ucapan selamat tinggal. Tidak ada permintaan maaf. Tidak ada! Semuanya berlalu, bahkan permintaan lain untuk tetap menjalin hubungan sebagai sahabat sama sekali tidak ia indahkan.

Kita berpikir dialah satu-satunya orang yang akan mendampingi kita di saat-saat terburuk dalam hidup setelah perjalanan panjang yang telah kita lalui bersama. Kita berpikir inilah cinta yang semestinya tanpa prahara. Tapi nyatanya cinta adalah cinta, seperti kata dia. Dan kita terluka di dalamnya!

Untuk sejenak kita mendapati diri kita belajar melupakan masa lalu, belajar untuk tidak menyalahkan diri sendiri atau keputusannya, namun nyatanya kita tahu bahwa "love hurts" kita tahu bahwa "life it hurts"  dan kita terjebak di dalamnya. Kita tidak bisa menguasai diri. Kita tidak bisa untuk menerima bahwa "Love is Pain"

"The opposite of love is not hate, but the differences."

Tidak pernah ada benci di hati kita untuk ini, sebuah pelajaran yang bersamanya kita petik banyak pengalaman. Bahwa kehilangan di tengah kehancuran tidak berarti cinta itu ikut hilang. Kebalikannya rasa itu justru semakin tumbuh dan semakin mendewasakan. Karena di tengah kita tak ada benci, melainkan perbedaan kita dalam memaknai apa yang tengah menimpa kita di masa yang lalu, "we suck!" Ya, itu sepenuhnya benar! Dan untuk itu kita dapat belajar bahwa sepenuhnya tidak ada cinta yang salah. Maka jangan pernah menyesal atas pertemuan kita di masa yang lalu. Jangan pernah menyesal atas pertemuan kita kembali, karena percaya atau tidak Tuhan punya rencana lain untuk kita.

Keputusan dia pergi di saat terburuk dalam hidup kita memang tidak akan pernah bisa dimaafkan, namun melupakan semua yang pernah kita lakukan bersama itu juga tidak mudah. Karena di hati kita masih ada rasa yang bahkan tetap sama.

"i've ruined my life now, twice... over you! so, what's the end game here?"

Kadang, pertanyaan itu muncul kembali di dalam setiap memoar masa silam. Kita mempertanyakan akhir dari sebuah perjalanan yang berhasil kita lalui bersama, perjalanan penuh pertengkaran, perjalanan yang seringnya tak sejalan, dan perjalanan yang mana ada senyum serta pertengkaran di dalamnya. Ada saat pertanyaan mudah sekalipun tak mudah untuk dicerna, tak mudah untuk di mengerti apa sesungguhnya makna yang tersembunyi disana, sampai akhirnya kita tahu bahwa jawaban yang sesungguhnya adalah sebuah kejujuran. Kita sadar bahwa kita tidak ingin kehilangan setiap bagian yang lain, namun ada kalanya kasih sayang itu sulit untuk di ungkapkan sampai salah satu di antara kita mengambil keputusan dan satu yang lain menyesali setiap bagian yang terlewatkan.

Jika kita masih di beri kesempatan, apa yang ingin kita lakukan?

Sunday, January 20, 2019

Penolakan (8/100)

Suatu hari disana, tuan diam sendiri di bawah remang purnama.
Rindu berkecamuk di dada, saat tuan berjalan pulang dengan tangan hampa.
Tak ada yang lebih baik selain rela
Melepas pujaan dibawa pujangga

Bergaduh tuan berjalan, ditemani remang hati menerawang. Melintasi setapak tuan pulang.

Diksi (7/100)

Saya tidak bisa berkata dengan rumit

Saya tidak paham diksi dalam puisi
Saya tidak tahu seperti apa seharusnya itu berbunyi
Saya tidak mengerti dimana saya harusnya mengerti
Dan saya
Tak paham apa yang harusnya saya pahami

Hilangkan saya sekali saja dalam hidup anda
Hapus saya sekali saja dalam ingatan anda

Apapun

Agar apa yang anda tulis indah itu tak bernada membenci
Agar cerita itu tak bermakna kemarahan tersembunyi

Saya buta diksi

Maka saya tutup puisi anda sekali lagi
Meresapinya sekali lagi
Dan..

Diksi

Friday, January 18, 2019

Menurut Gue Puisi Itu.... (6/100)

images from google
Hello thereeeeeee... how you doing? i hope y'all gaessssssssssssss OK!!!!! *tiba-tiba pusing*
Gue masih disini, setia dengan tantangan #100Postingchallenge gue, meski seringkali daku di buat bingung harus menuliskan apa, sebenernya lebih banyak uneg-uneg yang mau dilemparkan disini, atau lebih tepatnya sesuatu yang udah lama gue amati dan menarik untuk di tulis, tapi entah kenapa tiap kali judul sudah terpampang gue nggak tahu gimana gue harus memulai, begitulah gue!!!! Kayak beberapa waktu lalu, gue tertarik banget menulis tentang salah satu hal yang telah berhasil gue amati dengan seksama, sampai-sampai gue telah mengumpulkan data-datanya dari berbagai sumber yang cukup kredibiliatas, pokoknya bakal scientific bangetlah tuh tulisan kalau jadi *bahasa gue njirrrrr* tapi pada kenyataannya tulisan itu belum terpampang juga di blog ini karena gue emang sama sekali belum nulis *goblokkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk*... emang tulisan apa nani? pokoknya mendidiklah *kalau lo semua cukup percaya sama gue*

Puisi, adakah diantara kalian yang nggak tahu puisi?????? *please nani pertanyaannya jangan aneh!!!!* Okay...okay.... Gini, sejak kita duduk di bangku SD kita udah tahu tentang puisi. Bahkan dari sejak duduk di bangku SD puisi itu selalu hadir di setiap buku LKS bahasa indonesia, yang diselingi dengan cerita rakyat disana, atau cerita-cerita lain yang bener-bener menghibur... Dulu, mungkin kita hanya membahas sekilas tentang puisi, hanya tahu sekilas tentang itu, tanpa memaknai lebih dalam apa sebenarnya hakikat sebuah puisi. Jujur, gue juga nggak terlalu faham dengan puisi karena setiap orang yang baca puisi pasti bakal punya intrepretasi sendiri sama puisi yang tengah ia baca, seperti misalnya lo baca puisi dari Sapardi Djoko Damono yang bunyinya gini

“aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada”

― Sapardi Djoko Damono

Ada yang nggak tahu puisi itu????? Please jangan bilang iyaaaaaaaaaaa... itu puisi paling keren yang gue tahu, puisi paling manis, dan itu adalah puisi yang pada masanya gue berharap cuma gue aja yang tahu dan temen-temen sekolah gue nggak ada yang boleh tahu, sampai pada akhirnya salah satu temen gue posting puisi itu di laman Facebooknya... Dan gue pun PATAH HATI..... Bukannnnnn.... bukan patah hati yang aneh-aneh, tapi karena gue patah hati temen gue bisa tahu puisi itu.... itu kan puisi gue.... Oke abaikan....

Kembali ke puisi Sapardi Djoko Damono yang tadi, itu adalah puisi yang cukup terkenal bukan? apa makna Puisi itu? ada yang bilang kalau itu tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan... ada yang bilang itu adalah puisi tentang cinta yang sebenernya tidak sesederhana puisinya, ada yang bilang ini ada yang bilang itu tentang puisi tadi, terus apa mereka salah????? sepenuhnya enggak, karena kayak yang gue bilang tadi setiap orang punya interpretasi sendiri dalam memaknai puisi, bener nggak???? Sama hal kayak gue yang nggak ngerti lukisan, ketika gue lagi di pameran lukisan *gue pernah dateng lho sekali wkwkwkwkwk* gue cuma bisa mengagumi lukisan itu, tanpa tahu makna apa yang disampaikan pelukisnya lewat setiap goresan cat di atas kanvas, saat itu abstrak gue nggak ngerti apa makna dari keabstrakan itu, ketika lukisan itu jelaspun gue masih harus meraba-raba apa pesan untuk ini, benarkah kalau berdasarkan pendapat gue bahwa lukisan ini berisi tentang ini..... pernah nggak kayak gitu, bertanya-tanya tentang makna tersirat dalam lukisan? pernah pasti kan? Puisi dan lukisan adalah sebuah seni yang melukiskan isi hati dari penulis atau pelukisnya. Dialah karya yang menurut gue luar biasa kerennnn, karya yang sebenernya.... Apa ya???? Buat kita meraba-raba, apalagi untuk awam kayak gue atau mungkin lo. Kita semua akan terbawa, ketika kata-kata dalam puisi itu mampu menghipnotis lo, lo akan sukaaaaaaaaaa, dan merasa apa yang disampaikan penulisnya sesuai sama apa yang lo rasa.... bahkan ada saat dimana lo merasa puisi itu diciptakan buat lo, pernah nggak kayak gitu???? gue pernah merasa kayak gitu bahkan sampai ada keinginan di hati bahwa suatu hari nanti puisi ini yang bakal ada dalam moment bahagia gue.... misal seperti di undangan pernikahan (misal lho ya) atau saat lo nikah nanti, lo mau di puterin sebuah video dan disana ada puisi itu (misal lagi lho ya)..... sekarang gue tanya, ada nggak yang kayak gitu???????? banyakkkkkkkkkkkk!!!!

Ngomongin masalah puisi, sejak kecil atau lebih tepatnya sejak SD gue udah suka banget sama yang namanya puisi, gue seneng sama keindahan kata, gue seneng banget sama kata-kata yang nggak gue ngerti, gue seneng banget sama.... Apa ya???? Pokoknya gitulah... Hal ini baru gue sadari sekarang, saat gue nyaman berlama-lama di depan buku tulis buat nulis puisi, saat gue memilih berlama-lama duduk di kursi yang disiapin kios-kios di blok m untuk mengagumi sebuah puisi dari seorang yang menurut gue itu bagus, saat gue berlama-lama menulusuri tulisan seseorang di blognya dan membaca berkali-kali puisi yang dia tulis disana seolah nggak ada hal yang lebih menarik selain membaca puisi itu berkali-kali dan berusaha memaknainya dengan baik. Gue pernah dateng ke sebuah acara kampus, dimana disitu ada lomba membaca puisi dan musikalisasi puisi, jujur gue merasa nyaman banget berada disana, gue merasa kayak, ini yang gue mau.... Dan saat gue berada disana untuk menikmati itu, gue merasa kayak.... susah di jelasinnya. Kayak gimana adegan dimana Cinta (dalam AADC) begitu menikmati teater boneka yang ada dalam adegan film AADC itu, begitupun gue pada saat ada dikampus dan menikmati musikalisasi puisi, gak ada sedikitpun gue merasa bosen melainkan takjub. Anjayyyyyyyyy, keren banget!!!!!!!!!!!!!

Waktu gue kecil, gue inget banget punya guru ngaji cowok... Nah pernah suatu kali gue itu nemuin buku tulisnya yang udah nggak di pake lagi, entah itu dari keponaknnya yang kebetulan temen gue atau dengan cara misterius apa gue nggak paham deh, yang jelas itu buku tiba-tiba ada di tangan gue. Nah gue yang dari kecil memang sudah di takdirkan kepo, lantas ngebuka lembar demi lembar tulisan tangan guru ngaji gue itu sampai akhirnya gue nemuin tulisan tangannya, nah menariknya, guru ngaji gue ini ternyata seneng buat puisi karena di buku tulisnya itu banyak gue temui tulisan tangannya yang semuanya berisi tentang kekagumannya pada seoarang wanita, pokoknya manis banget lah kata-katanya. Seriusan!!!!!! Bahkan dulu buku itu sampe gue simpennnnn, tapi udah nggak ada lagi... Sayang banget ya... Bahkan dulu gue pernah dapet buku bekas juga (kalau ini punya tetangga gue) nah disana ada juga tulisan tangannya, kata-katanya juga cukup bagus, tapi kali itu yang buat gue terhipnotis itu bukan kata-katanya melainkan hasil gambarnya, sumpah itu kocakkkkkkkkk dan gara-gara buku itu gue bisa gambar tampak belakang wanita dengan hanya pake BH aja *nulis sambil ketawa-ketawa nggak jelas* gue seriusan!!! bahkan dulu temen gue nggak percaya gue bisa gambar begituan hahahahah, oke lupakan karena tulisan ini nggak lulus sensor.

Lo pernah nggak nemuin ada anak SD yang sekepo itu sama tulisan-tulisan tangan orang? sama buah pemikiran orang? Nah itu gue dulu kayak gitu... Makanya kebiasaan gue itu terbawa sampai sekarang, kebiasaan apa? kebiasaan buat baca buku catatan temen-temen kuliah gue, gue selalu pinjem bindernya cuma untuk meriksa apakah disana ada curhatan-curhatannya atau enggak, bahkan di tempat kerja pun gue begitu, saat gue lihat di kubikel temen gue ada buku tulis diem-diem gue buka-buka buku tulis mereka dan berharap menemukan sesuatu untuk di baca disana, bahkan parahnya, gue juga sering banget buka-buka di dokumen atau di notepad, hasilnya???? enggak ada!!!! kalau gue, dimanapun gue berada, gue selalu berusaha untuk meninggalkan jejak lewat tulisan-tulisan nggak jelas, siapa tahu ada yang kagum *lho*

Gue suka banget sama puisi hal ini juga bisa gue lihat di kertas-kertas HVS yang sampe saat ini masih memenuhi lemari buku gue, bahkan ada satu map khusus dalam lemari yang isinya itu hasil coretan tangan gue, ada yang berupa cerita pendek, ada yang berupa puisi, ada juga tulisan-tulisan setengah jadi yang masih mengisi lemari gue, adakalanya gue buka untuk sekedar baca-baca tulisan gue disana, ada yang buat gue senyum-senyum sendiri ada juga yang buat gue nggak percaya bahwa ada tulisan gue yang kata-katanya itu bener-bener ALAY!!!!! kata-kata yang gue sendiri nggak ngerti apa yang  melandasi gue sampe bisa nulis kayak gitu, saking nggak masuk akalnya tulisan gue.... Kayak sekarang pun nih, saat gue lagi nulis ini, gue juga nggak tahu apa yang melandasi gue untuk nulis ini.... Nggak adaaaaaaaaa!!!! Tiba-tiba, yaudah nulis aja... Nggak masuk akal????? banget!!! karena   nggak ada satupun tulisan gue yang memang masuk akal.

Gue seneng nulis puisi, tapi kalau boleh jujur puisi itu paling mudah di tulis saat lo tengah dilanda resah, atau mungkin saat lo berada di titik terendah dalam kehidupan, maksud gue saat sedih. Saat sedih kata-kata mudah banget mengalir, entah itu bakal kayak gimana, entah orang lain akan memaknai apa, tapi yang jelas paling mudah nulis puisi saat lo sedih.
Mmmh, gue suka banget sama puisi-puisi Aan Mansyur dan yang paling gue suka banget itu puisinya yang judulnya BATAS, kebetulan itu ada di film AADC 2 dan itu sumpah keren banget...

Semua perihal diciptakan sebagai batas. Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain. Hari ini membatasi besok dan kemarin. Besok batas hari ini dan lusa. Jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota, bilik penjara dan kantor walikota, juga rumahmu dan seluruh tempat di mana pernah ada kita.

Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta. Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi ini dipisah kata-kata. Begitu pula rindu, hamparan laut dalam antara pulang dan seorang petualang yang hilang. Seperti penjahat dan kebaikan dihalang uang dan undang-undang.

Seorang ayah membelah anak dari ibunya — dan sebaliknya. Atau senyummu, dinding di antara aku dan ketidakwarasan. Persis segelas kopi tanpa gula menjauhkan mimpi dari tidur.

Apa kabar hari ini? Lihat, tanda tanya itu, jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi.


Kenapa gue bisa suka sama puisi Aan Mansyur yang ini, entah kenapa gue merasa maknanya bener-bener bagus.... dan itu bener-bener bisa buat gue jatuh cinta sejak awal gue denger puisi itu untuk pertama kali... Bahkan gue merasa bahwa puisi itu bener-bener cuma buat gue *mulai deh* Pokoknya keren lah.

nah, kalau yang bakal gue cantumkan di bawah ini merupakan puisinya mbak Ratna Dumila *karena gue copas dari Blognya* gue suka banget puisi-puisi yang di tulis disana, entah kenapa menurut gue maknanya juga dalem banget, dan maksudnya ini jelas gitu *menurut gue lho* meski gue juga nggak ngerti-ngerti banget...

kepada seseorang dari masa lalu,
apa kabarmu hari ini?
lama kita tak bersua,
pagi itu kau kirim kabar untuk bertemu

bukan perkara mudah melupakanmu
butuh waktu lama untuk mengeringkan luka
pada kenangan lama aku ingin lupa
lalu aku ingin tegar seakan tak apa-apa

hidupku sudah baik-baik saja tanpamu
aku telah menatanya nyaris sempurna
lalu mengapa aku harus menoleh ke belakang?
pada seseorang dari masa lalu penoreh lara

maka maafkan aku siang itu..,
aku tak bisa menemuimu
kirimlah kabar seperlunya
jaga dirimu baik-baik
jaga dirinya baik-baik
kepadanya kau titipkan hidup, bukan padaku

kurasa kau pun tahu apa alasanku begini

karena manusia tak bisa menguasai rasa
lalu pada aksara aku mengaku

wahai seseorang di masa lalu..
apa kabarmu hari ini?

kulipat cerita kita hari ini..

sumpah demi apapun gue suka banget sama puisinya yang ini, entah kenapa meski gue udah baca berulang-ulang tapi ini nggak bisa buat gue bosen. Demi!!!!! kata-katanya itu lhoooooooooo.....

Cukup cukupilah ..
Sayangku..
Terkadang kita harus terima ketika telapak tangan kita hanya mampu menggenggam bintang..
Meski mata kita terus tertuju pada matahari..
Syukuri sayang, karena bintang pun tetap akan benderang..

Sayangku..
Terkadang kita harus tersenyum ketika sebenarnya keadaan mendesakmu menangis..
Syukuri sayang, setidaknya mereka di luar sana tak menyaksikanmu bersedih
Kau adalah buah buah ketegaran

Sayangku..
Terkadang sayap kita hanya mampu berkepak hingga langit kedua atau ketiga..
Sementara pandanganmu memaksakan berada di langit ke tujuh..
Terimalah sayang, ini sudah cukup tinggi dibandingkan yang lain..
Bukan menyerah tapi ini adalah cukup..

Sayangku..
Tak semua sesuai rencana
Hanya yang terbaik yang membesarkan hati jiwa
Aku cinta kau
Tak ada kesangsian lain yg bisa kita raih
Namun tidak sekarang..

Aku masih cinta kau..
Cukup cukupilah kurangmu..

Senja ini kau ku dekap...

kala aku tak bertuan ..
Aku tidak ingin berkata-kata
Karena hanya akan melingkar-lingkar
Ada kalanya kau dan aku harus sadar
Kadang apa yang ada di hati dan alam pikiran
Tak bisa diungkapkan oleh abjad maupun kata dalam kamus

Aku hanya ingin bersandar
Di bahu kecilmu
Maaf kali ini aku tak menyunggingkan senyum
Kau tahu galau merampas semuanya

Dari sandaranku saja terjemahkan sebisamu
Ada beban yg ingin kubagi
Terjawab mengapa mataku kosong beberapa saat ini

Aku tak minta banyak, Sayang
Peluk aku
Mungkin aku akan tenang
Atau justru menangis menumpahkan sesak
Dan memelukmu erat, pasrah ikut arusmu

Tak perlu kau berkata banyak
Terima saja sandaran kepalaku di bahumu
Artinya besar..
Kau legakan sesak di seluruh duniaku

Aku tak bertuan sekarang ..
Aku digoyang bimbang
Dan padamu aku diam
Minta dicarikan tujuan..

Gue suka banget sama puisi-puisinya mbak Ratna Dumila, dan menurut gue puisi ke 2 dan ketiga ini sebenernya ditujukan untuk anaknya.... entah kenapa gue berpikir kayak gitu, kalau puisi yang ketiga gue berpikir gitu karena ada yang mempertegas itu dari tulisannya yang "Di bahu kecilmu" dan ini lebih kayak gimana seorang ibu yang ingin menumpahkan kesedihannya pada anaknya, membagi apa yang di rasa seorang ibu lewat pelukan ke anaknya, karena kan ada sumber yang bilang kalau hubungan bantin antara ibu dengan anak begitu kuat jadi tanpa berkata apa-apa anak akan tahu apa yang dirasa ibunya, itu kenapa gue beranggapan bahwa ini sebenernya di tujukan buat anaknya. maafin saya kalau sok tahu yak mbak Ratna.

Gimana kalau puisi gue? puisi gue sepenuhnya gue tulis biasanya lebih atas curhatan, dan gue sebenernya nggak bisa nulis puisi, bahkan gue sebenernya nggak bisa nulis apa-apa mau itu cerpen atau apapun, hanya saja gue terlalu memaksakan *ngaku kan-_-* makanya gue jarang posting puisi, karena gue malu untuk mempostingnya!!!!
Diluar itu gue suka banget sama puisi, gue harap setiap orang juga bisa untuk suka sama puisi, dan mau untuk belajar untuk menulisnya.... Belajar juga tentang karya-karya sastra indonesia, bahkan kalau bisa belajar juga karya sastra luar, belajar buat baca-baca tulisan dari Austen, F. Scott Fitzgerald, Ernest Hemingway, Mary Shelley, Ee Cumings, Elizabeth Bishop, Shakespear, Kafka, dll. Sumpah karya-karya mereka keren banget, meski gue juga jujur nggak terlalu faham sama bahasanya yang bener-bener beda banget sama karya-karya zaman now. Tapi itu bakal berguna banget, sumpah!!!!

Oke..... Apa makna puisi buat lo??????????????????

Wednesday, January 16, 2019

Ingin Lupa (5/100)

Ada luka di hati saya yang tak mungkin sembuh
Luka yang telah berakar dalam hingga menutupi sisi baik saya
Luka yang telah menyatu pada daging dalam tubuh saya
Dan mengalir di dalam darah saya
Sebuah luka yang saya ciptakan sendiri dan di pupuk oleh waktu
Juga anda

Saya tak pernah merasa baik atau sangat baik
Menjauh dari anda adalah hal terbaik
Lari dari hidup anda adalah yang terbaik
Maka kembali saya tata hati yang pernah luka
Saya mulai kehidupan yang sempat terhenti
Dan saya
Belajar untuk menjadi apa adanya saya
Tanpa anda

Sunday, January 13, 2019

Rasanya Kuliah Karyawan di Universitas Mercu Buana Jakarta (4/100)

Aaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhh *ceritanya teriak* udah mau masuk semester baru aja nih gaessssssssss!!!! Udah ada persiapan belom, yang mau magang mana suaranya????? Yang mau nyusun SKRIPSI mana suaranya? Yang mau langsung nikah aja nggak mau lama-lama kuliah mana suaranya??? *sudah mulai nggak jelas* Buat yang terakhir itu, untuk para pejuang yang sudah lelah dengan tiap tuntutan tugas, akhirnya memilih untuk menikah wkwkwkwk, bercanda lho ya!!!!
Kenapa gue menulis judul seperti ini? seolah gue berpengalaman banget gitu di mercu atau gimana, sama sekali enggak!!! Gue menulis ini hanya untuk berbagi cerita sama orang-orang diluar sana yang kepingin kuliah di kampus ini, karena sebagai mahasiswa yang dulu pernah jadi CALON MABA gue juga sering banget cari tahu tentang universitas yang mau gue tuju, dan gue biasanya cari refrensi berdasarkan blog-blog orang-orang yang pernah atau sedang kuliah di universitas tersebut, kayak gimana dulu gue juga sering cari tahu mercu dari google dan berharap ada yang menulis ulasannya tentang mercu di blog pribadi, tapi ternyata jarang banget. Makanya disinilah gue sekarang, menulis pengalaman gue yang baru berkuliah di universitas ini selama lebih kurang 5 semester (menjelang 6 karena tinggal menghitung minggu).
pemandangan gedung B dari gedung C
Gue kuliah di Universitas Mercu Buana yang ada di Meruya atau biasanya dikenal dengan kampus A. Mercu itu setahu gue ada beberapa, kayak di Menteng, Bekasi, Depok, warung buncit (yang terbaru). Nah kampus A ini merupakan apa ya? Mungkin pusatnya ya, karena memang selama gue kuliah disini ada beberapa orang yang nanya gue tentang letak Bagian Keuangan dimana, Bagian ini, bagian itu adanya dimana? dan rata-rata yang nanya itu mahasiswa mercu dari kampus bekasi atau yang di menteng.... Mereka bilang kalau mereka belum pernah kesini sebelumnya, dan biasanya mereka datang untuk ngurusin masalah sidang atau wisuda, semacam itulah intinya.. Karena yang berhubungan dengan itu bakal langsung ke kampus A.  Bahkan dulu waktu pertama kali gue ke mercu gue juga nyasarrrrrrrrrrr, kok bisa?????? Bisalah!!! karena gue nanya tentang ruang pendaftaran ke mahasiswa disana dan ternyata dia mahasiswa mercu tapi dari kampus menteng, dan dia pun sebenernya nggak tahu *gubrakkkkkkkkkkkkkkk* alhasil gue di arahkan ke bagian pendaftaran untuk mahasiswa reguler... Padahal saat itu gue maunya kuliah kelas karyawan wkwkwkwk. Nah ngomongin masalah pendaftaran, jadi pendaftaran untuk kelas reguler sama kelas karyawan itu beda ya... Kalau kelas karyawan ruang pendaftarannya masih 1 gedung sama gedung rektor, jadi paling depan gitu kalau dari pintu masuk utama. Nah kalau pendaftaran mahasiswa reguler itu adanya di Tower, jadi pintu masuknya dari pintu *tiba-tiba bingung nggak bisa jelasin* pintu mana yah jelasinnya??? bingung gue, soalnya gue juga nggak tahu yang mana pintu utamanya di mercu hahahahahah. Oke lupakan, intinya sih kalau mau masuk dari pintu pertama (yang berhadapan langsung dengan indomaret atau yang ada air mancur dengan tulisan kampus) itu bisa ke tower... tapi harus muter-muter dan tanya sana-sini ke mahasiswa yang ada disana soalnya nanti bakal lewat kantin dulu, tapi kalau langsung dari pintu yang satunya lagi.... itu langsung ke towernya dan pas lo masuk udah langsung bagian pendaftaran, karena bagian pendaftarannya ada di lantai 1.
Selama 5 semester gue kuliah di mercu, ada banyak banget hal yang udah gue dapet dari sana. Mulai dari pengetahuan yang kayaknya nggak akan pernah habis, teman-teman yang super baikkkkkkkkkkk, tugas-tugas kuliah yang bawa banyak pengalaman baru, pokoknya banyak lah yang nggak bisa gue sebutin satu per satu di tulisan ini. Kayak pengalaman lucu temen gue yang dateng ke kampus pake sendal jepit swalow lantaran hujan, padahal dikampus terang benderang *itu sumpah kocak* sampai adegan mahsiswa yang kesel-keselan sama dosennya, pokoknya macem-macem deh campur aduk. Kayak di semester ini aja, di salah satu mata kuliah yang gue ambil ada satu mata kuliah yang dosennya super-super nggak jelas, kenapa nggak jelasnya???? bayangin aja selama kuliah sama dia kita nggak buat grup, ini kan penting buat kasih informasi apa-apa ke mahasiswa. Kalau masalah itu yaudahlah yah nggak masalah, tapi yang aneh, di kelas itu juga nggak ada yang ditunjuk sebagai ketua kelas, jadinya pas ada apa-apa kita nggak ada yang dikasih tahu. Kayak kemarin, ketika kegiatan dikampus sudah diliburkan menjelang UAS eh di mata kuliah ini kita harus masuk lantaran ada KP (Kelas Pengganti) lantaran beberapa waktu lalu nih dosen nggak masuk (tanpa pemberitahuan apa2 ke kita). Alhasil dengan perasaan legowo di sabtu pagi yang cerah itu kita udah pada stand by di kampus dari jam 7 kurang karena kelas dia di mulai jam 7 teng. 15 menit berlalu...20 menit berlalu...30 menit berlalu...mahasiswa semakin gelisah lantaran nih dosen masih belum nongol-nongol jugak... sampai akhirnya waktu menunjukkan jam 8 nih dosen masih belum muncul-muncul jugak... akhirnya setelah pada capek nunggu atau lebih tepatnya kesal nunggu, salah satu diantara kami memutuskan untuk telphone nih dosen setelah WA kita nggak di bales-bales sama dia, dan berselang berapa menit dia chat atau telphone gitu ke temen gue dan bilang bahwa "aduh maaf, tadi saya udah dateng.... tapi karena sepi saya pikir nggak jadi, jadinya saya pulang..." FUCK!!! kita semua terbelalak... kita semua kesal... kita semua di permainkan... kita semua... ARGGGGGGGGGHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH..... kalau memang nggak jadi harusnya bilang, saya nggak bisa dateng!! jangan bilang kalau dia udah dateng ke kelas dan bilang nggak ada siapa-siapa dan dia pulang!!! nggak masuk akal, karena memang kita udah dateng dari jam 7 kurang, terus dia masuk ke kelas lewat mana???? jelas-jelas kelasnya juga dikunci.... dan.... kampus memang sepi, karena hari itu kegiatan belajar mengajar sudah diliburkan menjelang UAS. tapi kita nunggu di depan kelas 1 jam lebih!!!!! emosi kan gue jadinya. temen-temen gue pada komplain perihal itu, tapi belakangan ini akhirnya kita tahu bahwa dosen yang lain aja sampe senyum-senyum pas temen gue yang sempet ada masalah absen sama dia "curhat" ke dosen lain. Di tengah kekesalan itu salah seorang temen berkata... "harusnya nih dosen sering nonton acara di indosiar, biar tahu ajab tukang boong itu nanti matinya kenapa" *gue ngakak* "kalau ada cerita yang diangkat karena terinspirasi dari nih dosen, gue bakal kasih judul, azab dosen tukang bohong kuburannya di penuhi software bajakan" *lagi-lagi gue ngakak* sumpah, ternyata temen gue pemikirannya luar biasa lho, belum lagi temen gue yang lain, dia sampe berkali-kali curhat di instagramnya perihal ini... buat video... bayanginnnnnnnnnn... Yah begitulah.
ngemper di jam kosong, ini pas ramadhan tahun 2017.
Kuliah karyawan itu bukan berarti "alahhhhhhh, enak kok kuliah cuma seminggu sekali" please, jangan pikir kayak gitu. Karena pada kenyataannya, tugas anak kelas karyawan itu sama aja kayak kelas reguler... Banyak tugas!!! Apalagi kalau lo ambil jurusan broadcasting kayak gue, parahhhhhhhhhhhhh!!!! Seperti di beberapa curhatan gue yang telah lalu, kelas karyawan juga tugasnya nggak kalah jauh... lo tetap berkewajiban untuk buat film pendek, untuk buat film dokumenter, program tv kayak talk show atau game show, buat sinopsis film, buat poster, tapi yang paling banyak itu ya buat karya-karya kayak gitu yang nantinya bakal di upload ke akun youtube masing-masing kelas, atau kadang kita wajib punya website or blog untuk tugas menulis artikel, jujur kalau yang terakhir gue belum dapet.... pingin banget malah gue dapet mata kuliah itu, soalnya gue kan suka nulis wkwkwkwkwk. Nani, selain kayak gitu apa ada tugas lain kalau anak broadcasting? buanyaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkk, wawancara... buat program berita.... praktek jadi presenter.... praktek jadi reporter.... jadi jangan pikir, kelas karyawan nggak kayak kelas reguler.... sama!!! kalau tugas nggak di beda-bedain, cuma mungkin porsinya aja nggak sama, karena kan kalau reguler ketemunya tiap hari beda sama kelas karyawan yang cuma seminggu sekali. Tapi sedihnya kelas karyawan itu NGGAK BISA IKUT EKSTRA KURIKULER dan Organisasi kampus *yaiyalah kan anak karyawan, senin-jumatnya kerja* padahal sebagai mahasiswa gue kepingin banget ikut ekstra kurikuler, kepingin gabung di ekstarakurikuler Fotografi, pingin gabung ke mercu Tv sama radio mercu, apa daya daku cuma anak karyawan *pasang emot sedihhhhhhhhhhhhhhh* dan sebagai mahasiswa karyawan, fasilitas mercu yang benar-benar terasa buat gue selain akses wifi yang lumayan (pake banget) gue juga bisa merasakan suasana Perpustakaan kampus yang nyaman, bersih, terstruktur, dan... nyaman... dan nyaman... dan... nyaman lagi.... mungkin ini karena pengalaman gue belum ada kali yah di perpustakaan-perpustakaan kampus lain jadinya gue puji-puji perpustakaan di kampus gue wkwkwkwkw. Waktu gue masih jadi mahasiswa baru, perpustakaan ini ajang gue untuk nongkrong sekaligus cari buku-buku untuk ngerjain tugas dari dosen, namun seiring berjalannya waktu gue pun udah mulai jarang dateng ke perpustakaan, sekalinya dateng cuma untuk cari meja kosong untuk meletakkan kepala di atas meja alias tidur wkwkwkwkwk, tapi gue nggak kayak gitu kok, sumpah!!!! pernah sih, tapi paling baru sekali.... biasanya gue dateng ke perpus itu kalau nggak ngerjain tugas, paling cuma ketak-ketik nggak jelas buat cari inspirasi nulis, seriusan! Pokoknya, perpustakaan mercu itu keren lah, tempat ngadem paling oke, lho???????????
ini satu2nya gambar yang gue punya tentang perpustakaan wkwkwk
perpustakaan ada di lantai 5 & 6, bisa kelihatan dari rak2 itu.


Apalagi ya? Oiya, gue suka kesal tiap kali ada yang nanya gue kuliah dimana terus pas gue jawab Mercu, terus mereka nggak percaya *nulis dengan muka flat* lah, kan gue jawab... Kalau gue jawab gue kuliah di UPH kan malah lebih nggak percaya!!!!!! yaiyalah, kuliah di mercu aja nyicil bayar semesternya wkwkwkwk *curhat* kata sebagian orang kuliah di mercu itu lumayan mahal, menurut gue sih relatif ya, soalnya kalau di bandingin universitas-universitas lain di Jakarta mercu termasuk biasa aja karena kalau di univ lain kan belum tentu bisa dicicil perbulannya sementara di mercu lo bisa bayar  biaya semester itu tiap bulan, kalau ini sih katanya cuma untuk kelas karyawannya aja, nggak tahu juga deh. Berapa biaya perbulannya? tergantung! setahu gue sih fakultas komunikasi biayanya lebih tinggi dari fakultas lain... Mungkin karena komunikasi punya beberapa lab praktek sendiri dan perlengkapannya lumayan mahal atau apa lah yang gue nggak ngerti, tapi yang jelas biayanya beda sendiri. Kalau gue dulu, gue masuk tahun 2016 untuk uang pangkalnya kalau nggak salah 11 jutaan dan uang semester itu Rp.6.600.000... lumayan yah... beda banget sama Univ yang dulu pernah mau gue masukin, untuk jurusan yang gue minat biaya per semesternya cuma 3 jutaan, tapi ya gitu, kelas reguler... jadi harus masuk tiap hari.
Nah, kalau yang mau kuliah disini jangan kaget ya... kaget kenapa? karena kalau di mercu ini kelasnya di campur dan sistemnya moving class, jadi ada kalanya lo yang baru masuk semester pertama udah gabung sama orang-orang dari semester 3, semester 4 atau lebih, soalnya di mercu itu sistemnya kita yang isi KRS sendiri jadi adakalanya ketika kelas di semester 2 atau 3 atau lebih dari itu udah penuh, kita bakal masuk di kelas yang kosong, nggak peduli lo baru semester 2 yaudah masuk aja di semester 3... jadi adakalnya juga lo yang udah semester 5 kayak gue bakal ambil mata kuliah di semester 3 yang dulu belum sempat di ambil lantaran kelasnya penuh, begitu gaes..... tapi itu menyenangkan lho, karena kita bisa punya temen-temen baru yang pengalamannya sudah banyak, apalagi kalau kelas karyawan di sana banyak juga yang udah punya pengalaman malang melintang di industri yang mau kita masukin ini... dan catatan, anak karyawan itu nggak tua-tua lho!!! kenapa gue bilang gitu, karena pernah temen gue "anak karyawan tua-tua ya ni?" enggak, sumpah.... gue anak karyawan juga lhoooo, gue tua nggak???? enggak kan? enggak menjawab ya???? hahahahaha, pokoknya, anak karyawan itu bukan berarti mereka yang udah tua-tua, karena sebenernya kelas karyawan itu anak-anak yang baru lulus sekolah menengah terus dapet pekerjaan dan kepingin terus untuk mengenyam ilmu, jadi ya sebenernya banyak yang seumuran, paling selisihnya cuma satu atau dua tahun sama kita. Ada nggak yang lebih dari itu? ada, tapi bisa di hitung jari, karena biasanya kalau kayak gitu tuntutan dari pekerjaan mereka untuk punya gelar guna mempermudah mereka untuk mendapatkan posisi yang sesuai di kantor, karena kerja udah lama, perusahaan udah trust banget tapi ijazah ternyata cuma d3 atau SMA jadinya mereka kuliah lagi deh.... selama di mercu sih, gue baru berapa kali ya sekelas sama orang yang pengalamannya banyak kayak gitu, kurang lebih 2 lah....
Diluar itu, mercu termasuk kampus yang lumayan ketat perihal absen mengingat kita yang kelas karyawan, karena dalam 1 semester kita cuma dapet izin 5 kali nggak masuk untuk setiap mata kuliah, namun itu juga bukan berarti lo masih bisa lulus, karena saat lo udah 5x absen kemungkinan terbesarnya adalah, lo nggak lulus di mata kuliah tersebut dan itu berarti lo harus ngulang.... Ah, selamat mengulang....
Gue pernah ngulang!!!! Bukan karena absen, bukan karena gue nggak ngerjain elearning atau bermasalah sama dosen, terus?????????? karena gue nggak ngerjain UAS yang sistemnya take home. Kok bisa????? bisa lah, kan waktu di semester 1 dulu gue termasuk mahasiswa yang males untuk menjalin komunikasi, sekarang juga masih kayak gitu tapi better lah dibandingkan dulu. Nah, saking tuh dosen bener-bener baik, dia nyuruh ketua kelas buat menghubungi gue, karena dulu gue nggak sempet kasih kontak person akhirnya dia coba hubungi gue lewat pesan di facebook dan itu nggak sempet gue baca, hal yang pada akhirnya membuat gue nggak tahu kalau untuk UAS dosen kasih tugas buat mahasiswanya untuk buat kayak jurnal atau apa gitu, dan karena hal itulah gue ngulang!!!!! Parahnya, mata kuliah itu adalah mata kuliah yang paling gue sukaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.... Makanya, sekarang gue lumayan teliti perihal itu, meski ada kalanya bandel juga hahahahah.
Jujur, semester depan ini harusnya gue udah semester 7, tapi karena gue pernah ambil cuti di semester 4 dulu, jadilah gue baru mau masuk semester 6. Padahal kalau gue udah semester 7 gue udah harus ada persiapan untuk magang, tapi yasudahlah. Ngomongin masalah cuti, mercu buana memberi kesempatan mahasiswanya untuk cuti itu maksimalnya 2x (ini kata teman-teman gue dan senior) tapi jangan dipake lah ya, sayang.... harusnya lo udah lulus bareng temen-temen lo, tapi gara-gara lo cuti jadinya lo lulus belakangan, kan nggak lucu....
Intinya sih, dimanapun kalian mau kuliah.... Karyawan atau bukan, jangan sampe ngulang.... belajar yang bener, kalau sekarang sih masih belum terasa apa dampaknya... tapi nanti, lo bakal nyesel kenapa dulu lo nggak kuliah sungguh-sungguh, apalagi yang punya mimpi buat lanjut ke luar negri, belajar deh yang bener... Insya Allah, Allah kasih jalan buat kalian.... Karena gue berpikir bahwa, gelar S1 itu udah bukan apa-apa lagi, karena udah banyak banget mereka yang udah dapet gelar S1 dan masih nganggur, entah karena idealisme atau memang kurangnya kesempatan untuk kita. Jujur, gue sebagai mahasiswa kelas karyawan merasa kadang iri sama anak-anak kelas reguler, kenapa? karena ketika mereka lulus, adakalanya lebih mudah untuk mendapat pekerjaan yang baik, sementara yang kuliah sambil kerja ketika mereka lulus dan mau dapet pekerjaan sesuai dengan apa yang mereka cita-citakan tetep agak sulit. Memang sih ini cuma dari sudut pandang gue, semoga sih gue salah yah.... Buat kita, yang berjuang untuk memperbaiki kehidupan kita, semoga kita bisa konsisten yah gaes untuk mengejar apa yang kita mau...... Semoga rencana yang disiapkan Allah untuk kita bisa mengobati perjalanan panjang yang sudah kita lewati.... sekian yah curhatan gue, merci beaucoup!!!!


kalau jadi maba biasanya gini, foto di depan tulisan universitas mercu buana. 

Monday, January 7, 2019

Contoh Skenario Film Pendek "OUR DREAM" Cinta Tapi Beda (2/100)

Anak Broadcasting ya?????? *entah nanya siapa?* Pernah di suruh buat naskah film sama dosen? Pasti!!!!!! Tapi bingung gimana nulisnya?????? Sama gue jugakkkkkkk.... Semester 5 ini gue dapet mata kuliah Sinematografi dimana dalam kelas ini gue memiliki kelompok untuk membuat sebuah film pendek untuk syarat mengikuti UAS, dan dalam kelompok tersebut gue, Nani Arpan, di tugaskan untuk membuat Skenario film.... Padahal, dikasih tahu aja enggak gimana cara buatnyaaaa... Tahu aja enggak skenario film itu bentuknya kayak apa????? Pernah bikin film, tapi nggak pake skenario-skeanrioan... Pake Skenario sih tapi ala kadarnya. Tapi di dosen ini???? semuanya harus serba kayak buat film beneran.... Nah, makanya sekarang gue mau tunjukkin nih skenario hasil gue sendiri.... semoga bisa menjadi gambaran ya, dan bisa menjadi pelajaran buat kalian yang nggak mau salah kayak gue wkwkwkwkwk.

Notes : buat skenario itu nggak sembarangan yak guys, ada software khususnya juga... kalau di komputer sih biasanya akoh pake Final Draft, tapi kalau mau fleksibel dan bisa buat dimana aja, mungkin pas lagi perjalanan dari kampus ke rumah atau sebaliknya bisa pake Cetlx, itu bisa di download di smarthphone kaliannnnnnhhhhh!!!!
Nah, kalau skenario gue ini gue tulisnya di Ms Word, maklum dulu gue awam perihal ituuuuu wkwkwkwk. So, jangan ikutin gue yaaaahhhhhhhh....
poster film kitaaahhhhhhh
Our Dreams
Written by Nani Arpan

1. INT. kantor Joice - Ruang kerja - day
Joice tengah duduk di meja kerjanya, sibuk memandang layar laptop yang tengah menampilkan jendela microsoft word. Joice terlihat begitu serius.
Irene, berjalan dari arah lain dan mendekati Joice yang masih menatap layar laptop dengan serius.
IRENE
bukannya hari ini lo ada miting sama penulis baru ya?
Irene menarik kursi dari meja lain tepat ke samping Joice, dan mendudukinya.
JOICE
miting?.... nggak ada.
IRENE
free dong hari ini?
joice menatap Irene dengan pandangan curiga. pandangan penuh dengan pertanyaan. lantas ia berkata
JOICE
nggak bisa di bilang free juga, nih gue lagi kerja (nunjukin  layar laptop ke Irene)
IRENE
lo tau kan Jo kemana gue bisa curhat?
Joice menatap wajah Irene dalam.
JOICE
oke, intinya?
IRENE
gue berantem lagi sama Rian, sepele, gara-gara gue negur dia yang menurut gue sok-sokan skeptis perihal keyakinan, kadang gue suka mikir, apa selama ini gue pacaran sama Atheis?
JOICE
lagian ngapain sih ngebahas masalah gituan? lo nya juga sih.
IRENE
gue cuma lagi baca artikel tentang Tom Cruise waktu dia jemput kemarin, terus mulut gue yang lincah ini nggak sengaja ngomentarin tentang Scientology yang dianut Tom Cruise sebagai agama yang mahal.
JOICE
terus?
IRENE
kita debat.
Joice tertawa mencibir.
IRENE
semakin kesini... gue merasa bahwa kita semakin jauh dari kita yang dulu. kalau nggak berakhir dengan diem-dieman ya pasti adu argumen. entah siapa bener atau salah, intinya kita berantem aja.
JOICE
gue pernah kayak gitu dulu (sambil senyum ke Irene) apalagi gue sama dia sama-sama keras, gimana ya?.... batu ketemu batu gitu Ren, nggak ada yang mau kalah kalau udah adu argumen.
IRENE
persis gue sama dia..... tapi gue nggak mau  berakhir kayak lo...
JOICE
ya jangan pikir macem-macem gitu, setiap orang kan pemikirannya beda-beda. buruk di gue belum tentu buruk di orang lain, gak bisa di gue bukan berarti nggak bisa di 'lo kan?
IRENE
segala kemungkinan itu bisa aja terjadi, kan?
JOICE
gak ada jurang pemisah apapun antara lo sama Rian, lo cuma jenuh. dan ketika lo sama dia berani untuk mengambil langkah baru lagi, semuanya bakal normal.....
Joice menatap Irene dengan tatapan penuh pengertian.
2. EXT. Stasiun - di kursi tunggu - day
Rasyid tengah duduk di kursi sebuah stasiun, dengan sebuah laptop terbuka di pangkuannya. sementara itu, matanya sibuk menulusuri foto demi foto di dalamnya. sampai tak sengaja fotonya tengah berdua dengan Joice muncul di layar laptop.
Rasyid memandang foto itu sebentar, tatapannya penuh kerinduan. lantas ia menutup laptopnya kasar, dan memasukannya kedalam tas.
Rasyid berjalan melintasi ruang tunggu dan berdiri di pinggir peron, menunggu kereta. dan masuk ke dalam kereta saat kereta berhenti.
3. INT. kantor Joice - ruang kerja - day
IRENE
jadi, bagaimana akhir lo sama dia sekarang?
JOICE
seperti yang kebanyakan orang pikir, mereka lebih tahu bagaimana ini berakhir.
IRENE
nggak ada yang lebih tahu  selain lo dan dia. selalu ada kemungkinan, bukan?
JOICE
......
handphone irene berbunyi, ia melihat nama yang tertera di layar. memberi isyarat pada joice untuk mengangkat telphone. Irene berjalan menjauh.
Joice kembali ke layar laptopnya, menyibukkan diri kembali.
4. INT. sebuah kaffe - day
(2 MINGGU YANG LALU)
Joice dan ibunya duduk berhadap-hadapan. cukup lama mereka saling diam satu sama lain. sampai akhirnya Elizabeth, mama Joice berkata.
ELISABETH
mama udah bilang sama kamu berkali-kali, nggak ada masalah apapun dengan itu. even dia jewish, budha, s
cientology, muslim, apapun itu. asal itu cuma temen, bukan pacar.
joice mengangguk. Elisabeth memajukan tubuhnya ke Joice, menatap dalam mata anaknya tersbut.
ELISABETH
apa maksud kamu dengan mau ngenalin dia ke mama?
JOICE
aku cuma mau mama sama dia saling kenal, biar mama tahu laki-laki seperti apa yang bakal mendampingi aku kelak.
elisabeth kaget dengan pernyataan joice, matanya sedikit terbelalak.
ELISABETH
kamu jangan sembarangan kalau ngomong.
JOICE
aku udah duga reaksi mama bakal kayak gini....
ELISABETH
gak cuma reaksi mama yang kayak gini Jo, mama yakin, orangtua dia pun kalau tahu anaknya berhubungan dengan kamu, pasti akan bersikap sama seperti mama.
elisabeth memandang wajah joice dalam.
ELISABETH
berhenti.. mama mau kamu hentikan ini secepatnya.
JOICE
atau??
ELISABETH
semua akan semakin sulit kedepannya.
JOICE
kita udah jalan cukup lama untuk ini, dan itu bukan berarti ketika mama bilang berhenti aku bakal berhenti.
ELISABETH
ooo.... apa itu berarti kamu akan terus lanjut walau mama sudah pasti nggak akan setuju?
JOICE
......
elisabeth meraih tangan joice dan menatap matanya dalam. cukup lama mereka diam satu sama lain.
ELISABETH
kamu nggak akan pernah nyakitin hati mama, mama tahu itu.
elisabeth menarik nafas panjang. melepaskan genggamannya. meraih handphone dari atas meja. mengeceknya sebentar dan memasukannya ke dalam tas. ia bergegas untuk pergi.
joice memerhatikan elisabeth.
JOICE
mama mau kemana?
ELISABETH
balik ke kantor. mama ada internal miting 1 jam lagi.
JOICE
aku belum selesai ngebahas ini.
ELISABETH
intinya enggak, Jo, mama nggak mau di kenalin sama dia. dan mama nggak mau kenal sama orang yang buat kamu akan ninggalin mama.
Joice tertawa tidak percaya.
JOICE
maksud mama apa?
ELISABETH
kamu tahu maksud mama.
elisabeth berdiri dari duduknya. berjalan meninggalkan joice yang masih tidak percaya.
5. EXT. di depan sebuah kaffe - day
Elisabeth berjalan keluar ketika Rasyid bergegas masuk ke dalam kaffe.
6. INT. sebuah kaffe - day
Rasyid berjalan menghampiri Joice yang tengah tertunduk sendirian. ia mengambil duduk tepat di depan Joice. lantas berkata.
RASYID
apa aku telat?
joice mengangkat kepalanya. menatap Rasyid datar, lantas mengangguk.
                                        CUT TO :
7. EXT. di sebuah jalan - day.
Rasyid berjalan bersisian dengan Joice, di bahunya tercangklong sebuah kamera.
JOICE
apa orangtua kamu juga akan bersikap seperti ini?
RASYID
aku nggak tahu.
JOICE
menurut kamu?
RASYID
aku nggak yakin?
JOICE
kenapa nggak yakin?
RASYID
karena aku nggak pernah kenalin kamu ke mereka. aku nggak tahu bagaimana reaksi mereka kalau aku bawa kamu ke rumah.
JOICE
kenapa kita nggak coba?
rasyid menoleh ke Joice tidak percaya.
RASYID
kamu serius?
JOICE
nggak serius kenapa? kita nggak akan tahu apa reaksi mereka kalau kita nggak coba kan? jadi, kapan kamu mau kenalin aku ke orangtua kamu?
RASYID
kapanpun kamu mau...
mereka melanjutkan jalan mereka. sesekali Rasyid mengambil gambar Joice yang berjalan mendahuluinya. mereka mengobrol. bercanda. saling mengambil gambar satu sama lain.
8. INT. Rumah Joice - kamar tidurnya - night
Joice berbicara dengan irene lewat telphone.
JOICE
gue minta Rasyid untuk ngenalin gue ke orangtuanya.
9. INT. Rumah Irene - ruang tengah - night
IRENE
gila ya lo Jo, udah jelas nyokap lo aja nggak mau ketemu sama Rasyid. lo malah mau ketemu orangtuanya dia? gila lo!
10. INT. Rumah Joice - kamar tidurnya - night
JOICE
mau gimana lagi Ren? toh mau hari ini atau tahun depan pun tetap sama, orangtua Rasyid pasti bakal tahu juga kalau kita punya hubungan.
11. INT. Rumah Irene - ruang tengah - night
IRENE
iya... gue ngerti masalah itu... tapi sekarang bukan waktu yang tepat. lo sendiri bisa lihat reaksi mama lo kayak gimana? apalagi orangtuanya Rasyid?
12. INT. Rumah Joice - kamar tidurnya - night
JOICE
......
13. INT. Rumah Irene - ruang tengah - night
IRENE
pertimbangin lagi, kalau lo mau ketemu... seenggaknya jangan di saat emosi lo lagi nggak baik kayak sekarang-sekarang ini.
joice berdiri di depan jendela, melihat keluar jendela yang sudah gelap.
14. INT. Rumah Irene - ruang tengah - night
IRENE
Jo... (irene menarik nafas) jangan terlalu terburu-buru untuk masalah kayak gini...
15. INT. Rumah Joice - kamar tidurnya - night
JOICE
tapi gue udah siap..
16. INT. Rumah Irene - ruang tengah - night
IRENE
siap untuk?
17. INT. Rumah Joice - kamar tidurnya - night
JOICE
segala kemungkinannya.
         CUT TO :
18.INT. KANTOR RASYID – STUDIO
rasyid duduk sendirian di depan meja siaran selepas on air berita malam berakhir. sementara itu beberapa orang tengah sibuk dengan tugas masing-masing.
Rasyid mengeluarkan handphone dari saku celananya, melihat ada 2 panggilan tak terjawab dari Joice.
Rasyid mencoba menghubungi balik Joice, namun Joice berada dalam panggilan lain.
Rasyid memasukan kembali handponenya ke saku celana.

19. INT. rumah Joice - kamar tidurnya - night
joice mengakhiri panggilan dengan Irene. ia lantas meelihat jam di dinding kamarnya. ia menjatuhkan tubuhnya ke kasur.
                                                     CUT TO :
20. INT. DI KANTOR JOICE - RUANG MITING - DAY
Joice duduk berdua dengan Rossa, penulis yang bukunya ia handle.
JOICE
jadi, buku ke dua ini bakal bercerita tentang apa Cha?
ROSSA
masih sama mbak, tentang perpisahan.
JOICE
perpisahan kayak gimana? (joice bertanya sambil membaca-baca naskah yang tengah ia pegang)
ROSSA
jadi gini mbak, cerita ini bakal bercerita tentang 2 orang kekasih yang sudah jalan cukup lama dalam hubungan mereka. terus karena masalah prinsip, mereka memutuskan untuk mengambil langkah sendiri-sendiri.
JOICE
prinsip? prinsip kayak gimana maksudnya?
ROSSA
tepatnya sih keyakinan mbak...
joice tersedak kopi yang tengah ia sesap.
JOICE
kok berat banget ya?
ROSSA
aku juga awalnya berpikir gitu mbak, tapi ini menarik... karena ini pengalaman ayah aku dulu... jadi sumbernya relevan.
joice kembali membolak-balikan naskah yang sudah jadi tersebut, membaca beberapa bagian.
JOICE
kamu lanjut tulis bab berikutnya, untuk bab yang sudah jadi ini aku lihat dulu.
ROSSA
menurut mbak gimana?
JOICE
aku sih gimana kamunya, kalau menurut aku ini menarik dan... ya, menjual! tapi kamu harus banyak riset juga, karena temanya lumayan berat.
ROSSA
aku sih udah mengamati tentang kisah ini lumayan lama mbak, bahkan sebelum buku pertama aku terbit. tapi karena aku belum pede jadi ya aku hold dulu kisah yang ini.
JOICE
kamu ada pengalaman pribadi?
jois bertanya dengan mimik serius. yang ditanggapi dengan senyuman oleh penulis buku.
ROSSA
kalau aku sendiri yang menjalani, dalam arti.. menjalin hubungan beda agama gini, aku belum. sama sekali belum.
JOICE
tapi???
joice memasang mimik tengah mengorek informasi, mata sedikit disipitkan, dan kepala sedikit dimiringkan ke kiri.
rossa tertawa melihat ekspresi joice yang begitu di kenalnya.
ROSSA
jadi gini mbak, ini pengalaman kedua orangtua aku... mereka bercerai setalah 6 tahun pernikahan.
JOICE
oh ya? (mimik kaget)
ROSSA
iya. itu mengapa aku mau berbagi tentang pengalaman yang dialami orangtua aku disini, tentang bagaimana masalah demi masalah muncul, mulai dari hubungan yang nggak di setujui, bingung untuk menikah dengan cara seperti apa... banyak hal sebenarnya. itu sebabnya, ketika mereka udah nggak bisa lagi membahas itu bareng, perceraian jadi jalan keluar untuk kebersamaan mereka... dan, itu alasan aku nulis ini.
joice kaget mendengar pertanyaan Rossa tersebut.
21. INT. KANTOR RASYID - STUDIO BERITA - DAY
Rasyid tengah bersiap-siap untuk pulang.
TEMAN RASYID
mau kemana? kok buru-buru banget?
RASYID
mau balik dulu. ada urusan sebentar.
TEMAN RASYID
urusan atau urusan??
Rasyid berlalu. tidak menggubris teman-temannya yang tersenyum jahil seperginya dia.
22. INT. KANTOR JOICE - RUANG KERJA - DAY
teman Joice berjalan ke meja Irene, menghampiri Irene yang duduk di mejanya.
TEMAN JOICE
Ren, Jo mana?
irene melihat ke arah suara. Dimana seorang teman tengah berjalan ke arahnya.
IRENE
di ruang miting.
MIRNA
ngapain?
IRENE
menurut lo kalau ada orang lagi di ruang miting itu berarti lagi apa? A. makan siang. B.tidur siang C.miting
MIRNA
di tanya serius juga..
Irene tersenyum puas melihat ekspresi mirna.
IRENE
ada miting sama Rossa, ngebahas buku kedua dia.
Mirna mengangguk, lantas berjalan keluar dan meninggalkan Irene sendiri.
23. INT. KANTOR JOICE - RUANG MITING - DAY
JOICE
kamu tahu cha, ini bakal jadi buku kedua kamu yang luar biasa. percaya deh sama mbak.
mereka berdua berdiri dari duduknya.
ROSSA
terima kasih mbak atas dukungan penuhnya. aku harap mbak dengan senang hati memberi sentuhan juga di buku ini.
JOICE
pasti! jangan bosen yah kalau aku bakal sering-sering nagih naskah.
Rossa menggeleng.
ROSSA
aku pamit ya mbak, salam buat mbak irene.
mereka berdua lantas bersalaman. setelah bercipika-cipiki Rossa meninggalkan Joice sendiri.
Joice kembali pada naskah novel Rossa.
24. INT. RUANG MITING - DAY
teman irene memasuki ruang miting saat rossa sudah keluar. berjalan menghampiri joice yang tengah membolak-balikan naskah.
MIRNA
miting sama rossa?
JOICE
iya, baru aja selesai. kenapa?
MIRNA
mau tagih deadline.
kata teman joice sambil menggerak-gerakan tangan, menagih.
JOICE
astagaaaaaaaa, bentar gue kirim.
MIRNA
harusnya itu dari tadi pagi udah lo kirim ke gue.
JOICE
sumpah gue lupa banget.
MIRNA
oke, no problemo.
saat Joice tengah sibuk dengan laptopnya untuk mengirim email, handphone nya berbunyi. Ia melihat nama di layar handphone. Rasyid menelphonenya.
25. EXT. DI LUAR KANTOR JOICE - DAY
RASYID
hi... aku udah di kantor kamu.
26. INT. DI RUANG MITING - DAY
JOICE
iya.. iya.. sebentar lagi aku turun.
kata joice dengan suara buru-buru. sementara itu mirna melihat joice dengan pandangan menunggu. joice mematikan telphone.
JOICE
oke, udah gue kirim mir.
Kata joice lega. Mirna melihat joice dengan pandangan datar. Lantas keluar meninggalkan joice hendak bergegas pergi.
27. EXT. DI DEPAN KANTOR JOICE – DAY
JOICE
hai...
RASYID
mau makan dulu?
JOICE
boleh.
Joice menghambur ke peluk Rasyid.
28. INT. TEMPAT MAKAN - DAY
JOICE
gimana pekerjaan kamu hari ini?
RASYID
masih berjalan seperti biasa.
joice memiringkan kepalanya, menatap Rasyid dengan senyum.
JOICE
kamu nggak apa-apa?
RASYID
nggak, aku nggak kenapa-napa.
pelayan mengantar makanan ke meja mereka. sebelum menyantap makanan masing-masing dari mereka berdoa sesuai dengan keyakinan.
mereka menyantap makanan mereka sambil bercerita. mereka terlihat sangat bahagia.
tiba-tiba rasyid berhenti bercanda dan berkata :
RASYID
kamu tahu nggak kenapa dulu kita bisa ketemu?
joice menatap mata Rasyid dan menggeleng.
RASYID
karena aku gantiin tugas temen aku untuk ngeliput natal di tempat kamu.
JOICE
o ya?
RASYID
iya... hari itu aku baru pulang liputan dari luar kota. tiba-tiba produser aku dateng untuk minta aku gantiin teman aku yang tiba-tiba izin lantaran di hari itu anaknya masuk rumah sakit.
JOICE
dan kamu nggak nolak meski kamu baru balik dari luar kota?
rasyid menggelengkan kepalanya.
RASYID
buktinya aku ada disana bukan?
joice tersenyum mendengar itu.
RASYID
ada banyak hal yang terjadi dalam hidup aku sejak hari itu, dan semua itu sebagai sebuah kebetulan yang... beruntung. kayak ketemu kamu, kenal sama kamu, sampai akhirnya kita jalan bareng... bahkan sampai sekarang. kalau aku ingat itu, aku bersyukur karena aku nggak nolak permintaan producer aku.
joice tersenyum mendengar itu.
RASYID
kadang, aku merasa bahwa aku kepingin kembali ke masa-masa itu... waktu pertama kali aku kenal kamu...
joice berhenti menyantap makanannya. ia meletakkan sendok di atas piring dan menatap Rasyid serius.
JOICE
are you okay?
tanya joice serius.
RASYID
aku nggak apa-apa.
JOICE
nggak...
??? ada apa?
joice menatap rasyid serius.
Rasyid memalingkan wajahnya sebentar dari tatapan Joice. lantas kembali menatapnya lagi.
RASYID
jujur, aku belum siap untuk ngenalin kamu ke orangtua aku.
joice masih menatap rasyid dengan tatapan yang serius.
RASYID
aku tahu apa tanggapan orantua aku tentang ini. aku yakin ini nggak akan lebih baik di banding reaksi mama kamu kemarin.
joice diam.
JOICE
kita belum coba.
RASYID
tapi kemungkinan itu besar.
mereka diam. rasyid menyandarkan tubuhnya di kursi sedangkan matanya lurus ke joice. joice hanya diam, matanya tertunduk ke meja.
RASYID
aku ingin serius sama kamu jo.
joice diam. mereka diam satu sama lain.
JOICE
apa kamu pikir selama 3 tahun ini aku nggak serius sama kamu?
mereka berdua saling terdiam.
RASYID
aku cuma nggak mau kehilangan kamu.
JOICE
kamu ngomong apa sih?
mereka diam.
JOICE
denger.... nggak ada yang kehilangan siapa-siapa disini.
29. INT. RUMAH ORANGTUANYA - RUANG TAMU - DAY
Joice duduk di ruang tamu rumah rasyid. Ia duduk sendiri. Duduk dengan gugup.
Rasyid keluar dari dalam rumah dan duduk tepat di samping joice, menatap joice serius.
RASYID
tunggu sebentar ya. Umi baru selesai salat asar.
JOICE
kamu nggak salat?
RASYID
iya.. aku tunggu umi dulu. Biar kamu ngobrol sama umi.
JOICE
aku nervous.
Rasyid tersenyum, melihat reaksi joice.
RASYID
aku tahu.
30. INT. RUMAH RASYID - DAPUR - DAY
Abi rasyid masuk ke dapur, melihat istrinya tengah sibuk membuat minum dan menyajikan makanan ringan.
ABI RASYID
ada tamu?
UMI RASYID
ada rasyid sama temennya lagi main.
ABI RASYID
tumben rasyid ajak temen ke rumah.
Umi melihat ke abi yang tengah duduk.
UMI RASYID
kayaknya dia mau ngenalin pacarnya bi, kemarin di telephone  dia bilang mau kenalin seseorang.
ABI RASYID
itu temen kantornya yang mau di kenalin dia?
UMI RASYID
umi juga masih belum ketemu, baru selesai salat.
umi rasyid keluar membawa minum serta makanan ringan yang sudah dia buat.
31. INT. RUMAH RASYID - RUANG TENGAH - DAY
umi rasyid berjalan keluar menuju ruang tamu, membawa nampan dengan isinya. lantas meletakkannya di atas meja. joice yang duduk seketika berdiri, diikuti rasyid.
joice mencium tangan umi rasyid.
umi rasyid melihat ke arah rasyid, menunggu untuk di kenalkan.
RASYID
umi, ini Joice.. pacar Rasyid. nah joice, ini umi aku..
umi lantas melihat joice sambi tersenyum, sedikit menilai.
setelah umi mempersilahkan mereka duduk, rasyid lantas pamit untuk salat ashar. tinggal umi dan joice yang berada di ruang tamu. mereka mengobrol tentang pekerjaan joice, lantas kesibukan umi sebagai ketua majelis ta'lim sekaligus guru tpa.
tidak lama, abi Rasyid keluar dari dapur ke ruang tamu.
ABI RASYID
assalamualaikum
UMI dan JOICE menjawab bersamaan
waalaikum salam.
joice bangun untuk bersalaman dengan abi rasyid. lantas duduk setelah abi duduk.
ABI RASYID
di minum minumannya, cuma ada ini aja.
JOICE
iya pak, terima kasih.
ABI RASYID
jadi kamu pacarnya Rasyid.
joice tersedak minuman yang tengah ia minum. lantas menjawabnya dengan anggukan.
ABI RASYID
sudah lama? nggak, maksud abi, karena ini kali pertama rasyid ajak teman wanitanya ke rumah. (abi tersenyum)
JOICE
sudah hampir 3 tahun pak.
umi dan abi rasyid saling bertatapan.
joice meletakkan kembali gelas berisi minum yang tengah ia pegang, dan saat itu tanpa sengaja umi rasyid melihat kalung salib yang tengah joice kenakan.
ABI RASYID
sekantor?
UMI
nggak, Joice ini editor buku pak.
abi rasyid mengangguk.
umi rasyid pamit ke dapur untuk menaruh nampan di belakang.
32. INT. RUMAH ORANGTUA RASYID - DAPUR - DAY
saat umi hendak kebelakang, rasyid baru akan ke ruang tamu selesai salat.
UMI
rasyid, umi mau ngomong.
rasyid pun berjalan mengikuti umi ke meja makan rumah.
UMI
pacar kamu itu non muslim?
tanya umi tanpa basa-basi. rasyid mengangguk.
UMI
kamu udah jalan 3 tahun, gak pernah bilang apa-apa ke umi, dan dia seorang nasrani???
rasyid mengangguk.
RASYID
aku ngenalin dia ke umi sama abi karena aku serius sama Joice
umi menengok ke arah rasyid yang saat itu duduk di sampingnya. lantas umi menutupi wajahnya dengan kedua tangan.
UMI
umi nggak setuju.
kata umi datar. to the point.
RASYID
aku mau umi kenal dulu sama joice, segala sesuatu kan bisa di pertimbangkan kalau umi sama abi kenal sama dia.
mereka berdua diam.
33. INT. RUMAH KELUARGA RASYID - RUANG TAMU - DAY
rasyid berjalan keluar dengan umi. rasyid mengambil duduk di samping joice. dan umi di dekat abi.
RASYID
udah kenalan sama abi?
tanya rasyid ke joice yang ditanggapi joice dengan senyum.
ABI
udah, abi malah udah cerita banyak sama dia tentang kamu. (abi tertawa)
UMI
orangtua kamu tahu kamu ada hubungan dengan rasyid?
joice kaget mendengar pertanyaan itu. rasyid lantas menengok ke joice yang saat itu tengah memandang umi gugup.
JOICE
mama tahu.
UMI
apa tanggapan mama kamu?
JOICE
mama, ummmmmm..
joice tidak tahu apa yang harus di katakan ke orangtua rasyid.
JOICE
mama nggak setuju.
katanya mantap. rasyid kaget mendengar pernyataan itu. umi rasyid menatap abi.
UMI
maaf umi nanya itu, umi nggak masalah kalau kamu dekat dengan rasyid. cuma....
RASYID
umi....
UMI
umi nggak setuju kalau ini semakin jauh.
joice mengangguk, dengan pandangan tertunduk ke lantai.
34. INT. RUMAH JOICE - KAMAR TIDURNYA - NIGHT
joice menjatuhkan tubuhnya di kasurnya. melemparkan tasnya ke sembarang tempat. ia memejamkan matanya. handphonenya beberapa kali berdering namun ia mengabaikannya.
tak lama ia mendengar pintu kamarnya di ketuk. ia tak menanggapi.
ELISABETH
jo, kamu udah pulang?
joice tidak menanggapi.
suara pintu terbuka. mamanya masuk ke kamar joice.
ELISABETH
kamu baru pulang?
joice masih bergeming. matanya masih tertutup. elisabeth, berjalan ke arah tempat tidur, mengambil tas joice yang tergeletak di lantai dan meletakannya di atas tempat tidur.
ELISABETH
jo, kamu nggak kenapa-napa kan?
jo tidak menanggapi.
handphone joice berdering lagi. elisabeth yang penasaran, mengambil handphone joice yang ada di dalam tas. ia melihat nama yang tertera di handphone joice, rasyid.
ELISABETH
kamu ada masalah sama Rasyid?
JOICE
aku putus sama dia.
kata jo tiba-tiba. masih tetap menutup matanya.
ELISABETH
kenapa
JOICE
mama tahu kenapa...
elisabeth menatap anak semata wayangnya itu, yang saat ini masih memejamkan matanya. menahan tangis.
ELISABETH
kamu boleh dekat dengan siapapun, mama nggak pernah melarang itu. tapi, mama benar-benar nggak bisa merelakan kamu ninggalin mama. mama rasa, setiap orangtua juga akan seperti itu.
ELISABETH membelai lembut rambut joice.
ELISABETH
jo, sampai detik inipun mama masih nggak bisa ngebayangin seperti apa rasanya kelak ketika kamu berkeluarga dengan orang yang notabene nya sama dengan kita, apalagi kalau mama melepaskan kamu, untuk benar-benar meninggalkan mama demi laki-laki yang jelas-jelas berbeda. itu lebih sulit untuk mama.
joice masih bergeming, tak terasa air matanya sedikit-sedikit mengalir.
ELISABETH
selesain masalah kamu sama rasyid. angkat telphonennya.
elisabeth lantas meletakkan handphone jo di atas kasur. lantas ia berlalu meninggalkan kamar joice.
35. EXT. DI SUATU TEMPAT - NIGHT
rasyid masih berusaha menghubungi joice, namun joice tak mengangkat telphone darinya. ia terus mencoba. sampai akhinrya joice mengangkat.
RASYID
aku minta penjelasan kamu. kamu jangan kayak anak kecil gini dong.
36. INT. RUMAH JOICE - KAMAR TIDUR - NIGHT
JOICE
aku nggak mau melanjutkan ini.
37. EXT. DI SUATU TEMPAT - NIGHT
RASYID
aku udah bilang dari awal sama kamu, aku nggak mau ketemu sama orangtua aku dulu. sekarang malah kayak gini kan.
38. INT. DI RUMAH JOICE – KAMAR TIDUR - NIGHT
JOICE
aku minta maaf.
39. EXT. DI SUATU TEMPAT - NIGHT
RASYID
jo....
jo diam, mereka diam cukup lama.
RASYID
jo... kita udah jalanin ini 3 tahun. dan selama itu, kita udah membangun mimpi bareng. kita udah rencanain dimana kelak kita akan tinggal, kita udah rencanain rumah seperti apa yang akan kita bangun. kita punya mimpi itu jo.
joice masih diam.
RASYID
jangan lupain itu jo, itu mimpi kita bukan?
40. INT. RUMAH JOICE – KAMAR TIDUR - NIGHT
JOICE
ya, tapi itu cuma mimpi buat kita. kita nggak akan pernah mewujudkan itu...... nggak akan pernah.
joice menutup telphone.
di ujung lain rasyid hanya diam melihat sambungan telphone terputussssssss.
41. INT. RUMAH JOICE - KAMAR TIDUR - NIGHT
joice bangun dari tidurnya. mengusap matanya. ia diam sebentar di tempat tidurnya, duduk. lantas menjatuhkan tubuhnya kembali ke kasur. menangis. dan menutupi wajahnya dengan bantal.
42. INT. KANTOR JOICE - RUANG KERJANYA - DAY
irene datang kembali ke meja joice, tempat dimana joice masih sibuk mengerjakan pekerjaannya.
IRENE
ada miting redaksi hari ini, tadi mirna telphone gue.
JOICE
terus???
IRENE
gue belum siapin materi. lo stand by di ruang miting sana....
lantas irene bergegas mengambil laptopnya yang ada di meja sebelah joice dan lantas berlalu begitu saja, meninggalkan joice sendiri yang masih bingung.
joice lantas mengambil laptopnya dan bergegas ke ruang miting.
joice berdiri sendiri di ruang miting, melihat ke luar jendela. ia mengambil handphonenya. melihat chatnya dengan rasyid. lantas ia menutup handphonenya kembali. berdiri menatap keluar jendela. sambil melipat tangannya.
selesai.