Friday, January 18, 2019

Menurut Gue Puisi Itu.... (6/100)

images from google
Hello thereeeeeee... how you doing? i hope y'all gaessssssssssssss OK!!!!! *tiba-tiba pusing*
Gue masih disini, setia dengan tantangan #100Postingchallenge gue, meski seringkali daku di buat bingung harus menuliskan apa, sebenernya lebih banyak uneg-uneg yang mau dilemparkan disini, atau lebih tepatnya sesuatu yang udah lama gue amati dan menarik untuk di tulis, tapi entah kenapa tiap kali judul sudah terpampang gue nggak tahu gimana gue harus memulai, begitulah gue!!!! Kayak beberapa waktu lalu, gue tertarik banget menulis tentang salah satu hal yang telah berhasil gue amati dengan seksama, sampai-sampai gue telah mengumpulkan data-datanya dari berbagai sumber yang cukup kredibiliatas, pokoknya bakal scientific bangetlah tuh tulisan kalau jadi *bahasa gue njirrrrr* tapi pada kenyataannya tulisan itu belum terpampang juga di blog ini karena gue emang sama sekali belum nulis *goblokkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk*... emang tulisan apa nani? pokoknya mendidiklah *kalau lo semua cukup percaya sama gue*

Puisi, adakah diantara kalian yang nggak tahu puisi?????? *please nani pertanyaannya jangan aneh!!!!* Okay...okay.... Gini, sejak kita duduk di bangku SD kita udah tahu tentang puisi. Bahkan dari sejak duduk di bangku SD puisi itu selalu hadir di setiap buku LKS bahasa indonesia, yang diselingi dengan cerita rakyat disana, atau cerita-cerita lain yang bener-bener menghibur... Dulu, mungkin kita hanya membahas sekilas tentang puisi, hanya tahu sekilas tentang itu, tanpa memaknai lebih dalam apa sebenarnya hakikat sebuah puisi. Jujur, gue juga nggak terlalu faham dengan puisi karena setiap orang yang baca puisi pasti bakal punya intrepretasi sendiri sama puisi yang tengah ia baca, seperti misalnya lo baca puisi dari Sapardi Djoko Damono yang bunyinya gini

“aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada”

― Sapardi Djoko Damono

Ada yang nggak tahu puisi itu????? Please jangan bilang iyaaaaaaaaaaa... itu puisi paling keren yang gue tahu, puisi paling manis, dan itu adalah puisi yang pada masanya gue berharap cuma gue aja yang tahu dan temen-temen sekolah gue nggak ada yang boleh tahu, sampai pada akhirnya salah satu temen gue posting puisi itu di laman Facebooknya... Dan gue pun PATAH HATI..... Bukannnnnn.... bukan patah hati yang aneh-aneh, tapi karena gue patah hati temen gue bisa tahu puisi itu.... itu kan puisi gue.... Oke abaikan....

Kembali ke puisi Sapardi Djoko Damono yang tadi, itu adalah puisi yang cukup terkenal bukan? apa makna Puisi itu? ada yang bilang kalau itu tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan... ada yang bilang itu adalah puisi tentang cinta yang sebenernya tidak sesederhana puisinya, ada yang bilang ini ada yang bilang itu tentang puisi tadi, terus apa mereka salah????? sepenuhnya enggak, karena kayak yang gue bilang tadi setiap orang punya interpretasi sendiri dalam memaknai puisi, bener nggak???? Sama hal kayak gue yang nggak ngerti lukisan, ketika gue lagi di pameran lukisan *gue pernah dateng lho sekali wkwkwkwkwk* gue cuma bisa mengagumi lukisan itu, tanpa tahu makna apa yang disampaikan pelukisnya lewat setiap goresan cat di atas kanvas, saat itu abstrak gue nggak ngerti apa makna dari keabstrakan itu, ketika lukisan itu jelaspun gue masih harus meraba-raba apa pesan untuk ini, benarkah kalau berdasarkan pendapat gue bahwa lukisan ini berisi tentang ini..... pernah nggak kayak gitu, bertanya-tanya tentang makna tersirat dalam lukisan? pernah pasti kan? Puisi dan lukisan adalah sebuah seni yang melukiskan isi hati dari penulis atau pelukisnya. Dialah karya yang menurut gue luar biasa kerennnn, karya yang sebenernya.... Apa ya???? Buat kita meraba-raba, apalagi untuk awam kayak gue atau mungkin lo. Kita semua akan terbawa, ketika kata-kata dalam puisi itu mampu menghipnotis lo, lo akan sukaaaaaaaaaa, dan merasa apa yang disampaikan penulisnya sesuai sama apa yang lo rasa.... bahkan ada saat dimana lo merasa puisi itu diciptakan buat lo, pernah nggak kayak gitu???? gue pernah merasa kayak gitu bahkan sampai ada keinginan di hati bahwa suatu hari nanti puisi ini yang bakal ada dalam moment bahagia gue.... misal seperti di undangan pernikahan (misal lho ya) atau saat lo nikah nanti, lo mau di puterin sebuah video dan disana ada puisi itu (misal lagi lho ya)..... sekarang gue tanya, ada nggak yang kayak gitu???????? banyakkkkkkkkkkkk!!!!

Ngomongin masalah puisi, sejak kecil atau lebih tepatnya sejak SD gue udah suka banget sama yang namanya puisi, gue seneng sama keindahan kata, gue seneng banget sama kata-kata yang nggak gue ngerti, gue seneng banget sama.... Apa ya???? Pokoknya gitulah... Hal ini baru gue sadari sekarang, saat gue nyaman berlama-lama di depan buku tulis buat nulis puisi, saat gue memilih berlama-lama duduk di kursi yang disiapin kios-kios di blok m untuk mengagumi sebuah puisi dari seorang yang menurut gue itu bagus, saat gue berlama-lama menulusuri tulisan seseorang di blognya dan membaca berkali-kali puisi yang dia tulis disana seolah nggak ada hal yang lebih menarik selain membaca puisi itu berkali-kali dan berusaha memaknainya dengan baik. Gue pernah dateng ke sebuah acara kampus, dimana disitu ada lomba membaca puisi dan musikalisasi puisi, jujur gue merasa nyaman banget berada disana, gue merasa kayak, ini yang gue mau.... Dan saat gue berada disana untuk menikmati itu, gue merasa kayak.... susah di jelasinnya. Kayak gimana adegan dimana Cinta (dalam AADC) begitu menikmati teater boneka yang ada dalam adegan film AADC itu, begitupun gue pada saat ada dikampus dan menikmati musikalisasi puisi, gak ada sedikitpun gue merasa bosen melainkan takjub. Anjayyyyyyyyy, keren banget!!!!!!!!!!!!!

Waktu gue kecil, gue inget banget punya guru ngaji cowok... Nah pernah suatu kali gue itu nemuin buku tulisnya yang udah nggak di pake lagi, entah itu dari keponaknnya yang kebetulan temen gue atau dengan cara misterius apa gue nggak paham deh, yang jelas itu buku tiba-tiba ada di tangan gue. Nah gue yang dari kecil memang sudah di takdirkan kepo, lantas ngebuka lembar demi lembar tulisan tangan guru ngaji gue itu sampai akhirnya gue nemuin tulisan tangannya, nah menariknya, guru ngaji gue ini ternyata seneng buat puisi karena di buku tulisnya itu banyak gue temui tulisan tangannya yang semuanya berisi tentang kekagumannya pada seoarang wanita, pokoknya manis banget lah kata-katanya. Seriusan!!!!!! Bahkan dulu buku itu sampe gue simpennnnn, tapi udah nggak ada lagi... Sayang banget ya... Bahkan dulu gue pernah dapet buku bekas juga (kalau ini punya tetangga gue) nah disana ada juga tulisan tangannya, kata-katanya juga cukup bagus, tapi kali itu yang buat gue terhipnotis itu bukan kata-katanya melainkan hasil gambarnya, sumpah itu kocakkkkkkkkk dan gara-gara buku itu gue bisa gambar tampak belakang wanita dengan hanya pake BH aja *nulis sambil ketawa-ketawa nggak jelas* gue seriusan!!! bahkan dulu temen gue nggak percaya gue bisa gambar begituan hahahahah, oke lupakan karena tulisan ini nggak lulus sensor.

Lo pernah nggak nemuin ada anak SD yang sekepo itu sama tulisan-tulisan tangan orang? sama buah pemikiran orang? Nah itu gue dulu kayak gitu... Makanya kebiasaan gue itu terbawa sampai sekarang, kebiasaan apa? kebiasaan buat baca buku catatan temen-temen kuliah gue, gue selalu pinjem bindernya cuma untuk meriksa apakah disana ada curhatan-curhatannya atau enggak, bahkan di tempat kerja pun gue begitu, saat gue lihat di kubikel temen gue ada buku tulis diem-diem gue buka-buka buku tulis mereka dan berharap menemukan sesuatu untuk di baca disana, bahkan parahnya, gue juga sering banget buka-buka di dokumen atau di notepad, hasilnya???? enggak ada!!!! kalau gue, dimanapun gue berada, gue selalu berusaha untuk meninggalkan jejak lewat tulisan-tulisan nggak jelas, siapa tahu ada yang kagum *lho*

Gue suka banget sama puisi hal ini juga bisa gue lihat di kertas-kertas HVS yang sampe saat ini masih memenuhi lemari buku gue, bahkan ada satu map khusus dalam lemari yang isinya itu hasil coretan tangan gue, ada yang berupa cerita pendek, ada yang berupa puisi, ada juga tulisan-tulisan setengah jadi yang masih mengisi lemari gue, adakalanya gue buka untuk sekedar baca-baca tulisan gue disana, ada yang buat gue senyum-senyum sendiri ada juga yang buat gue nggak percaya bahwa ada tulisan gue yang kata-katanya itu bener-bener ALAY!!!!! kata-kata yang gue sendiri nggak ngerti apa yang  melandasi gue sampe bisa nulis kayak gitu, saking nggak masuk akalnya tulisan gue.... Kayak sekarang pun nih, saat gue lagi nulis ini, gue juga nggak tahu apa yang melandasi gue untuk nulis ini.... Nggak adaaaaaaaaa!!!! Tiba-tiba, yaudah nulis aja... Nggak masuk akal????? banget!!! karena   nggak ada satupun tulisan gue yang memang masuk akal.

Gue seneng nulis puisi, tapi kalau boleh jujur puisi itu paling mudah di tulis saat lo tengah dilanda resah, atau mungkin saat lo berada di titik terendah dalam kehidupan, maksud gue saat sedih. Saat sedih kata-kata mudah banget mengalir, entah itu bakal kayak gimana, entah orang lain akan memaknai apa, tapi yang jelas paling mudah nulis puisi saat lo sedih.
Mmmh, gue suka banget sama puisi-puisi Aan Mansyur dan yang paling gue suka banget itu puisinya yang judulnya BATAS, kebetulan itu ada di film AADC 2 dan itu sumpah keren banget...

Semua perihal diciptakan sebagai batas. Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain. Hari ini membatasi besok dan kemarin. Besok batas hari ini dan lusa. Jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota, bilik penjara dan kantor walikota, juga rumahmu dan seluruh tempat di mana pernah ada kita.

Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta. Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi ini dipisah kata-kata. Begitu pula rindu, hamparan laut dalam antara pulang dan seorang petualang yang hilang. Seperti penjahat dan kebaikan dihalang uang dan undang-undang.

Seorang ayah membelah anak dari ibunya — dan sebaliknya. Atau senyummu, dinding di antara aku dan ketidakwarasan. Persis segelas kopi tanpa gula menjauhkan mimpi dari tidur.

Apa kabar hari ini? Lihat, tanda tanya itu, jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi.


Kenapa gue bisa suka sama puisi Aan Mansyur yang ini, entah kenapa gue merasa maknanya bener-bener bagus.... dan itu bener-bener bisa buat gue jatuh cinta sejak awal gue denger puisi itu untuk pertama kali... Bahkan gue merasa bahwa puisi itu bener-bener cuma buat gue *mulai deh* Pokoknya keren lah.

nah, kalau yang bakal gue cantumkan di bawah ini merupakan puisinya mbak Ratna Dumila *karena gue copas dari Blognya* gue suka banget puisi-puisi yang di tulis disana, entah kenapa menurut gue maknanya juga dalem banget, dan maksudnya ini jelas gitu *menurut gue lho* meski gue juga nggak ngerti-ngerti banget...

kepada seseorang dari masa lalu,
apa kabarmu hari ini?
lama kita tak bersua,
pagi itu kau kirim kabar untuk bertemu

bukan perkara mudah melupakanmu
butuh waktu lama untuk mengeringkan luka
pada kenangan lama aku ingin lupa
lalu aku ingin tegar seakan tak apa-apa

hidupku sudah baik-baik saja tanpamu
aku telah menatanya nyaris sempurna
lalu mengapa aku harus menoleh ke belakang?
pada seseorang dari masa lalu penoreh lara

maka maafkan aku siang itu..,
aku tak bisa menemuimu
kirimlah kabar seperlunya
jaga dirimu baik-baik
jaga dirinya baik-baik
kepadanya kau titipkan hidup, bukan padaku

kurasa kau pun tahu apa alasanku begini

karena manusia tak bisa menguasai rasa
lalu pada aksara aku mengaku

wahai seseorang di masa lalu..
apa kabarmu hari ini?

kulipat cerita kita hari ini..

sumpah demi apapun gue suka banget sama puisinya yang ini, entah kenapa meski gue udah baca berulang-ulang tapi ini nggak bisa buat gue bosen. Demi!!!!! kata-katanya itu lhoooooooooo.....

Cukup cukupilah ..
Sayangku..
Terkadang kita harus terima ketika telapak tangan kita hanya mampu menggenggam bintang..
Meski mata kita terus tertuju pada matahari..
Syukuri sayang, karena bintang pun tetap akan benderang..

Sayangku..
Terkadang kita harus tersenyum ketika sebenarnya keadaan mendesakmu menangis..
Syukuri sayang, setidaknya mereka di luar sana tak menyaksikanmu bersedih
Kau adalah buah buah ketegaran

Sayangku..
Terkadang sayap kita hanya mampu berkepak hingga langit kedua atau ketiga..
Sementara pandanganmu memaksakan berada di langit ke tujuh..
Terimalah sayang, ini sudah cukup tinggi dibandingkan yang lain..
Bukan menyerah tapi ini adalah cukup..

Sayangku..
Tak semua sesuai rencana
Hanya yang terbaik yang membesarkan hati jiwa
Aku cinta kau
Tak ada kesangsian lain yg bisa kita raih
Namun tidak sekarang..

Aku masih cinta kau..
Cukup cukupilah kurangmu..

Senja ini kau ku dekap...

kala aku tak bertuan ..
Aku tidak ingin berkata-kata
Karena hanya akan melingkar-lingkar
Ada kalanya kau dan aku harus sadar
Kadang apa yang ada di hati dan alam pikiran
Tak bisa diungkapkan oleh abjad maupun kata dalam kamus

Aku hanya ingin bersandar
Di bahu kecilmu
Maaf kali ini aku tak menyunggingkan senyum
Kau tahu galau merampas semuanya

Dari sandaranku saja terjemahkan sebisamu
Ada beban yg ingin kubagi
Terjawab mengapa mataku kosong beberapa saat ini

Aku tak minta banyak, Sayang
Peluk aku
Mungkin aku akan tenang
Atau justru menangis menumpahkan sesak
Dan memelukmu erat, pasrah ikut arusmu

Tak perlu kau berkata banyak
Terima saja sandaran kepalaku di bahumu
Artinya besar..
Kau legakan sesak di seluruh duniaku

Aku tak bertuan sekarang ..
Aku digoyang bimbang
Dan padamu aku diam
Minta dicarikan tujuan..

Gue suka banget sama puisi-puisinya mbak Ratna Dumila, dan menurut gue puisi ke 2 dan ketiga ini sebenernya ditujukan untuk anaknya.... entah kenapa gue berpikir kayak gitu, kalau puisi yang ketiga gue berpikir gitu karena ada yang mempertegas itu dari tulisannya yang "Di bahu kecilmu" dan ini lebih kayak gimana seorang ibu yang ingin menumpahkan kesedihannya pada anaknya, membagi apa yang di rasa seorang ibu lewat pelukan ke anaknya, karena kan ada sumber yang bilang kalau hubungan bantin antara ibu dengan anak begitu kuat jadi tanpa berkata apa-apa anak akan tahu apa yang dirasa ibunya, itu kenapa gue beranggapan bahwa ini sebenernya di tujukan buat anaknya. maafin saya kalau sok tahu yak mbak Ratna.

Gimana kalau puisi gue? puisi gue sepenuhnya gue tulis biasanya lebih atas curhatan, dan gue sebenernya nggak bisa nulis puisi, bahkan gue sebenernya nggak bisa nulis apa-apa mau itu cerpen atau apapun, hanya saja gue terlalu memaksakan *ngaku kan-_-* makanya gue jarang posting puisi, karena gue malu untuk mempostingnya!!!!
Diluar itu gue suka banget sama puisi, gue harap setiap orang juga bisa untuk suka sama puisi, dan mau untuk belajar untuk menulisnya.... Belajar juga tentang karya-karya sastra indonesia, bahkan kalau bisa belajar juga karya sastra luar, belajar buat baca-baca tulisan dari Austen, F. Scott Fitzgerald, Ernest Hemingway, Mary Shelley, Ee Cumings, Elizabeth Bishop, Shakespear, Kafka, dll. Sumpah karya-karya mereka keren banget, meski gue juga jujur nggak terlalu faham sama bahasanya yang bener-bener beda banget sama karya-karya zaman now. Tapi itu bakal berguna banget, sumpah!!!!

Oke..... Apa makna puisi buat lo??????????????????

No comments:

Post a Comment