images from google |
Hello thereeeeeee... how you doing? i hope y'all gaessssssssssssss
OK!!!!! *tiba-tiba pusing*
Gue masih disini, setia dengan tantangan
#100Postingchallenge gue, meski seringkali daku di buat bingung harus
menuliskan apa, sebenernya lebih banyak uneg-uneg yang mau dilemparkan disini,
atau lebih tepatnya sesuatu yang udah lama gue amati dan menarik untuk di
tulis, tapi entah kenapa tiap kali judul sudah terpampang gue nggak tahu gimana
gue harus memulai, begitulah gue!!!! Kayak beberapa waktu lalu, gue tertarik
banget menulis tentang salah satu hal yang telah berhasil gue amati dengan
seksama, sampai-sampai gue telah mengumpulkan data-datanya dari berbagai sumber
yang cukup kredibiliatas, pokoknya bakal scientific bangetlah tuh tulisan kalau
jadi *bahasa gue njirrrrr* tapi pada kenyataannya tulisan itu belum terpampang
juga di blog ini karena gue emang sama sekali belum nulis *goblokkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk*...
emang tulisan apa nani? pokoknya mendidiklah *kalau lo semua cukup percaya sama
gue*
Puisi, adakah diantara kalian yang nggak tahu
puisi?????? *please nani pertanyaannya jangan aneh!!!!* Okay...okay.... Gini,
sejak kita duduk di bangku SD kita udah tahu tentang puisi. Bahkan dari sejak
duduk di bangku SD puisi itu selalu hadir di setiap buku LKS bahasa indonesia,
yang diselingi dengan cerita rakyat disana, atau cerita-cerita lain yang
bener-bener menghibur... Dulu, mungkin kita hanya membahas sekilas tentang
puisi, hanya tahu sekilas tentang itu, tanpa memaknai lebih dalam apa
sebenarnya hakikat sebuah puisi. Jujur, gue juga nggak terlalu faham dengan
puisi karena setiap orang yang baca puisi pasti bakal punya intrepretasi
sendiri sama puisi yang tengah ia baca, seperti misalnya lo baca puisi dari
Sapardi Djoko Damono yang bunyinya gini
“aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang
menjadikannya tiada”
― Sapardi Djoko Damono
Ada yang nggak tahu puisi itu????? Please
jangan bilang iyaaaaaaaaaaa... itu puisi paling keren yang gue tahu, puisi
paling manis, dan itu adalah puisi yang pada masanya gue berharap cuma gue aja
yang tahu dan temen-temen sekolah gue nggak ada yang boleh tahu, sampai pada
akhirnya salah satu temen gue posting puisi itu di laman Facebooknya... Dan gue
pun PATAH HATI..... Bukannnnnn.... bukan patah hati yang aneh-aneh, tapi karena
gue patah hati temen gue bisa tahu puisi itu.... itu kan puisi gue.... Oke
abaikan....
Kembali ke puisi Sapardi Djoko Damono yang
tadi, itu adalah puisi yang cukup terkenal bukan? apa makna Puisi itu? ada yang
bilang kalau itu tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan... ada yang bilang
itu adalah puisi tentang cinta yang sebenernya tidak sesederhana puisinya, ada
yang bilang ini ada yang bilang itu tentang puisi tadi, terus apa mereka
salah????? sepenuhnya enggak, karena kayak yang gue bilang tadi setiap orang
punya interpretasi sendiri dalam memaknai puisi, bener nggak???? Sama hal kayak
gue yang nggak ngerti lukisan, ketika gue lagi di pameran lukisan *gue pernah
dateng lho sekali wkwkwkwkwk* gue cuma bisa mengagumi lukisan itu, tanpa tahu
makna apa yang disampaikan pelukisnya lewat setiap goresan cat di atas kanvas,
saat itu abstrak gue nggak ngerti apa makna dari keabstrakan itu, ketika
lukisan itu jelaspun gue masih harus meraba-raba apa pesan untuk ini, benarkah
kalau berdasarkan pendapat gue bahwa lukisan ini berisi tentang ini..... pernah
nggak kayak gitu, bertanya-tanya tentang makna tersirat dalam lukisan? pernah
pasti kan? Puisi dan lukisan adalah sebuah seni yang melukiskan isi hati dari
penulis atau pelukisnya. Dialah karya yang menurut gue luar biasa kerennnn,
karya yang sebenernya.... Apa ya???? Buat kita meraba-raba, apalagi untuk awam
kayak gue atau mungkin lo. Kita semua akan terbawa, ketika kata-kata dalam
puisi itu mampu menghipnotis lo, lo akan sukaaaaaaaaaa, dan merasa apa yang
disampaikan penulisnya sesuai sama apa yang lo rasa.... bahkan ada saat dimana
lo merasa puisi itu diciptakan buat lo, pernah nggak kayak gitu???? gue pernah
merasa kayak gitu bahkan sampai ada keinginan di hati bahwa suatu hari nanti
puisi ini yang bakal ada dalam moment bahagia gue.... misal seperti di undangan
pernikahan (misal lho ya) atau saat lo nikah nanti, lo mau di puterin sebuah
video dan disana ada puisi itu (misal lagi lho ya)..... sekarang gue tanya, ada
nggak yang kayak gitu???????? banyakkkkkkkkkkkk!!!!
Ngomongin masalah puisi, sejak kecil atau
lebih tepatnya sejak SD gue udah suka banget sama yang namanya puisi, gue
seneng sama keindahan kata, gue seneng banget sama kata-kata yang nggak gue
ngerti, gue seneng banget sama.... Apa ya???? Pokoknya gitulah... Hal ini baru
gue sadari sekarang, saat gue nyaman berlama-lama di depan buku tulis buat
nulis puisi, saat gue memilih berlama-lama duduk di kursi yang disiapin
kios-kios di blok m untuk mengagumi sebuah puisi dari seorang yang menurut gue
itu bagus, saat gue berlama-lama menulusuri tulisan seseorang di blognya dan
membaca berkali-kali puisi yang dia tulis disana seolah nggak ada hal yang
lebih menarik selain membaca puisi itu berkali-kali dan berusaha memaknainya
dengan baik. Gue pernah dateng ke sebuah acara kampus, dimana disitu ada lomba
membaca puisi dan musikalisasi puisi, jujur gue merasa nyaman banget berada
disana, gue merasa kayak, ini yang gue mau.... Dan saat gue berada disana untuk
menikmati itu, gue merasa kayak.... susah di jelasinnya. Kayak gimana adegan
dimana Cinta (dalam AADC) begitu menikmati teater boneka yang ada dalam adegan
film AADC itu, begitupun gue pada saat ada dikampus dan menikmati musikalisasi
puisi, gak ada sedikitpun gue merasa bosen melainkan takjub. Anjayyyyyyyyy,
keren banget!!!!!!!!!!!!!
Waktu gue kecil, gue inget banget punya guru
ngaji cowok... Nah pernah suatu kali gue itu nemuin buku tulisnya yang udah
nggak di pake lagi, entah itu dari keponaknnya yang kebetulan temen gue atau dengan
cara misterius apa gue nggak paham deh, yang jelas itu buku tiba-tiba ada di
tangan gue. Nah gue yang dari kecil memang sudah di takdirkan kepo, lantas
ngebuka lembar demi lembar tulisan tangan guru ngaji gue itu sampai akhirnya
gue nemuin tulisan tangannya, nah menariknya, guru ngaji gue ini ternyata
seneng buat puisi karena di buku tulisnya itu banyak gue temui tulisan
tangannya yang semuanya berisi tentang kekagumannya pada seoarang wanita,
pokoknya manis banget lah kata-katanya. Seriusan!!!!!! Bahkan dulu buku itu
sampe gue simpennnnn, tapi udah nggak ada lagi... Sayang banget ya... Bahkan
dulu gue pernah dapet buku bekas juga (kalau ini punya tetangga gue) nah disana
ada juga tulisan tangannya, kata-katanya juga cukup bagus, tapi kali itu yang buat
gue terhipnotis itu bukan kata-katanya melainkan hasil gambarnya, sumpah itu
kocakkkkkkkkk dan gara-gara buku itu gue bisa gambar tampak belakang wanita
dengan hanya pake BH aja *nulis sambil ketawa-ketawa nggak jelas* gue
seriusan!!! bahkan dulu temen gue nggak percaya gue bisa gambar begituan
hahahahah, oke lupakan karena tulisan ini nggak lulus sensor.
Lo pernah nggak nemuin ada anak SD yang
sekepo itu sama tulisan-tulisan tangan orang? sama buah pemikiran orang? Nah
itu gue dulu kayak gitu... Makanya kebiasaan gue itu terbawa sampai sekarang,
kebiasaan apa? kebiasaan buat baca buku catatan temen-temen kuliah gue, gue
selalu pinjem bindernya cuma untuk meriksa apakah disana ada
curhatan-curhatannya atau enggak, bahkan di tempat kerja pun gue begitu, saat
gue lihat di kubikel temen gue ada buku tulis diem-diem gue buka-buka buku
tulis mereka dan berharap menemukan sesuatu untuk di baca disana, bahkan
parahnya, gue juga sering banget buka-buka di dokumen atau di notepad,
hasilnya???? enggak ada!!!! kalau gue, dimanapun gue berada, gue selalu
berusaha untuk meninggalkan jejak lewat tulisan-tulisan nggak jelas, siapa tahu
ada yang kagum *lho*
Gue suka banget sama puisi hal ini juga bisa
gue lihat di kertas-kertas HVS yang sampe saat ini masih memenuhi lemari buku
gue, bahkan ada satu map khusus dalam lemari yang isinya itu hasil coretan
tangan gue, ada yang berupa cerita pendek, ada yang berupa puisi, ada juga
tulisan-tulisan setengah jadi yang masih mengisi lemari gue, adakalanya gue
buka untuk sekedar baca-baca tulisan gue disana, ada yang buat gue
senyum-senyum sendiri ada juga yang buat gue nggak percaya bahwa ada tulisan
gue yang kata-katanya itu bener-bener ALAY!!!!! kata-kata yang gue sendiri
nggak ngerti apa yang melandasi gue sampe bisa nulis kayak gitu, saking
nggak masuk akalnya tulisan gue.... Kayak sekarang pun nih, saat gue lagi nulis
ini, gue juga nggak tahu apa yang melandasi gue untuk nulis ini.... Nggak
adaaaaaaaaa!!!! Tiba-tiba, yaudah nulis aja... Nggak masuk akal????? banget!!!
karena nggak ada satupun tulisan gue yang memang masuk akal.
Gue seneng nulis puisi, tapi kalau boleh
jujur puisi itu paling mudah di tulis saat lo tengah dilanda resah, atau
mungkin saat lo berada di titik terendah dalam kehidupan, maksud gue saat
sedih. Saat sedih kata-kata mudah banget mengalir, entah itu bakal kayak
gimana, entah orang lain akan memaknai apa, tapi yang jelas paling mudah nulis
puisi saat lo sedih.
Mmmh, gue suka banget sama puisi-puisi Aan
Mansyur dan yang paling gue suka banget itu puisinya yang judulnya BATAS,
kebetulan itu ada di film AADC 2 dan itu sumpah keren banget...
Semua perihal diciptakan sebagai batas. Membelah sesuatu dari
sesuatu yang lain. Hari ini membatasi besok dan kemarin. Besok batas hari ini
dan lusa. Jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota, bilik
penjara dan kantor walikota, juga rumahmu dan seluruh tempat di mana pernah ada
kita.
Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta. Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi ini dipisah kata-kata. Begitu pula rindu, hamparan laut dalam antara pulang dan seorang petualang yang hilang. Seperti penjahat dan kebaikan dihalang uang dan undang-undang.
Seorang ayah membelah anak dari ibunya — dan sebaliknya. Atau senyummu, dinding di antara aku dan ketidakwarasan. Persis segelas kopi tanpa gula menjauhkan mimpi dari tidur.
Apa kabar hari ini? Lihat, tanda tanya itu, jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi.
Kenapa gue bisa suka sama puisi Aan Mansyur
yang ini, entah kenapa gue merasa maknanya bener-bener bagus.... dan itu
bener-bener bisa buat gue jatuh cinta sejak awal gue denger puisi itu untuk
pertama kali... Bahkan gue merasa bahwa puisi itu bener-bener cuma buat gue
*mulai deh* Pokoknya keren lah.
nah, kalau yang bakal gue cantumkan di bawah
ini merupakan puisinya mbak Ratna Dumila *karena gue copas dari Blognya* gue
suka banget puisi-puisi yang di tulis disana, entah kenapa menurut gue maknanya
juga dalem banget, dan maksudnya ini jelas gitu *menurut gue lho* meski gue
juga nggak ngerti-ngerti banget...
kepada seseorang dari masa lalu,
apa kabarmu hari ini?
lama kita tak bersua,
pagi itu kau kirim kabar untuk bertemu
bukan perkara mudah melupakanmu
butuh waktu lama untuk mengeringkan luka
pada kenangan lama aku ingin lupa
lalu aku ingin tegar seakan tak apa-apa
hidupku sudah baik-baik saja tanpamu
aku telah menatanya nyaris sempurna
lalu mengapa aku harus menoleh ke belakang?
pada seseorang dari masa lalu penoreh lara
maka maafkan aku siang itu..,
aku tak bisa menemuimu
kirimlah kabar seperlunya
jaga dirimu baik-baik
jaga dirinya baik-baik
kepadanya kau titipkan hidup, bukan padaku
kurasa kau pun tahu apa alasanku begini
karena manusia tak bisa menguasai rasa
lalu pada aksara aku mengaku
wahai seseorang di masa lalu..
apa kabarmu hari ini?
kulipat cerita kita hari ini..
apa kabarmu hari ini?
lama kita tak bersua,
pagi itu kau kirim kabar untuk bertemu
bukan perkara mudah melupakanmu
butuh waktu lama untuk mengeringkan luka
pada kenangan lama aku ingin lupa
lalu aku ingin tegar seakan tak apa-apa
hidupku sudah baik-baik saja tanpamu
aku telah menatanya nyaris sempurna
lalu mengapa aku harus menoleh ke belakang?
pada seseorang dari masa lalu penoreh lara
maka maafkan aku siang itu..,
aku tak bisa menemuimu
kirimlah kabar seperlunya
jaga dirimu baik-baik
jaga dirinya baik-baik
kepadanya kau titipkan hidup, bukan padaku
kurasa kau pun tahu apa alasanku begini
karena manusia tak bisa menguasai rasa
lalu pada aksara aku mengaku
wahai seseorang di masa lalu..
apa kabarmu hari ini?
kulipat cerita kita hari ini..
sumpah demi apapun gue suka banget sama
puisinya yang ini, entah kenapa meski gue udah baca berulang-ulang tapi ini
nggak bisa buat gue bosen. Demi!!!!! kata-katanya itu lhoooooooooo.....
Cukup cukupilah ..
Sayangku..
Terkadang kita harus terima ketika telapak tangan kita hanya mampu menggenggam bintang..
Meski mata kita terus tertuju pada matahari..
Syukuri sayang, karena bintang pun tetap akan benderang..
Sayangku..
Terkadang kita harus tersenyum ketika sebenarnya keadaan mendesakmu menangis..
Syukuri sayang, setidaknya mereka di luar sana tak menyaksikanmu bersedih
Kau adalah buah buah ketegaran
Sayangku..
Terkadang sayap kita hanya mampu berkepak hingga langit kedua atau ketiga..
Sementara pandanganmu memaksakan berada di langit ke tujuh..
Terimalah sayang, ini sudah cukup tinggi dibandingkan yang lain..
Bukan menyerah tapi ini adalah cukup..
Sayangku..
Tak semua sesuai rencana
Hanya yang terbaik yang membesarkan hati jiwa
Aku cinta kau
Tak ada kesangsian lain yg bisa kita raih
Namun tidak sekarang..
Aku masih cinta kau..
Cukup cukupilah kurangmu..
Senja ini kau ku dekap...
Terkadang kita harus terima ketika telapak tangan kita hanya mampu menggenggam bintang..
Meski mata kita terus tertuju pada matahari..
Syukuri sayang, karena bintang pun tetap akan benderang..
Sayangku..
Terkadang kita harus tersenyum ketika sebenarnya keadaan mendesakmu menangis..
Syukuri sayang, setidaknya mereka di luar sana tak menyaksikanmu bersedih
Kau adalah buah buah ketegaran
Sayangku..
Terkadang sayap kita hanya mampu berkepak hingga langit kedua atau ketiga..
Sementara pandanganmu memaksakan berada di langit ke tujuh..
Terimalah sayang, ini sudah cukup tinggi dibandingkan yang lain..
Bukan menyerah tapi ini adalah cukup..
Sayangku..
Tak semua sesuai rencana
Hanya yang terbaik yang membesarkan hati jiwa
Aku cinta kau
Tak ada kesangsian lain yg bisa kita raih
Namun tidak sekarang..
Aku masih cinta kau..
Cukup cukupilah kurangmu..
Senja ini kau ku dekap...
kala aku tak bertuan ..
Aku tidak ingin berkata-kata
Karena hanya akan melingkar-lingkar
Ada kalanya kau dan aku harus sadar
Kadang apa yang ada di hati dan alam pikiran
Tak bisa diungkapkan oleh abjad maupun kata dalam kamus
Aku hanya ingin bersandar
Di bahu kecilmu
Maaf kali ini aku tak menyunggingkan senyum
Kau tahu galau merampas semuanya
Dari sandaranku saja terjemahkan sebisamu
Ada beban yg ingin kubagi
Terjawab mengapa mataku kosong beberapa saat ini
Aku tak minta banyak, Sayang
Peluk aku
Mungkin aku akan tenang
Atau justru menangis menumpahkan sesak
Dan memelukmu erat, pasrah ikut arusmu
Tak perlu kau berkata banyak
Terima saja sandaran kepalaku di bahumu
Artinya besar..
Kau legakan sesak di seluruh duniaku
Aku tak bertuan sekarang ..
Aku digoyang bimbang
Dan padamu aku diam
Minta dicarikan tujuan..
Karena hanya akan melingkar-lingkar
Ada kalanya kau dan aku harus sadar
Kadang apa yang ada di hati dan alam pikiran
Tak bisa diungkapkan oleh abjad maupun kata dalam kamus
Aku hanya ingin bersandar
Di bahu kecilmu
Maaf kali ini aku tak menyunggingkan senyum
Kau tahu galau merampas semuanya
Dari sandaranku saja terjemahkan sebisamu
Ada beban yg ingin kubagi
Terjawab mengapa mataku kosong beberapa saat ini
Aku tak minta banyak, Sayang
Peluk aku
Mungkin aku akan tenang
Atau justru menangis menumpahkan sesak
Dan memelukmu erat, pasrah ikut arusmu
Tak perlu kau berkata banyak
Terima saja sandaran kepalaku di bahumu
Artinya besar..
Kau legakan sesak di seluruh duniaku
Aku tak bertuan sekarang ..
Aku digoyang bimbang
Dan padamu aku diam
Minta dicarikan tujuan..
Gue suka banget sama puisi-puisinya mbak
Ratna Dumila, dan menurut gue puisi ke 2 dan ketiga ini sebenernya ditujukan
untuk anaknya.... entah kenapa gue berpikir kayak gitu, kalau puisi yang ketiga
gue berpikir gitu karena ada yang mempertegas itu dari tulisannya yang "Di
bahu kecilmu" dan ini lebih kayak gimana seorang ibu yang ingin
menumpahkan kesedihannya pada anaknya, membagi apa yang di rasa seorang ibu
lewat pelukan ke anaknya, karena kan ada sumber yang bilang kalau hubungan
bantin antara ibu dengan anak begitu kuat jadi tanpa berkata apa-apa anak akan
tahu apa yang dirasa ibunya, itu kenapa gue beranggapan bahwa ini sebenernya di
tujukan buat anaknya. maafin saya kalau sok tahu yak mbak Ratna.
Gimana kalau puisi gue? puisi gue sepenuhnya
gue tulis biasanya lebih atas curhatan, dan gue sebenernya nggak bisa nulis
puisi, bahkan gue sebenernya nggak bisa nulis apa-apa mau itu cerpen atau
apapun, hanya saja gue terlalu memaksakan *ngaku kan-_-* makanya gue jarang
posting puisi, karena gue malu untuk mempostingnya!!!!
Diluar itu gue suka banget sama puisi, gue
harap setiap orang juga bisa untuk suka sama puisi, dan mau untuk belajar untuk
menulisnya.... Belajar juga tentang karya-karya sastra indonesia, bahkan kalau
bisa belajar juga karya sastra luar, belajar buat baca-baca tulisan dari
Austen, F. Scott Fitzgerald, Ernest Hemingway, Mary Shelley, Ee Cumings,
Elizabeth Bishop, Shakespear, Kafka, dll. Sumpah karya-karya mereka keren
banget, meski gue juga jujur nggak terlalu faham sama bahasanya yang
bener-bener beda banget sama karya-karya zaman now. Tapi itu bakal berguna
banget, sumpah!!!!
Oke..... Apa makna puisi buat
lo??????????????????
No comments:
Post a Comment